Anda di halaman 1dari 17

Investigasi

Infertilitas pada
Wanita
• Presented by:
• Ishlah Mardatila (20151660040)
What’s
infertilitation???

Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis


serta berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil ( Manuaba,
1998).

Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah


menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual
tanpa penggunaan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak
(Sarwono, 2005).
Masalah Vagina

Etiologi Masalah Uterus

Masalah Tuba
Falopi

Masalah Ovarium
Infertilita
s primer

Infertilita Infertilitas
s klasifikasi yang
sekunder disengaja

Infertilitas
yang tidak
disengaja
Patofisiologi Infertilitas
G3
stimulasi radiasi dan
hipofisis toksik
hipotalamus

aberasi
genetik

G3
bentuk Beberapa
anatomi sistem infeksi
reproduksi
Terjadi kelainan system
Hipominore dan amenore
endokrin

perkembangan seks sekunder


yang tidak adekuat Wanita dengan sindrom turner

Motilitas tuba dan ujung


fimbrienya dapat menurun atau Traktus reproduksi internal
hilang akibat infeksi, adhesi, atau yang abnormal
tumor

Manifestasi Klinis
Pemeriksaan laboratorium

Deteksi Ovulasi Analisa hormon

Sitologi vagina Uji pasca senggama


Pemeriksaan laboratorium

Biopsy
endometrium Histerosalpinografi
terjadwal

Pemeriksaan
Laparoskopi pelvis ultrasound
Penatalaksaan
• Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala
lendir serviks puncak dan waktu yang tepat untuk
coital
• Pemberian terapi obat, seperti;
1. Stimulant ovulasi.
2. Terapi penggantian hormon
3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal
4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk
pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang
adekuat
Penatalaksaan
• GIFT ( gemete intrafallopian transfer )
• Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki
tuba yang rusak secara luas
• Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate,
• Pengangkatan tumor atau fibroid
• Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika
atau kemoterapi
• Teknologi reproduksi bantuan (assisted
reproductivetechnology, ART)
WOC Faktor etiologi
Masalah vagina Masalah uterus Masalah tuba fallopi Masalah ovarium

GANGGUAN INFERTILITAS PADA WANITA

Stimulasi hipofisis , Radiasi dan Ganguan bentuk Beberapa perlekatan


Abserbasi genetik
hiputalamus toksik anatomis reproduksi infeksi

Gangguan pada Cidera tuba, Kromosom sex tidak Gangguan


Pembentukan LH Melibatkan
ovulasi perlekatan tuba lengkap implantasi
dan FSH Titidak reaksi imun
zigot
Uterus tidak Ovum tidak bisa Organ genetalia tidak Gangguan
Gangguan dalam mampu fertiliasasi lewat berkembang baik interaksi sperma
pembentukan folikel abortus
di ovarium Tidak terjadi Wanita merasa Sperma tidak
HDR mampu
fertilisasi tidak berguna
bertahan
Tidak memiliki Stress pada
berduka Ketidakberdayaan
anak wanita

anxiety Pemeriksaan
diagnostik
Nyeri akut
(metode yang
digunakan untuk
investigasi
infertilitas)
Koping
tidakefektif
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

• PENGKAJIAN
• Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat terpajan benda – benda mutan yang
membahayakan reproduksi di rumah
Riwayat infeksi genitorurinaria
Hipertiroidisme dan hipotiroid
Infeksi bakteri dan virus ex: toksoplasama
 Tumor hipofisis atau prolaktinoma
Riwayat penyakit menular seksual
Riwayat kista
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
b.Riwayat Kesehatan Sekarang
 Endometriosis dan endometrits
Vaginismus (kejang pada otot vagina)
 Gangguan ovulasi
Abnormalitas tuba falopi, ovarium, uterus, dan servik
Autoimun
• c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi genetik
• d. Riwayat Obstetri
Tidak hamil dan melahirkan selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi
Mengalami aborsi berulang
Sudah pernah melahirkan tapi tidak hamil selama satu tahun tanpa alat
kontrasepsi
Diagnosa Keperawatan:
1.Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang akhir proses diagnostik
Tujuan : Mengurangi ansietas / rasa takut
Kriteria Hasil:
1. Klien mampu mengungkapkan tentang infertilitas dan bagaimana treatmentnya
2. Klien memperlihatkan adanya peningkatan kontrol diri terhadap diagnosa infertil
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan tentang infertil
INTERVENSI RASIONAL
Menurunkan cemas dan takut terhadap
Jelaskan tujuan test dan prosedur diagnosis dan prognosis

Biarkan pasien / orang terdekat mengetahui


Tingkatkan ekspresi perasaan dan ini sebagai reaksi yang normal Perasaan tidak
takut, contoh : menolak, depresi, dan diekspresikan dapat menimbulkan kekacauan
marah. internal dan efek gambaran diri
Dorong keluarga untuk menganggap Meyakinkan bahwa peran dalam keluarga dan
pasien seperti sebelumnya kerja tidak berubah

Mungkin diperlukan untuk membantu pasien


Kolaborasi : berikan sedative, rileks sampai secara fisik mampu untuk
tranquilizer sesuai indikasi membuat startegi koping adekuat
Diagnosa Keperawatan:
2. Gangguan konsep diri ; harga diri rendah berhubungan dengan gangguan fertilitas
Tujuan : Memfasilitasi integritas diri konsep pribadi dan perubahan gambaran 
Diri
Kriteria Hasil:
1. Klien mampu mengekspresikan perasaan tentang infertil
2.Terjalin kontak mata saat berkomunikasi
3. Mengidentifikasi aspek positif diri
INTERVENSI RASIONAL
Tanyakan dengan nama apa pasien ingin Menunjukan kesopan santunan / penghargaan dan
dipanggil pengakuan personal
Identifikasi orang terdekat dari siapa pasien Memungkinkan privasi untuk hubungan personal
memperoleh kenyaman dan siapa yang harus khusus, untuk mengunjungi atau untuk tetap dekat
memberitahuakan jika terjadi keadaan bahaya dan menyediakan kebutuhan dukungan bagi pasien
Menyampaikan perhatian dan dapat dengan lebih
Dengarkan dengan aktif masalah dan efektif mengidentifikasi kebutuhan dan maslah serta
ketakutan pasien strategi koping pasien dan seberapa efektif
Membantu pasien / orang terdekat untuk memulai
Dorong mengungkapkan perasaan, menerima menerima perubahan dan mengurangi ansietas
apa yang dikatakannya mengenai perubahan fungsi / gaya hidup
Diskusikan pandangan pasien terhadap citra
diri dan efek yang ditimbulkan dari penyakit / Persepsi pasien mengenai perubahan pada citra diri
kondisi mungkin terjadi secara tiba- tiba atau kemudian
Diagnosa Keperawatan:
4. Nyeri akut berhubungan dengan efek test diagnostik
Tujuan : nyeri dapat teratasi
Kriteria Hasil:
1. Ekspresi klien terlihat tenang
2. Napas klien teratur
INTERVENSI RASIONAL
kemampuan komunikasi terapeutik seperti aktif
mendengarkan, diam, selalu bersedia, dan pemahaman
dapat memberikan pasien kesempatan untuk berbicara
Lakukan komunikasi terapeutik secara bebas dan berhadapan dengan perasaan
Pantau lokasi, lamanya Perhatikan tanda nonverbal, contoh peningkatan TD dan
intensitas dan penyebaran nadi, gelisah, merintih 
(PQRST) Untuk menentukan intervensi selanjutnya
Jelaskan penyebab nyeri dan
pentingnya melaporkan ke staff Memberikan kesempatan untuk pemberian analgesik
terhadap karakteristik nyeri sesuai waktu
Berikan tindakan relaksasi,
contoh pijatan, lingkungan Menurunkan tegangan otot dan meningkatan koping
istirahat efektif
Bantu atau dorong penggunaan Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam
nafas efektif relaksasi otot
Bimbingan imajinasi Mengontrol aktivitas terapeutik

Anda mungkin juga menyukai