Anda di halaman 1dari 17

EVOLUSI

Bakteri Archaea Protista


dan evolusionernya

Jumria 14.04.0.002
Novi padila 17.04.0.002
Rahmadani 17.04.0.003
Rena octaviana 17.04.004
2.1 Bakteri dan Archae
 Prokariot merupakan organisme tertua yang paling awal menghuni bumi
ini. Kemunculan prokariot merupakan awal dari evolusi biologi. Pada mulanya
organisme ini berkembang dari sel protobiont, yaitu sel purba hasil dari evolusi
kimia-fisik. Prokariot awal terus menerus berevolusi menyesuaikan diri dengan
kehidupan awal di bumi yang kondisinya jauh berbeda dengan kondisi bumi saat
ini. Suhu bumi saat itu masih sangat tinggi, tanpa oksigen, belum ada lapisan
ozon, masih sering terjadi letusan vulkanik yang memuntahkan gas-gas beracun.
 Selama bermilyar-milyar tahun prokariot terus menerus berevolusi dan
menjadi cikal bakal bagi mahluk hidup bersel satu, eukariot sel hewan dan
eukariot sel tumbuhan, Evolusi prokariot dapat memberikan gambaran kepada
kita, bahwa dunia mikroba sangat diperlukan kehadirannya di bumi ini. Dunia
tanpa prokariot akan menjadikan bumi kita lautan sampah. Evolusi prokariot juga
menjelaskan kepada kita bahwa perubahan yang berlangsung dalam waktu lama
ini menghasilkan keanekaragaman sel, baik sel prokariot sendiri, maupun sel
eukariot yang kemudian berkembang menjadi mahluk hidup multiseluler.
A. Bakteri
 Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); merupakan kelompok raksasa dari
organisme hidup. Bakteri memiliki ukuran yang sangat kecil (mikroskopis) dan kebanyakan
uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus / inti sel,
sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
 Bakteri adalah organisme yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Bakteri tersebar
(berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak bakteri
yang bersifat patogen. Bakteri biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm. Bakteri umumnya memiliki
dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda.
 Bakteri adalah nama sekelompok mikroorganisme yang termasuk prokariotik yang bersel satu,
berkembang biak dengan membelah diri dan bahan-bahan genetiknya tidak terbungkus dalam
membran inti. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil, kecuali beberapa spesies
tertentu yang mempunyai pigmen fotosintesis. Oleh karena itu, ada bakteri yang hidupnya
heterotrof dan ada juga bakteri yang hidup autotrof.
B. Archaea
 archaea (tunggal archaeon) merupakan satu domain
atau kerajaan mikroorganisme bersel satu. Mikroba-
mikroba ini adalah prokariota yang berarti arhaea tidak
memiliki inti sel atau organel yang dibatasi membran
lainnya di dalam selnya. Archaea awalnya diklasifikasikan
sebagai bakteri dan diberi nama archaebacteria (di
kerajaan Archaebacteria), Archaea dan bakteri umumnya
memiliki ukuran dan bentuk yang serupa, meskipun
beberapa archaea memiliki bentuk yang sangat aneh,
seperti sel-sel datar dan berbentuk persegi.Meskipun
terdapat kesamaan morfologi antara archaea dengan
bakteri, arkea memiliki gen-gen dan beberapa jalur
metabolic yang lebih serupa dengan yang dimiliki
eukariota, terutama enzim yang terlibat
dalam transkripsi dan translasi.
1. Adaptasi struktural dan fungsional berperan dalam kesuksesan prokariotik
Organisme – organism yang menghuni bumi diduga adalah prokariota. Selama sejarah evolusinya yang
panjang. Populasi prokariota terus mengalami seleksi alam dalam berbagai kondisi lingkungan yang
berbeda. Proses ini pada akhirnya menghasilkan keanekaragaman yang luar biasa dari adaptasi yang
dittemukan diantara prokariota – prokariota masa kini. Kebanyakanprokariota adalahorganisme uniselular,
walaupun beberapaspesies berkumpul secara temporer maupun permnen didalam koloni. Sel – sel
prokariotik biasanya memiliki diameter yang berkisar 0,5 5 µm, jauh lebih kecil daripadadiameter banyak
sel eukariotik yang berkisar 10 – 100µm.
 Sel – sel prokariotik memiliki berbagai macam bentuk yaitu tiga diantaranya yang paling umum adalah
bulat (kokus), batang (basilus), dan spiral. Walaupun mereka organism uniselular kecil prokariota
terorganisasi dengan baik melaksanakan semua fungsi kehidupan didalam satu sel tunggal.
Bentuk-bentuk prokariot yan paling umum
A. Struktur Permukaan Sel
Fitur kunci dari hampir semua sel prokariotik adalah dinding sel, yang mempertahankan
bentuk sel memberi perlindungan fisik, dan mencegah sel pecah didalam lingkungan
hipotonik, kebanyakan prokariota kehilangan air dan mengerut dari dindingnya
(plasmolisis), seperti sel – sel berdinding yang lain. dinding sel Archae mengandung
berbagai macam polisakarida dan protein namun tidak memiliki peptidoglikan.
Dengan menggunakan tekni pewarnaan gram dikembangkan oleh dokter asal Denmark
abad ke-19 yaitu bakteri gram positif memiliki dinding yang lebih sederhana dengan jumlah
peptidoglikan yang relative banyak sedangkan bakteri gram negative memiliki peptidoglkan
yang lebih sedikit dan lebih kompleks secara struktural, dengan membrane luar
mengandung lipopolisakarida ( karbohidrat yang berikatan dengan lipid ). Membrane luar
dari bakteri gram membantu melindungi bakteri dari sistem pertahanan tubuh dan
cenderung lebih resisten terhadap antibiotic daripada spesies gram positif karena
membrane luar menghalangi obat yang masuk.
B. Motilitas
Sekitar separuh dari semua prokariota mampu melakukan pererakan berarah. Beberapa
spesies dapat bergerak pada kecepatan melebihi 50 µm/detik – lebih dari 50 kali panjang
tubuhnya per detik. Dari berbagai strukur yang kemungkinan prokariota untuk bergerak, yang
paling umum adalah flagella. Flagella bisa tersebar diseluruh permukaan sel atau terpusat pada
salah satu kedua ujung.
Flagella prokariotik juga sangat berbeda dari flagella eukariotik dalam komposisi molecular
dan mekanisme populasinya. Dalam lingungan yang seragam prokariota berflagela dapat
bergerak secara acak, sebagai contoh prokariota yang menunjukkan kemostaksis mengubah pola
pergerakannya sebagai tambahan terhadap zat kimia.

C.Organisasi Internal dan Genomik


Sel – sel prokariota lebih sederhana daripada eukariota, baik dalam struktur
internal maupun genomiknya. Sel- sel prokariota tidak memiliki
kompartementalisasi komplek yang ditemukan pada sel –sel eukariotik. Akan
tetapi, beberapa sel prokariotik memiliki membrane – membrane terspesialisasi
yang melaksanak fungsi – fungsi metabolik. Membran – membran ini biasanya
merupakan pelipatan ke dalam dari membran plasma yaitu prokariota aerobic dan
prokariota fotosintetik.
D.Reproduksi dan Adaptasi
Prokariota termasuk organsme yang sangat sukses berkat potensinya untuk bereproduksi secara
cepat pada lingkungan yang mendukung. Melalui pembelahan biner , satu sel prokariotik tunggal
membelah menjadi dua sel yang kemudian membelah menjadi empat, delapan, enam belas, dan
seterusnya. Dalam kondisi yang optimal, banyak prokariota dapat membelah setiap 1 – 3 jam,
beberapa spesies dapat memproduksi generasi baru hanya dalam 20menit. Pada kenyataannya,
reproduksi prokariotik bersifat terbatas, sel – sel itu pada akhirnya menghabiskan persediaan
nutriennya, meeracuni dirinya sendiri dengan zat buangan metabolik, menghadapi kompetisi dan
mikroorganisme lain atau dimangsa oleh organism lain.

Populasi prokariotik telah berhasil merespons


berbagai macam tantangan lingkungan yang berbeda,
seperti salah satu alasan keberhasilan itu adalah
bahwa populasi – populasinya memiliki tingkat
kanekaragaman gentik yang tinggi yang
memungkinkan terjadinya seleksi.
2. Reproduksi yang cepat, mutasi, dan rekombinasi genetik
mendorong keanekaragaman genetik pada prokariota

Terdapat tiga faktor yang menybabkan keanekaragaman genetic tingkat tinggi


pada prokariota yaitu reproduksi yang cepat, mutasi, dan rekombinasi genetic.

REPRODUKSI REKOMBINASI
MUTASI
YANG CEPAT GENETIK

Terdapat pengamatan yang lebih dalam akan mengungkap bahwa populasi


populasi prokariotik bisa memiliki jumlah variasi genetik yang luar biasa berkat
reproduksi yang cepat dan mutasi. Walaupun mutasi baru merupakan sumber utama
variasi dalam populasi prokariotik, keanekaragaman lain tambahan muncul dari
rekombinasi genetic, pengombinasian DNA dari dua sumber.pada eukariota, proses
seksual meiosis dan fertilisasi mengombinasikan DNA dari dua individu dalam satu
zigot.
2.2 PROTISTA
 Protista adalah mikroorganisme eukariota yang
bukan hewan tumbuhan atau fungi. Mereka pernah dikelompokkan ke
dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak
dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk
kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi
semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri
atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak
menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari
sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena
bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki
kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah baik yang bersel satu
atau bersel banya tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir
semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista,
seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam
ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton.
1.Prokariota memainkan peran penting biosfer
Prokariota sedemikian pentingnya bagi biosfer sehingga jika mereka
lenyap,harapah hidup banyak spesies lain ikut meredup.
Adapun peran penting dari prokariota adalah
1. Daur ulang kimia
2. Interaksi ekologis
3. Prokariota dalam Riset dan Teknologi.

2. Prokariota memiliki dampak berbahaya dan menguntungkan bagi manusia


Usus manusia adalah tempat tinggal bagi sekitar 500 sampai 1000 spesies
bakteri yang dapat mencerna makanan yang tidak dapat dipecah oleh usus
kita.walaupun prokariota yang dikenal baik, cenderung menjadi bakteri penyakit
yang dapat menyebabakan penyakit pada manusia seperti penyakit paru-paru
tuberculosis.
3. Kebanyakan eukariota adalah organisme bersel tunggal

Protista,bersama tumbuhan, hewan, dan fungi,diklasifikasikan sebagai


eukariota,mereka berada didalam domain eukarya,memiliki nucleus dan organel
organel terselubung membrane yang lain seperti mitokondria dan aparatus golgi yang
menjadikan sel eukariotik kompleks daripada sel-sel prokaroitik.

4.Keanekaragaman Protista
A.Excavata
Excavata adalah sekelompok protista bersel tunggal yang dibedakan oleh alur 'digali'
di satu sisi sel mereka. Mereka adalah sekelompok eukariota primitif dan dapat
berupa parasit, organisme fotosintesis atau predator.
B.Ganggang hijau
Ganggang air tawar Ganggang hijau adalah kerabat terdekat dengan tanaman darat.
Bukti menunjukkan mereka berevolusi menjadi tanaman darat setidaknya 475 juta
tahun yang lalu. Beberapa ahli biologi termasuk ganggang hijau di kerajaan
tumbuhan.Ganggang hijau dibagi menjadi dua kelompok - klorofit dan charofit.
Kedua kelompok mengandung ganggang bersel tunggal dan multiseluler.
C.Archaeplastida
Archaeplastida supergrup mencakup ganggang merah, ganggang hijau, dan tanaman
darat. Masing-masing dari tiga kelompok ini memiliki spesies multiseluler dan
ganggang hijau dan merah memiliki banyak spesies bersel tunggal

D.Unikonta
Kelompok supergrup unikonta mencakup sejumlah protista plus hewan dan jamur.
Banyak protista unikont adalah amuba. Amuba adalah setiap organisme atau sel
yang bergerak dan memberi makan dengan memperluas membran plasma. Protista
memainkan berbagai peran penting dlam hubungan ekologis
5. Protista memainkan berbagai peran penting dlam hubungan
ekologis
Protista simbiotik, banyak Protista membentuk asosiasi simbiotik
dengan spesies yang lain. Misalnya, dinoflagellata fotosintetik
memberikan nutrient bagi rekanan simbiotiknya, polip koral yang
membangun terumbu karang.Terumbu karang adalah komunitas ekologis
yang sangat beranekaragam. Koral menyokong keanekaragam terumbu
dengan menyediakan makanan bagi beberapa spesies dan menjadi
habitat bagi banyak spesies lain. Contoh lain adalah rayap. Dapat
membentuk berbagai macam hubungan mutualistic dan parasitic yang
mempengaruhi rekanan simbiotiknya dan anggota lain dari komunitas.
 Revolusi oksigen mengakibatkan kepunahan prokariot anaerob
yang tak dapat beraptasi dengan lingkungan baru. Namun, ada
prokariot anaerob yang lain yang dapat bertahan hidup dalam
habitat yang aerob hingga saat ini yaitu anaerob obligat.
 Disampingitu,munculsel prokariot yang bersimbiosis dengan prok
ariot aerob, lalu terjadilah evolusi antara simbion tersebut yang
kemudian berkembang menjadi eukariot. Jadi, revolusi anaerob
mengakibatkan tiga hal pokok bagi prokariot anaerob yaitu
musnah (karena tidak mampu beradaptasi dengan habitat yang
aerob), beradaptasi (tetap sebagai prokariot anaerob tetapi
hidup ditempat yang anaerob, seperti di lumpur, bersembunyi
di lubang yang dalam dan lain-lain), dan bersimbiosis(prokariot
anaerob bersimbiosis dengan prokariot lain dan membentuk
kehidupan baru sebagai sel eukariotik yang di kenal dengan
Protista.
kesimpulan

Dari materi ini dapat kita simpulkan bahwa, adanya proses


dalam evolusi eukariotik. Mitokondria dan plastida diduga
menjadi keturunan dari bakteri yang ditelan oleh sel-sel
lain dan menjadi endosimbion, garis keturunan pemilik
plastida akhirnya berevolusi menjadi alga merah dan alga
hijau. Kelompok protista lain berevolusi dari peristiwa
endosimbiosis sekunder ketika alga merah dan hijau
tertelan oleh dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai