Anda di halaman 1dari 16

Pengantar Imunologi

Arif Hidayat, S.Farm., Apt.


Imunologi

• Ilmu yang mempelajari tentang sistem


kekebalan dalam tubuh terhadap agen
asing.
• Dalam menetralisasi agen asing dalam
tubuh diperlukan komunikasi semua
komponen molekul imun yang dikenal
dengan sistem imun.
• Jika sistem imun mengalami kegagalan
maka mengakibatkan imunodefisiensi
Agen Asing

• Agen infeksius (bakteri, virus, parasit dan


jamur)
• Agen noninfeksius (protein, hormon,
peptida, protein DNA, mRNA, polisakarida
dll)
• Bahan asing tersebut disebut antigen
SEJARAH PERKEMBANGAN
IMUNOLOGI
• Disiplin ilmu imunologi muncul karena
adanya observasi secara individual
akibat adanya penyakit infeksi, dan
selanjutnya individu yang telah sembuh
dari sakit ternyata terlindungi dari
penyakit yang sama jenisnya.
• Bhs Latin immunis artinya bebas
penyakit
• Bhs Inggris immunity artinya terlindungi
dari penyakit infeksi.
Edward Jenner

• Th 1798 penyakit yang tidak ganas


dikenal cowpox, cairan pustula dari sapi
diberikan kepada seorang anak laki-laki
berumur 8 th. Lalu secara intensif anak
tersebut diinfeksi dengan smallpox, dan
ternyata smallpox tersebut tidak dapat
berkembang. Selanjutnya yg menjadi
pertanyaan bukan hasil penelitian tapi
ethical implications.
Advance Immunology

• Perpaduan antara observasi secara


individu yang digabung dengan
pengalaman Jenner, maka muncula major
advance immunology yang telah
mengembangkan induksi imunitas dengan
menggunakan kuman cholera oleh Luis
Pateur.
Louis Pasteur

• Berhasil mengkultur bakteri cholera


• Menginjeksikan pada ayam. kemudian ayam
tersebut menjadi sakit. Selanjutnya penelitian
tersebut diulangi dengan menggunakan bakteri
cholera yang fresh dari kultur ternyata ayam
tidak sakit.
Vaksin
• Bahasa latin “vacca” artinya sapi yang
diadopsi dari Jenner yang menginokulasi
cowpox pada anak,
• Pasteur th 1881 mengembangkan vaksin
antrax dengan cara memanaskan
kemudian diinjeksikan pada kambing, lalu
diuji tantang pada kambing yg tidak
divaksin mati, sedang kambing yg
divaksin tetap hidup.
• Th 1885 Pasteur memberikan vaksin
pada joseph meister pada rabid dog.
Penemuan Imunitas Humoral
• Vaksin telah dikembangkan oleh Pasteur tapi
tidak tahu apa yang terjadi
• Emil Von Behring dan Shibasaburo Kitasato th
1890 pertama kali menemukan mekanisme
imunitas dalam bentuk “serum” (cairan
nonseluler yang didapat setelah darah
membeku). Hal ini didapat dari hewan yang
diinfeksi dengan deptheria serumnya kemudian
diberikan pada hewan yg tidak diimunisasi.
• Serum dpt menetralisasi toxin, toxin dan
kuman.
Imunoglobulin
• Elvin Kabat th 1930 fraksinasi serum :
yg dikenal dengan “gamma globulin”
sekarang lebih dikenal “imunoglobulin” yg
bertanggung jawab terhadap imunitas.
Selanjutnya fraksi dari imunoglobulin
dikenal “antibodi”. Molekul ini
terkandung dalam cairan tubuh (humors)
maka lebih dikenal humoral immunity
(kekebalan humoral).
Imunitas seluler
• Th 1883 Elie Metchnikoff demonstrasi
kontribusi sel imun yaitu sel darah putih
yang berfungsi unt memfagosit
(phagocytes). Sel ini aktif ditemukan
pada hewan yg telah diimunisasi, sedang
pd hewan yg tidak diimunisasi tidak
aktif. Lalu ditemukan konsep “cell
mediated immunity”
• Th 1940 Merrill Chase berhasil
mengkulture sel darah dari babi
selanjutnya ditulari mycobacterium.
Imunitas Humoral dan Seluler
• Th 1950 mBruce Glick Missisipi
University, USA. Telah mengidentifikasi
bahwa lymphocyte yang bertanggung
jawab terhadap respons imun humoral
dan seluler
• Lymphocyte T derivat dari thymus yang
memediasi sel imun dan lymphocyte B
derivat dari bursa fabricius yang
bertanggung jawab terhadap imunitas
humoral. Kedua imunitas ini ternyata
saling menguntungkan
Nobel Prizes di Bidang Imunologi
Tahun Penerima Negara Peneliti
1901 Emil V. Behring Germany Serum antitoxin
1905 Robert Koch Germany Cellular immunity to TBC
1908 Elie Metchnikoff Rusia Phagocyte dan antitoxins
Paul Erlich Germany immunity

1913 Charles Richet Franze Anaphylaxis


1919 Jules Bordet Belgium Complement mediated
bacteriolyssis
1930 Karl Landsteiner USA Human blood group
1951 Max Theiler South Africa Vaksin yellow fever
1957 Daniel Bovet Swiss Antihistamin
1972 Rodney R. Porter UK Chemical structur
Gerald M Edelman USA antibodies
1977 Rosalyn R. Yalow USA Radioimmunoassay
1980 George Snell USA Major
Jean Dausset France histocompatability
Nobel Prizes
Tahun Penerima Negara Peneliti

1984 Cesar Melstein UK Monoclonal antibody


Georges F. Kohler Germany Immun regulatory
Niels K. Jerne Denmark theories

1987 Susumu Tonegawa Japan Gene rearragement in


antibody production

1991 Donald Thomas USA Transplantation


Joseph Murray USA immunology

1996 Peter C Doherty Australia Specificity of the cell


Rolf M. Zinkernagel Swiss mediated immun
respons
Imun Nonspesifik (Innate
Immunity)
• Monosit
• Basofil
• Eosinofil
• Polimorfonuklear (PMN)
• Makrofage
• Dendrit sel
• Langerhans sel
• Komplemen
Daftar Pustaka
• Austin, J.M. and Wood K.J. 1995. Principles of
Cellular and molecullar immnunology.Oxford
University Press.
• Golsby, R.A., Kindt, T.J. and Osborne, B.A.
2000. Kuby Immunology 4ed. Freemann and
company, New York.
• Rantam, F.A., 2003. Metode Imunologi.
Airlangga University Press.
• Rantam, F.A. 2005. Virologi. Airlangga
University Press (Bab XIII-XIV).

Anda mungkin juga menyukai