Anda di halaman 1dari 26

Makna Demokrasi

Kata Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos (rakyat )


dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan. Demokrasi disebut
sebagai indikator perkembangan politik.
menurut KBBI demokrasi berarti pemerintahan rakyat yang artinya
“Kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan
langsung oleh rakyat atau wakil rakyat di bawah sistem pemilihan
bebas.”
Dalam Pandangan abrahan Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem
Sebagai suatu konsep, demokrasi adalah
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. seperangkat
gagasan dan prinsip tentang kebebasan secara
bertanggung jawab dan tidak melanggar kebebasan
orang lain.
Klasifikasi Demokrasi

a. Berdasarkan titik berat b. Berdasarkan Ideologi


perhatiannya 1. Demokrasi Konstitusional atau
1. Demokrasi Formal Demokrasi Liberal
2. Demokrasi Material 2. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi
3. Demokrasi gabungan Proletar

c. Berdasarkan proses penyaluran


kehendak rakyat
1. Demokrasi Langsung
2. Demokrasi Tidak Langsung
Prinsip Prinsip Demokrasi

a) Menyelesaikan perselisihan
dengan damai dan melembaga.
b) Menjamin terselenggaranya
perubahan secara damai.
c) menyelenggarakan pergantian
pimpinan secara teratur
d) membatasi pemakaian kekerasan
sampai minimum
e) mengakui serta menganggap wajar
adanya keanekaragaman
f) menjamin tegaknya keadilan
B Dinamika Penerapan Demokrasi sosial
Prinsip Demokrasi Menurut
Ahmad Sanusi

1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha


Esa
2. Demokrasi dengan Kecerdasan
3. Demokrasi yang Berkedaulatan Rakyat
4. Demokrasi dengan Rule of Law
5. Demokrasi dengan Pemisahan Kekuasaan
Negara
6. Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia
7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
8. Demokrasi dengan Otonomi Daerah
9.Demokrasi dengan kemakmuran
10.Demokrasi berkeadilan sosial
Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia Sejak Orde
Lama , Orde Baru, Dan Reformasi
Konstitusi yang pernah
berlaku
• Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 (sebelum
amandemen)
• Pasal 1 ayat 2 UUD 1945
• Konstitusi Republik Indonesia Serikat,
Pasal 1 ayat 1 dan 2
• UUDS 1950 Pasal 1 ayat 1 dan 2
Indikator
1. Akuntabilitas Negara
Demokrati
2. Rotasi Kekuasaan
s
3. Rekrutmen politik
terbuka
4. Pemilihan
umum
5. Pemenuhan hak-hak
dasar
Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia
a. Demokrasi
Periodedemokrasi
Pelaksanaan 1945 baru
s.d.terbatas pada berfungsinya pers yang
mendukung revolusi kemerdekaan.
1949Pada periode ini juga kekuasaan pemerintahan cenderung
tersentralisasi. Hal yang demikian itu dikarenakan lembaga-lembaga
legislatif seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ataupun
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
belum dapat dibentuk.
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 menyebutkan bahwa sebelum
lembaga-lembaga seperti MPR, DPR, atau DPA dibentuk, kekuasaannya
dipegang oleh Presiden yang dibantu oleh komite nasional (KNIP).
Inilah yang menyebabkan kekuasaan Presiden pada saat itu sangat besar.
Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia
a. Demokrasi
Periode 1945 s.d.
Oleh karena itu, demi menghindari absolutisme/kemutlakan kekuasaan
1949 maka dilahirkan kebijakan-kebijakan yang memungkinkan
presiden
pelaksanaan pemerintahan negara tetap berjalan demokratis. Kebijkan-
kebijkan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1. Maklumat Pemerintah No. X Tanggal 16 Oktober 1945 tentang
Perubahan Fungsi KNIP menjadi Fungsi Parlemen.
2. Maklumat Pemerintah Tanggal 3 November 1945 mengenai
Pembentukan Partai Politik.
3. Maklumat Pemerintah Tanggal 14 November 1945 mengenai
Perubahan dari Kabinet Presidensial ke Kabinet Parlementer.
Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia
b. Demokrasi Liberal (17- 8 -
Langkah awal 1950) s.d. ( 5 KNIP
- 7 -(Sebagai
1959) salah satu alat kelengka-pan
demokratisasi di negara), semula berfungsi sebagai pembantu
Indonesia, dilakukan presiden, selanjutnya beralih menjadi
melalui penerbitan DPR/MPR.
Maklumat Wakil Pada November 1945, kabinet presiden-sial
Presiden No. X, tgl, 3 diganti menjadi kabinet parlementer dengan
perdana menteri Sultan Syahrir.
November 1945 tentang
Pasca agresi militer Belanda II (19 Des 1945),
anjuran untuk
negara Indonesia terpecah dan terbentuk
membentuk partai politik Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) yang
menerapkan sistem demokrasi liberal.
Tentang peristiwa jatuh bangunnya kabinet, adalah
berikut ini :
1. Kabinet Natsir (6 September 1950 – 27 April 1951), merupakan
kabinet pertama yg memerintah pada masa demokrasi liberal.
2. Kabinet Soekiman-Soewiryo (27 April 1951 – 3 April 1952),
dipimpin oleh Soekiman-Soewiryo (koalisi Masyumi – PNI).
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953), kabinet ini merintis
sistem zaken kabinet (terdiri dari para ahli dibidangnya).
4. Kabinet Ali Sastrowijoyo I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955),
merupakan kabinet terakhir sebelum pemilihan umum yang didukung
oleh PNI – NU (Masyumi menjadi oposisi).
5. Kabinet Bahanudin Harahap dari Masyumi (12 Agustus 1955 – 3
Maret 1959).
6. Kabinet Ali II (20 Maret 19955 – 14 Maret 1957), kabinet koalisi
Pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo, telah dipersiapkan pelaksanaan
pemilu II pada 29 September 1955. Namun, justru kabinet tersebut
menyerahkan mandatnya kepada presiden, kemudian dilanjutkan oleh
kabinet Bahanuddin Harahap. Pada masa inilah kemudian terlaksananya
pemilu 1955, yang dinilai banyak kalangan sebagai satu pelaksanaan
Pemilu Indonesia yang bersih.

Jatuh bangunnya kabinet diera ini terus berlanjut hingga pada 1959.
Pada masa inilah terjadi kekacauan dikalangan konstituante yang
tiada berakhir, maka kemudian Presiden Soekarno mengeluarkan
Dekrit Presiden pada 5 juli 1959.
c. Demokrasi Terpimpin (5 - 7 –
1959 ) s.d. 1965
Dengan adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka UUD
1945
berlaku kembali dan berakhirlah UUDS 1950.

Dekrit presiden diterima oleh rakyat dan didukung oleh


TNI
AD, serta dibenarkan oleh Mahkamah Agung. Presiden
tidak
bertanggung jawab kepada DPR, kedudukan DPR dan
presiden berada di bawah MPR.

Dekrit presiden memuat ketentuan pokok yang meliputi :


 Menetapkan pembubaran konstituante.
c. Demokrasi Terpimpin (5 - 7 –
1959 ) s.d. 1965
Pada sila keempat Pancasila telah ditafsirkan sebagai sistemdemokrasi
terpimpin. Kata ‘terpimpin’ artinya dipimpin oleh seorang pemimpin atau
panglima besar revolusi.

Praktik sistem politik demokrasi terpimpin, diwujudkan dalam


implementasi kedudukan lembaga-lembaga negara yang justru
bertentangan dengan UUD 1945. Presiden banyak menentukan yang
bukan kewenangannya.

Sidang Umum MPRS 1963, Soekarno diangkat menjadi presiden seumur


hidup. Untuk kepentingan melanggengkan kedudukannya, presiden
mengusulkan prinsip Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis).

Kondisi tersebut pada akhirnya membawa pada situasi thn 1965 yang
merupakan anti klimaks kekuasaan demokrasi terpimpin.
d. Demokrasi Pancasila
Orde Baru (1966 s.d. 1998)
Awal kebangkitan orde baru, bercita-cita untuk
menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Atas dukungan mahasiswa, TNI, dan rakyat
ketika itu, orba baru menampilkan sistem politik baru
dengan nama ”demokrasi konstitusional” atau demokrasi
Pancasila.
Sampai dengan tahun 1970-an, masih
dalam koridor.
Era 1980 & 1990-an proses
Perjalanan pembangunan ekonomi menjadi
kurun waktu panglima, shg timbul Kesenjangan &
orde baru banyak praktik KKN.
Akhir 1997, muncul perlawanan rakyat
melalui gerakan reformasi. Tgl. 21 Mei
1998 berhasil menurunkan Presiden
e. Demokrasi Era
Reformasi (1998 s.d.
Reformasi lahir setelah Presiden Soeharto
Sekarang) mengundurkan diri sejak 21 Mei 1998 dan
digantikan oleh wakil presiden Dr. Ir. Bj.
Habibie.
Berhentinya Soeharto sebagai presiden,
karena tidak adanya lagi kepercayaan dari
masyarakat serta menghadapi krisis moneter
dan ekonomi yang berkepanjangan.

Pelaksanaan pemilu 7 Juni 1999, dianggap paling


jujur & adil dibandingkan pemilu sebelumnya.
Pemilu 1999 telah melahirkan banyak partai
politik, antara lain : PDIP, Golkar, PPP, PKB,
Lanjutan ……………….
Dalam perkembangan demokrasi di
era reformasi, peran mahasiswa,
kelompok kepentingan dan
komponen rakyat Indonesia ingin
agar dilaksanakan ”reformasi total”
disegala bidang.
 Pemberantasan terhadap Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN),
 Kebebesan dalam menyampaikan
pendapat (unjuk rasa),
Agenda  Penegakkan hukum dan
utama  Jaminan terhadap pelaksanaan hak-
Reformasi : hak asasi manusia.
C Membangun Kehidupan yang Demokratis di Indonesia
1. Pentingnya Kehidupan yang
Demokratis

a. Persamaan
kedudukan di muka
hukumb. Partisipasi dalam
pembuaat keputusan
c. Distribusi
pendapatan secara
adil d. kebebasan yang
bertamggumg jawab
2. Perilaku Yang Mendukung Tegaknya Nilai- Nilai
Demokrasi
 Membiasakan diri untuk berbuat sesuai aturan hukum yang
berlaku
 Membiasakan diri untuk bertindak demokratis dalam segala hal
 Membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan dengan
musyawarah
 Membiasakan diri untuk mengadakan perubahan secara damai
tidak dengan kekrasan
 Membiasakan diri untuk memilih pemimpin melalui cara cara yang
demokratis
 Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam musyawarah
 Sealalu mempertanggungjawabkan hasil putusan musyawarah
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa, dan negara
bahkan diri sendiri

Thank You
Q&A
1. Gregori : Apa pendapat kami tentang RKUHP?
2. Azka : Apa kebaikan dan keburukan dari pelaksanaan demokrasi gabungan di
Indonesia?
3. Raihan : Apa solusi untuk demokrasi Indonesia yang menurun?
4. Hafizh : Ciri-ciri negara demokrasi yang lain?
5. Daniel : Masihkah relevan demokrasi di indonesia apabila
6. eka : Dampak demokrasi indonesia atas RU kpk

Anda mungkin juga menyukai