Akuntansi revenue
Pendapatan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999:233) dalam buku Standart
Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Sedangkan menurut Accounting Principle Board dikutip oleh Theodoru
s Tuanakotta (1984:153) dalam buku Teori Akuntansi pengertian
pendapatan adalah” Pendapatan sebagai inflow of asset kedalam
perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa”.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan
biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima
perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume yang
diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Pengakuan Pendapatan
Cr. Revenue xx
Aliran Penerimaan dan Pendapatan Minyak dan
Gas Bumi
terdiri dari:
Dari kedua jenis sumber pendapatan diatas, yang memberikan kontribusi cukup
besar bagi perusahaan adalah keuntungan dari hasil penjualan minyak dan gas.
Dalam pengakuan terhadap empat biaya utama, Acquisition Cost,
Exploration Cost, Develompent Cost dan Production Cost, PT. Chevron Pasific
Indonesia secara umum sudah menggunakan Successful Effort. Namun, khusus
untuk perlakuan terhadap biaya-biaya yang intangible (IDC-Intangible Drilling Cost)
PT. Chevron Pasific Indonesia menerapkan Production Sharing Contract yaitu,
meng-expense-kan biaya IDC tersebut, dimana seharusnya menurut Successful
Effort lebih sesuai dengan PSAK no.29 biaya IDC tersebut harus dikapitalisasikan.
Karena ini sesuai dengan isi kontrak.
Pengaruh penerapan Accounting Production Sharing
Contract pada biaya terhadap laporan keuangan adalah bahwa Intangible Drilling
Cost (IDC), karena dibebankan maka akan masuk kedalam income statement.
Depresiasi, perolehan terhadap biaya capital melalui depresiasi berdasarkan
US GAAP untuk pelaporan ke Holding dengan menggunakan Unit Of Production,
sedangkan PSAK berdasarkan kontrak menggunakan Double Declining Balance dan
Straight Line Method. Berdasarkan PSC, Acquistion cost langsung fully amortize
tetapi hanya dicatatan kaki (footnote) saja, sedangkan PSAK Acquistion Cost
berdasarkan umur kontrak.
Perlakuan Akuntansi