Anda di halaman 1dari 36

Sukmareni

Pancasila
Sebagai
Sistem
Filsafat
Anak kecil bertanya :
Bagaimana terjadinya
dunia ?
• Ada yang menerima apa adanya
• Ada yang merasa heran dan
bertanya
• Bagaimana dunia terjadi, untuk
apa dibuat, dari apa dibuat, dst
Apa ya ?
Ayahanda Socrates
Filsafat : seni
memikirkan segala
sesuatu secara
mendasar (the art of
thinking things
through)
Apa itu Filsafat?

Looking for the truth


seni memikirkan segala sesuatu secara mendasar
Teori Kebenaran
1. Korespondensi: kesesuaian
pernyataan dengan kenyataan
2. Koherensi: keruntutan pernyataan
satu dengan lainnya
3. Pragmatis: kebenaran berdasarkan
kegunaan/manfaat
4. Konsesus: kebenaran berdasar
kesepakatan yang memenuhi
syarat-syarat tertentu.
Plato : Filsafat dimulai dari rasa
heran (Wonder)
Hari ini : Filsafat dimulai dengan
keraguan/kesangsian
– Ragu dengan bentuk pemerintahan
yang baik, sistem ekonomi & sosial
yang baik
Filsafat : seni memikirkan segala
sesuatu secara mendasar (the
art of thinking things through)
FILSAFAT
PHILOSOPHY
FILOSOFIE
– PHILIA : CINTA
– SOPHIA : KEBIJAKAN

Filsafat = Cinta Kebijakan


Pengertian Filsafat
 Istilah ‘filsafat’ secara etimologis merupakan
padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy
(Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani
 (philosophia).
 Kata philosophia merupakan kata majemuk yang
terususun dari kata philos atau philein yang berarti
kekasih, sahabat, mencintai dan kata sophia yang
berarti kebijaksanaan, hikmat, kearifan,
pengetahuan.
 philosophia secara harafiah berarti mencintai
kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai
pengetahuan.

 Cinta mempunyai pengertian yang luas. Sedangkan


kebijaksanaan mempunyai arti yang bermacam-
macam yang berbeda satu dari yang lainnya.

 Istilah philosophos pertama kali digunakan oleh


Pythagoras.
• Ketika Pythagoras ditanya, apakah engkau
seorang yang bijaksana?
• Dengan rendah hati Pythagoras menjawab, ‘saya
hanyalah philosophos, yakni orang yang
mencintai pengetahuan’.
PERKEMBANGAN
FILSAFAT
Permulaan : semua penyelidikan
intelektual
Abad pertengahan :
– Menyempit : hanya penyelidikan logika
– Queen of knowledge
Abad 17 & 18 : Meluas
Abad 21 : tidak ada yang menyebut
dirinya filosof
PLATO
427-347 SM

Filsafat
dimulai
dari rasa
heran
(Wonder)
• Hari ini :
• Filsafat dimulai dengan
keraguan/kesangsian
–Ragu dengan bentuk
pemerintahan yang baik,
sistem ekonomi & sosial
yang baik
Bertrand Russel
Filsafat : pelopor jalan ilmu
Objek studinya belum jelas
Begitu jelas bergeser menjadi ilmu
Penganut Positivisme
Tugas Filsuf :
– menelaah metode yang digunakan ilmu
– Menemukan rasionya
– Menyempurnakannya

Penganut Ektentialisme :
Tugas Filsafat :
– merumuskan kondisi manusiawi (human
condition)
Filsafat Analitik
Filsafat harus membatasi diri pada
analisis bahasa
Marxis
Filsafat :
– ideologi yang dibuat untuk
membenarkan (menjustifikasi) dan
mempertahankan kedudukan berkuasa
dan hak istimewanya (previleges)
Jhon Dewey
Peranan Filsuf adalah :
– menganalisis dan menilai
masyarakatnya dengan maksud untuk
memperbaiki dan menyempurnakannya
Pembidangan Filsafat
The Dictionary of Philosophy :
– Ontology
– Epistimologi
– Aksiologi
Poedjawijatna
1. Filsafat ada umum (Ontologia dan
Metafisika Generalis)
2. Filsafat ada mutlak (Theodicea)
3. Filsafat Alam (Kosmologia)
4. Filsafat Manusia (Antropologia)
5. Filsafat Tingkah Laku (Etika)
6. Filsafat Budi (Logika)
Eerste Nederlandse Systematisch
Ingerichte Encyclopaedie = ENSIE)
1. Metafisika
2. Logika
3. Filsafat Mengenal (Kenleer)
4. Filsafat Ilmu (Wetenschapsleer)
5. Filsafat Alam
6. Filsafat Kebudayaan dan Sejarah
7. Etika
8. Estetika
9. Filsafat Manusia
Harry Hamersma
1. Epistimologi
2. Logika
3. Kritik Ilmu-ilmu
4. Metasfisika Umum dan Ontologi
5. Teologi Metafisik
6. Antropologi
7. Kosmologi
8. Etika
9. Estetika
10.Sejarah Filsafat
Jujun S. Suriasumantri
1. Epistimologi (Filsafat Pengetahuan)
2. Etika (Filsafat Moral)
3. Estetika (Filsafat Seni)
4. Metafisika
5. Politik (Filsafat Pemerntahan)
6. Filsafat Agama
7. Filsafat Ilmu
8. Filsafat Pendidikan
9. Filsafat Hukum
10.Filsafat Sejarah
11.Filsafat Matematika
Luis O. Kattsoff
1. Logika (tata penarikan kesimpulan yg benar)
2. Metodologi (teknik peneilitian / penyelidikan)
3. Metafisika (segala sesuatu yg ada)
4. Ontologi (asas rasional dan kenyataan yg ada)
5. Kosmologi (keadaan hingga ada asas rasional)
6. Epistimologi (asal mula, susunan, metode &
sahnya pengetahuan)
7. Biologi Kefilsafatan (hakikat hidup)
8. Psikologi Kefilsafatan (jiwa)
9. Antropologi Kefilsafatan (hakikat manusia)
10. Sosiologi Kefilsafatan (hakikat masyarakat dan
negara)
11. Etika (baik buruk perilkau manusia)
12. Estetika (keindahan)
13. Filsafat Agama (hakikat agama)
 Ada dua pengertian filsafat, yaitu:
Filsafat dalam arti proses dan filsafat dalam arti
produk.
Filsafat sebagai ilmu atau metode dan filsafat
sebagai pandangan hidup
Filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti
praktis.
 Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam
arti produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam
arti praktis.
 Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan
peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam
sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia
 Pengertian Filsafat Pancasila
 Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi Pancasila

 Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai


refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar
negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar
dan menyeluruh

 Pancasila dikatakan sebahai filsafat, karena Pancasila


merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh the faounding father kita, yang dituangkan
dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani)

 Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan penngertian


ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasla (Notonagoro).

Anda mungkin juga menyukai