PATOLOGIS
Minggu VII
Muhammad Sabri
Indah Mora Risti Pulungan
Suci Dewi Shara
Definisi
Fraktur patologis
Fraktur patologis terjadi pada daerah-daerah yang
telah menjadi lemah oleh karena tumor atau proses
patologik lainnya.
“Penyebab paling sering dari fraktur-fraktur semacam
ini adalah tumor primer atau tumor metastasis.”
2
Kongenital
Peradangan
ETIOLOGI Neoplasma
FRAKTUR
PATOLOGI
Sekunder
Primer
3
Kongenital
Kelainan genetik yang tandai
dengan cacatnya pembentukan
kolagen sehingga
Osteogenesis mengakibatkan tulang-tulang
Imperfekta rapuh.
OI Infantilis
OI Tarda
1 4
5
Type I
Biasanya pada usia dewasa
Bersifat ringan
Ditandai dengan lepas dan longgarnya persendian dan lemahnya
otot
Type II
Perinatal Lethal
Tanda- tanda awal dimulai sejak dalam kandungan
Setelah kelahiran terjadi kematian
Type III
Deformitas Progresif
Pemendekan extremitas
Makrocephali
Deformitas pada thorax
6
Type IV
Dapat terjadi saat dalam kehamilan
Terjadi in utero fraktur
Tulang- tulang panjang yang menunduk
Type V
Hiperplastic callus
Kalsifikasi membran intraosseus pada lengan bawah
Type VI
Susunan lamella tulang
Seperti sisik ikan
Produksi oetieiod berlebihan
Type VII
Pemendekan tulang humerus dan femur
Peradangan
“Osteomeilitis”
Osteomielitis Osteomielitis
fase akut fase kronik
OSTEOMEILITIS
Adalah inflamasi
tulang dan fase sejak terjadinya infeksi rasa sakit
sumsum tulang. sampai 10-15 hari. tidak begitu
berat,
tampak sangat sakit, panas
terkena merah dan
tinggi, pembengkakan dan
bengkak atau
1. Piogenik gangguan fungsi anggota disertai terjadinya
2. Tuberkulosa gerak yang terkena fistel
2
gambaran radiologik tidak ditemukan suatu
menunjukkan kelainan. involukrum
9
Penatalaksanaan
osteomielitis akut ialah :
a. Perawatan di rumah sakit.
b. Pengobatan suportif dengan pemberian infus dan
antibiotika.
c. Pemeriksaan biakan darah.
d. Antibiotika yang efektif terhadap gram negatif maupun
gram positif (broad spectrum) diberikan langsung tanpa
menunggu hasil biakan darah, dan dilakukan secara parenteral
selama 3-6 minggu.
e. Immobilisasi anggota gerak yang terkena.
f. Tindakan pembedahan. 10
Primer
“Osteoporosis”
Primer Sekunder
Postmenopause Kelainan
senil endokrin
Kelainan
Faktor- faktor yang mempengaruhi gastrointestinal
-Perubahan yang berhubungan Obat-obatan
dengan usia Lain-lain
-Pengaruh hormon
-Faktor genetik
-Status nutrisi kalsium
-Penyebab sekunder dari osteoporosis
3 11
Gejala klinis :
Nyeri
Kelainan bentuk yaitu fraktur
12
SEKUNDER
“Rickets dan 4
Osteomalaisia”
Benigna Maligna
PRIMER SEKUNDER
KONDROMA
Osteosarkoma
15
KONDROMA
16
OSTEOSARKOMA
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Soeharso, Penyakit-penyakit Orthopaedie dalam Pengantar Ilmu Bedah Orthopaedie, Yayasan
Essentia Medica, Yogyakarta, 1993, hal : 53-207.
2. Eisenberg, RL, Fractures and Joint Injuries in Diagnostic Imaging in Surgery, McGraw-Hill
Book Company, New York, 1987, pp. 707.
3. Douglas, MA, Fracture in Dorland`s Illustrated Medical Dictionary, 28th Edition, W.B. Saunders
Company, Philadelphia, 1994, pp. 662.
4. Rasjad C, Trauma dalam Pengantar Ilmu Bedah Orthopaedi, Bintang Lamumpatue Ujung
Pandang, 1998, hal : 343-525
5. Carter MA, Anatomi dan Fisiologi Tulang dan Sendi dalam Price SA, Wilson LM, Patofisiologi
Konsep-konsep Klinis Proses- proses Penyakit, Buku II, edisi 4, EGC, Jakarta, 1994, hal 1175-80.
6. Aston, JN, Prinsip-prinsip Umum Cedera Tulang dan Sendi dalam Kapita Selekta Traumatologik
dan Ortopedik, Edisi 3, EGC, Jakarta, 1983, hal : 31- 48.
7. Ekayuda, I, Tumor Tulang dan Lesi yang Menyerupai Tumor Tulang dalam Rasad, dkk,
Radiologi Diagnostik, Gaya Baru, Jakarta, 2000, hal : 74-84
8. Aston, JN, Neoplasma dalam Kapita Selekta Traumatologik dan Ortopedik, Edisi 3, EGC, Jakarta,
1983, hal : 287-302.
18