Anda di halaman 1dari 11

Kelompok Ekonomi Syariah

NAMA KELOMPOK
 KEUANGANPUBLIK
DALAM EKONOMI
SYARIAH
 "Keuangan Publik adalah bagian dari ilmu
ekonomi yang mempelajari aktivitas finansial
pemerintah". hal ini tentunya berhubungan
dengan belanja negara terkait pengeluaran
publik dan cara memperoleh pendapatan untuk
membiayai pengeluaran,publik serta efeknya
terhadap perekonomian
 Contoh pengeluaran publik adalah: pertahanan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan
umum dll. Asas-asas yang dipenuhi dalam keuangan publik adalah sebagai berikut:

 1. Keadilan dan kewajaran

 2. Ekonomi efisiensi

 3. Sistem paternal

 4. Kebebasan individu

 5. Stabilisasi

 6. Trade off
 Menurut keuangan publik syariah ditambah satu item yaitu
tidak bertentangan dengan syariah, sedangkan asas lain
hampir sama kecuali konsep welfare ekonomi yang sedikit
berbeda. Perbedaan keuangan publik non-syariah dengan
keuangan publik syariah ditekankan pada konsep welfare
ekonomi. Jika pada konsep welfare ekonomi keuangan
publik non-syariah, konsep penyediaan barang dan jasa
publik memakan dana yang sangat besar, sebagai contoh
negara2 skandinavia memerlukan 60% dari APBN untuk
membiayai anggaran untuk kesejahteraan, contoh yang
lebih liberal diterapkan oleh amerika serikat yaitu
Pemerintah menyerahkan sebagian perannya kepada
organisasi sosial dan LSM melalui pemberian subsidi bagi
pelayanan sosial dan rehabilitasi sosial “swasta”.
 Sedangkan pada keuangan publik syariah
bukan hanya pemerintah sebagai pelaku dalam
penyediaan barang publik, Tetapi ada 3 yaitu:
 1. Pemerintah sebagai pengendali politik
 2. Swasta dengan karakteristik ekonomi
efisiennya
 3. Masyarakat (optional)
 Sedangkan sebagai penyediaan barang publik juga dibagi menjadi 2:
 1. Penyediaan barang publik operasinal dikelola swasta swasta
 Objek barang publik ini secara opersiaonal dapat dikelola swasta, hal
ini karena secara karakteristik, pengelolaan yang dikelola swasta
sangat efisien, sedangkan pemerintah sebagai pembuat kebijakan yang
mengikat. Contoh dari hal ini adalah kesehatan dan pendidikan.
 2. Penyediaan barang publik operasional dikelola pemerintah
 Tidak semua barang publik dikerjakan swasta secara keseluruhan,
karena adanya “efek vital mendadak” apabila ada kesalahan yang
dilakukan swasta yang kurang bisa dikontrol pemerintah. Efek vital
mendadak adalah efek vital secara tiba-tiba yang tidak dapat dikontrol,
misalnya jebolnya tanggul yang mengakibatkan efek besar secara
mendadak, contoh lain adalah pertahanan, pertahanan yang lemah
pada titik tertentu sulit untuk dikontrol pemerintah apabila pemerintah
bukan pelaku operasi.
Zakat dan Pajak dalam publik ekonomi syariah
Zakat adalah kewajiban atas harta yang bersifat
mengikat dan terkena kepada setiap muslim ketika
mereka memiliki sejumlah harta yang sudah
memenuhi nisabnya. Disamping terkena kewajiban
zakat, warga muslim yang juga warga negara juga
terkena kewajiban membayar pajak.
Dalam ruang lingkup Indonesia, pajak merupakan
instrumen fiskal yang utama. Kebijakan fiskal
merupakan salah satu piranti kebijakan ekonomi
makro.
 Munculnya kebijakan fiskal dilatarbelakangi adanya pengaruh
pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Kebijakan fiskal bisa
diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang
anggaran belanja dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian. Kebijakan fiskal diformulasikan di dalam bidang
politik, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, pembangunan dan
pemberantasan kemiskinan. Permasalahan muncul ketika pajak sebagai
instrumen utama jumlah penerimaannya dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan namun tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Hal
ini dapat dilihat dari jumlah pajak pada tahun 2007 sebesar 490 triliun
dan meningkat pada tahun 2010 sebesar 729 triliun namun tingkat
kemiskinan tidak turun secara signifikan yaitu pada tahun 2009 sebesar
32,53 juta jiwa dan pada tahun 2010 sebesar 31,02 juta jiwa.
Penelaahan Faktor sejarah pengaturan zakat pada masa awal
Islam dan pendapat para ahli dianggap penting untuk
mendukung penelitian ini yang menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode Studi kepustakaan atau lebih
dikenal dengan Library research. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kebijakan Fiskal Islam bertujuan
untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan
pada distribusi kekayaan berimbang dengan nilai-nilai
material dan spiritual pada tingkat yang sama.
Zakat bukan merupakan pajak karena kedua Instrumen
tersebut memiliki perbedaan yang mendasar dari segala
aspek meskipun memiliki persamaan. Pengaturan zakat
harus diatur dalam perundang-undangan yang jelas dan
tegas dan sinergis pada APBN.
TERIMA KASIH

SUWON YO REK 

Anda mungkin juga menyukai