7 Komunikasi Antar Sel
7 Komunikasi Antar Sel
(Cell Signaling)
SEMESTER
2010-2011
Pendahuluan
autocrine signaling
– Molekul sinyal bekerja mempengaruhi dirinya sendiri
– Merupakan cara kerja dari sebagian besar faktor
pertumbuhan
– Fungsi: mengatur proses proliferasi*
Komunikasi Pada Sel Hewan
Pensinyalan sinaptik:
sel saraf melepaskan
NERVE
molekul CELL
neurotransmiter ke
dalam celah sinaps Nerve
signals
(ruang sempit antara Neurotransmitter
molecules
dua sel saraf: sel
pengirim dan sel
target)
Nerve cell
Tiga Tahapan Proses Pensinyalan Sel
Penerimaan (reception):
– Proses pendeteksian molekul sinyal yang datang dari luar sel
– Berdasarkan sifat molekul sinyal, penerimaan dapat dilakukan oleh protein
reseptor yang terdapat di:
membran plasma (Contoh: reseptor hormon epinefrin), atau
Sitoplasma (reseptor intraseluler). Contoh: reseptor hormon steroid
Transduksi: (pengolahan sinyal)
– Merupakan urutan perubahan dalam sederetan molekul yg berbeda, dan
disebut jalur transduksi sinyal
– Pada tahap ini terjadi perubahan sinyal menjadi suatu bentuk yang dapt
menimbulkan respon seluler spesifik
Produksi respon seluler spesifik: Aktivitas seluler seperti:
– Reaksi enzimatik
– Penyusunan ulang sitoskeleton
– Pengaktifan gen spesifik dalam nukleus
Hormone
(epinephrine)
1 RECEPTOR
PROTEIN
Pensinyalan Sel dengan
Reseptor Terikat Membran
2
(Contoh: pengaruh epinefrin) TARGET
CELL
Plasma
membrane
1. Penerimaan
– Molekul sinyal (ligan) berupa hormon
epinefrin yang terdapat di cairan Relay Signal-
ekstraseluler terikat pada reseptor molecules transduction
spesifik pada membran plasma sel pathway
target (sel hati dan sel otot rangka)
2. Transduksi 3
– Interaksi ligan-receptor mengakibatkan
konformasi atau perubahan bentuk
reseptor
– Terjadi serangkaian perubahan atau
aktivasi sejumlah molekul relay pada
jalur transduksi sinyal, yang mengarah Glycogen Glucogen
pada aktivasi enzim spesifik
3. Respon sel Cellular response
(in this example, glycogen breakdown)
– Aktivitas sel sebagai respon terhadap
sinyal yang datang
– Contoh: reaksi enzimatik pemecahan
molekul glikogen oleh enzim glikogen
fosforilase
Steroid
hormone
1 & 2. Penerimaan
– Molekul sinyal (ligan) berupa hormon 3 Hormone-
steroid berdifusi melewati membran NUCLEUS receptor
plasma sel target complex
– Ligan berikatan dengan reseptor
intraseluler yang terdapat di DNA
sitoplasma 4
Transcription
3. Transduksi
mRNA
– Kompleks ligan-reseptor memasuki
nukleus, berikatan dengan DNA dan
menentukan suatu gen menjadi aktif
atau non aktif
– Pada contoh ini gennya diaktifkan New
protein
4. Respon sel Cellular response:
– Terjadi transkripsi & translasi (sintesis activation of a gene
protein), hingga terbentuk protein baru and synthesis of
new protein
Macam-macam Reseptor Sinyal
1. Reseptor Terkait-Protein G (G protein-coupled reseptor/GPCR)
– Berupa protein membran yg bekerja bersamaan dgn protein G dan protein
lain (biasanya enzim)
– Pendeteksian sinyal berupa cahaya, bau, dan deteksi hormon serta
neurotransmiter tertentu
– Jalur ini bisa mengaktivasi atau menginhibisi tgt protein G yg terikat pada
reseptor
Protein G yang menstimulasi (Gs): protein menstimulasi effector
enzyme
Protein G yang menginhibisi (Gi): protein menginhibisi effector
enzyme
– Aktivasi enzim (Contoh: adenylil cyclase) akan menghasilkan sejumlah
second messenger yang menentukan respon seluler terhadap sinyal yang
datang
Ligan berikatan Aktivasi Aktivasi/ Respon
dgn reseptor protein G seluler
Inhibisi
shg teraktivasi
enzim
Reseptor Terkait-Protein G
Struktur GPCR
adenylyl cyclase (AC)
Macam-macam Reseptor Sinyal
2. Reseptor Tirosin-Kinase
– Reseptor membran yang memiliki bagian protein di sisi sitoplasmik yang
berperan sbg enzim (tirosin kinase)
– Fungsi: mengkatalisis transfer gugus fosfat (fosforilasi) dari ATP ke asam
amino tirosin pd protein substrat
– Tahapan proses transduksi sinyal yang terjadi:
Pengikatan ligan menyebabkan 2 polipeptida reseptor membentuk
dimer
Dengan menggunakan gugus fosfat dari ATP, daerah tirosin kinase
setiap polipeptida memfosforilasi tirosin pada peptida lain (dimer
merupakan substrat sekaligus enzim) → protein reseptor teraktivasi
Aktivasi reseptor menyebabkan reseptor dapat berikatan dengan protein
intraseluler dan mengaktifkannya melalui fosforilasi
– Contoh: faktor pertumbuhan, yg merangsang sel untuk tumbuh dan
bereproduksi.
Reseptor Tirosin-Kinase
Macam-macam Reseptor Sinyal
4. Reseptor Intraseluler
– Berupa reseptor yg terletak di
sitoplasma atau nukleus sel
target.
– Sinyal kimiawi masuk ke dalam
- sel melewati membran plasma
– Molekul sinyal berukuran cukup
kecil shg bisa melewati fosfolipid
membran atau molekul sinyal
berupa lipid shg terlarut dalam
membran.
– Contoh:
Hormon steroid dan hormon
tiroid (lipid), mis: testosteron
Molekul gas oksida nitrat
(NO)
Transduksi Sinyal
Pada umumnya terdiri dari beberapa langkah → sejumlah kecil
molekul sinyal dapat menghasilkan respon seluler yang besar
(penguatan sinyal) dan menentukan respon yang spesifik
Dilakukan oleh molekul relay:
– molekul yang berfungsi menyampaikan (mentransmisikan) sinyal dari
reseptor hingga dihasilkan respon sel yang sesuai
– Dapat berupa:
Protein. Banyak di antaranya adalah protein kinase (enzim yang
mentransfer gugus fosfat dari ATP ke suatu protein/fosforilasi).
Fosforilasi protein adalah mekanisme seluler yang digunakan secara
luas untuk mengatur aktivitas protein
Molekul atau ion kecil non-protein yang disebut second messenger
Proses penerimaan sinyal (pengaktifan protein reseptor) akan
berlanjut pada pengaktifan molekul-molekul relay secara beruntun,
hingga protein akhir yang menghasilkan respon sel diaktifkan
Jalur transduksi sinyal akan terhenti dengan adanya protein fosfatase
(enzim yang melepaskan gugus fosfat dari protein)
– Ketika sinyal (ligan) terlepas dari reseptor atau tidak ada, jumlah protein
fosfatase lebih banyak daripada protein kinase
Signal
Diagram Transduksi
Sinyal (signal-transduction cascade ) p
KINASE #1