Anda di halaman 1dari 23

CLASSIS

MONOCOTYLEDONEAE

Oleh :
Agung Tri Wahyudi
Desi Dartika
Lisna Ayu Nurmawati
ORDO LILIALES

Ciri khas :
Berupa herba perenial, berimpang, berumbi, dan mempunyai bractea

Ciri umum :
 Daun tersebar pada batang atau roset akar
 Bunga beraturan, biseksual, kelipatan 3 , aktinomorf atau zigomorf, biasanya
tersususun dalam rangkaian yang bersifat rasemosa.
 Bunga primer, perhiasan bunga 2 lingkaran dan biasanya tidak dapat dibedakan
antara calyx dan corolla
 Statemen 3 – 6, kadang-kadang 8, tertancap pada dasar bunga atau pada tenda
bunga, benang sari biasanya bebas
 Tangkai putik kerapkali 1, kepala putik rata atau bertaju 3
 Daun tenda bunga kebanyakan 6, kadang-kadang 8, dalam 2 lingkaran, lepas atau
melekat, biasanya berwarna
 Bakal buah majemuk, kerapkali seluruhnya menumpang, beruang 3, biji 1 atau lebih
tiap ruang
 Buahnya buah kendaga atau buni, dan biji dengan endosperm berdaging
FAMILI LILIACEAE
Ciri khas :
Herba dengan rimpang/umbi lapis, dan bakal buah superum/semi inferum

Ciri umum:
Daun : - Tunggal, tersebar pada batang atau terkmpul sebagai rozet akar.
- Kadang-kadang tereduksi dan cabang berubah menjadi Kladodium
Bunga : - Bisexual, aktinomorf/sedikit zygomorf
- Ukurannya kecil sampai besar dan menarik
- Perhiasan berupa tenda bunga, corolla 6 (2 lingkaran)
- Benangsari 6 berhadapan dengan tepala
- Kepala sari beruang 2
- Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam
Buah : - Kendaga atau buni
Contoh spesies :
Lilium longiflorum (bunga
bakung)

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliatae
Ordo : Liliales
Familia : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Lilium longiflorum
Deskripsi :
Lilium longiflorum (bunga bakung) memiliki ciri habitus herba tahunan
berukuran 0,5- 1,3 m yang membentuk umbi lapis di bawah tanah
sebagai batang. Mempunyai batang yang tumbuh dari umbi. Batang
tanaman tegar dengan tinggi 50-100 cm. Daunnya melengkung, lanset,
dan meruncing, berukuran 6-15 cm, tulang daun sejajar, daun
tersebar, tepi daun rata dan ujung daun runcing. Bunga tunggal dan
berbentuk corong / terompet, berwarna putih, kuning, jingga, merah
muda, merah, ungu, warna tembaga, hingga hampir hitam, membelok
siku-siku dengan tangkai bunga, memiliki tiga daun bunga, sering kali
wangi tenda bunga berbentuk corong, tumpul berwarna putih cerah,
memiliki 6 benang sari, kepala sari berwarna kuning, kepala putik
besar berwarna hijau terdiri dari 9 bagian. Buah kotak memanjang,
pecah menurut ruang menjadi 3 katup. Biji berbentuk pipih dan
banyak di tiap ruangnya
FAMILI AMARYLLIDACEAE
Ciri Khas :
Herba dengan umbi lapis/umbi sisik, bakal buah inferum

Ciri Umum :
Daun : - pipih panjang, dengan jaringan air, tepi dan ujung berduri
bersifat tunggal  dengan tulang daun sejajar, tersusun sebagai roset akar atau batang rozet
akar/rozet batang
Bunga : - Bisexual. Bentuk, warna, dan ukuran sangat menarik
- Payung/tandan
- Hiasan bunga berupa tenda bunga, corolla yang tersusun 2 lingkaran
- Aktinomorf/zygomorf
- Benangsari 6, pangkalmya berlekatan membentuk corolla tambahan
- Bakal buah tenggelam, tangkai putik bertangkai 3
Buah : Kendala atau buni
Contoh species :
Polianthes tubersosa (Sedap
malam)

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliatae
Ordo : Liliales
Familia : Amaryllidaceae
Genus : Polianthes
Species : Polianthes tubersosa
Deskripsi :
Bunga sedap malam tumbuh merumpun dengan tinggi sekitar 0,5 –
1,5 meter. Serumpun batangnya tumbuh dari satu atau beberapa umbi
induk dan beberapa umbi anak. Daun bunga sedap malam (polianthes
tuberosa) berbentuk panjang pipih berwarna hijau mengkilat di bagian
permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun.
Tangkai bunga muncul di ujung tanaman berbentuk memanjang dan
beruas-ruas. Pada tangkai bunga melekat 5-12 kuntum bunga
(terkadang lebih) dengan mahkota bunga berwarna putih dan sedikit
kemerahan di bagian ujung. Perbungaan majemuk tak terbatas
merupakan rangkaian agak tebal, perbungaan dalam tandan yang
berbentuk bulir tidak bercabang. Kedudukan bunga hampir duduk,
kebanyakan berpasangan dalam ketiak daun pelindung yang
berbentuk bulat telur. Mekarnya bunga sedap malam (polianthes
tuberosa) tidak serempak melainkan berurutan. Bunga sedap malam
dikenal memiliki kesegaran yang mampu bertahan lama, selain itu
bunga sedap malam juga dapat diolah sebagai bahan pembuat parfum.
FAMILIA IRIDACEAE
Ciri khas :
Herba perenial dengan akar-akar yang tumbuh dari rimpang, umbi
sisik/umbi lapis

Ciri umum:
Daun : -pipih memanjang, tersusun sebagai rozet akar atau
bertunggangg pada batang dalam dua baris, berupih
pangkalnya
Bunga : - Bisexual, Aktinomorf/zygomorf, tampak indah dan
menarik
- Bunganya majemuk rasemos
- Perhiasan bunga berupa tenda bunga, corolla, berbilangan
3,2 lingkaran, bentuk, struktur dan ukuran berbeda, tidak
jelas gugur
- Benangsari 3, kepala sari beruang 2
- Bakal buah tenggelam, tangkai putik bertangkai 3
Contoh species :
Gladiolus variabilis (Gladiol)

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliatae
Ordo : Liliales
Familia : Iridaceae
Genus : Gladiolus
Spesies : Gladiolus variabilis
Deskripsi:
Gladiol berasal dari bahasa latin “Gladius” yang berarti pedang kecil, seperti bentuk
daunnya. Merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim habitusnya berupa
herba basah dengan rhizome.
Akarnya berupa akar serabut. Memiliki batang berkayu atau tidak berbentuk bulat (teres)
dengan permukaan rata (laevis) dan berwarna hijau dan tidak bercabang. Batangnya
berbuku-buku, beruas-ruas tampak jelas. Arah tumbuhnya tegak lurus (erectus) dengan
pola percabangan monopodial. Berdaun tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau
melengkung. Duduk daun berseling atau membentuk rozet. Daun berupa daun tidak
lengkap, terdiri dari pelepah daun dan helaian daun. Bangun helaian daunnya berbentuk
garis dengan ujung runcing. Bunga majemuk dalam karangan bunga berupa bulir (spica) ke
satu sisi. Perhiasan bunga berupa perigonium serupa corolla terdiri dari 6 tepal 2 lingkaran
yang aktinomorf, memiliki daun pelindung (brachtea). Bunga bisexualis, terdiri dari 3
stamen tang saling lepas dan menempel pada perigonium (epipetalous) dan 1 pistillum
dengan stigma bercabang 3. Letak ovarium inferum, letak ovulum axillaris. Warnanya juga
bervariasi ada yang putih, kuning, oranye, merah-muda, dan merah. Kelebihan dari bunga
potong gladiol adalah kesegarannya dapat bertahan lama sekitar 5-10 hari dan dapat
berbunga sepanjang waktu. Warnanya dan penampilannya akan tampil maksimal jika
ditanam di kondisi dimana mereka mendapatkan cahaya matahari yang penuh, dan dapat
membantu tanaman ini menyimpan energi matahari tersebut untuk masa pertumbuhannya
di tahun berikutnya. Buah dengan biji mempunyai endosperm, jarang tidak, lembaga
mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat penghisap.
 
FAMILI DIOSCOREACEAE
Ciri khas :
Herba memanjat/membelit dengan rimpang atau umbi dalam tanah
yang kaya zat tepung. Serta Unisexual.

Ciri Umum :
Daun : - Daun tunggal, bangun jantung/anak panah
- Bertulang menjari sampai melengkung, tersebar
Bunga : - Unisexual, kecil, aktinomorf, bulir, tandan, malai
- Perhiasan serupa callyx, terdiri atas 6 segmen yang berlekatan dengan
taju-tajunya tersusun dalam 2 lingkaran
- Pada bunga jantan benang sari melekat pada tenda bunga, jumlahnya 6,
semua sempurna atau 3 diantaranya mandul, putik rudimender
- Pada bunga betina dengan bakal buah yang tenggelam, beruang 3,
dengan 2 bakal biji dalam tiap ruang, tangkai putik 3, bebas atau
berlekatan, kadang-kadang terdapat sisa-sisa benang sari
Buah : - kendaga yang membuka dengan 3 katup atau buah buni
- Biji bersayap, mempunyai endosperm dan lembaga yang kecil
Contoh species :
Dioscorea alata L. (Hui)

Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisio : Soermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida (Monokotil)
Sub Classis : Liliidae
Ordo               : Liliales
Familia : Dioscoreaceae
Genus : Dioscorea
Spesies           : Dioscorea alata L.
Deskripsi:
Tumbuhan terna semusim, berumah 2, memanjat, sistem
perakarannya berserabut. Umbi biasanya tunggal, ukuran dan
bentuknya bervariasi, seringkali sangat besar, berbentuk silinder atau
seperti gada atau membulat, seringkali berlobi atau berjari dan
menukal atau melengkung, kulit lapisan luar coklat sampai hitam;
daging putih, krem atau keunguan. Batang memanjat ke kanan, tidak
berduri tetapi kadangkala kasar atau berbintik di bagian dasar,
bersudut 4 dan biasanya bersayap 4 secara nyata, hijau sampai
keunguan. Daun tunggal, berseling di bagian dasar, berhadapan
dibagian atas, agak seperti anak panah atau melonjong seperti
tombak, hijau terang atau seringkali agak keunguan. Perbungaan
jantan berbentuk bulir, di ketiak pada percabangan yang tidak
berdaun. Perbungaan betina soliter, bulir, di ketiak. Buah melonjong,
bersayap 3 ruang. Biji membulat, bersayap mengelilingi.
ORDO POALES
(GLUMIFLORAE)

Ciri Khas :
Bercirikan : memiliki daun pelindung bunga disebut gluma
berjumlah 2 buah, lemma, palea  yang membungkus bunga.
Merupkan tumbuhan basah dengan rhizoma. Bisexualis,
bunga dalam karangan spica. Batang terdiri dair nodus  dan
internodus.
FAMILI POACEAE (GRAMINAE)
Ciri Khas :
Herba annual/perenial, kadang berupa semak/pohon
Tumbuhan basah dengan rhizome
Batang terdiri atas buku-buku (nodus) dan ruas (internodus) ada yang berongga, ada yang padat.

Ciri Umum :
Daun : - tunggal dalam 2 baris
- Bangun pita, panjang, bertulang sejajar, terdiri dari helai, upih, ligula/lidah-lidah , jarang
antara helaian dan upih terdapat tangkai
Bunga : - Bisexual/unisexual, kecil, tidak menarik
- Tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung (palea inferior)
- Kelopak telah berubah menjadi palea superior, terdiri atas 2 daun kelopak yang
berlekatan, berhadapan dengan palea inferior
- Mahkota terdiri atas 2 daun mahkota (jarang 3), yang telah berubah seperti sisik kecil
dan dapat membengkak disebut Lodicula
- Benangsari 1-6 jarang lebih, biasanya 3
- Tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka dengan celah membujur,
bunga demikian ini disebut bunga semu (Floret)
- Membentuk suatu bulir kecil yang pada pangkalnya mempunyai 2 daun pelindung tanpa
bunga dalam ketiaknya (Gluma)
- Bakal buah 1, menumpang, tangkai putik 2, kepala putik seperti bulu
Buah : - Buah padi (Caryopsis)
Contoh species:
Oryza sativa (Padi)

Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliatae
Ordo : Liliales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa
Deskripsi:
Tanaman padi termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk herba. Tinggi
tanaman mencapai 120 cm. Sistem perakarannya merupakan sistem perakaran serabut
(radyx adventica). Batang pada oryza sativa tersusun dalam rangkaian beruas-ruas
(internodus), dan diantara ruas satu dengan lainnya dipisahkan oleh buku (nodus). Ruas
batang di dalamnya berongga-rongga dan berbentuk bulat (teres), dari atas ke bawah
ruas batang semakin pendek dan ruas paling pendek berada pada bagian batang paling
bawah. Daun termasuk daun tunggal terdiri dari helaian daun (lamina) dan pelepah daun
(vagina) yang menyelubungi batang. Bangun daun berbentuk garis (linearis),  pada
berbatasan antara daun dan pelepah daun terdapat lidah daun (ligula). Tulang daun
sejajar (rectinervis). Bunganya termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga malai
(panicula). Tiap panicula terdiri dari kumpulan bunga yang disebut spica, setiap spica
terdiri dari satu atau lebih bunga disebut flosculus. Sumbu utama tempat melekatnya
spicula disebut rachis, sumbu dari spicula disebut rachilla. Bunga bisexualis, flosculus
mempunyai 2 sekat kelopak yang besar disebut lemma dan ukuran yang lebih kecil
disebut palea. Dibawah lemma terdapat gluma  I dan  gluma II. Alat kelamin terdiri dari
benang sari sebanyak 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis. Putik mempunyai 2
buah tangkai dengan kepala putik yang berbentuk seperti bulu, letak ovulum seperum
dan carpellum 2 buah. Buahnya termasuk ke dalam buah cariopsis yang sehari-hari
disebut biji padi atau bulir, gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi.
ORDO ORCHIDALES
(GYNANDRAE)

Ciri Khas :
Terna yang hidup sebagai epifit, saprofit atau terestrial dan
terdapat badan-badan yang merupakan adaptasi terhadap
kekurangan air (jaringan air); ovarium inferum dan mempunyai
bractea
Tumbuhan yang mempunyai benangsari di ujung putik
(Gynandria)
FAMILI ORCHIDACEAE
Ciri Khas :
Terna perenial yang epifit, saprofit, terestrial, mempunyai rimpang, akar seperti umbi;
batang pangkalnya menebal membentuk umbi semi (pseudobulbi) dengan akar yang
mengandung klorofil.

Ciri Umum :
Daun : - Tidak terbagi, berseling tersusu dalam 2 baris atau tereduksi menjadi sisik
agak tebal, berdaging, pangkal seperti upih yang selalu tertutup memeluk
batang
Bunga : - Bentuk dan warna indah, kadang-kadang kecil tidak berwarna atau kehijau-
hijauan/perang
- Terdapat bractea, bisexual, zygomorf
- Terpisah-pisah atau rangkaian bulir, tandan, malai
- Hiasan bunga 2 lingkaran, lingkaran luar tersusun seperti genting/karup,
lingkaran dalam berbeda bentuk dan susunannya dan merupakan bagian
bunga yang disebut bibir (labellum)
- Kadang-kadang membentuk semacam kantong/haji berisi madu
- Benangsari 2/1, benangsari lateral pada lingkaran dalam dan media, dari
lingkaran luar, sebagian mandul
- Kepala sari menghadap ke dalam, beruang 2, membuka dengan celah membujur
- Serbuk sari : Butir-butir terpisah/menggumpal membentuk kelompok serbuk sari
bertepung/berlilin berupa Polinum, pada ujung polinum terdapat
coudicula (bagian yang steril)
- Bakal buah tenggelam, beruang 1
- Tangkai putik 3 (fertil) atau 2 fertil di samping, lainnya mandul
• Badan seperti paruh yang disebut rostellum
• Viscidium : cakram yang berperekat untuk melekatkan polinum
• Pollinarium : polinum, caudicula, masa perekat dari rostelum
Bakal biji banyak, sangat kecil
Buah : - Kendaga, membuka ke samping 3-6 celah, membujur, biji banyak sangat
kecil, tidak terdapat endosperm.
Contoh species:
Phalaenopsis ambilis (Anggrek
bulan)

Klasifkasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Liliidae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus       : Phalaenopsis
Species   : Phalaenopsis ambilis
Deskripsi:
Habitus Phalaenopsis ambilis merupakan tanaman herba dengan hidup epifit pada
tumbuhan lain, tetapi tidak menghisap sari makanan dari inangnya. Sistem perakaran
phalaenopsis amabilis adalah sistem perakaran serabut (radix adventicia), yang mampu
melekatkan diri pada inangnya, akar berbentuk bulat dan berwarna keabu-abuan. Arah
pertumbuhan batangnya tegak lurus (erectus), memiliki permukaan rata (laevis), tidak
bercabang dan tidak berkayu. Batang memiliki buku (nodus) dan ruas-ruas (internodus).
Terdapat pula daun penumpu (stipua), batang berwana hijau. Daun tidak lengkap tediri
dari helaian daun (lamina) dan pelepah  daun (vagina), termasuk daun tunggal (folium
simplex), tulang daun sejajar (rectinervis), bangun daun lancet (lanceolatus), ujung daun
runcing (acutus), tepi daun rata (integer), permukaan daun licin, daun agak tebal dan
berair. Bunga merupakan bunga bisexualis, karangan bunga berbentuk tandan
(racemus), terdapat perhiasan bunga berupa perigonium berjumlah 6 tepal, arah
simetrisnya zygomorf, masing masing terdiri dari 2 lateral corolla, 1 labellum, 2 lateral
calyx, 1 median calyx semuanya saling lepas berwarna putih. Terdapat alat kelamin
berupa benang sari yang terdiri atas 1 polinium yag bercabang du serta discus visidus.
Putik terdiri dari stigma, letak ovarium inferum, terdapat 1 loculus dan 3 carpellum.
Benang sari dan putk saling berlekatan membentuk satu tabung disebut gynandrium.
Letak ovulum parietalis. Buah termasuk buah kapsula.
 

Anda mungkin juga menyukai