3. NEBULIZER
• LIQUID TO AEROSOL(cairanuap)
MDI/ IDT
IDT aerosol
IDT dikocok, tutup dibuka
- 20-30% ke paru
GA M B AR SPA CE R /N E BU H A L E R
IDT DENGAN SPACER/NEBUHALER
IDT dikocok lebih dahulu, buka tutup inhaler, kemudian mulut
inhaler dimasukkan dalam lubang ruang antara (nebuhaler)
“mouth piece” diletakkan di antara kedua bibir, lalu kedua bibir
dirapatkan
tangan kiri memegang nebuhaler dan tangan kanan memegang
kanister inhaler
Tekan kanister sehingga obat masuk ke spacer
Kemudian tarik napas perlahan dan dalam, tahan, dan keluarkan lagi
Hal ini bisa diulang sampai merasa yakin obat sudah terhirup
DPI
Jenis bentuk bubuk : - Turbuhaler
- Diskus
- Handyhaler
- Swinghaler
Jet Nebulizer
Nebulizer ultrasonik
JET NEBULIZER
• Alat ini menghasilkan aerosol dengan aliran gas kuat
yang dihasilkan oleh kompresor listrik atau gas (udara
atau oksigen) yang dimampatkan.
• Menggunakan prinsip Bernoulli:
Udara dikompres pipa sempit tekanan tinggi
menarik cairan obat dari reservoar melalui tabung
pecah partikel kecil dalam aliran gas.
JET
NEBULIZER
• Mampu membentuk aerosol semua cairan:
- Solusio
- Suspensi
- Minyak
• Aerosol dingin
• Residu ~ 50%
• Mudah dibawa dan diganti
• Bising dan besar
JET
NEBULIZER
PENGGUNAAN
NEBULIZER
PENGGUNAAN NEBULIZER
Cara Penggunaan Alat :
• Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat penguap
sesuai
dosis yang telah ditentukan.
•Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien) tekan tombol on
pada nebulizer. Jika memakai masker, maka uap keluar dihirup perlahan-lahan
dan dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis.
•Jika memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran aerosol di tekan
sewaktu inspirasi, hirup uap yang keluar, perlahan-lahan dan dalam. Hal ini
dilakukan sampai obat habis (+ 10 – 15 menit).
• Pasien harus dilatih menggunakan alat secara benar
• Perhatikan jenis alat yang digunakan
Pada alat tertentu maka uap obat akan keluar pada penekanan tombol,
pada alat lain obat akan keluar secara kontinyu.
KOMPRESOR OKSIGEN
• Larutan aerosol , oleh karena tekanan tinggi
udara (tekanan + 10 l / menit)
• Relatif lebih murah
NEBULIZER ULTRASONIK
Menggunakan tenaga listrik untuk menggetarkan lempengan
(piezoelectric crystal) yang kemudian menggetarkan cairan di atasnya dan
mengubahnya menjadi aerosol.
Prinsip
Piezoelektrik signal ultrasonic frekuensi tinggi (1-3 MHz) energi
membentuk partikel aerosol ditumbuk pada baffle menjadi partikel yang
lebih kecil
NEBULIZER ULTRASONIK
Pengobatan dengan nebuliser mempunyai keterbatasan :
– Memerlukan listrik
– Memerlukan waktu persiapan
– Peralatan relatif besar, tidak selalu portable
– Relatif mahal
– Isi dapat terkontaminasi
Keuntungan nebuliser antara lain :
– Dapat dipakai dengan dosis besar
– Tak memerlukan manuver khusus
– Dapat dilakukan dengan santai
MA CAM-MACAM OBAT INHAL ASI
1. Bronkodilator :
- 2 agonis : terbutalin, salbutamol, fenoterol
- Anti kolinergik : ipratropium bromide,
tiotropium
2. Mukolitik: bromhexin HCl, N-acetyl cystein
3. Anti inflamasi : budesonide, flutikason,
beklometason
4. antibiotik
J E N I S O B AT D A L A M P E N G G U N A A N
TERAPI INHALASI
B2 AGONIST :
SABA : SALBUTAMOL (VENTOLIN): IDT & NEBULES
TERBUTALIN (BRICASMA): IDT& NEBULES
FENOTEROL (BEROTEC): IDT
ANTIKOLINERGIK
IPRATROPIUM BROMIDE (ATROVENT): IDT
TIOTROPIUM BROMIDE (SPIRIVA): HANDYHALER
STEROID
BUDESONIDE (PULMICORT) NEBULES
BUDESONIDE (OBUCORT) SWINGHALER
FLUTICASONE (FLIXOTIDE) NEBULES
KOMBINASI LABA + STEROID :
SALMETEROL + FLUTICASONE (SERETIDE) IDT & DISKUS (DPI)
FORMOTEROL+ BUDESONIDE
MUKOLITIK
BROMHEXIN HCL (BISOLVON)
INDIKASI PEMBERIAN TERAPI
INHALASI
- Jenis alat
- Jenis obat
- Diagnosis
dipilih : - praktis
- terjangkau pasien
- sesuai indikasi