Anda di halaman 1dari 11

KASUS GOOGLE

DISUSUN OLEH :

Siska Elinda Devi (B.231.16.0525) Ernawati (B.231.16.0466)


Frida Apriliani (B.231.16.0412)Roselina Puspa D (B.231.16.0581)
Anggu Ayu Ariyani (B.231.16.0469) Indra Rahman H (B.231,16,0389)
Caroko (B.231.16.0479)Rishang Bayu (B.231.16.0570)
M. Beno.S (B.231.16.0583)Eko Sulistyono (B.231.16.0583)
SEJARAH GOOGLE

 Sejarah Google dimulai dari proyek yang dikerjakan oleh Larry


Page dan Sergey Brin pada 1996. Saat itu, kedua mahasiswa
pascasarjana di Stanford University itu berkolaborasi
mengembangkan mesin pencari bernama BackRub, yang
dioperasikan menggunakan server di kampus mereka.

Pada 1997, Larry dan Sergey mengganti nama BackRub menjadi


Googol. "Googol" merupakan istilah matematika untuk angka 1
yang diikuti oleh 100 angka nol. Nama ini diambil untuk
menjelaskan misi Google sebagai gudang informasi tak terbatas di
internet.

Akan tetapi, para investor rupanya salah mengeja nama Googol


menjadi Google, dan telanjur menuliskannya dalam cek. Hal itu
membuat Brin dan Page akhirnya "mentok" menggunakan nama
Google untuk mesin pencari mereka.
 Google merupakan salah satu perusahaan digital yang
gencar mengakuisisi startup yang berpotensi. Di
antaranya, YouTube, Android, Motorola Mobility, Pyra
Labs yang mengembangkan Blogger, serta Keyhole Inc
yang melahirkan layanan Google Maps dan Google Earth.

Hingga kini, sudah ada ratusan startup (perusahaan


rintisan) yang diakuisisi oleh Google. Sejak 2010, jika
dirata-rata, maka Google telah mengakuisisi lebih dari
satu perusahaan setiap minggu.
 Kunci dari bisnis google adalah iklan, pencarian, Gmail,
Android, Google map dan Youtube, semuanya
berhubungan dengan iklan.
 Google mampu menargetkan iklan kepada pengguna
tertentu berdasarkan riwayat browsing pengguna.
 Penambahan pendapatan berbasis iklan memungkinkan
Google untuk meningkatkan pendapatan tahunan dari $
220.000 pada tahun 1999 menjadi lebih dari $
86.000.000 pada tahun 2001.
KASUS GOOGLE

 Google Indonesia dianggap mengemplang pajak karena


belum menjadi badan usaha tetap (BUT). Dengan kata
lain, Google Indonesia belum menjadi wajib pajak.
 Selama ini Gogle hanya membuat kantor perwakilan di
Indonesia, bukan kantor tetap. Oleh karena itu,
transaksi bisnis Google yang terjadi di Tanah Air tak
berpengaruh pada peningkatan pendapatan negara.
Padahal, transaksi bisnis periklanan di dunia digital
(yang merupakan ladang usaha Google) pada tahun 2015
saja mencapai 850 juta dollar AS atau sekitar 11,6
triliun.
 Menurut catatan Direktorat Jenderal Pajak, Google di
Indonesia telah terdaftar sebagai badan hukum dalam
negeri di KPP Tanah Abang III dengan status sebagai PMA
sejak 15 September 2011 dan merupakan "dependent
agent" dari Google Asia Pacific Pte Ltd di Singapura.
 Dengan demikian, menurut Pasal (2) ayat (5) huruf (N)
UU Pajak Penghasilan, Google seharusnya berstatus
sebagai BUT, sehingga setiap pendapatan maupun
penerimaan yang bersumber dari Indonesia berhak
dikenakan pajak penghasilan.
 Indonesia bukan satu-satunya negara yang tengah
mengincar Google agar patuh terhadap kewajiban
pajak. Setidaknya ada tiga negara lain yang sedang
menguber-uber Google agar membayar pajaknya, yakni
Inggris, Perancis, dan Italia.
 Google disebut sengaja memanfaatkan celah hukum
agar bisa membayar pajak sekecil-kecilnya padahal
telah meraup pendapatan sebesar-besarnya.
 Di samping Google, perusahaan OTT asing lain yang
tengah disorot oleh Pemerintah Indonesia soal pajak ini
termasuk Yahoo, Facebook, dan Twitter
KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM
MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PAJAK
GOOGLE DI INDONESIA
Hanya jalur negosiasi yang dapat menyelesaikan
permasalahan pajak Google tersebut.15 Kendala
lain yang dialami Indonesia adalah masyarakat
yang tidak ikut ambil andil untuk membantu
pemerintah seperti halnya yang dilakukan oleh
masyarakat Inggris dan India
Pada pertemuan kedua Google mulai mengelak
dan akhirnya mengirimkan surat kepada
Direktorat Jenderal Pajak yang menyatakan
Google Asia Pasifik menolak untuk mendirikan
BUT sehingga Google Asia Pasifik tidak wajib
untuk membayar pajak di Indonesia, surat
tersebut juga berisikan Google Asia Pasifik
menolak untuk diperiksa oleh Dirjen Pajak.12
Salah satu kasus Google di negara lain yaitu di
Inggris
 Didalam kedua peraturan tersebut telah dinyatakan bahwa
perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia layanan
internet yang disediakan oleh perorangan dan/atau badan usaha
asing wajib mendirikan perusahaannya dengan status BUT
sesuai dengan peraturan dibidang perpajakan Indonesia, namun
tidak disebutkan adanya sanksi bagi para pelanggar. 14 Atas
dasar adanya kekosongan hukum tersebut, pemerintah tidak
dapat memaksa secara hukum Google untuk merubah
statusnya menjadi BUT, selain itu belum adanya peraturan di
Indonesia yang mengatur mengenai perpajakan perusahaan
transnasional
KESIMPULAN
1.Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:
01/PER/M.KOMINFO/01/2010, tanggal 25 Januari 2010 tentang Penyelenggaraan
Jaringan Telekomunikasi, perusahaan asing yang bergerak dalam bidang jasa
elektronik harus berstatus BUT, akan tetapi PT. Google Indonesia berdiri sebagai
kantor perwakilan dari Google Asia Pasifik Singapura dan bukan BUT, sehingga
pemerintah Indonesia tidak dapat menarik pajak terhadapnya. Pemerintah Indonesia
telah melakukan negosiasi awal dengan Google dalam upaya untuk menyelesaikan
permasalahan pajak tersebut, dimana pada negosiasi pertama Google

2.bersedia bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk membayar pajak yang
seharusnya dibayarkan, tetapi pada negosiasi kedua Google menolak untuk membayar
pajak dan tetap tidak mau merubah status perusahaannya menjadi BUT. 2. Kendala
yang dialami dalam menyelesaikan permasalahan pajak ini adalah tidak adanya
peraturan yang mengatur mengenai perpajakan perusahaan transnasional yang
mengakibatkan permasalahan pajak ini tidak dapat 12 diselesaikan melalui jalur
hukum. Kendala selanjutnya adalah masyarakat Indonesia kurang mengambil andil
untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan pajak Google ini
seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat Inggris.

Anda mungkin juga menyukai