Anda di halaman 1dari 14

Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Koping Dengan Kualitas

Tidur Pada Pasien Preoperasi Di Ruang Rsu Sembiring


Tahun 2020

Nama: Ayu Ansari Saragih


Npm :16.11.018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS


KEPERAWATAN INSTITUT KESEHATAN
DELIHUSADA DELITUA
TAHUN 2020
BAB I
pendahuluan
Latar belakang: Rumah sakit di Amerika mengatakan bahwa stimulus yang
dapat mengganggu tidur dirumah sakit meliputi kesulitan
International menemukan posisi nyaman (62%), nyeri (58%), cemas (30%),
of Sleep takut (25%), lingkungan tidak dikenal (18%), kebisingan
Disorder dikantor perawat (25%), temperatur (17%), suara ribut (17%),
tempat tidur yang tidak nyaman (10%), dan lain-lain (15%).
(Rohman, 2009).

Mahmoudi
dapatkan 22,1% pasien mengalami depresi berat, 20,3%
, dkk
memiliki kecemasan yang parah da 35,6% memiliki stres berat
(2010)

Mulyani dkk (2008) ditemukan 52, 5% pasien


mengalami tingkat kecemasan ringan dan 47,5%
tingkat kecemasan sedang dan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Uskenat,dkk (2011) didapatkan hasil
40% pasien memiliki tingkat kecemasan sedang, dan
3,3% pasien memiliki tingkat kecemasan berat.
pendahuluan melalui observasi langsung dan wawancara dengan 10 orang
pasien yang menjalani operasi 80% pasien yang mengalami gangguan tidur.

Faktor masalah

pasien mengatakan kecemasan terhadap kondisi penyakitnya sangat


khawatir jika ia tidak bisa sehat seperti semula, kecemasan terhadap tindakan
medik yang akan dilakukan terhadap dirinya, dan mempunyai
dorongan/keinginan untuk tidak tidur karena kondisi rumah sakit yang
berbeda, menahan rasa sakit, sering terbangun tengah malam, kesulitan
untuk memulai tidur maupun bangun terlalu awal atau terlalu pagi. Dan
ketika dilakukan observasi ditemukan beberapa dari pasien yang sering
menguap, pada mata terdapat kantong mata, mata pasien terlihat memerah,
pasien terlihat letih dan tidak bersemangat
1.2 rumusan masalah

Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Koping Dengan Kualitas


Tidur Pada Pasien Preoperasi Di Ruang RSU. Sembiring Deli
Tua Tahun 2020.
1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mengidentifikasi kecemasan
dengan gangguan kualitas tidur
Secara umum tujuan dari penelitian pasien preoperasi di ruangan
ini adalah untuk mengetahui RSU Sembiring Deli Tua Tahun
Hubungan tingkat kecemasan dan 2020.
koping dengan kualitas tidur pada
pasien preoperasi di ruang bedah b) Mengidentifikasi koping pada
RSU Sembiring Deli Tua Tahun 2020 pasien preoperasi di ruang RSU
Sembiring Deli Tua tahun 2020.
Manfaat penelitian
Bagi Peneliti
• Penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar berharga dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama pendidikan dan juga dapat
menambah pengetahuan peneliti dalam riset keperawatan. Denga menerapkan
ilmu riset keperawatan mencakup pengumpulan data, mengolah, dan
menganalisis serta menginformasikan data temuan tentang hubungan tingkat
kecemasan dan koping dengan kualitas tidur pada pasien preoperasi

Bagi Ilmu Pengetahuan


• Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan
ilmu keperawatan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pasien di rumah sakit

Bagi Rumah Sakit


• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan
pertimbangan bagi pihak Rumah Sakit dalam upaya peningkatan
pelayanan keperawatan terutama dalam hal kualitas tidur pada pasien
rawat inap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

kecemasan Koping

KECEMASAN MERUPAKAN GEJALA YANG MEKANISME KOPING DIARTIKAN


NORMAL PADA MANUSIA NAMUN DAPAT SEBAGAI CARA YANG DI LAKUKAN
MENJADI PATOLOGIS APABILA GEJALA INDIVIDU DALAM MENYELESAIKAN
YANG TIMBUL BERSIFAT MENETAP DAN MASALAH, MENYESUAIKAN DIRI
BERLANGSUNG DALAM JANGKA WAKTU DENGAN PERUBAHAN SERTA RESPONS
TERTENTU YANG DAPAT MENGGANGGU TERHADAPSITUASI YANG
KELANGSUNGAN HIDUP INDIVIDU MENGANCAM (KELIAT,1999).
TERUTAMA LANSIA (DARMOJO, 2009).

Tidur Pre operative


Tidur merupakan salah satu kebutuhan Pre operative merupakan suatu tahapan
dasar manusia yang termasuk kedalam awal dari periode perioperatif. Tahap ini
kebutuhan fisiologis, tidur juga hal yang dimulai sejak pasien direncanakan
universal karena semua individu dimana untuk dilakukan tindakan pembedahan
pun dia berada membutuhkan tidur hingga pasien berada di meja bedah
(Kozier, 2010). (Hidayat dan Uliyah, 2014).
2.5. Kerangka Teori
Kecemasan kualitas tidur

Gejala klinis cemas: Faktor yang Mempengaruhi


1. Gangguan cemas Kualitas Tidur
menyeluruh 1. Usia
(Generalized Anxiety 2. Jenis Kelamin
Disorder/GAD) 3. Penyakit
2. Gangguan panik 4. Obat dan substansi
3. Gangguan phobik 5. Gaya hidup
4. Gangguan obsesif- 6. Stres emosional
kompulsif 7. Lingkungan
8. Latihan dan kelelahan
9. Makanan dan asupan kalori

Tingkat Kualitas Tidur Potter dan Perry (2010


1. Baik
2. Buruk
2.6. kerangka konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Kecemasan Gangguan tidur pada


2.Koping keperawatan pasien pra operasih

2.6. Hipotesis Penelitian

1.Terdapat hubungan kecemasan dengan gangguan tidur pasien pra operasi


2.Terdapar hubungan koping dengan gangguan tidur pasien praoperasi
BAB III
Metode Penelitian

Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian kuantitatif

Disain penelitian deskriptif korelasional

Waktu dan RSU SEMBIRING DELI TUA, KEC.


tempat DELI TUA, KAB. DELI SERDANG,
penelitian SUMATERA UTARA
3.2. Populasi dan Sampel

Populasi Penelitian

seluruh pasien yang melakukan pre operasi di RSU


Sembiring Deli Tua

Sampel Penelitian

Teknik consecutive sampling. Yaitu teknik penentuan


sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi
sebagai responden atau sampel.
Variabel penelitian

merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi


independen sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent
variable (terikat). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah
kecemasan pada pasien pra opersi..
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
dependent akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada
variable penelitian ini adalah kualitas tidur pada pasien pra
operasih

Definisi operasional

kecemasan Kualitas tidur

Kecemasan adalah kondisi jiwa Kualitas tidur Adalah


yang penuh dengan ketakutan kemampuan setiap orang untuk
dan kekhawatiran dan ketakutan mempertahankan keadaan tidur
akan apa yang mungkin terjadi, dan untuk mendapatkan tahap
baik berkaitan dengan tidur REM dan NREM yang
permasalahan yang terbatas pantas
maupun hal-hal yang aneh.
Lembar Kuesioner
• Untuk mengukur kualitas tidur instrumen
yang digunakan adalahPittsburgh Sleep
Instrumen Quality Index (PSQI)
• Untuk mengukur tingkat kecemasan,
Penelitian peneliti menggunakan kuesioner dengan
metode Hamilton Rating Scala For Anxiety
(HRS-A)

Tekhnik Pengolahan Data


• 1. Editing
• 2. Coding
• 3. Scoring
• 4. Tabulating
Analisa Data
• AnalisisUnivariat
• Analisa data ini dilakukan terhadap tiap variabel.
variabel yang dianalisis adalah tingkat kecemasan
dan kualitas tidur pada pasien pra operasi.
• AnalisisBivariat
• analisis yang dilakukan terhadap kedua variabel
yang diduga berhubungan atau berkorelasi.
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara variabel dependen dan
independen

Anda mungkin juga menyukai