Anda di halaman 1dari 25

Agoraph

obia
Pembimbing: dr. Erny Sriwahyuni Abdullah, Sp. KJ

Kelompok J31 FK UMM


Dian Sella Rahmasari 201820401011108
Juliatika 201820401011120
Muhammida Fahriana S 201820401011104
Syamsul Amar H 2018204010111165
Thasia Isabelita 201820401011109
Kriteria Diagnosis DSM-5
AGORAFOBIA (300.22 (F40.00))
A. Ditanda ketakutan atau kecemasan 2 dari 5 situasi di bawah :
1.Memakai transportasi publik (misal. mobil, bus, kereta, kapal, dan pesawat).
2.Berada di ruang terbuka (misal. tempat parkir, pasar, jembatan).
3.Berada di ruang tertutup (misal. toko, teater, bioskop).
4.Berdiri di antrean atau ditengah keramaian
5.Berada di luar rumah sendirian
Kriteria Diagnosis DSM-5
AGORAFOBIA (300.22 (F40.00))

B. Seorang individu takut atau menghindari situasi ini karena berpikir sulit
melarikan diri atau takut jika tidak tersedia bantuan saar timbul gejala seperti
panik atau gejala lain yang membuatnya tidak berdaya atau memalukan
(misalnya, ketakutan jatuh pada orang tua; takut inkontinensia).
C. Situasi agoraphobik hampir selalu memancing rasa takut atau cemas.
D. Situasi agorafobik sebisa mungkin dihindari, membutuhkan kehadiran seorang
pendamping, atau mengalami ketakutan atau kecemasan yang intens.
E. Ketakutan atau kecemasan tidak sebanding dengan bahaya yang sebenarnya
ditimbulkan oleh situasi agorafobia dan konteks sosiokultural.
Kriteria Diagnosis DSM-5
AGORAFOBIA (300.22 (F40.00))

F. Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran berlangsung lama, biasanya


berlangsung selama 6 bulan atau lebih.
G. Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran menyebabkan gangguan atau
gangguan yang signifikan secara klinis sosial, pekerjaan, atau bidang fungsi
penting lainnya.
H. Jika kondisi medis lain (misalnya, penyakit radang usus, penyakit Parkinson)
hadir, ketakutan, kecemasan, atau penghindaran jelas berlebihan.
Kriteria Diagnosis DSM-5
AGORAFOBIA (300.22 (F40.00))

I. Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran tidak lebih baik dijelaskan dengan gejala
gangguan mental lain — misalnya, gejala tidak terbatas pada fobia spesifik, tipe
situasional; tidak hanya melibatkan situasi sosial (seperti dalam gangguan kecemasan
sosial): dan tidak terkait secara eksklusif dengan obsesi (seperti dalam gangguan
obsesif-kompulsif), cacat yang dirasakan atau kekurangan dalam penampilan fisik
(seperti pada body dysmorphic disorder), mengingat peristiwa trauma (seperti dalam
gangguan stres pasca trauma), atau ketakutan akan perpisahan (seperti dalam
gangguan kecemasan perpisahan).
Catatan: Agorafobia didiagnosis terlepas dari adanya gangguan panik. Jika presentasi
seseorang memenuhi kriteria untuk gangguan panik dan agorafobia, kedua
diagnosis harus ditetapkan.
PEDOMAN DIAGNOSIS PPDGJ III
(F40.0)
Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti :

A. Gejala psikologis perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan manifestasi primer dari
anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti misalnya waham atau pikiran obsesif

B. Anxietas yang timbul harus terbatas pada (terutama terjadi dalam hubungan) setidaknya dua dari
situasi berikut : banyak orang/keramaian, tempat umum, berpergian keluar rumah, dan berpergian
sendiri dan

C. Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol (penderita menjadi
“home bound”).

Karakter kelima : F40.00 = tanpa gangguan panik

: F40.01 = dengan gangguan panik


FITUR DIAGNOSIS
Ketakutan atau kecemasan yang dipicu oleh paparan nyata atau yang diantisipasi terhadap berbagai situasi (Kriteria A).

1) Menggunakan transportasi umum, seperti mobil, bus, kereta api, kapal,


atau pesawat;
2) Berada di ruang terbuka, seperti tempat parkir, pasar, atau jembatan; Setidaknya dalam
3) Berada di ruang tertutup, seperti toko, teater, atau bioskop; 2 dari 5 situasi di
samping.
4) Berdiri dalam antrean atau berada di tengah keramaian; atau
5) Berada di luar rumah sendirian

Ketika mengalami ketakutan dan kecemasan yang ditimbulkan oleh situasi seperti itu, individu
biasanya mengalami pemikiran bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi (Kriteria B).
Ketakutan atau kecemasan muncul hampir setiap kali individu
FITUR DIAGNOSIS
melakukan kontak dengan situasi yang ditakuti (Kriteria C).

Individu secara aktif menghindari situasi atau, jika dia tidak


mampu atau memutuskan untuk tidak menghindarinya, situasi
tersebut menimbulkan ketakutan atau kecemasan yang intens
(Kriteria D).

Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran harus tidak


proporsional dengan bahaya aktual yang ditimbulkan oleh
situasi agorafobia dan konteks sosiokultural (Kriteria E).
FITUR DIAGNOSIS
Agorafobia harus didiagnosis hanya jika ketakutan, kecemasan,
atau penghindaran tetap ada (Kriteria F)

Jika menyebabkan gangguan atau gangguan yang signifikan


secara klinis dalam bidang fungsi sosial, pekerjaan, atau
penting lainnya (Kriteria G)

Durasi "biasanya berlangsung selama 6 bulan atau lebih"


 mengecualikan individu dengan masalah jangka pendek dan sementara
FITUR TERKAIT YANG MENDUKUNG
DIAGNOSIS
Terikat dengan rumah

Tergantung pada orang lain

Demoralisasi dan gejala depresi

Penyalahgunaan alkohol dan obat penenang yang tidak tepat


PREVALENSI
1,7% remaja dan dewasa di diagnosis agoraphobia, dapat terjadi pada
anak-anak tetapi puncaknya remaja

Wanita : pria  2:1

Usia > 65th prevalensi 0,4%, Tidak dipengaruhi oleh kelompok atau ras
Perkembangan dan Perjalanan

1 3 5
• Agorafobia berlangsung lama dan
Individu degan agorafobia melaporkan kronis. Prevalensi agorafobia yang
terjadi serangan panik sebelum terjadi rendah pada anak-anak
• Remisi lengkap jarang (10%) kecuali
agorafobia dapat mencerminkan
diobati.
kesulitan dalam pelaporan
• Jika lebih parah  remisi <<, gejala
kekambuhan dan kronisitas >>

2/3 kasus agoraphobia 


onset sebelum 35th Gambaran klinis agorafobia konstan
seumur hidup.

2 4
Faktor Risiko dan Prognostik

Emosional Lingkungan Genetik

• Peristiwa negatif di masa kanak-


• Hambatan perilaku dan disposisi kanak • Heritabilitas agoraphobia 61%
• Peristiwa stres lainnya • Memiliki asosiasi terkuat dan
neurotic
• Sensitivitas kecemasan • Kurangnya kehangatan dalam paling spesifik dengan faktor
keluarga genetickerentanan terhadap
• Perlindungan berlebihan fobia.
(overprotective)
Masalah Diagnostik Terkait
Gender
Wanita memiliki pola gangguan komorbid yang
berbeda dengan pria

Laki-laki memiliki tingkat komorbid dengan gangguan


penyalahgunaan zat yang lebih tinggi.
Konsekuensi Fungsional
Agoraphobia
Gangguan dan disabilitas yang cukup
01 besar  fungsi peran, produktivitas kerja,
dan disabilitas
Tingkat keparahan agorafobia  penentu
02 yang kuat dari tingkat disabilitas (terlepas
dari adanya gangguan komorbid lain)

Lebih dari sepertiga penderita agorafobia


03  tinggal di rumah dan tidak dapat
bekerja
Diagnosis Banding

Fobia spesifik, tipe 1 4 Gangguan


situasional panik

Gangguan stres akut dan


5 Post-Traumatic Stress
Gangguan kecemasan 2 Disorder (PTSD)
akan perpisahan 6 Gangguan depresi
berat

Gangguan kecemasan 3 7 Kondisi medis


sosial (fobia sosial) lainnya
Diagnosis Banding

Fobia spesifik, tipe Agorafobia


• Ketakutan karena situasi tertentu yang
situasional • Rasa takut dari dua atau lebih
dapat membahayakan dirinya secara
langsung situasi agorafobia
• Pada orang yang takut naik pesawat
dikarenakan adanya ketakutan pesawat
akan menabrak
Diagnosis Banding

Gangguan kecemasan akan Agorafobia


Pikiran  tentang perpisahan dari orang
perpisahan Fokus  panic-like symptom atau
lain yang signifikan dan lingkungan gejala lain yang membuat tidak
rumah (orang tua atau figur keterikatan berdaya/memalukan saat berada di
lainnya) situasi yang ditakuti
Diagnosis Banding

Gangguan kecemasan sosial


(fobia
Fokus pada rasasosial)
takut dievaluasi
secara negatif
Diagnosis Banding

Gangguan panik
• Ketika kriteria untuk gangguan panik terpenuhi
• Agorafobia tidak boleh didiagnosis jika
perilaku penghindaran yang terkait dengan
serangan panik tidak mencakup penghindaran
dari dua atau lebih situasi agorafobia.
Diagnosis Banding
Gangguan stres akut dan
• Rasa takut, cemas, atau penghindaran
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) terbatas pada pemikiran trauma
Apakah ketakutan, kecemasan, atau
• Dan jika perilaku menghindar tidak
penghindaran hanya terkait dengan
meluas ke dua atau lebih situasi
situasi yang mengingatkan individu agoraphobiadiagnosis agorafobia
akan peristiwa traumatis. tidak diperlukan.
Diagnosis Banding

Gangguan depresi Agorafobia


Menghindari meninggalkan
berat rumah Tindakan menghindar terkait dengan
karena sikap apatis, kehilangan energi, ketakutan akan gejala yang menyerupai
tingkat percaya diri yang rendah, dan panik (panic-like symptom) atau gejala lain
anhedonia. yang membuat tidak berdaya atau
memalukan,
Diagnosis Banding

Kondisi medis lainnya • Menghindari situasi tertentu karena


Penghindaran situasi dinilai sebagai kekhawatiran realistis  tidak
konsekuensi fisiologis dari suatu kondisi berdaya karena kondisi medisnya
medis.
• Misalnya Pingsan Pada individu
dengan Transient Ischemic Attacks
(TIA)
Komorbiditas

Mayoritas penderita Gangguan kecemasan lainnya


Gangguan depresi dan
(gangguan kecemasan akan
agorafobia juga mengalami gangguan penggunaan
perpisahan , fobia spesifik,
gangguan jiwa lainnya gangguan panik) sering zat muncul setelah
gangguan kecemasan mendahului timbulnya agorafobia.
sosial/PTSD agorafobia
Thanky
CREDITS: This presentation template was created by

ou
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai