Anda di halaman 1dari 30

FLUKS MAGNET

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN FISIKA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
BUMI ADALAH SEBUAH MAGNET
Magnetisme pada Muatan Bergerak

Ketika partikel bergerak sejajar dengan


vektor medan magnetik, gaya magnetik
yang bekerja pada partikel adalah nol
Magnetisme pada Muatan
Bergerak

Ketika v tegak lurus terhadap


B , maka F = qvB
MAGNETISME PADA MUATAN BERGERAK

Ketika vektor kecepatan partikel v membuat sudut   0 dengan


medan magnetik, gaya magnetik bekerja dalam arah yang tegak
lurus bidang yang dibentuk oleh v dan B, maka F = qvB sin 
A. Gaya Magnetik

Sebuah muatan yang bergerak


menciptakan sebuah medan magnetik B
dalam ruang sekitarnya
Medan magnetik itu mengerahkan sebuah
gaya magnetik F pada setiap muatan
lain yang bergerak dalam medan
tersebut
Besar dan arah dari gaya F bergantung
pada kecepatan partikel v dan besar &
arah medan magnetik B
B. Medan Magnetik
Satuan SI untuk medan magnetik B adalah tesla
(T)
1 tesla = 1 T = 1 newton /
(coulomb.meter/second)
= 1 newton / (ampere.meter)
Satuan cgs untuk B (bukan SI) adalah gauss.
1 tesla = 104 gauss
C. Garis Medan Magnetik

Jika sebuah kawat yang


diletakkan vertikal di sekitar
tumpukan pasir halus (atau
serbuk besi) diberi arus listrik,
maka pasir halus ini akan
membentuk garis-garis
konsentris dengan kawat sebagai
pusatnya.
Garis-garis ini menggambarkan
garis medan magnetik.
D. Pengertian Magnet
• Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunanimagnítis líthos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet
yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut
akan tetap memiliki dua kutub.
• Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang
lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang rendah oleh magnet.
Magnet buatan meliputi hampir seluruh
magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
Magnet U
Magnet ladam
Magnet batang
Magnet lingkaran
Magnet jarum (kompas)
Setelah Oersted menemukan bidang
listrik, orang-orang mulai berpikir bahwa
karena listrik dapat dihasilkan medan
magnet, magnet juga dapat menghasilkan
listrik.
Fisikawan lainnya, Faraday akhirnya
mengetahui induksi elektromagnetik
pada tahun  1831 dan mengembangkan
penelitian hubungan antara listrik dan
magnet ke tingkat yang lebih tinggi.
Penemuan ini juga membawa ide
ditemukannya pembangkit listrik
(generator) bertenaga besar.
Jika Anda menggerakkan magnet
masuk dan keluar dari solenoid yang
dihubungkan ke amperometer (gambar di
atas), Anda dapat melihat
E. Fluks Magnet
• Fluks Magnet adalah ukuran
magnetisme yang ditunjukkan oleh
sebuah benda pada penampang dua
dimensi. Fluks Magnet juga disebut
sebagai elektromagnetisme dan
digunakan untuk menghitung
kerapatan medan magnet.
• Sebagian besar peralatan elektronik
yang kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari kita, bekerja pada prinsip
fluks magnetik. Contoh terbaik adalah
transformator. Prinsip kerjanya
didasarkan pada fenomena Fluks
magnet. Nah, sebelum membahas
Fluks magnet, penting untuk
memahami istilah, medan magnet.
Medan magnet tidak lain hanyalah
sebuah gaya yang dihasilkan oleh
suatu benda yang menunjukkan sifat
magnetik atau dengan mengubah
besarnya medan listrik. Medan
Fluks Magnet adalah hasil dari rata-rata medan magnet kali luas daerah yang
tegak lurus menembus itu. Ini adalah kuantitas untuk mempermudah dalam
laporan Hukum Faraday dan dalam pembahasan benda seperti transformator dan
solenoida. Dalam kasus generator listrik di mana medan magnet menembus
kumparan berputar, daerah yang digunakan dalam mendefinisikan fluks adalah
proyeksi dari area kumparan ke bidang tegak lurus terhadap medan magnet.
Fluks magnetik B melalui sebuah permukaan persis seperti
mendefinisikan fluks listrik dalam hubungannya dengan hukum
Gauss.
Fluks magnetik B melalui suatu luas didefinisikan sebagai

B = ∮ B cos  dA = ∮ B⊥dA = ∮ E·dA

Satuan SI dari fluks magnetik adalah weber (1Wb = 1 T.m2)


Fluks magnetik total yang melalui sebuah permukaan tertutup selalu
sama dengan nol.
∮ B . dA = 0

Persamaan ini disebut hukum Gauss untuk magnetisme


Satuan internasional dari besaran fluks magnetik diukur
dalam Weber, disingkat Wbdan didefinisikan dengan:
”Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluks
magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar
memotong garis-garis gaya magnetik selama satu detik akan
menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”
F.Kerapatan Fluksi Magnet 
Efektivitas medan magnetik dalam pemakaian sering ditentukan oleh besarnya “kerapatan
fluksi magnet”, artinya fluksi magnet yang berada pada permukaan yang lebih luas
kerapatannya rendah dan intensitas medannya lebih lemah, sedangkan pada permukaan yang
lebih sempit kerapatan fluksi magnet akan kuat dan intensitas medannya lebih tinggi.

Kerapatan fluksi magnet (B) atau induksi magnetik didefinisikan sebagai:

“fluksi persatuan luas penampang”

Satuan fluksi magnet adalah Tesla. Persamaan fluksi magnet adalah:

Dimana;
B = Kerapatan medan magnet
Φ = Fluksi magnet
A = Penampang inti
Contoh : Belitan kawat bentuk inti persegi
50mm x 30 mm, menghasilkan kerapatan
fluksi magnet sebesar 0,8 Tesla. Hitung
besar fluksi magnetnya.

Jawaban:
B = Φ/ A, maka Φ = B.A = 0,08T x (0,05
m x 0,03 m) = 1,2 mWb
G. Elektromagnetisme
 Pada tahun 1819 seorang ilmuwan bernama Oersted
menemukan hubungan antara magnetisme dan
elektromagnetisme.  Dia menemukan bahwa arus listrik yasng
mengalir di dalam konduktor menimbulkan medan magnet di
sekitar konduktor tersebut.  Kuat medan magnet tergantung
pada besar arus yang mengalir pada konduktor tersebut. 
Semakin besar arusnya, semakin kuat medan magnetnya.
Untuk menentukan  hubungan antara arus yang mengalir di
dalam  konduktor dengan arah medan magnet,
digunakan kaidah tangan kanan (right-hand rule).  Kaidah
tangan kanan dapat diperagakan seolah-olah telapak tangan
kanan memegang konduktor berarus dengan ibu jari yang
ditegakkan menunjukkan arah arus.  Maka arah keempat jari
yang menggenggam konduktor itu menunjukkan arah medan
magnet. Perhatikan Gambar 1 di bawah ini.
Untuk mempermudah menentukan arah
medan magnet di sekitar penghantar,
dapat digambarkan lingkaran kecil
sebagai penampang lintang konduktor dan
garis-garis lingkaran di luarnya sebagai
garis-garis  gaya magnet dengan anak
panah sebagai arah garis gaya magnet.
Arah arus pada konduktor dinyatakan
dengan tanda silang (x) untuk arus
menembus kertas (meninggalkan kita)
dan tanda titik (.) untuk menunjukkan
bahwa arah arus menuju kita). 
Perhatikan Gambar 2  di bawah ini.
Sesuai dengan hasil percobaan Oersted, bila sebuah kumparan dialiri
arus, pada inti kumparan itu timbul  medan magnet.  Semakin besar
arus yang mengalir, semakin kuat medan magnetnya. Bila inti
kumparan diisi dengan bahan ferromagnetik, kerapatan fluks
semakin besar.  Arah medan magnet ditentukan dengan kaidah
tangan kanan(right-hand rule). Kaidah tangan kanan dapat
diperagakan seolah-olah telapak tangan kanan  memegang
kumparan. Bila  arus pada kumparan searah dengan jari-jari yang
memegang kumparan itu, maka arah ibu jari yang diluruskan
menunjukkan arah medan magnet pada inti kumparan. Perhatikan
Gambar 3 di bawah ini.
Semakin besar arus yang mengalir di
dalam suatu kumparan, semakin besar
kuat medannya. Begitu juga semakin
banyak lilitan kawatnya, semakin banyak
dihasilkan garis gaya magnet. Perkalian
antara kuat arus dan jumlah lilitan
disebut dengan ampere-turns (ampere-
lilitan), dikenal dengan
istilah magnetomotive force (mmf)
atau gaya gerak magnet (ggm),
dinyatakan dengan   rumus:

deganF = gaya gerak magnet (ggm)  dalam satuan At  (=Ampere


turns)N = jumlah lilitanI  = kuat arus pada kawat kumpaaran
dalam satuan AmpereBila suatu kumparan direnggangkan menjadi
dua kali dari panjang aslinya, maka kuat medan magnetnya
menjadi setengahnya. Field intensity (kuat medan magnet)
 berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan besar arus pada kawat
kumparan dan berbanding terbalik dengan  panjang kumparan.
 Hal ini dinyatakan dengan rumus:
denganH       =   kuat medan magnet dalam satuan
ampere-turns per meter (At/m)NI     =   ampere-
turns (lilitan-amlpere), dalam satuan Atl         =  
panjangPersamaan (4) berlaku untuk kumparan
dengan inti udara. Bila digunakan inti yang lain,
misalnya besi, maka H adalah kuat medan magnet
pada inti, sedangkan  l adalah jarak antara ujung 
kedua kutub inti (panjang inti) tersebut.
Contoh Soal :
Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak
lurus sepanjang kawat AB memotong medan
magnetik serba sama 0,02 Tesla seperti pada
gambar. 
Tentukan :
a) besar ggl induksi 
b) kuat arus yang mengalir pada kawat PQ
c) arah kuat arus pada kawat PQ
d) potensial yang lebih tinggi antara titik P dan Q
e) besar gaya Lorentz pada PQ
f) arah gaya Lorentz pada PQ
g) daya yang diserap hambatan R = 0,02 Ω

Pembahasan :
a) besar ggl induksi 
b) kuat arus yang mengalir pada kawat PQ

c) arah kuat arus pada kawat PQ


Kaidah tangan kanan untuk arah arus induksi :
- 4 jari = arah medan magnetik (B)
- ibu jari = arah gerak kawat (v)
- telapak tangan = arah arus induksi (i)
Arah arus dari P ke Q ( atau dari Q ke P melalui hambatan R)

d) potensial yang lebih tinggi antara titik P dan Q


Potensial P lebih tinggi dari Q karena arus listrik mengalir dari potensial
lebih tinggi ke rendah.

e) besar gaya Lorentz pada PQ


f) arah gaya Lorentz pada PQ

Kaidah tangan kanan untuk menentukan arah gaya Lorentz (gaya magnetik) : 
- 4 jari = arah kuat medan maganet (B)
- ibu jari = arah arus listrik (i)
- telapak tangan = arah gaya (F)
Arah gaya F ke kiri (berlawanan dengan arah gerak v)

g) daya yang diserap hambatan R = 0,02 Ω

Anda mungkin juga menyukai