Anda di halaman 1dari 67

Dosen : Endang Tasli S

TEORI
PEMBANGUNAN
EKONOMI
PUSTAKA
1. Ekonomi Pembangunan : Michel F Todaro.
2. Ekonomi Pebangunan : Sadono Sukirno
3. Ekonomi Pembangunan : Sumitro
Djojohadikusumo
4. Ekonomi Pembangunan : Masykur
5. Perekonomian Indonesia : Tulus TH
Tambunan
6. Perekonomian Indonesia : Dumairy
7. Perhitungan Pendapatan Nasional : Ace
Partadiredja
Lanjutan (Pustaka)
8. Ekonomi Pembangunan Dan
Perencanaan : M.L. Jhinghan
9. Ekonomi Pembangunan : Mudrajad
Kuncoro
10. Ekonomi Pembangunan : Irawan dan
M. Suparmoko.
ALIRAN KLASIK
 Aliran Klasik muncul pada akhir abad ke 18
dan permulaan abad ke 19, yaitu di masa
Revolusi Industri, di mana suasana waktu itu
merupakan awal bagi adanya perkembangan
ekonomi.
 Pada waktu itu sistem liberal sedang
merajalela.
 Pertumbuhan ekonomi liberal disebabkan oleh
adanya pacuan antara kemajuan teknologi
dan perkembangan jumlah penduduk.
Aliran Klasik (Lanjutan)
 Mula-mula kemajuan teknologi lebih
cepat dari pertambahan jumlah
penduduk, tetapi akhirnya terjadi
sebaliknya dan perekonomian akan
mengalami kemacetan.
 Kemajuan teknologi mula-mula
disebabkan oleh adanya akumulasi
kapital (kemajuan teknologi tergantung
pada pembentukan kapital).
Aliran Klasik (Lanjutan)
 Kemajuan kapital akan memungkinkan
dilaksanakannya spesialisasi atau pembagian
kerja melalui mekanisasi yang lebih baik.
 Produktivitas tenaga kerja dapat semakin
bertambah.
 Kecepatan pembentukan kapital tergantung pada
tinggi rendahnya tingkat keuntungan.
 Tingkat keuntungan akan menurun setelah
berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin
berkurang (the law of deminishing returns),
karena sumber-sumber alam terbatas adanya.
Aliran Klasik (Lanjutan)
 Meningkatnya tingkat keuntungan akan
mendorong perkembangan investasi.
 Investasi (pembentukan kapital) menambah
volume persediaan kapital (kapital stock).
 Kapital stock akan memajukan tingkat
teknologi dan memperbesar jumlah uang
yang beredar, sehingga tingkat upah dapat
naik dan selanjutnya kenaikan tingkat upah
akan meningkatkan kemakmuran
penduduk.
Aliran Klasik (Lanjutan)
 Tingkat kemakmuran mendorong
bertambahnya jumlah penduduk.
 Jumlah penduduk akan menyebabkan
berlakunya “Hukum Pertambahan Hasil
Yang Semakin Berkurang”.
 Hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin
Berkurang akan berakibat pada menurunya
tingkat keuntungan dan selanjutnya
turunnya tingkat keuntungan menurunkan
akumulasi kapital kembali.
1. Adam Smith
 Untuk berlangsungnya perkembangan
ekonomi diperlukan adanya spesialisasi
(pembagian kerja) agar produktivitas
tenaga kerja bertambah.
 Spesialisasi dalam proses produksi
akan dapat meningkatkan: keterampilan
tenaga kerja, ditemukannya alat-alat
atau mesin-mesin baru, mempercepat
dan meningkatkan produksi.
Lanjutan Adam Smith
 sebelum adanya pembagian kerja harus
ada akumulasi kapital terlebih dahulu
yang berasal dari tabungan.
 Menitik beratkan pada “luasnya
pasar”untuk menampung hasil produksi.
 Perdagangan internasional menjadi
perhatian Adam smith, sehingga pasar
terdiri dari Pasar Dalam Negeri dan
Pasar Luar Negeri.
Lanjutan Adam Smith
 Pertumbuhan ekonomi akan bersifat
akumulatif : bila ada pasar yang cukup dan
akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi
dan akibatnya akan menaikan tingkat
produktivitas tenaga kerja.
 Kenaikan produktivitas akan menaikkan
penghasilan nasional dan memperbesar jumlah
penduduk.
 Meningkatnya jumlah penduduk: akan
menambah luas pasar karena pendapatanya
naik, dan menjadi sumber tabungan.
Lanjutan Adam Smith
 Kesimpulan Teori Adam smith:
“Spesialisasi yang semakin besar membutuhkan
pasar yang semakin luas dan dorongan untuk
membuat alat-alat baru makin bertambah.”
“Naiknya produktivitas mengakibatkan upah naik
dan ada akumulasi kapital.”
“Sumber-sumber alam terbatas adanya, maka
keuntungan menurun karena berlakunya “Hukum
Pertambahan Hasil Yang Semakin Berkurang,
serhingga perkembangan ekonomi macet.”
2. Teori David Ricardo

 Di dalam masyarakat ekonomi ada


tiga golongan masyarakat :
Golongan Kapitalis,
Golongan Buruh,
dan Golongan Tuan tanah
Golongan Kapitalis
 Golongan yang memimpin produksi;
 Memegang peranan yang penting
karena mereka selalu mencari
keuntungan dan menginventasikan
kembali pendapatannya dalam bentuk
akumulasi kapital yang mengakibatkan
naiknya pendapatan nasional lebih
besar lagi.
Golongan Buruh
 Golongan ini tergantung pada golongan
kapitalis;
 Golongan buruh merupakan golongan
terbesar dalam masyarakat.
Golongan Tuan Tanah

 Golongan tuan tanah hanya menerima


sewa saja dari golongan kapitalis atas
areal tanah yang disewakannya.
Jumlah Penduduk dan Akumulasi
Kapital
 Jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi
kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang
subur menjadi kurang jumlahnya, atau semakin
langka adanya. Berlaku Hukum Pertambahan Hasil
yang Semakin Berkurang (Law of Deminishing
Retutn).
 Adanya persaingan di antara kapitalis-kapitalis
dalam mengolah tanah yang semakin kurang
kesuburannya, akibatnya mengakibatkan
keuntungan menurun sampai pada tingkat
keuntungan yang normal saja (BEP = Break Even
Point = Titik Pulang Pokok = Keuntungan Normal).
Lanjutan Jumlah Penduduk...
 Pendapatan Nasional dibagi-bagikan di
antara golongan buruh, kapitalis, dan tuan
tanah dalam proses perkembangan ekonomi.
 Dari pembagian kpd ketiga golongan itu
dapat diketahui unsur pendapatan yang
mana yang paling besar pengaruhnya
terhadap perkembangan ekonomi.
 Bila pendapatan nasional sebagian besar
berupa keuntungan, maka perkembangan
ekonomi akan lebih pesat.
Perbedaan Gross Revenue dan Net
Revenue
 Gross Revenue (Penerimaan Brutto)
adalah nilai pasar dari barang-barang
akhir yang dibuat dalam suatu waktu
tertentu.
 Net Revenue (Penerimaan Netto)
adalah merupakan pendapatan
(economic surplus) yang memungkinkan
adanya pertumbuhan.
Net Revenue
 Adanya penerimaan bersih ini karena buruh
dapat menghasilkan sesuatu yang melebihi
suatu tingkat nilai yang dibutuhkan untuk
mempertahankan hidupnya.
 Penerimaan nettto menyebabkan adanya
perkembangan ekonomi apabila digunakan
untuk akumulasi kapital.
 Penerimaan netto (economic surplus) bila
diinvestasikan kembali akan mengakibatkan
terjadinya perkembangan.
Net Revenue (Lanjutan)...
 Keuntungan ini akan semakin berkurang
karena tanah-tanah terbatas adanya.
 Bila penerimaan netto berkurang
pembagian pendapatan berubah, sehingga
keuntungan yang diterima oleh kapitalis
berkurang dan perkembangan berhenti.
 Pemanfaatan tanah akan bergeser dari
tanah-tanah yang subur ke tanah-tanah
yang semakin kurang subur.
3. Thomas Robert Malthus
 Kenaikan jumlah penduduk yang terus
menerus merupakan unsur yang perlu untuk
adanya tambahan permintaan.
 Kenaikan jumlah penduduk harus dibarengi
dengan kemajuan faktor-faktor perkembangan
yang lain yang mendukung terhadap kenaikan
pendapatan dan menaikkan permintaan.
 Pertumbuhan jumlah penduduk saja hanya
akan menurunkan upah dan memperendah
biaya produksi.
Lanjutan
 Turunya biaya produksi akan memperbesar
keuntungan-keuntungan para kapitalis dan
mendorong terus berproduksi. Tapi keadaan
ini hanya sementara saja, sebab permintaan
efektif (effective demand) akan semakin
berkurang dikarenakan pendapatan buruh
semakin berkurang.
 Kenaikan penduduk saja bukan merupakan
pendorong kemajuan ekonomi bilamana ia
tidak membawa kenaikan permintaan efektif.
Lanjutan
 Untuk adanya perkembangan ekonomi diperlukan
kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang
terus menerus.
 Kapital dapat dihimpun dari tabungan masyarakat
yang sebagian pendapatanya tidak
dikonsumsikan. Tapi ada kecenderungan barang-
barang yang dihasilkan tidak terjual.
 Tabungan di samping merupakan pendorong bagi
perkembangan ekonomi, yaitu sebagai sumber
kapital, juga dapat merupakan penghambat
karena memperkecil jumlah permintaan efektif.
TEORI KARL MARX
(PERTUMBUHAN DAN
KEHANCURAN)
 Lima Tahap Perkembangan
Masyarakat :
a. Masyarakat Komunal primitif
(Primitive Communal)
b. Masyarakat perbudakan
c. Masyarakat feodal
d. Masyarkat sosialis
Masyarakat Komunal Primitif
 Alat-alat masih sederhana (milik komunal,
bukan milik perorangan)
 Tidak ada surplus produksi di atas
konsumsi/orang-orang membuat sendiri
barang-barang kebutuhannya
 Mulai pengenalan alat-alat dari besi :
-terjadi perubahan sosial
-adanya pembagian kerja dlm produksi
-dimulainya pertukaran barang
-kebutuhan tenaga kerja
Masyarakat Perbudakan
 Hubungan produksi antara pemilik alat-
alat produksi dengan pekerja
terbentuklah perbudakan.
 Keuntungan semakin besar oleh pemilik
alat-alat produksi
 Pembagian kerja/spesialisasi semakin
epektif di bidang pertanian, kerajinan
tangan, dll. Perlu perbaikan alat-alat
produksi
Masyarakat Perbudakan (lanjutan)
 Tetapi karena murahnya harga tenaga
budak, para pemilik alat-alat produksi
kurang berminat memperbaiki alat-alat
produksinya.
 Timbul ketidakpuasan dari para budak
dan konflik dengan pemilik produksi
tidak terhindarkan.
Masyarakat Feodal
 Masyarakat feodal timbul setelah
berakhirnya sistem perbudakan.
 Kaum bangsawan memiliki alat alat
produksi yaitu tanah.
 Para petani kebanyakan bekas budak-
budak yang mengerjakan tanah kaum
feodal dan miliknya sendiri.
 Perbaikan alat alat produksi terutama di
sektor pertanian.
Masyarakat Feodal (lanjutan)
Ada dua golongan kelas :
 Kelas Feodal (keuntungan dan mendirikan
pabrik) :
-membutuhkan luas pasar,
-produksi bertambah;
-terbentuknya alat produksi kapitalis;
-menghendaki hapusnya sistem feodal;
-pasaran buruh yg bebas; dan hapusnya tarif.
 Kelas Buruh: bertugas melayani Kelas Feodal
MASYARAKAT KAPITALIS
 Pemilikan individu (private ownership) alat-alat
produksi;
 Memperkerjakan kelas buruh;
 Perkembangan yang pesat alat produksi;
 keuntungan yang besar;
 Spesialisasi di berbagai bidang;
 Pasaran dunia;
 Perubahan kehidupan masyarakat;
 Ada perkembangan pemilikan berstatus sosial
terhadap alat produksi.
MASYARAKAT SOSIALIS
 Pemilikan alat-alat produksi hak milik
sosial;
 Hubungan produksi merupakan
hubungan kerjasama;
 Memberi kesempatan kpd manusia
untuk maju baik di lapangn produksi
maupun dlm kehidupan kemsyarakatan.
RUNTUHNYA SISTEM KAPITALIS

1. Konsentrasi (Pemusatan usaha besar);


2. Akumulasi (gabungan perusahaan
besar mengarah ke monopoli);
3. Kesengsaraan (parah buruh semakin
besar, upah murah, kemiskinan);
4. Krisis (kaum buruh sengsara,
konsentrasi kapital, keuntungan kaum
kapitalis turun).
PENGERTIAN EKONOMI
PEMBANGUNAN

 Ekonomi Pembangunan adalah


merupakan cabang ilmu ekonomi yang
khusus membahas mengenai masalah
pembangunan di negara berkembang.
Neo Klasik
 Aliran pemikiran ekonomi yang
menjabarkan pembentukan harga,
produksi, dan distribusi pendapatan
melalui mekanisme permintaan dan
penawaran pada suatu pasar.
Sasaran Dari Analisis Ekonomi
Pembangunan
 Ekonomi;
 Non Ekonomi

 Pada umumnya ditujukan kepada :


1. Bidang Perekonomian.
2. Bidang Kemasyarakatan.
3. Bidang Kebijaksanaan Pembangunan.
Bidang Perekonomian

1. Sumber Daya Alam;


2. Sumber Daya Manusia;
3. Modal;
4. Skills/entrepreneur
Bidang Kemasyarakatan
1. Pimpinan masyarakat;
2. Kehidupan dunia politik;
3. Tata praja negara dan pemerintah;
4. Susunan Hukum;
5. Unsur Monopilistis;
6. Mobilitet dan integrasi sosial;
7. Sikap serta perilaku sosial dll.
Bidang Kebijaksanaan Pembangunan
 Dalam Negeri :
1. Peranan pemerintah
2. Pendidikkan dan kesehtan
3. Fasilitas pelayanan umum
4. Perbaikan pertanian
5. Kebijaksanaan fiskal
6. Kebijaksanaan moneter
7. Kewiraswastaan
Lanjutan

 Luar Negeri :
1. Politik perdagangan;
2. Bantuan teknis;
3. Investasi swasta luar negeri;
4. Investasi pemerintah luar negeri.
Alasan-alasan negara maju membantu
negara berkembang

 Politis: mencegah masuknya pengaruh


idiologi dari blok lain.
 Ekonomis: memperluas perdagangan
internasional.
 Perikemanusiaan: mempercepat pemb
ekonomi dan mengejar ketertinggalan
dari negara-negara maju.
Bentuk Bantuan
1. Grant : hibah (teknik, tenaga akhli,
bahan makanan, obat-obatan, dll)
2. Pinjaman biasa : menuntut
pembayaran kembali dengan diberikan
grace period (tenggang waktu).
*cara pembayaran pinjaman biasa :
disertai bunga (bunga rendah), grace
period atau disebut soft loan.
Bantuan dari Negara Luar
1. Secara bilateral (hubungan dua negara)
2. Secara multilateral (hubungan dengan
lebih dari dua negara)
3. Lembaga keuangan internasional :
(IMF/Internasional Monetary Fund,
world bank, ADB/Asean Development
Bank)
4. Lembaga-Lembaga Keuangan Swasta
di Luar Negeri.
Tujuan Dari Analisa Ekonomi
Pembangunan
 Untuk menelaah faktor-faktor yang
menimbulkan ketiadaan pembangunan,
atau pembangunan yang lambat di
negara-negara berkembang,
 mengemukakan cara-cara pendekatan
yang dapat ditempuh untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi sehingga
dapat memperlaju jalannya pembangunan
ekonomi di negara tersebut.
Pendekatan Ekonomi Pembangunan
 Masalah pembangunan ekonomi harus
didekati secara multi disiplin, karena :
1. Masalah pembangunan mempunyai
jalinan yang erat dengan masalah :
Ekonomi, Politik, Sosial, Pendidikkan,
Administrasi, dsb.
2. Kebijaksanaan pembangunan harus
dirumuskan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan ekonomis dan non
ekonomis.
Pengertian Pembangunan Ekonomi
 PE adalah suatu proses yang menyebabkan
pendapatan per kapita penduduk sesuatu
masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
 Tiga sifat penting dari pembangunan ekonomi :
a. Suatu proses, yang berarti merupakan
perubahan yang terjadi terus menerus;
b. Usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan
per kapita.
c. Pendapatan per kapita itu harus terus
berlangsung dalam jangka panjang.
Pengertian PE Para Akhli
 Sumitro Djojohadikusumo :
PE adalah usaha memperbesar pendapatan
per kapita dan menaikkan produktivitas
perkapita dengan jalan menambah peralatan
modal dan menambah skills.
 HF Williamson :
PE adalah suatu proses suatu negara dapat
menggunakan sumber produksinya
sedemikian rupa sehingga dapat
memperbesar produk per kapita.
Lanjutan
 GM Meier dan RE Baldwin :
PE adalah suatu proses, yang
menyebabkan pendapatan nasional riil
suatu perekonomian bertambah selama
suatu periode yang panjang.
 Sadono Sukirno :
PE adalah suatu proses yang menyebabkan
pendapatan per kapita penduduk suatu
masyarakat meningkat dalam jangka
panjang.
CIRI-CIRI
PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Adanya peningkatan GNP/GDP dan
Pendapatan Per Kapita yang disertai
pemerataan.
2. Terjadinya perubahan struktur ekonomi.
3. Adanya perkembangan teknologi.
4. Adanya peningkatan kesejahteraan
yang merata.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Sumber daya alam


2. Jumlah dan kualitas penduduk (SDM)
3. Sumber daya modal
4. Sikap mental masyarakat.
Tujuan Pembangunan Ekonomi
1. Menaikkan pendapatan nasional riel/pendapatan per
kapita.
2. Menaikkan produktivitet per kapita dengan jalan
menambah modal dan menambah skills

 Pembangunan ekonomi menunjukkan : perubahan-


perubahan dalam struktur output dan alokasi input
pada berbagai sektor perekonomian di samping
kenaikan output.
 Pembangunan selalu dibarengi dengan
pertumbuhan, tetapi pertumbuhan belum tentu
disertai pembangunan.
Sasaran Pembangunan Ekonomi
1. Pendapatan masyarakat terus meningkat.
2. Terjadi pembagian pendapatan yang
merata.
3. Kesempatan kerja semakin bertambah.
4. Daerah terbelakang menjadi berkembang.
5. Terbentuk industri-industri yg strategis.
6. Ketergantungan kpd luar negeri semakin
kurang.
Manfaat Pembangunan Ekonomi
1. Output atau kekayaan suatu masyarkat
atau perekonomian akan bertambah.
2. Dapat memberikan kepada ybs
kemampuan yang lebih besar untuk
menguasai alam sekitarnya dan
mempertinggi tingkat kebebasannya
dalam mengadakan suatu suatu tindakan
tertentu.
3. Memberikan suatu kebebasan untuk
memilih kesenangan yang lebih luas.
lanjutan...
4. Tersedia lebih banyak jasa yang berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
5. Memungkinkan orang untuk memikirkan
lebih banyak sifat-sifat perikemanusiaan
karena makin banyaknya sarana yang
tersedia.
6. Mengurangi jurang perbedaan antara
negara-negara yang sedang berkembang
dan negara-negara yang sudah
berkembang.
Faktor-faktor Kondisi Negara
Berkembang yang harus dicapai
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
2. Terwujudnya keadilan sosial
3. Terjaminnya kesempatan kerja
4. Menghilangkan/mengurangi pengangguran
5. Terpupuknya kemampuan dlm kegiatan
politik, sosial budaya, dan keamanan nasional
6. Mengurangi ketergantungan pada pihak lain
7. Tersedianya motivasi yang semakin kuat bagi
anggota masyarakat untuk memperbaiki taraf
hidupnya.
PENGGOLONGAN NEGARA-
NEGARA DUNIA
I. Berdasarkan Tingkat Pendapatan
Perkapita :
 Negara Maju (Developed Country) : ≥ U $
2.000
 Negara Semi Maju/berkembang
(Developing Country) : > U$ 400< U$ 2.000
 Negara Miskin : Under Developing
Country/poor countries) : < U$ 400
(Sumber : World Bank 1999)
Lanjutan...
II. Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan
Masyarakat :
 Negara Dunia Ke-I (First
World)/Negara Maju/Developed
Country : Eropah Barat (Inggris,
Perancis, Belanda, Portugis, Jerman
Barat); Amrika Utara (USA, Kanada);
Australia; New Zeland; Jepang; Korea,
China.
Lanjutan ...
 Negara Dunia Ke-II (Second
World)/Negara Maju/Developed Country :
Eropah Timur (Rusia, Polandia, Jerman
Timur, Cekoslowakia)
 Negara Dunia Ke-III (Third World)/Negara
Sedang Berkembang/Negara Selatan :
- Sebagian besar Asia (Kecuali Jepang,
Korea dan China)
- Negara-Negara Afrika
- Negara-Negara Amerika Latin dan Selatan.
Sifat-Sifat Perekonomian Negara-
Negara Berkembang
1. Menghasilkan produk-produk primer
(pertanian, pertambangan, kehutanan).
2. Sumber-sumber alam belum banyak
diolah.
3. Kekurangan modal.
4. Orientasi ke perdagangan luar negeri.
5. Penduduknya secara ekonomis miskin.
6. Sebagian besar penduduknya bekerja
pada sektor pertanian.
Sifat-Sifat Masyarakat NB
1. Penduduknya rendah melek huruf dan tingkat
pendidikkannya.
2. Kurang berorientasi kepada pembaharuan
(invovasi).
3. Teknologi masih sederhana dan kurang maju.
4. Kuat mempertahankan status quo.
5. Gerak komunikasinya rendah dengan fihak
luar masyarakatnya.
6. Kurang mampu melihat diriya dalam peranan
orang lain.
Sifat Ekonomis Negara-Negara Sedang
Berkembang
(Baldwin & Meier)
1. Produsen barang-barang primer :
* penghasil bahan dasar dan bahan
makanan.
* sebahagian besar penduduknya bekerja di
sektor pertanian.
* sebahagian besar penghasilan nasional
berasal dari : sektor pertanian, produksi
primer non pertanian.
* sebahagian kecil penduduk bekerja pada
sektor : produksi sekunder, produksi tersier.
Lanjutan
2. Masalah Tekanan Penduduk :
* adanya pengangguran di desa-desa.
* kenaikan penduduk yang pesat.
* tingkat kelahiran yang tinggi.
3. Sumber Alam belum banyak di olah :
* kurangnya kapital.
* kurangnya tenaga akhli.
* kurangnya wiraswasta.
Lanjutan
4. Penduduk masih terbelakang :
* kualitas penduduknya rendah.
* merupakan SD yg kurang efisien.
* kurang mobil dalam pekerjaan (vertikal
maupun horizontal).
* tidak mudah meninggalkan tempat
kelahirannya.
Lanjutan
5. Kekurangan Kapital :
* rendahnya tingkat investasi.
6. Orientasi ke perdagangan Luar
Negeri :
* barang-barang produksi primer hampir
seluruhnya untuk ekspor.
Industrialisasi Negara Agraris
1. Komoditi ekspor dari hasil pertanian merupakan komoditi lemah di
pasaran internasional.

2. Kekurang mapanan negara yang sedang berkembang bersaing di


pasaran internasional.

3. Mutu produk negara berkembang sering dikalahkan oleh negara maju.

4. Sistem kuota negara maju terhadap impor komoditi tertentu dari


negara berkembang.

5. Pada forum regional dan internasional, negara berkembang tidak


selalu mencapai kata sepakat dalam memperjuangkan kepentingan
bersama. Kepentingan negara ybs lah yang masih menonjol.
Alasan-Alasan Menciptakan Negara
Maju Melalui Industrialisasi
1. Komoditi ekspor hasil pertanian merupakan
komoditi lemah di pasaran internasional :
adanya stock dan proteksionisme di negara
maju.
2. Negara berkembang kurang mampu bersaing
dengan barang sintetik dari negara maju.
3. Dalam produk yang serupa negara-negara
berkembang sering kalah mutu oleh negara
maju.
4. Sistem kuota dari negara-negara maju terhadap
impor komoditi tertentu..
Penanaman Modal Hubungannya Dengan
Pembangunan Ekonomi
Tergantung kepada :
1. Kenaikan tingkat tabungan
2. Perubahan radikal dalam sikap masyarakat
terhadap ilmu pengetahuan untuk merubah :
 Teknik produksi
 Sikap pengambilan resiko
 Sikap terhadap kondisi-kondisi maupun
cara-cara bekerja.
3. Perubahan struktur kegiatan ekonomi

Anda mungkin juga menyukai