S1-4B
Aidil Fitrah Syah 1801043
Anggit Pramitasari1801046
Cindy Patikasari 1801049
FARMASI KLINIK E. Kalilah Dzakira F. 1801052
Elsi Diana 1801127
KASUS TB PARU Herlin Winda Sari 1801055
Miftahul Jannah M 1801060
Monica Sari 1801130
Novelia Sukista 1801063
Putri Zahra 1801066
Rike Nur Safitri 1801070
Soufie Aryani 1801134
Suci Ramahi 1801073
Vinola Legita 1801076
Widia Aziati1801137
Yanto 1801079
01 02
Metode FARM
FINDING ASSESSMENT
Identifikasi problem, Evaluasi farmasis, urgensi
khususnya DRP suatu problem dan outcome
terapi
03 04
RESOLUTION MONITORING
Tindakan yang diusulkan Wawancara pasien dan
untuk mengatasi DRP memantau kondisi fisik
pasien
Seorang Wanita usia 45 tahun dengan BB 45 kg datang ke Poli paru dengan
keluhan batuk berdahak sejak 6 minggu ini terutama malam hari. Os sering
berkeringat terutama di malam hari dan BB terasa menurun sejak keluhan Diagnosa : TB Paru dengan Hemoptisis
KASUS TB PARU
muncul. Sesak nafas (-). Os kadang-kadang juga mengeluhkan batuk berdahak
bercampur darah. Riw maag (+), riw hepatitis (-), riw ginjal (-), dan riw alergi (-). Dokter paru memberikan terapi :
RHZE selama 2 bulan pertama :
Rifampisin 1 x 450 mg po
Isoniazid 1 x 300 mg po
Dari pemeriksaan fisik didapatkan : Pirazinamide 1 x 1000 mg po
TD 120/70, N 98 x/menit R 20 x/menit T 38,2 C Etambutol 1 x 1000 mg po
4 bulan selanjutnya,
Pemeriksaan mata : konjungtiva anemis
Rifampisin 1 x 450 mg po
Pemeriksaan thorax / dada : Isoniazid 1 x 300 mg po
Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan Codein 2 x 10 mg po
Rh +/+ terutama di apex paru, Wh -/- Lansoprazole 1 x 30 mg
Pemeriksaan Abdomen / perut : Nyeri tekan di ulu hati As tranexamat 3 x 250 mg
Pemeriksaan EKG didapatkan sinus takikardia Paracetamol 3 x 500 mg
Dari pemeriksaan darah :
Pasien dianjurkan kontrol setiap bulan.
Hb 9, LED 100, Leukosit 17.000, hematokrit 27, trombosit 160.000
Mantoux test (+)
Pemeriksaan sputum / dahak BTA S/P/S +/+/-
SGOT/SGPT 12/14
Dari rontgen : kesan TB paru
01
FINDING
Identitas Pasien Pemeriksaan Thorax/Dada
Jenis Kelamin: Wanita
Usia: 45 tahun Gerakan Dinding Dada Simetris Kiri dan
BB: 45 kg Kanan Normal
Rh +/+ terutama di apeks paru Ada
Pemeriksaan bunyi (Normal: Tidak ada bunyi)
Fisik Wh -/- Normal
Pemeriksaan Sputum/Dahak BTA (S/P/S: +/+/-) Dikumpulkan dalam 2 hari kunjungan berurutan,
positif TBC dengan hasil S/P/S minimal 2x positif.
SGOT/SGPT: 12/14 Normal SGOT: 5-40, SGPT: 7-56
Isoniazid Terapi TBC menghambat sintesis asam mikolik, yaitu suatu komponen Tepat indikasi
esensial dinding sel bakteri
Pirazinamid Terapi TBC mampu menghambat sintesis asam lemak Tepat indikasi
bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
Etambutol Terapi TBC menghambat enzim arabinosyl transferase mycobacteria Tepat indikasi
yang terlibat dalam pembentukan dinding sel bakteri.
Codein Antitusif, penekan merangsang reseptor susunan saraf pusat (SSP) yang Tepat indikasi
batuk dapat menyebabkan depresi pernafasan, vasodilatasi
perifer, inhibisi gerak perilistatik usus, stimulasi
kremoreseptor dan penekanan reflek batuk
Lansoprazole Tukak lambung menghambat sekresi asam lambung melalui sistem enzim Tepat indikasi
adenosin trifosfatase hidrogen-kalium (pompa proton) dari
sel parietal lambung.
As. Tranexsamat Perdarahan anti-fibrinolitik yang mampu menghambat plasminogen, Tepat indikasi
abnormal sehingga mengurangi konversi plasminogen menjadi
plasmin (fibrinolisin)
Paracetamol Antipiretik dan bekerja menghambat sintesis prostaglandin sehingga dapat Tepat indikasi
analgesik mengurangi nyeri ringan sampai sedang
TEPAT OBAT
• Pemberian RHZE selama 2 bulan pertama: • Motivasi untuk pasien dan keluarga tentang
Rifampisin 1 x 450 mg per oral penyakit dan perlunya pengobatan teratur
Isoniazid 1 x 300 mg per oral sampai selesai sangat penting untuk
Pirazinamide 1 x 1000 mg per oral tercapainya keberhasilan pengobatan.
Etambutol 1 x 1000 mg per oral • Mengenai etika batuk atau bersin terkait
menutup mulut saat batuk atau bersin dan
• Codein 2 x 10 mg per oral lebih disarankan memakai masker serta
• Lansoprazole 1x 30 mg per oral mencuci tangan dengan sabun setelah
• Asam Tranexamat 3 x 250 mg per oral batuk atau bersin.
• Paracetamol 3 x 500 mg per oral • Mengkonsumsi makanan bergizi.
• Berohlaga teratur.
• Pasien dianjurkan kontrol setiap bulan.
• Pemberian 4 bulan selanjutnya:
• Menginfokan mengenai efek samping
Rifampisin 1 x 450 mg per oral
rifampisin yaitu urin yang berwarna merah
Isoniazid 1 x 300 mg per oral
04
MONITORING
Karena kasus pada pasien adalah
TB Paru, maka obat utama yang
diberikan adalah OAT. (Obat Anti
Tuberculosis)
Yang perlu Farmasis infokan untuk Efek samping INH Pusing,
OAT adalah:
gangguan penglihatan, Vertigo.
Efek samping Rifampisin: Perubahan INH menyebabkan kesemutan
warna urin, tinja, keringat, liur, dahak maka disarankan agar pasien
dan cairan tubuh lain menjadi oranye-
mengkonsumsi vitamin B
kemerahan, maka bila terjadi pada
pasien diharapkan pasien tidak panik. complex atau vitamin B.