Anda di halaman 1dari 51

ADAPTASI

MAKHLUK
HIDUP
RABU
12 AGUSTUS 2020
PENGERTIAN ADAPTASI

Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan


diri terhadap lingkungan
TUJUAN ADAPTASI/ PENYESUAIAN DIRI

Memenuhi kebutuhan hidup, seperti makan, minum,


berkembang biak, melindungi diri dari musuh, dan
mempertahankan jenisnya
BENTUK PENYESUAIAN DIRI HEWAN

1. Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan


2. Penyesuaian Hewan untuk Mempertahankan Diri
3. Penyesuaian Hewan terhadap Kondisi Ekstrem
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Mulut
Mulut
serangga
mempunyai
bentuk yang
sesuai
dengan jenis
makanannya
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Mulut Kupu-kupu memiliki mulut yang


dinamakan mulut pengisap.
Kupu-kupu menggunakan mulut
ini untuk mengisap sari madu
(nektar) pada bunga. Bentuk alat
pengisap itu menyerupai belalai
yang dapat digulung dan
dijulurkan.
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Mulut Nyamuk mempunyai


bentuk mulut penusuk
dan pengisap. Mulut ini
dapat mengisap makanan
berupa darah manusia
atau hewan. Mulut
nyamuk berbentuk tabung
panjang dan tajam
(runcing). Bentuk mulut
seperti ini untuk menusuk
kulit manusia atau hewan.
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Mulut
Jangkrik mempunyai
bentuk mulut
penggigit dan
pengunyah. Mulut ini
mempunyai gigi-gigi
kecil untuk
mengunyah makanan
yang berupa daun.
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Mulut
Lalat mempunyai alat
penyerap pada mulutnya.
Alat penyerap ini mirip
spons (gabus). Alat ini untuk
menyerap makanan terutama
yang berupa cairan.
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Paruh

Makhluk hidup seperti


burung melakukan
penyesuaian diri
dengan lingkungan
pada bentuk paruh dan
kakinya
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Paruh

• Jenis paruh: pemakan


biji
• Ciri dan fungsi: paruh
pendek, tebal, dan
runcing untuk memecah
biji-bijian
• Contoh: burung pipit
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Paruh
• Jenis paruh: pemakan
daging
• Ciri dan fungsi: paruh tajam,
kuat, runcing, dan agak
membengkok untuk
mengoyak daging
• Contoh: elang dan burung
hantu
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Paruh

• Jenis paruh: pemakan


tumbuhan dan daging di
tempat becek atau
berlumpur
• Ciri dan fungsi: pipih/ sudu
dan juga lebar
• Contoh: bebek
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Paruh
• Jenis paruh: pengisap
serangga
• Ciri dan fungsi: paruh
runcing dan Panjang
untuk mematuk kayu
pohon dan menangkap
serangga di dalamnya
• Contoh: burung
pelatuk
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Paruh
• Jenis paruh: pemakan
ikan
• Ciri dan fungsi: paruh
Panjang dan
berkantong besar
pada bagian
bawahnya
• Contoh: pelikan dan
bangau
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Paruh
• Jenis paruh: pengisap
madu
• Ciri dan fungsi: paruh
kecil, runcing, dan
Panjang untuk
memudahkan burung
mengisap madu yang
ada di dasar bunga
• Contoh: burung
kolibri
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

a. Bentuk Kaki

Burung juga mempunyai bentuk kaki yang dipengaruhi oleh


lingkungan tempat hidupnya mencari makan
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

Bentuk Kaki Petengger

Kaki burung
kakatua untuk
memanjat. Selain
itu, juga untuk
memegang
makanan
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan

Bentuk Kaki Pengais

Kaki ayam
untuk mengais
tanah saat
mencari
makanan
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan
Bentuk Kaki Pencengkeram

Burung elang mempunyai kaki kuat dengan kuku tajam.


Kaki ini untuk mencengkeram mangsanya .
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan
Bentuk Kaki Perenang

Kaki itik dan


pelikan
berselaput
untuk
berenang di
air.
Penyesuaian Hewan dalam Memperoleh Makanan
Bentuk Kaki Pemanjat
Burung pelatuk
pandai
memanjat
karena bentuk
kakinya terdiri
atas empat jari,
dua di depan dan
dua di belakang
untuk memanjat.
Penyesuaian Hewan untuk Mempertahankan Diri
KAMUFLASE
Kamuflase adalah
kemampuan hewan
untuk menyamarkan
diri dari pemangsa.
Penyamaran yang
dilakukan, yaitu
dengan
menyesuaikan warna
atau bentuk
tubuhnya
menyerupai
lingkungan.
Penyesuaian Hewan untuk Mempertahankan Diri
MIMIKRI Mimikri artinya suatu
jenis makhluk hidup
meniru bentuk fisik atau
perilaku jenis makhluk
SAYAP KUPU-KUP MIMIKRI BURUNG HANTU

hidup lainnya. Perbedaan


mimikri dengan
kamuflase adalah hewan
yang bermimikri tidak
menyembunyikan diri
dari pemangsa, tetapi
terlihat lebih buas
sehingga membuat
pemangsa menjauh.
Penyesuaian Hewan untuk Mempertahankan Diri
MIMIKRI
Autotomi adalah
kemampuan
hewan untuk
memutus bagian
tubuhnya dan
menumbuhkannya
kembali.
Contohnya cecak
dan kadal.
Penyesuaian Hewan untuk Mempertahankan Diri
KELENJAR BAU
Beberapa hewan
melindungi diri
dengan
mengeluarkan
bau yang tidak
sedap,
contohnya
walang sangit
dan sigung
Penyesuaian Hewan untuk Mempertahankan Diri
MENGELUARKAN BISA DAN SENGAT

Sebagian besar ular mempertahankan diri dengan mengeluarkan bisa. Hewan lain yang
berbisa adalah kalajengking dan lipan. Ada pula hewan yang melindungi diri dengan
menyengat, seperti anemone, ubur-ubur dan belut listrik
Penyesuaian Hewan untuk Mempertahankan Diri
BERPURA-PURA MATI
Beberapa
hewan seperti
kumbang badak
menyelamatkan
diri dari
predator
dengan cara
pura-pura mati
Penyesuaian Hewan Terhadap Kondisi Ekstrem
PENYESUAIAN DI KUTUB

Kutub adalah daerah yang


memiliki suhu sangat dingin.
Hewan yang hidup di kutub,
seperti beruang kutub dan
penguin, beradaptasi dengan
menyimpan cadangan lemak
yang tebal di bawah kulitnya.
Lemak tersebut membuat
mereka tetap hangat di daerah
yang bersuhu sangat dingin.
Penyesuaian Hewan Terhadap Kondisi Ekstrem
• Unta memiliki punuk yang berisi
PENYESUAIAN DI GURUN cadangan lemak. Lemak tersebut akan
dipecah menjadi energi ketika unta
tidak menemukan makanan
• Unta memiliki usus yang lebih
panjang daripada hewan mamalia lain
sehingga dapat menyerap air
sebanyak-banyaknya dari makanan
yang dimakan
• Unta memiliki bulu mata yang lebat
dan hidung yang dapat menutup untuk
mencegah pasir gurun masuk ke dalam
hidung dan mata ketika terjadi badai
pasir
Penyesuaian diri tumbuhan dengan habitatnya
TERATAI & ECENG GONDOK
Penyesuaian diri tumbuhan dengan habitatnya
TERATAI & ECENG GONDOK

Teratai dan eceng gondok hidup di lingkungan yang berair.


Tumbuhan air melakukan beberapa penyesuaian diri untuk dapat
hidup di daerah berair. Teratai memiliki daun tipis dan melebar untuk
meningkatkan penguapan air. Sementara eceng gondok memiliki
banyak rongga udara untuk mempermudah mengapung di permukaan
air. Selain itu akar eceng gondok lebat dan berserabut yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan agar tidak mudah terbalik di
Penyesuaian diri tumbuhan dengan habitatnya
KANTONG SEMAR
Kantong semar merupakan tumbuhan
insektivor. Daun pada kantong semar
termodifikasi membentuk kantong yang
menghasilkan nektar dan enzim
pencernaan. Sehingga akan terjebak
dalam kantong karena tertarik dengan
nektar. Tubuh serangga kemudian
tercerna oleh enzim pencernaan.
Adaptasi ini dilakukan kantong semar
karena hidup di lingkungan yang sedikit
mengandung unsur nitrogen.
Penyesuaian diri tumbuhan dengan habitatnya
KAKTUS
Kaktus merupakan tumbuhan yang
hidup di daerah kering. Adaptasi kaktus
meliputi daun, batang dan akar. Daun
kaktus termodifikasi menjadi seperti
jarum atau duri. Bentuk tersebut berguna
untuk mengurangi penguapan. Duri
kaktus juga berfungsi melindungi diri
dari hewan pemangsa. Batang kaktus
membesar dan berdaging karena
digunakan sebagai tempat menyimpan
air. Permukaannya dilapisi lilin untuk
Penyesuaian diri tumbuhan dengan habitatnya
Bakau merupakan
BAKAU
tumbuhan yang hidup di
tepi pantai. Bakau
memiliki akar tunjang
yang membantu
menyangga batang agar
tidak roboh saat
terhempas oleh ombak.
Tanaman bakau jenis lain,
yaitu api-api, juga
memiliki akar napas yang
membantu penyerapan
oksigen dari udara.
Penyesuaian diri tumbuhan dengan habitatnya

BAK
AU
API-
API
Penyesuaian diri tumbuhan dengan habitatnya
Pohon jati pada musim
POHON JATI
kemarau selalu
menggugugurkan daunnya
(meranggas). Daun-daun
tersebut digugurkan sebagai
upaya terhadap lingkungan
yang kering dan panas. Jika
daun digugurkan, penguapan
air akan berkurang.
Tumbuhan lain yang
menggugurkan daunnya pada
musim kemarau adalah
pohon kapuk, mahoni, dan
Penyesuaian diri tumbuhan untuk melindungi diri
DURI

Tumbuhan yang
melindungi diri dengan
duri, antara lain pandan,
kaktus, mawar, nanas,
dan durian.
Penyesuaian diri tumbuhan untuk melindungi diri
RACUN
Ada jenis tumbuhan yang
menghasilkan zat
beracun. Zat beracun
dapat terkandung pada
bagian batang, daun, atau
KECUBUNG

buahnya. Beberapa
contoh tanaman yang
beracun antara lain
kecubung hutan dan
jarak.
Penyesuaian diri tumbuhan untuk melindungi diri
RACUN

JARAK
Penyesuaian diri tumbuhan untuk melindungi diri
Putri malu merupakan
MENGATUPKAN DAUN
tumbuhan polong-polongan.
Hal ini dilakukan untuk
melindungi diri dari herbivor
yang akan memakannya.
Setelah daun putri malu
mengatup, akan terlihat warna
daun bagian bawah yang
berwarna pucat. Hal itu
membuat hewan yang tadinya
akan memakan tumbuhan
tersebut mengira bahwa
tumbuhan telah layu dan tidak
Tujuan Pembelajaran

1. Menyebutkan hal-hal yang akan terjadi terhadap kerusakan


hewan dan tumbuhan dengan benar.
2. Menyebutkan macam-macam yang dapat dilakukan untuk
pelestarian hewan dan tumbuhan dengan benar.
PERHATIKAN GAMBAR
BERIKUT!
Dengan memperhatikan gambar-gambar yang pertama tadi, hal apa
saja yang akan manusia terima:

1. Akan mendatangkan bencana alam.


2. Rawan pangan.
3. Keseimbangan ekosistem akan terganggu.
4. Tidak adanya hewan dan tumbuhan yang dibutukan oleh makhluk hidup.
Menyayangi, merawat, dan melestarikan baik hewan ataupun tumbuhan merupakan wujud
dari rasa syukur kita kepada Tuhan

Apa yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hewan dan tumbuhan terutama
yang hampir punah????

Yang dapat dilakukan untuk pelestarian hewan dan tumbuhan terutama yang
langka, ada beberapa cara, diantaranya:
1. Pelestarian INSITU, yaitu pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan
atau tumbuhan tersebut berada
Contoh:
 Suaka margasatwa : tempat perlindungan hewan.
 Hutan lindung : tempat perlindungan tumbuhan.
 Taman nasioanal : tempat perlindungan hewan dan tumbuhan.
2. Pelestarian EXSITU, yaitu pelestarian yang
dilakukan di luar tempat tinggal aslinya.
Kenapa EX SITU? Karena:
- Hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal.
- Sebagai upaya temapat rehabilitasi, penangkaran,
dan pembiakan.
Contoh pelestarian ex setu adalah
1. Taman safari
2. Kebun binatang
3. Penangkaran
3. Dapat kita lakukan pelestarian hewan dan
tumbuhan dengan cara lain, yaitu :
a) Reboisasi
b) Tebang pilih yaitu menebang pohon
dengan memilih ukuran dan usia tumbuhan
yang sesuai
c) Tidak menebang pohon sembarangan
d) Tidak melakukan perburuan liar dan jual
beli hewan langka
e) Melindungi hewan-hewan langka
f) Mencari alternatif pemanfaatan hewan
langka dengan mengganti dengan berbahan
sintetis
g) Tidak mengeksploitasi hewan atau
tumbuhan secara besar-besaran.
Macam-macam jenis pelestarian hewan
1) Pusat Primata Schmutzer di Kebun Binatang Ragunan
adalah tempat pelestarian primata dalam kebun binatang
ragunan.
2) Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional
perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung
tepatnya di kecamatan labuhan ratu lampung timur,
Indonesia
3) Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan
ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa
dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang
ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa/
badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) dan satwa
langka lainnya.
4) Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan merupakan
pusatnya penelitian dan konservasi orangutan di seluruh
dunia.
Kalpataru adalah penghargaan
yang diberikan kepada
perorangan atau kelompok atas
jasanya dalam melestarikan
lingkungan hidup di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai