Anda di halaman 1dari 18

• Salah satu tugas terpenting antropolog adalah menentukan keragaman biologis dan

budaya dari manusia.


• Ras (dari bahasa Prancis race, yang sendirinya dari bahasa Latin radix, "akar") adalah
suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam 
populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal usul geografis,
tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi. Di awal abad ke-20 istilah ini sering
digunakan dalam arti biologis untuk menunjuk populasi manusia yang beraneka ragam
dari segi genetik dengan anggota yang memiliki fenotipe (tampang luar) yang sama.
• Ras adalah suatu himpunan manusia (subkelompok orang) dari suatu masyarakat yang
dicirikan oleh kombinasi karakteristik fisik, genetika keturunan, atau kombinasi dari
faktor-faktor tersebut yang memudahkan kita untuk membedakan subkelompok itu
dengan kelompok lainnya (W. M. Krogman, 1999)
Biologis dan Budaya

• Antropolog memahami kata “race” dalam 2 sudut pandang.


• 1. Antropolog fisik memperhatikan karakteristik biologis dari
populasi manusia diberbagai area di dunia. Mereka
membandingkan satu populasi dengan populasi lainnya untuk
memahami pola dari variasi biologis manusia.
• Antropolog yg mempelajari budaya dan perilaku manusia, memandang ras
dari perspektif yang berbeda. Tidak menekankan pada karakteristik biologis
tapi lebih pada bagaimana manusia membedakan dunia social mereka pada
berbagai kelompok manusia.
• Ras dipandang sebagai konstruksi budaya. Terkait idiologi, cara berpikir, hal-
hal yang dibicarakan, serta pola relasi.
• Pemahaman ini memahami ras tidak lagi terkait tampilan fisik tapi menjadi
kriteria budaya.
• Jika ras dipandang sebagai konsep kultural, maka akan terkait kategori
sikap, budaya, pemikiran individu serta bagaimana perilaku manusia di dunia
nyata.
Aneka Ragam Manusia

• Ciri-ciri ras seharusnya hanya menyangkut ciri-ciri jasmani belaka telah


disalahartikan dengan ciri-ciri rohani. Secara umum ada anggapan bahwa ras
Kaukasoid adalah ras yang lebih unggul daripada ras lainnya.
• Metode untuk mengkelaskan beragam ras manusia
• Menggunakan ciri-ciri morfologi yang merupakan ciri-ciri fenotipe, terdiri dari (1) ciri-ciri
kualitatif (warna kulit, bentuk, warna rambut, dsg), dan (2) ciri-ciri kuantitatif (berat dan
ukuran badan, index cephalicus, dsg)
• Para ahli melakukan klasifikasi berdasarkan persamaan dan perbedaan ras, serta hubungan
asal-usul ras dan percabangannya  klasifikasi filogenetik. Klasifikasi ini memerlukan
pengetahuan mengenai ciri-ciri genotype, yaitu ciri-ciri pada gen yang tidak mudah diubah
oleh berbagai proses mutase, seleksi dan sebagainya seperi misalnya gen golongan darah.
Dengan cara ini dicari persamaan gen pada suatu kelompok manusia.
Aneka Ragam Manusia
Menurut A.L. Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras besar, yaitu:
1. Caucasoid
- Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
- Mediterranean (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara , Armenia , Arabia dan Irania)
- Indic ( India )
2. Mongoloid
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
- Malayan Mongoloid (Asia Tenggara , Indonesia , Malaysia dan Filipina)
- American Mongoloid (Orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika
Selatan)
3. Negroid
- African Negroid (benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, sebagian Malaysia dan sebagian Filipina)
- Melanesian (Papua/Irian dan Melanesia )
4. Ras-Ras Khusus (yang tidak dapat diklasifikasikan)
- Bushman (di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan)
- Veddoid (pedalaman Srilangka, Sulawesi Selatan)
- Austroloid (penduduk asli Australia )
- Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia )
- Ainu (pulau-pulau Karafuto, Hokkaido di Jepang Utara)

Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa ras besar yaitu ras Malayan Mongoloid, ras Melanesian dan ras Veddoid.
• Pada akhirnya, pembagian ras tersebut mengacu kepada daerah kebudayaan yang merupakan
penggabungan dari suku bangsa yang dalam masing-masing kebudayaannya beraneka warna,
namun memiliki unsur dan ciri menyolok yang serupa. Dengan demikian, ada penggolongan
daerah kebudayaan sebenarnya yang merupakan sistem klasifikasi yang mengklaskan beraneka
ragam warna suku bangsa dalam suatu daerah dan benua besar.
• Sebagai contoh, kawasan Asia yang dibagi oleh Kroeber dalam Daerah Kebudayaan Asia
Tenggara, Asia Selatan, Asia Barat Daya, dan China. Lebih mendalam lagi, proses migrasi antar
suku bangsa dan ras adalah penyebab dari persebaran kebudayaan. Sehingga terjadilah model
interaksi dan pertukaran unsur kebudayaan yang biasanya mewujud dalam benda material.
Sementara itu, kesatuan-kesatuan dari kelompok kolektif manusia tersebut melakukan pola
adaptasi secara evolutif dengan lingkungannya sehingga terjadilah perkembangan unsur
kebudayaan yang baru.
Bagaimana Pengaruh Ras Terhadap Perilaku?

• Setiap ras di dunia memiliki perilaku spesifik, saling berbeda satu


dengan lainnya.
• Ras kulit putih/Kaukasia  Perilaku yg dominan: terbuka, senang
akan kemajuan, dan menjunjung hak asasi manusia.
• Ras kulit hitam/ Negroid  Perilaku yg dominan: tabiatnya keras,
tahan menderita dan menonjol dalam kegiatan olah raga keras.
• Ras kulit kuning/Mongoloid  Perilaku yg dominan:
keramahtamahan, suka bergotong royong, tertutup, dan senang
dengan upacara ritual
Bagaimana di Indonesia??

• Jones, dalam Liliweri (2007: 14) mengemukakan bahwa etnik atau


sering disebut kelompok etnik adalah sebuah himpunan manusia
(subkelompok manusia) yang dipersatukan oleh suatu kesadaran
atas kesamaan sebuah kultur atau subkultur tertentu, atau karena
kesamaan ras, agama, asal usul bangsa, bahkan peran dan fungsi
tertentu. Anggota anggota suatu kelompok etnik memiliki
kesamaan dalam hal sejarah, bahasa, sistem nilai, adat istiadat,
dan tradisi.
• Kelompok etnik adalah kelompok orang-orang sebagai suatu
populasi yang:
• 1. Mampu melestarikan kelangsungan kelompok dengan
berkembang pesat
• 2. Mempunyai nilai-nilai budaya sama dan sadar akan rasa
kebersamaannya dalam suatu bentuk budaya
• 3. Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri
• 4. Menentukan ciri kelompoknya sendiri dan diterima oleh
kelompok lain serta dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.
• Ada lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia.[1] atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut
sensus BPS tahun 2010.[2]
• Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Orang
Jawa kebanyakan berkumpul di pulau Jawa, akan tetapi jutaan jiwa telah bertransmigrasi dan tersebar ke
berbagai pulau di Nusantara [3] bahkan bermigrasi ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Suriname. Suku Sunda, 
Suku Batak, dan Suku Madura adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini. [4]
• Banyak suku-suku terpencil, terutama di Kalimantan dan Papua, memiliki populasi kecil yang hanya
beranggotakan ratusan orang. Sebagian besar bahasa daerah masuk dalam golongan rumpun bahasa Austronesia,
meskipun demikian sejumlah besar suku di Papua tergolong dalam rumpun bahasa Papua atau Melanesia.
• Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas akibat perpindahan penduduk, percampuran
budaya, dan saling mempengaruhi; sebagai contoh sebagian pihak berpendapat orang Cirebon adalah suku
tersendiri dengan dialek yang khusus pula, sedangkan sementara pihak lainnya berpendapat bahwa mereka
hanyalah subetnik dari suku Jawa secara keseluruhan. Demikian pula suku Baduy dan suku Banten yang
sementara pihak menganggap mereka sebagai bagian dari keseluruhan suku Sunda. Contoh lain percampuran
suku bangsa adalah suku Betawi yang merupakan suku bangsa hasil percampuran berbagai suku bangsa
pendatang baik dari Nusantara maupun Tionghoa dan Arab yang datang dan tinggal di Batavia pada era kolonial.
Rasisme?

• Oliver C. Cox  Rasisme merupakan peristiwa, situasi yang


menilai berbagai tindakan, dan nilai dalam suatu kelompok
berdasar perspektif kulturalnya yang memandang semua nilai
sosial masyarakat lain diluar diri mereka itu salah dan tidak dapat
diterima.
• Rasisme adalah suatu paham pembedaan sikap maupun perlakuan
terhadap kelompok masyarakat tertentu karena perbedaan ras.
Orang yang menganut pahamn rasisme menganggap bahwa rasnya
lebih superior sehingga memiliki hak untuk mengatur ras yang lain.
Penyebab Rasisme

• Adapun beberapa penyebab dari rasisme adalah antara lain sebagai berikut
• Sosialisasi dalam keluarga
• Apa pun yang diajarkan oleh orangtua pada anaknya, pasti akan melekat dalam diri anaknya, apa itu baik
atau buruk. Ironisnya, orangtualah yang menjadi salah satu faktor penyebab rasisme muncu, sehingga hal ini
akan terjadi rantai kebencian yang tidak putus karena terus didoktrin antargenerasi.
• Keputusan Kebijakan Pemenrintah
• Umumnya, penyebab rasisme yang paing sering terjadi karena keputusan kebijakan pemerintah, tak terlepas
pun di Indonesia seperti itu. Hal ini dipengaruhi oleh keotoriteran dari pemimpin dalam pemerintah.
Misalnya, dari orla dan orba, etnis Tionghoa didiskriminasi dan membatasi ruang geraknya mereka.
• Budaya serta Adat Istiadat
• Budaya serta adat istiadat setiap pelosok daerah atau bangsa tentu berbeda-beda yang otomatis
mempengaruhi pikiran serta pemahaman juga perasaan yang tentu mempengaruhi kultur atau pandangan
penanganan dalam suatu fenomena sosial di masyarakat. Selengkapnya, baca; Pengertian Fenomena Sosial
dan Contohnya di Masyarakat
• Selain penyebab yang disebutkan di atas, penyebab rasisme muncul yang lain adalah karena kesenjangan
ekonomi, kesenjangan sarana dan prasarana, dan rasa cinta yang berlebihan serta munculnya rasa iri.
Sifat fisik, kalau diamati perilaku individu akan
berbeda-beda karena sifat fisiknya. Contoh
tipologi Kretchmer
Displastis: Tipe ini lain dari ketiga tipe di atas.
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga
tipe lainnya sehingga tidak punya ciri-ciri
khusus.
Piknis: Tubuh cenderung melebar, lembut,
gemuk bulat dan berlemak.
Atletis: Ciri-cirinya orangnya tinggi, besar,
dadanya bidang, kekar, dan postur tubuhnya
meruncing ke bawah.
Leptosom: Tipe ini mempunyai ciri kurus,
lurus, tubuh lemah, pertumbuhan lambat.
• Tempramen
• Tipe schizothyme: ciri menutup diri, asocial, cenderung sibuk dengan dirinya
(apatis).
• Tipe cyclothym: ciri mudah bergaul, sosial, mudah menyesuaikan diri, empatik,
terbuka.
• Hubungan konstitusi & tempramen
• Piknis  cyclothym
• Leptosom  schizothyme
• Atletis  schizothyme
• Dysplastis  schizothyme

Anda mungkin juga menyukai