Anda di halaman 1dari 15

MEANING OF LIFE

‘’Kedudukan Manusia dalam Islam’’


Asal Usul Manusia

QS. AL MU’MINUN : 12-14 (tentang Proses Penciptaan Manusia)


Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
Kandungan ayat
• Penegasan Allah swt bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang
asal kejadiannya dari saripati tanah. Dan ini telah membantah teori revolusi
milik Darwin yang mengatakan manusia merupakan keturunan dari kera.
• Dalam syariat Islam, diketahui bahwa ada empat model penciptaan
manusia :
1. Nabi Adam (diciptakan dari tanah).
2. Hawa, (diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam as.
3. Nabi Isa, (diciptakan tanpa ayah),
4. Manusia pada umumnya, (diciptakan dari ayah dan ibu).
QS AD ZARIYAT: 56 (tentang Kedudukan Manusia dan Ibadah)

Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk


menyembah kepadaku.”

Kandungan ayat
Mengandung makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk jin dan manusia
diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk,
serta menyembah hanya kepada Allah SWT, karena makna dari ibadah adalah,
taat, patuh, tunduk dan menurut.
Kedudukan Manusia di Muka Bumi

1.  Manusia sebagai hamba Allah


Hamba Allah berarti orang yang senantiasa tunduk, patuh, taat terhadap semua
yang diberikan Allah atas dirinya. Seseorang yang menjalankan semua hukum-
hukum yang telah ditetapkan oleh Allah dan menjalankan apa-apa yang
diperintahkanNya. Dapat dimaknai pula seseorang yang bergantung dalam
hidup dan matinya hanya kepada Allah semata, sehingga tidak ada
pengingkaran, penghianatan, dan pengufuran terhadap kekuasaan Allah.
Allah swt. berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56 berikut.

‫سلَّا لِيَ ْعبُ ُد ْو ِن‬


ِ‫ت ال ِْج َّن َوا لْاِ ن ْ َ ا‬
ُ ‫َو َما َخل َ ْق‬
Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku"
Berdasarkan ayat di atas, dapat dimaknai bahwa seluruh aktivitas
manusia di dalam kehidupan dunia dalam rangka beribadah kepada Allah.
Oleh karena itu, setiap perbuatan harus diniatkan ibadah dan hanya
mengharapkan rida Allah semata.
2.  Manusia sebagai Khalifah Manusia
memiliki kedudukan di bumi sebagai khalifah dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 30
berikut.
‫اني جاعل في االرض خليفة‬
Artinya: "Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi"
• Istilah khalifah, dalam bentuk mufrad (tunggal) dapat diartikan sebagai penguasa politik,
yaitu hanya ditujukan kepada nabi-nabi. Manusia sebagai penguasa di muka bumi atau
dalam kata lain manusia bertugas memakmurkan bumi dan segala yang ada di dalamnya,
baik tumbuhan, hewan, dan benda-benda.
• Selain itu, manusia juga memiliki peran dalam memimpin sesamanya menuju jalan Ilahi,
saling bergantian dan pewarisan kepemimpinan agar tercipta kemakmuran di muka bumi
sebagaimana dipaparkan dalam Surah Hud ayat 61 berikut.
‫… هو انشاكم من االرض واستعمركم فيها‬.
Artinya: ".... Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya"
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di atas, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Manusia memiliki kedudukan sebagai hamba Allah yang bertugas untuk
senantiasa beribadah kepada Allah semata. Apa pun aktivitas yang
dijalankan oleh manusia di muka bumi, hendaknya ditujukan untuk
beribadah dan mencari rida Allah swt.
2. Manusia memiliki kedudukan sebagai khalifah yang berarti pemimpin,
pengganti Allah, dan penguasa bumi. Manusia harus menjalankan
kepemimpinannya sejalan dengan ketetapanbdan hukum-hukum Allah
swt., karena pada hakikatnya kepemimpinan manusia bukanlah
kepemimpinan mutlak dan segala-galanya, karena pemimpin yang
sebenarnya hanyalah Allah semata.
Jadi arti hidup itu apa
sih?
Perjalanan Hidup
Dunia itu sementara.
Waktu kita di dunia engga lama…
Jadi, kita mau gimana?
Yuuu ibadah…. !
QS.51:56

Anda mungkin juga menyukai