Anda di halaman 1dari 15

Oleh: Hasneli DCN, M.

Biomed
Definisi:
Hipertensi = “High Blood Pressure”= Tekanaan Darah
Tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih
besar dari normal atau > 140/90 mmHg (Kemenkes RI,
2013)

Definisi merujuk pedoman terbaru:


Hipertensi adalah adalah hasil pengukuran tekanan darah
lebih atau sama 130/80 mmHg (American Heart
Association, 2017)
Diukur saat istirahat
Normal < 130/80 mmHg
Ideal 120/80 mmHg
Epidemiologi
WHO (2011)  satu milyar penduduk
dunia mengalami hipertensi  2/3 di
negara terdapat di negara berkembang
Prediksi tahun 2025  penderita
hipertensi mencapai 25 % penduduk
dewasa di dunia
Riskesdas 2013  Prevalensi hipertensi di
Indonesia 26.3 %.
Klasifikasi Hipertensi untuk Dewasa Menurut JNC-7

Klasifikasi Tekanan Sistolik Tekanan


Tekanan Darah (mmHg) Diastolik
(mmHg)
Normal < 120 Dan < 80
Prehipertensi 120 – 139 Atau 80 - 89
Hipertensi 140 - 159 Atau 90 – 99
Stadium I
Hipertensi > 160 Atau > 100
Stadium II

Sumber : Chobanian, dkk, 2004 dalam Purba, 2014


Etiologi Hipertensi:
1. Hipertensi essensial/primer  90 %
Penyebab belum diketahui dengan pasti

2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang disebabkan karena adanya sesuatu
penyakit, spt: jantung, ginjal, dan ketidak seimbangan
hormonal.

3. Konsumsi natrium yg berlebihan, kurang aktifitas fisik,


stres, rendah asupan mineral (kalium, magnesium dan
kalsium), obesitas, peradangan vaskular dan konsumsi
alkohol yang berlebihan (Couch dan Debra, 2008) 
erat kaitannya dengan gaya hidup.
Mekanisme Patofisiologi
1. Keseimbangan Natrium
2. Sistem Saraf Simpatik
3. Sistem Renin-Angiotensin-
Aldosteron
1. Keseimbangan Natrium
Kegagalan Ginjal  gangguan ekresi
Natrium  Hipertensi
Ketidak normalan transpor Natrium –
Kalium
Kadar Natrium tubuh total mempunyai
korelasi positif dengan tekanan darah pada
beberapa penderita hipertensi
2. Sistem Saraf Simpatik
Tekanan darah  Suatu fungsi dari total
resistensi perifer dan output Jantung 
dibawah pengawasan sistem saraf simpatik
 dipengaruhi kadar katekolamin.
Kadar katekolamin dipengaruhi oleh:
umur, intake natrium, bentuk tubuh, stres
dan aktifitas
3. Skema sistem renin-angiostensin
Renin + angiostensi
Angiostensi I
Angiostensin II

Sekresi Aldosteron

Vasokonstriksi Perifer Retensi Na, H2O

Volume Plasma

Tekanan darah naik


Iskemia ginjal berkurang
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya hipertensi:
Yang tidak dapat dikontrol
Jenis kelamin, umur, genetik atau riwayat keluarga
Yang dapat dikontrol
Perilaku tidak sehat (Obesitas, kurang aktivitas,
kebiasaan merokok, asupan makanan tinggi Natrium,
dislipidemia, konsumsi alkohol berlebidan stress
(Couch dan Debra, 2008)
Risiko Hipertensi:

Stroke
Infark miokardia
Kegagalan ginjal
Pengobatan
Obat-obatan : Diuretika, alpa bloker
(pentolamin, propanolol, dll)
Perubahan gaya hidup: yaitu
mengrangi stres fisik dan psikis
Asuhan Gizi (Diet)
Asuhan Gizi

Tujuan manajemen hipertensi secara umum:


 Menurunkan kesakitan dan kematian
akibat komplikasi ginjal dan
kardiovaskular.
 Asuhan Gizi mengikuti tahapan PAGT yg
sudah dibakukan
Syarat Diet:
Garam rendah I
GR I (200 - 400 mg Na)
GR II (600 - 800 mg Na)
GR III (1000 – 1200 mg Na)
Energi , Protein cukup
Lemak dibatasi terutama diberikan lemak
mudah cerna/ tidak jenuh
Berikan makanan yang kaya kalium
Gunakan bumbu yg tidak mengandung
natrium
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai