PEMBIMBING:
dr. Roezwir Azhary, Sp.S
Oleh:
Ahmad Syah Putra
Dita Ayu Permata Dewi
Echa Putri Anjani
Anamnesis
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Y
Umur : 40th
No. MR : 347841
Alamat : Bandar Lampung
Tanggal masuk : 10 September 2020
Tgl pemeriksaan : 12 September 2020
Secara alloanamnesis
Keluhan Utama:
Penurunan kesadaran sejak 4 hari yang lalu
Keluhan Tambahan:
Batuk, demam.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSAM dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2 hari SMRS.
Keluhan muncul tiba-tiba setelah pasien mengeluh tubuhnya sebelah kiri semakin
lemas yang disertai sakit kepala serta batuk yang disertai demam. Menurut keluarga
keluhan demam dirasa tidak terlalu tinggi dan hilang timbul. Kemudian dalam
keadaan tidak sadar pasien dibawa ke IGD RS Abdul Moeluk. Kelurga pasien
mengatakan 2 bulan yang lalu pasien menderita stroke dan sempat dirawat di
rumah sakit dan kemudian dipulangkan setelah keadaan pasien stabil untuk dapat
menjalankan perawatan dirumah. Pasien mengalami kelemahan pada tangan dan
kaki sebelah kiri. Sejak kurang lebih 1 bulan SMRS pasien tidak menghiraukan
80
anjuran dokter, pasien tetap merokok walaupun sudah diingatkan oleh keluarganya.
Keluhan lainnya seperti kejang, pelo, bibir mengot menurut keluarga tidak ada.
%
Gangguan penciuman, gangguan mendengar, telinga berdenging, penglihatan kabur
atau melihat dobel, perubahan suara atau suara menjadi bindeng, sulit menelan,
rasa kesemutan atau baal atau hilang rasa pada kulit, tidak diketahui pasti oleh
keluarga pasien.
Anamnesis
Abdomen
Ekstremitas
Inspeksi : Datar,
Auskultasi : BU (+) normal Superior : Oedema (-/-), akral hangat,
Palpasi : Nyeri tekan tidak dapat CRT <2s
dinilai Inferior : Oedema (-/-), akral hangat,
Perkusi : Timpani CRT <2s
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
N. Olfaktorius:
Sulit dinilai
N. Optikus
Tajam penglihatan : sulit dinilai
Lapang penglihatan : sulit dinilai
Tes warna : sulit dinilai
Fundus okuli : sulit dinilai
N. Occulomotoris, N. Trochlearis, N. Abdusens
Ptosis : (-/-)
Endofthalmus: (-/-) Posisi : Sentral
Exopthalmus : (-/-) Reflex cahaya langsung : (+/+)
Pupil Refleks cahaya tidak langsung: (+/+)
Pergerakan bola mata: sulit dinilai
Diameter : 2 mm/ 2 mm
Bentuk : bulat
Isokor/anisokor: isokor
N. Fasialis
N. Vestibulocochlearis
N. Hipoglossus
N. Accesorius
•Tampak lesi hipodens, batas tegas, multiple, di parenkim serebri substansia alba
periventikuler lateralis kanan
•Tampak lesi hipodens, batas tidak tegas, multiple di parenkim serebri daerah ganglia
basalis bilateral, thalamus bilateral
•Tampak lesi hipodens, batas tidak tegas, soliter, di parenkim pons kanan
•Tampak lesi hipodens, batas tidak tegas, di parenkim serebelum kanan
Kesan :
-Infark serebri multiple
Rontgen
Kesan:
•Gambaran bronkitis
•Tidak tampak kardiomegali
Resume
Skor:
< -1 : curiga stroke non perdarahan
-1 s/d 1 : ragu-ragu
≥1 : curiga stroke perdarahan.
Maka dapat disimpulkan stroke
iskemik akut atau stroke infark
Tatalaksana
Non Medikamentosa: Monitoring:
- Airway, Breathing (O2 3 lpm nasal) - Keadaan umum
kanul),Circulation - Kesadaran
- Tirah baring - TTV
- Diet rendah garam - Defisit neurologis
- Fisioterapi - EKG
Medikamentosa:
- IVFD RL 20 tpm
- IFVD tutofusin 20 tpm
- Clopidogrel 1 x 75 mg
- Citicolin 2 x 250 mg inj
- Omeprazol 1x 40 mg inj
- Ranitidin 2x 25 mg inj
- Nebu combivent+pulmicort/ 8 jam
Edukasi
Keluarga
• Ischemic, 80%
- thrombosis, 50%
- embolism, 30%
• Hemorrhagic, 20%
- intracerebral
- subarachnoid (aneurysm)
CBF & Ischemic Tresshold
Iskemik /
Non hemoragik
1. TIA
Tahapan klinis 2. RIND
3. Stroke in evol
4. Stroke comple
Stroke
1. ICH
Stroke Hemoragik 2. SAH
3. IVH
Stroke
Iskemik
Patogenesis & Patofisiologi
Faktor risiko:
• Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi
• Zat beracun dalam rokok
• Kadar gula darah tinggi
• Hipertensi
Merusak
endothelium
Di arteri serebri
Sampai 30% orang yang mengalami TIA akan terkena stroke dalam waktu 5 tahun
Modified / treatable
risk factors
Major
Hipertensi
Penyakit jantung, misal atrial fibrillation
Merokok
TIA
Dyslipidemia
Kurang berolahraga
Obesitas
4. Completed stroke
Infark Serebri Berdasarkan Perjalanan
Klinisnya dapatdibagi menjadi 4 :
• Tumor otak
• Obat-obatan (warfarin, heparin,
streptokinase)
Diagnosis
Stroke
Siriraj Stroke Score
(2,5 X Derajat Kesadaran) + (2 X muntah) + (2 X sakit kepala) + (0,1 X tekanan darah
diastol) – (3 X ateroma) – 12 .
Skor:
< -1 : curiga stroke non perdarahan
-1 s/d 1 : ragu-ragu
≥1 : curiga stroke perdarahan.
Algoritma Gajah Mada
Pemeriksaan
Penunjang
Computerized Tomography Scan
Untuk menentukan perdarahan atau penyumbatan atau massa di dalam otak.
Di samping itu juga bisa untuk menentukan lokasi dan ukuran lesi.
Infark > lesi hipodens (lesi dengan densitas rendah) tampak lebih hitam
dibanding jaringan otak disekitarnya.
Perdarahan > Lesi hiperdens (lesi dengan densitas tinggi) tampak lebih
putih dibanding jaringan otak disekitarnya.
EKG
Untuk mengevaluasi fungsi jantung sehingga dapat diketahui apakah ada
gangguan
pada jantung yang dapat merupakan sumber emboli.
Tes darah
Darah rutin, sedimentation rate, dan C-reactive protein dapat diusulkan.
Kadar elektrolit atau fungsi ginjal juga dapat dipertimbangkan.
CT Scan
PLF
A. Pemeriksaan
1.Anamnesis Keluhan Utama, Riwayat penyakit sekarang , Riwayat
Pribadi, Riwayat Keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital: Tekanan darah, Denyut nadi, Pernapasan.
b. INSPEKSI : statis dan dinamis
c. PALPASI : Spasme otot, Kontraktur otot, flaccid atau
spastis dll
KOGNITIF, INTRA PERSONAL & INTER PERSONAL:
• Aktivitas Fungsional
Dasar: miring, duduk, berdiri, berjalan.
• Kemampuan Aktifitas
Fungsional: Pasien ketika BAB dan BAK, makan.
• Lingkungan aktifitas :
pasien belum dapat melakukan aktifitas secara mandiri
Pemeriksaan Spesifik
NILAI KETERANGAN
0 Tidak ada peningkatan tonus
1 Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan
terasanya tahanan minimal (catch and release)
pada akhir ROM pada waktu sendi digerakkan
fleksi atau ekstensi
2 Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan
adanya pemberhentian gerakan (catch) dan diikuti
dengan adanya tahanan minimal sepanjang sisa ROM,
tetapi secara umum sendi tetap mudah digerakkan
3 Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjang sebagian
besar ROM, tapi sendi masih mudah digerakkan
4 Peningkatan tonus otot sangat nyata, gerak pasif sulit
dilakukan
Pemeriksaan sensoris
- Panas-Dingin
- Kasar-Halus
- Tajam-tumpul
- Streognosis
- Grafestesia
- Propioceptif
- Diskriminasi 2 titik
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment :
Spastisitas
gangguan koordinasi
gangguan keseimbangan
2. Functional limitation
setelah miring
pasien belum dapat miring dengan mandiri ke kiri
3. disability
lingkungan
Penatalaksanaan
Pengelolaan pasien stroke akut, pada dasarnya dapat dibagi dalam:
• Stroke iskemik:
- Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
- Prevensi terjadinya trombosis (antikoagulasi & antiaggregasi)
- Proteksi neuronal / sitoproteksi
• Stroke hemoragik
- Pengelolaan konservatif untuk perdarahan
- Pengelolaan operatif
• Stroke iskemik:
- Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
Menggunakan rt-PA (recombinant tissue plasminogen activator) atau
menggunakan streptokinase. Syarat pemberian maksimal 3 jam setelah
onset (penyumbatan), tidak terdapat kondisi yang merupakan
kontraindikasi pemberian.
• Piracetam, cara kerja pasti tidak diketahui namun diperkirakan memperbaiki integritas
sel, memperbaiki fluiditas membran dan menormalkan fungsi membran.
• Statin, untuk antilipid mempunyai efek anti oksidan sehingga dapat mengurangi
pelepasan plaque tromboemboli dan memperbaiki pengaturan eNOS (endothelial
Nitric Oxide Synthese, mempunyai sifat antitrombus, vasodilatasi, dan anti inflamasi)
• Cerebrolisin, sebagai suatu protein otak bebas lemak dengan khasiat anti
calpain, penghambat caspase dan neurotropik.
Program/Rencana Fisioterapi
1. Tindakan Fisioterapi
- IRR
- breathing exercise
- PNF
- Balance Exercise
- Latihan koordinasi
- Terapi Manipulasi
- Passive Stretching
- positioning
- Latihan ADL
2. Edukasi
1)pasien disarankan untuk menggerakan aggota tubuhnya dengan
mandiri
2)pasien sarankan untuk merubah posisi dari tidur ke miring ssetiap
2 jam sekali
3)keluarga disarankan untuk membantu pasien dalam melatih
anggota gerak tubuh pasien dan
https://emedicine.medscape.com/article/1916852-overview
13/9/2020
2014.