Anda di halaman 1dari 27

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI

Sriati
Prinsip-prinsip komunikasi diuraikan dengan berbagai cara oleh
para pakar komunikasi. Ada yang menyebutnya asumsi
komunikasi, ada juga yang menyebutnya karakteristik
komunikasi.
Prinsip komunikasi ada dasarnya penjabaran lebih jauh dari
definisi atau hakekat komunikasi.

Terdapat 12 prinsip komunikasi, yaitu :


1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik

2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

3. Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan.

4. Komunkasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat


kesengajaan.
5. . Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
6. Komunkasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
7. Komunikasi itu bersifat sitemik.
8.Semakin mirip latar belakang soaial budaya semakin
efektiflah komunikasi.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
10. Komunikasi bersifat prosesual dinamis dan
transaksional
11.Komunikasi bersifat irreversible
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan
masalah.
8 PRINSIP KOMUNIKASI
 Komunikasi adalah Paket Isyarat
 Komunikasi adalah Proses Penyesuaian

 Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan

 Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer

 Rangkaian Komunikasi Dispungtuasi

 Komunikasi adalah proses transaksional

 Komunikasi Tak Terhindarkan

 Komunikasi Bersifat Irreversible


1. KOMUNIKASI ADALAH PAKET
ISYARAT (PROSES SIMBOLIK)
 Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang menggunakan
lambang.
 Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk
sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang
 Lambang meliputi kata2 (verbal) dan perilaku nonverbal

 Lambang adl suatu kategori tanda. Hubungannya dengan objek dapat


direpresentasikan dengan ikon dan indeks. Ikon sering disamakan
dengan lambang . Ikon adl bentuk 3 dimensi dari sesuatu yang
direpresentasikannya. Contoh : patung bung karno
 Indeks, bisa disebut juga gejala (symptoms). Terjadi karena hubungan
sebab akibat, misal awan gelap tanda mau hujan, atau asap adalah
indeks api.
Sifat-Sifat Lambang :
1. Lambang bersifat sembarang, mana suka, dan sewenang-wenang.
Apasaja yang dijadikan lambang terserah tergantung kesepakatan.
Mulai dari kata-kata, isyarat anggota tubuh, makanan, cara makan,
tempat tinggal, jabatan, olahraga, gedung, alat, angka, waktu, dll.
Semua bisa jadi lambang.
Logo partai jg lambangny terserah kesepakatan partai. Ukuran
pakaian (S,M,L,XL).
Makananpun bisa bersifat simbolik. Byk org makan di McD atau
KFC hanya karena tempat2 itu memberikan status tertentu,
padahal di US makna resto itu adalah hina utk buruh, karyawan
renadahan(JUNKfood).
Buah2an. Ditivi digambarkan orang kaya itu makannya jeruk
sunkist, apel washington, anggur, pear. Ga ada kedondong, sawo,
duren, pepaya. Karena sepakat.
2. Lambang tidak mempunyai makna, kitalah yang memberikan
makna pada lambang
Makna sebenarnya ada dalam kepala kita, bukan pada
lambangnya. Kalo orang mengatakan kata mempunyai makna,
maka itu maksudnya kata2 tsb mendorong orang untuk
memberi makna terhadap kata2 tsb. Masalah timbul kalo kita
tidak punya makna yang sama dalam kata2 (cth: mama ke
tegal). Makna angka2 setan dan angka keberuntungan (cth: di
beberapa kantor ga punya lt.4 (kematian)/13 (last supper)).
Dandanan juga melambangkan kedudukan, gelar, model
pakaian yg dikenakan padahal aslinya belum tentu. Sesaji,
cincin, cth menggantungkan keselamatan pd lambang
3. Lambang itu Bervariasi
berbagai budaya memiliki lambang yang berbeda2. (di India
geleng2 berarti ya, di indo tidak). Sebutan buku pun berbeda2,
book, kitab, buch. Ayam betina di madura melambangkan
kepengecutan dan kegagalan.
Panggilan juga macem-macem, heboh dulu artinya gaduh,
sekarang bisa berarti hebat, keren, rame. Warna kulit juga
mengalami perubahan makna.
Pemaknaan perilaku juga berubah. (cth; Bulu ketek eva arnas)
 Seluruh tubuh- baik verbal maupun nonverbal- bekerja
bersama-sama untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kita
 Terdapat pesan yang kontradiktif.

 Ernst Beier (1974)  (Diskordansi), akibat dari keinginan


untuk mengkomunikasikan dua emosi atau perasaan yang
berbeda
2. KOMUNIKASI ADALAH PROSES
PENYESUAIAN
 Komunikasi hanya dapat terjadi jika para komunikatornya
menggunakan sistem isyarat yang sama.
 Mengenali isyarat orang lain memerlukan waktu yang sangat
lama dan kesabaran
 Semakin mirip latar belakang sosial budaya, semakin
efektif juga komunikasi
 Komunikasi efektif adalah kom. Yg hasilnya sesuai dg yang
diharapkan pesertanya.
 Lulusan kuliahan ngobrol dg lulusan SD pasti bisa, tapi
diperlukan usaha yang lebih dr kedua peserta tsb.
 Daerah yang sama bikin percakapan lebih lancar dan
nyambung
3. KOMUNIKASI MENCAKUP DIMENSI
ISI DAN HUBUNGAN
 Komunikasi menyangkut hubungan antara dua pihak
 Dalam setiap situasi komunikasi, dimensi isi mungkin
sama tapi aspek hubungannya berbeda, atau aspek
hubungan sama tapi isinya berbeda.
 Dimensi isi disandi secara verbal, Dimensi hubungan
disandi secara nonverbal.
 Dimensi isi -> menunjukkan muatan komunikasi, apa
yang ingin disampaikan
 Dimensi hubungan -> menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya dan bagaimana hubungan peserta
komunikasi itu.
 Kalo pacar bilang baju bagus, tapi cara ngomongnya lemes
tanpa nengok dsb itu berarti tidak sesuai dimensi isi dan
hubungan.
 Panggilan sayang, “Njing”. Disunda mnurut org2
berpendidikan itu tidak sopan,. Tp dikalangan tertentu atau
remaja ini menunjukkan dimensi hubungan yang akrab. (bro,
bos, dll)
 Pengaruh pesan juga akan berbeda kalau disajikan dengan
media yang berbeda. Pesan di tipi akan lebih ngena dibanding
lewat radio dan koran
 Marshall McLuhan says the medium is the message. (cth:
presenter terlihat wibawa karena pengambilan gambarnya yang
close up)
4.KOMUNIKASI MELIBATKAN TRANSAKSI
SIMETRIS DAN KOMPLIMENTER
 Hubungan dapat berbentuk simetris dan komplimenter
 Simetris : Dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya.
Contoh : satu ngangguk yang lain ikut ngangguk
 Hubungan simetris bersifat kompetitif, masing-masing pihak
mempertahankan kesetaraan atau keunggulan dibanding orang lain
 Komplementer : Kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda.
Perilaku yang satu menjadi stimulus perilaku komplementer dari
yg lain.
 Komunikasi bersifat nonsekuensial

 Unsur-unsur proses komunikasi sebenarnya tidak terpola secara


kaku. Yang jadi pendengar bisa jadi pembicara
5. RANGKAIAN KOMUNIKASI
DISPUNGTUASI
 Peristiwa komunikasi merupakan transaksi yang kontinu.
 Masing-masing kejadian dapat dianggap sebagai stimulus dan
masing-masing kejadian dapat dianggap sebagai efek.
 Paul Watzlawick, Janet Beavin membagi istilah untuk
kecenderungan membagi berbagai transaksi komunikasi ke dalam
berbagai stimulus dan tangggapan yaitu Pungtuasi.
 Kita masing-masing mempungtuasi rangkaian kejadian yang
kontinu dengan cara yang membuat kita kelihatan di pihak yang
benar. Misal: mahasiswa dan dosen kelas kacau. Mhasiswa
beranggapan dosen tidak siap, dosen beranggapan mahasiswa yang
cuek.
 Jadi kita harus melihat dari sudut pandang orang lain.
6. KOMUNIKASI ADALAH PROSES
TRANSAKSIONAL
 Komunikasi merupakan suatu proses bahwa komponen-
komponennya saling terkait, dan bahwa para
komunikatornya bereaksi sebagai suatu kesatuan atau
keseluruhan.
 Semua komponennya saling terkait (sumber, pesan,
penerima, efek, media). Contoh : dalam percakapan
antara dua orang, ibu dr seorang datang, maka arah
pembicaraan pasti berubah.
 Dua orang yang mendengarkan pesan sering
menerimanya dengan arti yang berbeda karena
menafsirkannya berbeda pula
 Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional
 Seperti waktu dan eksistensi, komunikasi tidak mempunyai
awal dan tidak mempunyai akhir, melainkan merupakan proses
yang berkesinambungan
 Komunikasi sbg proses dpt dianalogikan dg pernyataan
Heraclitus “Seorang manusia tidak pernah melangkah di sungai
yang sama 2 kali”. Karena nanti orangnya sudah berubah
(berkembang), dan airnya sudah beda. Begitu juga komunikasi.
 Dalam proses komunikasi peserta komunikasi saling
mempengaruhi. Baik melalui verbal atau nonverbal
7. KOMUNIKASI TAK TERHINDARKAN
 Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat
kesengajaan
 Dari yang tidak disengaja sama sekali (cth: kita melamun
orang memperhatikan kita). Atau disengaja (cth :
berpidato)
 Kesengajaan bukanlah syarat untuk berkomunikasi

 Dalam berkomunikasi biasanya kesadaran lebih tinggi


dalam situasi khusus daripada situasi rutin, misal ketika
diuji, sikap kita akan lebih teratur
8. KOMUNIKASI BERSIFAT
IRREVERSIBLE
 Tidak bisa ditarik kembali
 Sekali kita mengirimkan pesan, maka kita tidak dapat
mengendalikan pengaruh pesan tsb bagi khalayak,
apalagi menghilangkan efek pesan tsb.
 Apalagi menyinggung perasaan orang lain, memang
mungkin dimaafkan tapi itu akan merubah pandangan
orang lain terhadap kita.
 To Forgive But not to Forget

 Komunikasi Bukan Panasea untuk menyelesaikan


berbagai masalah (mungkin masalah struktural)
 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

 Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

 Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu


 Komunikasi Bukan Panasea untuk menyelesaikan berbagai
masalah (mungkin masalah struktural)
 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

 Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

 Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu


MEDIA KOMUNIKASI

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk


menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan
(khalayak).

Media komunikasi digolongkan atas 4 macam , yaitu :


1. Media antar pribadi

2. Media kelompok

3. Media publik

4. Media massa
Media antar pribadi
Untuk hubungan antarpribadi media yang tepat digunakan adalah
kurir, surat dan telepon.

Media Kelompok
Dalam kegiatan komunikasi yang melibatka lebih 15 orang banyak
digunakan media kelompok, misalnya rapat, seminar dan konperensi.

Media Publik
Media komunikasi ini digunakan jika khalayak lebih 200 orang,
misalnya rapat akbar. Dalam hal ini khlayak berasal dari berbagai
macam bentuk, namun masih mempunyai homogenitas, misalnya
kesamaan agam, esamaan partai dll.
Madia Massa
Media ini digunakan jika khalayak tersebartanpa diketahui
dimana mereka berada. Media massa merupakan alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada
penerima dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis,
misalnya surat kabar, film, radio dan televisi.

Karakteristik media massa:


Bersifat melembaga, bersifat satu arah, meluas dan serempak,
memakai peralatan teknis, dan bersifat terbuka.
Surat Kabar
Surat kabar merupakan media massa tertua sebelum ditemukan
film, radio dan TV.
Surat kabar memiliki keterbatassan, yaitu hanya yang melek
huruf yang bisa meniikmatinya. Kelebihan surat kabar :
mempu memberi informasi lengkap, bisa dibawa keana-mana,
dan terdokumentasi.
Surat kabar dapat dibedakan berdasarkan : perioede terbit, ukuran
dan sifat penerbitannya.
Dari periode terbit : ada suratkabar harian ada mingguan; dari sei
ukuran ada dalam bentuk plano ada pula tabloid. Dari isinya
ada surat kabar umum, dan ada surat kabar yang bersifat
khusus
Film
Film dala arti sempit adalah penyajian gambar lewat
layar lebar, dalam arti luas film juga yang termasuk
disiakan melalui TV.

Film dengan kemampuan daya visualnya yang


didukung audio yang khas, sangat efektif sebagai
media hiburan dan juga sebagai media pendidikan
dan penyuluhan. Film bisa diputar berulang kali
pada tempat dan khalayak yang berbeda.
Radio
Kelebihan radio dibanding media komunikasi lainnya adalah :
cepat dan mudah dibawa kemana-mana.Radio bisa dinikmati
sambil mengerjakan pekerjaan lain. Hal ini yang tidak
mungkin terjadi pada media lain misalnya TV, surat kabar,
maupun Film.

Televisi.
Televisi telah mendominasi hampir setiap waktu luang setiap
orang. Televisimempunyai kelebihan, terutama dalam
menyatukan antar fungsi audio dan visual, ditambah dengan
kemampuannya memainkan warna. Peninton leluasa
menentukan saluran yang disenangi.
Di Indonesia TV pertama diperkenalkan tahun 1962 ketika
Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan
pesta olah raga Asian Games di Jakarta. Saat itu jangkauan
hanya Jakarta Bogor dan sekitarnya radius 80 km, dan siaran
baru 2 jam per hari.

, Komputer.
Komputer sering disebut sebagai Otak Tiruan (artificial brain).
Radio
Kelebihan radio dibanding media komunikasi lainnya adalah :
cepat dan mudah dibawa kemana-mana.Radio bisa dinikmati
sambil mengerjakan pekerjaan lain. Hal ini yang tidak
mungkin terjadi pada media lain misalnya TV, surat kabar,
maupun Film.

Televisi.
Televisi telah mendominasi hampir setiap waktu luang setiap
orang. Televisimempunyai kelebihan, terutama dalam
menyatukan antar fungsi audio dan visual, ditambah dengan
kemampuannya memainkan warna. Peninton leluasa
menentukan saluran yang disenangi.

Anda mungkin juga menyukai