Anda di halaman 1dari 23

ANTROPOLOGI

YUNIASTINI, 2020
Pengertian Antropologi
Antropologi adalah salah satu cabang dalam
ilmu sosial yang membahas budaya masyarakat
suatu etnis.

Tujuan antropologi membuat membangun


masyarakat dengan cara mempelajari
perilakunya.
Antropologi (Anthropology )

Antropos = manusia
Logos = ilmu

Antropologi =
Suatu ilmu yan mempelajari manusia
menurut keanekaragaman fisik, dan
juga kebudayaannya.
PENGERTIAN ANTROPOLOGI
 Koentjaraningrat
 Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik
masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

 William A. Haviland
 Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap
tentang keanekaragaman manusia.

 David Hunter
 Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang
tidak terbatas tentang umat manusia.

 E. A. Hoebel
 Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dan kerjanya.
ANTROPOLOGI

      MAKHLUK BIOLOGI MAKHLUK


SOS-BUD
    
ANTROPOLOGI MEMADUKAN SECARA
INTEGRATIF TINJAUAN BIOLOGI DAN
TINJAUAN SOSIO-BUDAYA TERHADAP PERI-
KEHIDUPAN ANTROPOS
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU

1. Keturunan /pembawaan / heredity


 Keturunan diartikan sebagai pembawaan yang

merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

2. Lingkungan
 Lingkungansering disebut miliu,
environment atau juga disebut nurture.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU
1. Keturunan /pembawaan / heredity

 Pengaruh
faktor keturunan bagi perilaku diperlukan pengembangan pada masa
pertumbuhannya.

 Dalam keturunan terdapat beberapa azas, yaitu:


1. Azas reproduksi, yaitu kecakapan dari ayah atau ibu tidak dapat diturunkan kepada
anaknya karena kecakapan merupakan hasil belajar tiap individu.
2. Azas variasi, yaitu penurunan sifat dari orang tua pada keturunannya terdapat
variasi baik kualitas maupun kuantitas.
3. Azas regresi filial, yaitu adanya penyusutan sifat-sifat ornag tua yang diturunkan
kepada anaknya.
4. Azas jenis menyilang, yaitu apa yang diturunkan kepada anak mempunyai sasaran
menyilang. Ibu akan menurunkan lebih banyak sifatnya pada anak laki- laki dan
ayah akan menurunkan lebih banyak sifatnya pada anak perempuan.
5. Azas komfromitas, yaitu setiap individu akan menyerupai ciri-ciri yang diturunkan
oleh kelompok rasnya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU
 Lingkungan

1. Lingkungan dalam pengertian psikologi adalah segala apa yang


berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku. Lingkungan turut
berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan
manusia. Lingkungan dapat digolongkan:
2. Lingkungan manusia
3. Yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah keluarga, sekolah dan
masyarakat, termasuk di dalamnya kebudayaan, agama, taraf
kehidupan, dan sebagainya.
4. Lingkungan benda, yaitu benda yang terdapat di sekitar manusia yang
turut memberi warna pada jiwa manusia yang berada di sekitarnya.
5. Lingkungan geografis. Latar geografis turut mempengaruhi corak
kehidupan manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai
mempunyai keahlian, kegemaran, dan kebudayaan yang berbeda
dengan manusia yang tinggal di daerah yang gersang.
Sejarah dan Perkembangan Antropologi

Bapak antropologi adalah Franz Boas yaitu


antropolog kelahiran jerman ahli geografi
yang menulis buku The Centural Eskimo
(1888).

 Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)


 Fase Kedua (tahun 1800-an)
 Fase Ketiga (awal abad ke-20)
 Fase keempat ( setelah tahun 1930’an)
Sejarah dan Perkembangan Antropologi
Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
 Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai
berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika,
Amerika, Asia, hingga ke Australia.

 Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru.


Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-
suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan
masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut.

 Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut


kemudian dikenal dengan bahan Etnogragfi atau Deskripsi tentang
bangsa-bangsa.
Sejarah dan Perkembangan Antropologi
Fase Kedua (tahun 1800-an)

 Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun


menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir
evolusi masyarakat pada saat itu.

 Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai


bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap
Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya.

 Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka


mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan
maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-
tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
Sejarah dan Perkembangan Antropologi
Fase Ketiga (Awal Abad ke-20)

 Negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni


di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika.

 Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul


berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli,
pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok
bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain.

 Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan


etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa,
mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk
kepentingan pemerintah kolonial.
Sejarah dan Perkembangan Antropologi
Fase Keempat ( setelah tahun 1930’an)

 Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli


yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa
Eropa.

 Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang
ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa
sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total.

 Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak


lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku
bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

*Ada 2 perubahan penting*


a. TIMBUL ANTIPATI TERHADAP KOLONIALISME
b. MAKIN HILANGNYA BANGSA-BANGSA PRIMITIF
CABANG-CABANG ANTROPOLOGI:
1. ANTROPOLOGI FISIK/ BIOLOGI/ RAGAWI:
STUDI SISTEMATIS TENTANG MAKHLUK MANUSIA
SEBAGAI ORGANISME BIOLOGIS

A. PALEOANTROPOLOGI:
MEMPELAJARI ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN
MANUSIA SECARA BIOLOGIS

B. SOMATOLOGI:
MEMPELAJARI SEJARAH TERJADINYA ANEKA WARNA
MAKHLUK MANUSIA DIPANDANG DARI
SUDUT CIRI-CIRI TUBUHNYA
2. ANTROPOLOGI BUDAYA:
A. ETNOLINGUISTIK:
MEMPELAJARI SEJARAH ASAL,
PERKEMBANGAN DAN PENYEBARAN ANEKA
WARNA BAHASA YANG DIUCAPKAN MANUSIA
B. PREHISTORI/PRA-SEJARAH:
MEMPELAJARI SEJARAH PERKEMBANGAN,
PENYEBARAN DAN TERJADINYA ANEKA
WARNA KEBUDAYAAN MANUSIA SEBELUM
MENGENAL TULISAN
C. ETNOLOGI:
MEMPELAJARI KEBUDAYAAN-KEBUDAYAAN
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DARI
SEBANYAK MUNGKIN SUKU BANGSA YANG
TERSEBAR DI DUNIA.
ANTROPOLOGI SPESIALISASI:
1. ANTROPOLOGI KESEHATAN
2. ANTROPOLOGI EKONOMI
3. ANTROPOLOGI PEDESAAN
4. ANTROPOLOGI PERKOTAAN

5. ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
6. ANTROPOLOGI KEPENDUDUKAN
7. ANTROPOLOGI GENDER
8. ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
9. ANTROPOLOGI POLITIK
10. ANTROPOLOGI PEMBANGUNAN
11. dll
METODE ANTROPOLOGI:
1. DESKRIPTIF:
MEMBERI PELUKISAN/GAMBARAN TENTANG
KEHIDUPAN MANUSIA DARI BERBAGAI TEMPAT DAN
WAKTU

2. HOLISTIK:
MENGKAJI KEHIDUPAN MANUSIA DARI SUDUT
TINJAUAN YANG JAMAK DAN MEMETAKANNYA
KE DALAM SUATU GAMBARAN YANG TOTAL
DAN MENYELURUH
3. KOMPARATIF:
MEMBANDINGKAN KESAMAAN DAN PERBEDAAN
CIRI-CIRI FISIK DAN BUDAYA MANUSIA. ADA DUA
CARA:
A. DIAKRONIK:
MEMPERBANDINGKAN LINTAS WAKTU
B. SINKRONIK:
MEMPERBANDINGKAN LINTAS TEMPAT

4. KUALITATIF:
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DILAKUKAN DENGAN:

PENGAMATAN

WAWANCARA MENDALAM
JENIS-JENIS PENGAMATAN:

1. PENGAMATAN BIASA
2. PENGAMATAN TERKENDALI
3. PENGAMATAN TERLIBAT
• PASIF
• MODERAT
• AKTIF
• PENUH
Jenis Pengamatan:
Berdasarkan cara pengamatan:
a.Tidak terstruktur: bersifat ekplorasi/tidak fokus,

b.Terstruktur: ada rencana sistematis, terfokus,


tercatat, dan metode baku.
Hal-hal yg. diamati:
1. Pelaku,
2. Kegiatan,
3. Tujuan,
4. Perasaan (ungkapan emosi),
5. Ruang / tempat,
6. Benda / alat,
7. Peristiwa
Wawancara :

. Informasi yg. ingin didapat dr. wawancara:


1. Bersifat memastikan fakta: identitas pelaku
2. Memperkuat kep. ttg. keadaan fakta: kep./pendapat pelaku
3. Perasaan: perasaan pelaku ttg. hal yg.
ditanyakan
4. Kegiatan: (1) standar etika: yg. sebaiknya
dilakukan pelaku, (2) standar kegiatan:
penilaian pelaku ttg. kemungkinan kegiatan
dilakukan dlm. masy.
5. Alasan pelaku: anggapan, perasaan, perilaku, dan
kebijakan
Wawancara :

. Bentuk wawancara:
1. Direncanakan: disiapkan daftar pertanyaan,
seragam
2. Tidak Direncana: dg. pedoman wawancara
a. Terfokus: pertanyaan tidak terstruktur
tapi terfokus
b. Bebas : pertanyaan berganti-ganti
fokus
. Bentuk pertanyaan:
1. Tertutup: daftar pertanyaan dg. jawaban
terbatas
2. Terbuka: pertanyaan dg. jawaban tidak
terbatas

Anda mungkin juga menyukai