• Pengukuran Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD).
• Kondisi kualitas air Sungai Tembuku yaitu BOD hulu 38,5 mg/l, BOD hilir 86 mg/l, COD
hulu 42,5 mg/l, dan COD hilir 95 mg/l.
• Daerah hulu mempunyai kualitas air yang lebih baik daripada daerah hilir. Dari
sudut pemanfaatan lahan, daerah hulu relatif sederhana dan bersifat alami seperti
hutan dan perkampungan kecil. Semakin ke arah hilir keragaman pemanfaatan
lahan menjadi meningkat.
• Daerah hilir merupakan tempat akumulasi dari proses pembuangan limbah cair
yang di mulai dari hulu
Kualitas Air
● Menurut Yuliastuti (2011), kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain di dalam air.
● Daerah hulu mempunyai kualitas air yang lebih baik dari daerah hilir karena memiliki pola pemanfaatan
lahan yang relatif seragam, dibanding hilir dengan pola penggunaan lahan yang beragam.
● Semakin beragamnya jenis penggunaan lahan dalam sub DAS dan semakin kecilnya tutupan hutan dalam
sub DAS menyebabkan kondisi kualitas air sungai semakin buruk, terutama akibat aktivitas pertanian dan
pemukiman
Sumber dan Beban Pencemaran Air
• Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya zat, mahluk hidup, atau komponen lain kedalam
air yang dapat menyebabkan berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam, yang
menyebabkan kualitas air menurun sehingga air berkurang dan tidak dapat berfungsi sesuai
kegunaannya.
• Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 1 tahun 2010, sumber pencemar air: Sumber
Tertentu (Point Sources) dan Sumber Tak Tentu (Area/ Diffuse Sources).
• Beban pencemar adalah bahan yang berasal dari alam itu yang masuk ke dalam ekosistem sehingga
mengganggu peruntukan ekosistem tersebut. Sumbernya: pencemaran yang disebabkan oleh alam
(polutan alamiah) dan pencemaran karena kegiatan manusia (polutan antropogenik)
Biochemical Oxygen Demand
(BOD) Chemical Oxygen Demand (COD)
• Penetapan daya tampung beban pencemar merupakan pelaksanaan pengendalian pencemaran air yang
menggunakan pendekatan kualitas air (water quality-based control).
• Daya tampung beban pencemar yang juga sering disebut dengan total beban harian maksimum (total
maximum daily loads) merupakan kemampuan air pada suatu sumber air untuk menerima masukan
beban pencemaran tanpa mengakibatkan air tersebut menjadi cemar.
• Trial and error dilakukan dengan menambahkan asumsi beberapa effluent yang masuk ke badan
air yang dianggap tidak terpantau pada saat tahap sampling dan memainkan angka reaeration,
Oxidation rate, dan decay rate pada generic yang terdapat pada reach rate worksheet hingga
model mendekati keadaan atau sesuai yang diinginkan.
• Validasi model dilakukan untuk mengetahui apakah model dapat digunakan untuk simulasi
nantinya. Validasi dilakukan dengan metode Root Mean Square Percent Error (RMSPE) yang
digunakan untuk mengkuantifikasi besar dan sifat error yang terjadi.
Lanjutan Validasi model Qual2Kw
RMSPE mengukur rata-rata presentase perbedaan antara data
aktual dan hasil simulasi, dengan menggunakan rumus:
RMSPE =
Keterangan:
Kondisi air eksisting kondisi tanpa beban kondisi pada air memenuhi baku
di lapangan baik pada pencemar yang masuk, mutu kelas II
hulu maupun pada kecuali saluran
hilir nya drainase
Rumus perhitungan beban pencemaran yang diijinkan baku mutu air kelas II menurut
Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001:
Perhitungan daya tampung beban pencemar sungai dengan rumus sebagai berikut :