Anda di halaman 1dari 44

PERTEMUAN KE – 5 & 6:

EVAPORASI & TRANSPIRASI


 Definisi
Evaporasi : proses pertukaran (transfer)
menjadi molekul uap air di atmosfir dari air
permukaan bebas (free water surface),muka
tanah atau air yang tertahan diatas
permukaan bangunan atau tanaman.
1. Interface evaporation : suatu proses
pertukaran air dipermukaan menjadi uap air di
permukaan ( interface ) yang besarnya tergantung
dari energi dalam yang tersimpan ( strored
energy )
2. Vertical vapor transfer : suatu pemindahan lapisan
udara yang jenuh uap air dari interface ke lapisan
diatasnya, dan ini kalau memungkinkan proses
penguapan akan berjalan terus. Transfer ini
dipengaruhi oleh kecepatan angin, topografi dan
iklim lokal.
 Soil evaporation: penguapan yg tjd dr permuk
tnh tanpa ada tanaman di atasnya (bare soil)
 Transpirasi : Suatu penguapan yang terjadi

dari tanaman melalaui sel stomata pada daun


 Evapotranspirasi : Suatu kejadian bersama–

sama antara evaporasi dan transpirasi


 Potensial evapotranspirasi ( PET ):

Evapotranspirasi dari tanaman bila


memperoleh air (dari hujan atau irigasi) yang
cukup untuk pertumbuhanya yang optimum
 Actual evapotranspirasi (EAT) :
Evapotranspirasi dari tanaman dibawah cukup
untuk pertumbuhanya karena air yang
diberikan kurang.
 MENGHITUNG EVAPORASI
Didalam analisa mendapatkan besarnya
evaporasi dibedah menjadi dua yaitu
evaporasi dari permukaan air bebas dan
evaporasi dari permukaaan tanah.
 Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan
tekanan uap dari udara pada permukaan air dan
dari udara diatasnya.
Perumusan dasarnya (Dalton) :
E = C ( ew – ea ) f (u) ………………………………..(5.1.)
f (u) = fungsi kecepatan angin
E = evaporasi dari permukaan air (open water).
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer.
U = kecepatan angin.
ew = tekanan uap jenuh muka air danau.
ea = tekanan uap udara diatasnya.
 Persamaan empiris
Seperti disebutkan diatas bahwa besarnya
evaporasi sangat dipengaruhi kecepatan angin .
Evaporasi permukaan air bebas perumusan
empirisnya dibedakan dua kejadian :
a). Bila temperatur permukaan air sama dengan
temperatur permukaan udara :
Ea = C (es – ea) (f (u)…………..(5.2)
Dimana :
Ea = evaporasi dari muka air (open water)
untuk temperatur udara dan air yang
sama toC dlm mm/hari.
C = konstante empiris.
es = tekanan uap jenuh udara toC (mmHg).
ea = tekanan uap sesungguhnya udara
diatasnya (mmHg).
u = kecepatan angin pada ketinggian standard.
Dari pers. (5.2) diperoleh pers. Empiris :
Ea = 0,35 (es - ea) (0,5 + 0,54 U2)...............(5.3)
Dimana :
U2 = kecepatan angin dalam m/dt pada
ketinggian 2m
Ea = dalam mm/hari.
(b). Bila temperatur udara dan permukaan air

berbeda, perumusan yang dipakai sama


dengan pers.(5.2) :
Eo = C (es’- ea) f ( u )...............(5.4)
Dimana :
es’ = tekanan uap jenuh dalam lapisan
batas antara udara dan air, yang
mempunyai temperatur ts’dan tidak
sama dengan temperatur air atau
udara.
Eo = 0,645(ew - ea) (1 + 0,25 U6)……………(5.5).
Dimana :
Eo = Evaporasi di danau (mm/hari).
ew = tekanan uap jenuh pada temperatur tw
untuk muka air danau (mmHg).
ea = tekanan uap air sesungguhnya (mmHg).
U6 = kecepatan angin (m/dt) pada ketinggian
6m diatas permukaan.
Perhitungan evaporasi dengan cara ini disebut
juga dengan cara storage aquation approach, yaitu
dengan menarik suatu keseimbangan yang tetap
pada semua air yang masuk dan meninggalkan
daerah aliran (catchment/drainage basin).
 Perubahan storage dalam daerah aliran air,
salah satunya adalah danau atau air tanah
(aquifer).
 Perbedaan dalam aliran air tanah yang
masuk dan keluar dari daerah aliran.
 Karena evaporasi dan transpirasi.
E = P + Si + GWo – So + ∆S……………(5.6)
Dimana :
E = Evaporasi.
P = total presipitasi.
Si = surface inflow (kalau ada).
GWo = ground water out flow.
So = surface out flow.
∆S = perubahan storage di permukaan
dan dibawah permukaan (sub
surface)
 Besarnya evaporasi dapat diukur dilapangan
dengan memasang alat pengukur evaporasi
yaitu atmometer atau pan evaporasi.
 Atmometer : alat pengukuran evaporasi
yang kecil yang biasa dipakai dalam stasiun
meteorolgi.
.
Ada tiga atmometer yaitu :
* Tipe Piche
* Tipe Livingstone
* Tipe Bellani
Banyak jenis pan yang dipakai diantaranya adalah :
* Class A Pan Evaporation
* Sunkan pan dengan tipe Colorado
* Young dan BPI
* Floating pan
Ada tiga kondisi kejadian perubahan muka air didalam Pan yaitu :
a). Bila air turun standard ukur dan pada hari itu tidak terjadi
hujan.
b). Bila muka air turun dari standard ukur dan pada hari itu
terjadi hujan
c). Bila muka air naik dari standard ukur
dan pada hari itu terjadi hujan.
Gerakan perubahan uap air diudara (removal vapour)
agar proses evaporasi dapat kontinue, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
K – β – б (ts’- t)……………(5.19)
Eo (es’- ea)

5.2.2. Evaporasi dari permukaan tanah.


5.2.2.1 Dengan membandingkan evaporasi
permukaan air bebas.
Harga E0 dari perhitungan cara Penman dapat
dibandingkan dengan besar evaporasi permukaan tanah,
turved soil atau bare soil (ET atau EB) yang dapat ditulis
dalam persamaan sebagai berikut :
EB = … (… < 1)……………(5.29)
Eo
5.2.2.2 Pengukuran dengan Lysimeter.
Lysimeter adalah alat yang dipakai untuk
mengukur evaporasi dari permukaan tanah secara
langsung.
Bila pemberian air irigasi diadakan maka persamaan
menjadi sebagai berikut :
P + I = Et + O ± ∆ S
dimana :
I = air irigasi
Et = evapotranspirasi
∆S = perubahan storago
5.3. MENGHITUNG TRANSPIRASI
Besarnya transpirasi tergantung dari penyinaran
matahari, temperatur, kelembaban, angin,
tersedianya air dan fase pertumbuhan tanaman.
Pengukuran air akibat transpirasi dapat diketahui
dengan cara mengukur berat pot dengan tanaman
dan air setiap waktu tertentu. Selisih bacaan berat
antara dua waktu akan menunjukkan besarnya
transpirasi dari suatu tanaman.
5.4. MENGHITUNG EVAPOTRANSPIRASI
5.4.1. Perumusan evapotranspirasi dari Thornthwaite.
j = ( tn ) 1.514……………(5.32)
5
dimana : j = heat index bulanan
tn = temperatur rata-rata bulanan (0C)
Temperatur rata-rata t0 diberikan dengan perumusan :
AET = PET x DT mm…………..(5.36)
360
dimana : D = jumlah hari dalam satu bulan
T = jumlah rata-rata jam siang dalam
satu bulan
Perumusan Thronthwaite telah diuji dan disederhanakan
oleh Serra untuk persamaan (5.32 dan 5.35) menjadi
sebagai berikut :
j = 0,09 th1,5……………(5.37)
dan a = 0,016 J + 0,5……………(5.38)
5.4.2. Perumusan evapotranspirasi dari Elanney Criddle.
Elanney Criddle mengemukakan perumusan untuk
menghitungkan besarnya potensi evatranspirasi yang
dihubungkan dengan temperatur rata-rata bulanan,
prosentase penyinaran matahari bulanan dalam setahun
dan koefisien pertumbuhan tanaman.
Cara ini menggunakan perumusan sebagai berikut :
U = k . f …………..(5.39)
100
dan f = t x p ……………(5.40)
dimana :
U = evapotranspirasi bulanan (in)
k = koefisien pemakaian air konsumtif (empiris)
f = faktor pemakaian air konsumtif
t = temperatur rata-rata bulanan (0F)
p = persentase jam siang hari bulanan dalam
setahun (tabel 5.4).
5.4.3. perumusan evapotranspirasi dari Ture, Langbein dan Wundt.
dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = Ē + Ō – Ī ……………(5.43)
dimana :
P = rata2 hujan tahunan.
Ē = rata2 evapotranspirasi tahunan.
Ō = rata2 autflow tahunan.
Ī = rata2 inflow tahunan.
Maka menurut ture :
E= P .
0,9 + p2
L2
5.4.4. Perumusan evapotranspirasi dari Parman.
Perumusan dapat ditulis sebagai berikut :
PET = k . E0…………..(5.46)
dimana :
k = koefisien tanaman bulanan (tabel 5.5)
5.5. CONSUMPTIVE USE.
Penggunaan konsumtif (consumtive use) adalah
evapotranspirasi dari suatu daerah yang
ditumbuhi tanaman, biasanya dipakai dalam
hubungannya dengan pertanian yaitu untuk
menghitung besarnya kebutuhan air irigasi,
penggunaan konsumtif (c.u) sama besarnya
dengan PET, kekurangan moisture tanah (soil
moisture deficiency).
Besarnya C.U. tergantung dari berbagai faktor
seperti iklim supplay moisture tanah, macam dan
umur tanaman yang tumbuh, macam tanah dan
cara pengarapan.
Keperluan air untuk tanaman ada optimumnya,
yaitu banyaknya air yang harus diberikan untuk
mendapatkan hasil yang tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai