Anda di halaman 1dari 16

TINNITUS

RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie


Kota Pontianak
2019
DEFINISI
 BUNYI ATAU DENGUNGAN PADA TELINGA

 KONDISI INI BUKAN SUATU PENYAKIT,


MELAINKAN GEJALA DARI PENYAKIT

Contohnya cedera telinga, masalah


pada sistem sirkulasi tubuh, atau
kehilangan pendengaran yang
muncul seiring bertambahnya usia.
EPIDEMIOLOGI
 Tinnitus merupakan kondisi yang bisa
dialami semua orang dari segala usia.
 Tetapi kondisi ini umumnya dialami
oleh lansia yang berusia di atas 65
tahun
ETIOLOGI
 kerusakan pada telinga bagian dalam. Ini merupakan penyebab dari sebagian besar tinnitus. Pada
kondisi normal, bunyi yang masuk ke telinga akan dikirim ke otak oleh saraf-saraf pendengaran
setelah sebelumnya melalui struktur yang mengandung sel-sel sensitif bunyi. Struktur ini disebut
sebagai koklea. Tetapi jika terjadi kerusakan pada koklea, proses pengiriman sinyal akan terputus dan
otak akan terus mencari sinyal-sinyal dari koklea yang tersisa sehingga menyebabkan bunyi tinnitus.

 Kehilangan pendengaran karena lanjut usia. Kepekaan saraf pendengaran akan berkurang seiring
bertambahnya usia sehingga kualitas pendengaran kita akan menurun.

 Pajanan suara atau bunyi yang nyaring, contohnya mendengar musik yang terlalu nyaring melalui
earphone, pekerja pabrik yang menangani mesin-mesin berat, atau mendengar bunyi ledakan yang
keras.

 Penumpukan kotoran dalam telinga. Ini akan menghalangi pendengaran dan bisa memicu iritasi pada
gendang telinga.

 Infeksi pada telinga tengah.

 Pertumbuhan tulang telinga yang abnormal.


 Penyakit Meniere.

 Cedera kepala atau leher.

 Efek samping obat-obatan tertentu, seperti antibiotik,


kina, antidepresan tertentu, serta aspirin.

 Hipertiroidisme.

 Pecahnya gendang telinga.

 Neuroma akustik.

 Gangguan kardiovaskular, misalnya hipertensi atau aterosklerosis.


GEJALA TINNITUS
 tinnitus ditandai dengan munculnya bunyi-
bunyi tertentu pada telinga, seperti bunyi
berdenging, berdesis, atau bahkan siulan.
Bunyi ini bisa terdengar pada salah satu
atau kedua telinga penderita.
 Sebagian besar bunyi tinnitus juga hanya
bisa terdengar oleh penderitanya. Tetapi ada
juga tinnitus yang terkadang bisa terdengar
oleh dokter yang memeriksa kondisi telinga
pasien
 SEBAIKNYA PERIKSA KE DOKTER JIKA :

 Bunyi tersebut mengganggu ketenangan atau aktivitas Anda


sehari-hari, misalnya menjadi sulit tidur atau mengalami depresi.

 Tinnitus muncul setelah Anda mengalami infeksi pada saluran


pernapasan atas, contohnya flu, dan tidak kunjung membaik
dalam kurun waktu tujuh hari.

 Tinnitus yang Anda alami disertai dengan pusing atau kehilangan


pendengaran.

 Tinnitus timbul secara tiba-tiba atau tanpa sebab yang jelas


DIAGNOSA
 Dokter akan meminta Anda untuk mendeskripsikan
jenis bunyi yang Anda dengar, tingkat keparahan
tinnitus Anda, menanyakan riwayat kesehatan, serta
memeriksa kondisi telinga

 Jika terdapat kecurigaan bahwa Anda mengidap


tinnitus, dokter akan menganjurkan untuk menjalani
pemeriksaan lebih lanjut. Langkah ini biasanya meliputi
evaluasi pendengaran dan CT scan atau MRI scan
 dokter akan mengganti obat yang Anda gunakan jika
tinnitus yang dialami merupakan efek samping dari
obat-obatan. Jika penumpukan kotoran telinga terbukti
menjadi pemicunya, dokter akan menganjurkan metode
pembersihan telinga atau memberikan obat tetes telinga
untuk mengatasinya.
 Namun jika penyebab tinnitus tidak terdeteksi,
penanganan yang dilakukan tentu berbeda. Pengobatan
yang diberikan bertujuan untuk menekan bunyi tinnitus
semaksimal mungkin sehingga tidak mengganggu
aktivitas Anda. Langkah ini biasanya meliputi:
 Penggunaan alat bantu dengar.

 Prosedur operasi.

 Terapi suara, misalnya menggunakan bunyi-bunyi lain


(seperti suara radio atau rekaman bunyi hujan) untuk
menutupi bunyi tinnitus yang dialami.

 Tinnitus retraining therapy (TRT). Dalam terapi ini,


pasien akan dilatih untuk membiasakan diri dengan
bunyi tinnitus yang dialami.
PENCEGAHAN
 a. Hindari suara-suara yang bising, jangan terlalu sering
mendengarkan suara bising (misalnya diskotik, konser musik,
walkman, loudspeaker, telpon genggam)

 b. Batasi pemakaian walkman, jangan mendengar dengan


volume amat maksimal

 c. Gunakan pelindung telinga jika berada di tempat bising.

 d. Makanlah makanan yang sehat dan rendah garam

 e. Minumlah vitamin yang berguna bagi saraf untuk melakukan


perbaikan, seperti ginkogiloba, vit A dan E
PENGOBATAN
 1. lektrofisiologik, yaitu memberi stimulus
elektroakustik (rangsangan bunyi) dengan intensitas
suara yang lebih keras dari tinnitusnya, dapat dengan
alat bantu dengar atau tinnitus masker

 2. Psikologik, yaitu dengan memberikan konsultasi


psikologik untuk meyakinkan pasien bahwa
penyakitnya tidakmembahayakan dan bisa
disembuhkan, serta mengajarkan relaksasi dengan bunyi
yang harus didengarnya setiap saat
 3. Terapi medikametosa, sampai saat ini belum ada
kesepakatan yang jelas diantaranya untuk meningkatkan
aliran darah koklea, transquilizer, antidepresan sedatif,
neurotonik, vitamin dan mineral.

 4. Tindakan bedah, dilakukan pada tumor akustik


neuroma. Namun, sedapat mungkin tindakan ini
menjadi pilihan terakhir, apabila gangguan denging
yang diderita benar-benar parah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai