Anda di halaman 1dari 22

ANTISEPTIK DAN

PENANGANAN LIMBAH

BY: dr. Baqiah Syafruddin


ANTISEPSIS
 mencegah pertumbuhan atau aktivitas
mikroorganisme baik dengan cara menghambat
atau membunuh ; dipakai untuk zat-zat kimia
terhadap jaringan hidup.
ANTISEPTIK
 Zat kimia yang dipakai untuk maksud antisepsis
DESINFEKSI
Membunuh organisme2 patogen (kecuali spora
kuman) dengan cara fisik atau kimia; dilakukan
terhadap benda mati.
DESINFEKTAN
 Zat yang dipakai untuk maksud desinfeksi
Istilah yg biasa digunakan

• Sid : akhiran untuk menunjukkan bahwa zat


(biasanya kimia) yang dipakai mampu
membunuh misalnya bakterisid; virusid;
sporosid.
• Statik : akhiran untuk menunjukkan bahwa zat
(biasanya kimia) yang dipakai, mampu
mencegah pertumbuhan organisme tetapi
tidak membunuhnya misalnya: bakteriostatik;
fungistatik.
ANTISEPTIK DIGUNAKAN UNTUK :
 ANTISEPSIS TANGAN.
 Menjadi pengganti atau menyempurnakan
membasuh tangan dengan air.
 Tenaga medis dan paramedis harus melakukan
disinfeksi tangan dengan antiseptik sebelum dan
sesudah melakukan tindakan medis
 ANTISEPSIS PRA-TINDAKAN
 antiseptik diterapkan ke lokasi tindakan untuk
mengurangi flora kulit
ANTISEPTIK DIGUNAKAN UNTUK :
ANTISEPSIS LUKA
 Mencegah dan mengobati infeksi pada luka.
 Digunakan untuk mengobati luka memar, luka
iris, luka lecet dan luka bakar ringan.
 ANTISEPSIS MULUT DAN TENGGOROKAN
 Obat kumur antiseptik dapat digunakan untuk
mencegah dan mengobati infeksi mulut dan
tenggorokan
JENIS-JENIS ANTISEPTIK

Beberapa antiseptik yang umum digunakan


adalah :
 ETAKRIDIN LAKTAT (RIVANOL)
 ALKOHOL
 YODIUM
 HIDROGEN PEROKSIDA
1. ETAKRIDIN LAKTAT (RIVANOL)
 Adalah senyawa organik berkristal kuning oranye
yang berbau menyengat.
Penggunaannya sebagai antiseptik dalam larutan
0,1% lebih dikenal dengan merk dagang rivanol.
Bersifat bakteriostatik, dan cenderung lebih kuat
pada bakteri gram positif dari pada gram negatif.
Fungsi antiseptiknya lebih lemah dari antiseptik
yang lain.
ETAKRIDIN LAKTAT (RIVANOL)

Tidak mengiritasi jaringan, sehingga banyak


digunakan untuk mengompres luka, bisul, atau
borok bernanah.
Untuk luka kotor yang berpotensi infeksi
lebih besar, penerapan jenis antiseptik lain
yang lebih kuat disarankan setelah luka
dibersihkan.
2. ALKOHOL
Adalah antiseptik yang kuat.
Membunuh kuman dari jenis bakteri, jamur,
protozoa dan virus.
Sangat umum digunakan untuk mensterilkan
kulit sebelum dan sesudah pemberian
suntikan dan tindakan medis lain.
Alkohol kurang cocok untuk diterapkan pada
luka terbuka karena menimbulkan rasa
terbakar.
2. ALKOHOL
Jenis alkohol yang digunakan sebagai
antiseptik adalah etanol (60-90%), propanol
(60-70%) dan isopropanol (70-80%)
atau campuran dari ketiganya. Metil alkohol
(metanol) tidak boleh digunakan sebagai
antiseptik karena dalam kadar rendah pun
dapat menyebabkan gangguan saraf dan
masalah penglihatan. Metanol banyak
digunakan untuk keperluan industri.
3. YODIUM
Digunakan : untuk sterilisasi kulit sebelum
dan sesudah tindakan medis.
Yodium tinktur (bentuk yang lama) tdk lagi
direkomendasikan karena mendorong
pembentukan jaringan parut dan menambah
waktu penyembuhan
iodine povidone (iodophore) merupakan
generasi terbaru, jauh lebih ditoleransi kulit,
dan tidak memperlambat penyembuhan luka.
3. YODIUM
Betadine, adalah salah satu merk antiseptik
dengan iodine povidone.
Yodium menewaskan semua patogen utama
berikut spora-sporanya, yang sulit diatasi oleh
disinfektan dan antiseptik lain.
Beberapa orang alergi terhadap yodium.
Tanda alergi yodium adalah ruam kulit
kemerahan, panas, bengkak dan terasa gatal.
4. HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2)
Larutan 3% lebih umum digunakan
untuk pertolongan pertama luka gores atau
luka iris ringan.
Larutan hidrogen peroksida 6% digunakan
untuk membersihkan luka dan borok.
Hidrogen peroksida sangat efektif
memberantas jenis kuman anaerob yang tidak
membutuhkan oksigen.
4. HIDROGEN PEROKSIDA
Oksidasi kuat yang ditimbulkan, merangsang
pembentukan parut dan menambah
waktu penyembuhan.
Untuk mengurangi efek sampingnya, hidrogen
peroksida sebaiknya digunakan dengan air
mengalir sehingga paparannya terbatas.
• Di masa lalu , ada antiseptik dengan nama
merkurokrom atau obat merah. Obat merah
kini tdk di anjurkan karena bahaya merkuri yg
dikandungnya.

• Beberapa zat alami yg berfungsi antiseptik


antara lain : madu, lidah buaya dan bawang
putih.
PEMAKAIAN ANTISEPTIK

• Ketahui cara pemberian antiseptik.


• Hanya luka ringan yang cukup diobati dgn
antiseptik.
• Beberapa jenis antiseptik mengiritasi kulit.
• Antiseptik tdk diketahui berinteraksi dgn
obat-obatan lainnya.
• Beberapa antiseptik dpt menyebabkan
dermatitis kontak alergi.
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH
Tujuan :
 Melindungi petugas pembuangan sampah dari

perlukaan
 Melindungi penyebaran infeksi terhadap para

petugas kesehatan
 Mencegah penularan infeksi terhadap para petugas

kesehatan
 Mencegah penularan infeksi pada masyarakat

sekitarnya
 Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik dan

radioaktif) dengan aman


Sampah medis terbagi 3 :
1. Tidak terkontaminasi
 Tidak memberikan resiko infeksi
 Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik
yang digunakan didalam klinik
 Dapat dibuang ditempat sampah umum
2. Terkontaminasi
 Membawa mikroorganisme yang mempunyai
potensi menularkan infeksi kepada orang yang
kontak baik nakes maupun masyarakat
 Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari
kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa,
kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja,
nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai
(jarum suntik, pisau)
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan
infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena
mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
 Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau
botol yang mengandung obat kadaluwarsa,
vaksin, reagen desinfektan)
 Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk
kemoterapi)
 Sampah yang mengandung logam berat (misal
air raksa dari termometer yang pecah, bahan
bekas gigi,dll)
 Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat
didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang
dapat meledak bila dibakar.
Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm proses
pemilahan limbah di seluruh rumah sakit.
1. Bangsal harus memiliki dua macam tempat
limbah dengan dua warna, satu untuk limbah
klinik dan yang lain untuk bukan klinik.
2. Semua limbah dari kamar operasi dianggap
sebagai limbah klinik.
3. Semua limbah yang keluar dari unit patologi
harus dianggap sebagai limbah klinik dan
perlu dinyatakan aman sebelum dibuang.
Sampah tidak Tempat sampah
terkontaminasi umum

Sampah incinerator
terkontaminasi

Abunya (berisi gelas /


benda yg tidak terbakar)
ditanam dalam lubang
tertutup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai