Anda di halaman 1dari 27

CHAPTER 2 – AUDITOR’S

RESPONSIBILITIES AND REPORTS

RAUZATUL JANNAH
(2001203010018)
NURIS IKTINI
(2001203010014)
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami konsep dasar audit laporan keuangan
2. Memahami standar audit
3. Menjelaskan tanggung jawab auditor dan
manajemen
4. Menjelaskan dan memahami laporan auditor atas
audit laporan keuangan.
Tujuan Pembelajaran
5. Laporan auditor atas internal control
6. Mengidentifikasi variabel-variabel yang mungkin
dilakukan riset
7. Memahami artikel-artikel yang terkait dengan topik
Sumber
Sumber Materi
Materi
Modern
Modern Auditing:
Auditing:
Assurance
Assurance Services
Services and
and the
the Integrity
Integrity of
of
Financial
Financial Reporting, 8th Edition
Reporting, 8 th
Edition
William C. Boynton
California Polytechnic State
University at San Luis
Obispo
Raymond N. Johnson
Portland State University
Chapter 2 : Gambaran
Hubungan Antara Akuntansi
dan Auditing
Pembuktian dan Pertimbangan Profesional
dalam Audit Laporan Keuangan
Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa laporan
keuangan dapat diteliti untuk pembuktian. Data dikatakan
verifiable jika dua atau lebih orang yang memiliki
kualifikasi dapat member kesimpulan yang serupa dari data
yang serupa.
Auditing dan akuntansi secara signifikan memerlukan yang
disebut pertimbangan professional. Oleh karena itu, auditor
hanya mencari dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapatan atas kewajaran laporan keuangan. Dalam
melakukan pemeriksaan, audit memperoleh bukti-bukti
untuk meyakinkan validity dan ketepatan perlakuan
akuntansi atas transaksi dan saldo, lalu ketepatan berarti
sesuai dengan aturan aturan akuntansi.
Hubungan Auditor Independen
Pengelola/Manajemen

Dewan Direksi dan Komite Audit

Auditor Internal

Pemegang saham
Standar Auditing :
Generally Accepted Auditing
Standards (GAAS)
Standar Umum

Standar Pekerjaan Lapangan

Standar Pelaporan
GAAS – General Standards
(Standar Umum)
Standar Umum  berkaitan dengan kualifikasi auditor dan
mutu pekerjaan auditor:
1. Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
Dalam setiap profesi, terdapat sesuatu yang sangat berharga
pada kopetensi teknis. Kompetensi auditor ditentukan oleh
tiga faktor, yaitu pendidikan universitas formal untuk
memasuki profesi, pelatihan praktik dan pengalaman dalam
auditing, dan mengikuti pendidikan profesi berkelanjutan
selama karier professional auditor
2. Independensi dalam sikap mental
Auditor harus bebas dari pengaruh klien dalam
melaksanakan audit serta dalam melaporkan temuan-
temuannya.
GAAS – General Standards
(Standar Umum)
3. Penggunaan kemahiran profesional.
Auditor diharapkan memiliki kesungguhan dan
kecermatan dalam melaksanakan audit serta
menerbitkan laporan atas temuan.
GAAS – Standards of Field Work
(Standar Pekerjaan Lapangan)
Standar Pekerjaan Lapangan berkaitan dengan pelaksanaan
audit ditempat atau pada bisnis klien:
1. Perencanaan dan supervisi yang memadai
Audit dapat dikatakan efektif dan efisien jika dilakukan
perencanaan dengan baik. Perencanaan ini meliputi
pengembangan strategi audit serta rencana program audit
yang akan digunakan dalam melaksanakan audit.supervisi
yang benar merupakan hal yang penting pula.
2. Pemahaman struktur pengendalian intern
Merupakan hal yang sangat mendasar bagi seorang auditor
untuk memahami struktur pengendalian intern sehingga
dapat merencanakan suatu audit yang efektif dan efisien.
GAAS – Standards of Field Work
(Standar Pekerjaan Lapangan)
3. Mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup
Untuk memenuhi standar diperlukan penggunaan
pertimbangan professional dalam menentukan jumlah dan
mutu bukti audit yang diperlukan untukmendukung
pendapat auditor.
GAAS – Standards of Reporting
(Standar Pelaporan)
Laporan Keuangan Disajikan Sesuai dengan GAAP
Konsistensi dalam Penerapan GAAP
Kecukupan Pengungkapan Informatif/Pengungkapan
informatif yang memadai
Ekspresi Opini/Pernyataan Pendapat
Standar Tambahan
 Statements on Auditing Standards (Pernyataan tentang Standar
Auditing)
SAS memberikan panduan untuk auditor mengenai bagaimana cara
mengidentifikasi atau mengevaluasi resiko fraud dalam laporan keuangan.
Auditor juga harus memprhatikan area yang beresiko terkena fraud seperti
pengakuan pendapatan yang tidak tepat dan adanya kontrol yang tidak
dijalankan oleh manajemen.
 PCAOB Auditing Standards (Audit PCAOB)
 Publik CompanyAccounting Oversight Board adalah suatu lembaga semi
pemerintah yang bertugas mengawasi, mengatur, memeriksa, dan
mendisiplinkan kantor-kantor akuntan dalam peranan mereka sebagai
auditor perusahaan publik.
 Audit atas perusahaan terbuka atau publik mengacu pada standar auditing
PCAOB.
Jaminan yang Diberikan oleh
Auditor
Jaminan yang Diberikan oleh
Auditor
1. Independensi Auditor
Melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan
oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka,
yaitu perusahaan yang go publik, perusahaan-perusahaan besar dan juga
perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari
laba.
2. Resonable Assurance
Untuk memberikan Reasonable assurance dalam proses auditing seorang
auditor hanya mengambil sampling atau beberapa data dari laporan
keuangan yang di audit dengan keahlian dan pertimbangan untuk
memutuskan bukti apa saja yang perlu , kapan , seberapa banyak data
yang harus dilihat serta siapa yang akan ditugaskan untuk mengevaluasi
bukti tersebut termasuk siapa yang akan memberikan interpretasi dan
mengevaluasi hasilnya. Estimasi yang tidak pasti yang terdapat dalam
laporan manajemen menyebabkan akurasi laporan keuangan tidak dapat
dijamin oleh auditor.
Jaminan yang Diberikan oleh
Auditor
3. Mendeteksi dan Melaporkan Kecurangan
Kecurangan harus dibedakan dengan kesalahan
 Kesalahan (error) dapat diartikan sebagai suatu yang tidak disengaja dan ini
 dapat terjadi dalam setiap proses transaksi.
 Kecurangan (fraud) adalah kesalahan yang disengaja.

4. Deteksi dan penemuan kecurangan


 Auditor intern harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
kecurangan dan dapat mengidentifikasi kemungkinan terjadi kecurangan.
Jaminan yang Diberikan oleh
Audit
 Secara profesional, jika seorang Auditor menemukan adanya indikasi
kepada pelangaran hukum, maka auditor tersebut diharuskan melaporkan
kepada penyidik atau penegak hukum. Mengacu kepada Standar Audit
Pemerintahan butir 6.24 yang menyatakan bahwa dalam keadaan tertentu,
peraturan perundang-undangan atau kebijakan, dapat mengharuskan auditor
untuk dengan segera melaporkan indikasi berbagai jenis ketidakberesan
atau unsur perbuatan melanggar/melawan hukum tertentu kepada penegak
hukum atau kepada pihak penyidik yang berwenang.
 Kecurangan-kecurangan pelaporan keuangan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti:
 Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dukumen
pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keungan.
Jaminan yang Diberikan oleh
Auditor
 Representasi yg salah atau penghapusan yang di sengaja ats peristiwa-
peristiwa, trensaksi-transaksi, atau informasi signifikan  yg ada dalam
laporan keuangan.
 Salah penerapan yang di sengaja atas prinsip-prinsip, akuntansi yg
berkaitan dengan jumlah , klarifikasi , cara penyajian atau pengungkapan
Standar Pelaporan dalam Laporan
Keuangan
Laporan audit adalah  media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kepada pihak yg berkepentingan tentang kesimpulan
atas laporan keuangan yg di audit. Dalam menerbitkan laporan audit ,
auditor harus memenuhi 4 standar pelaporan yang di terapkan dalam
standar auditing yg berlaku umum.
Laporan standar ; Laporan ini memuat  pendapat wajar tanpa pengecualian
yang menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar.
Kesimpulan ini hanya di nyatakan bila auditor telah membentuk pendapat
berdasarkan audit yang di laksanakan sesuai dengan GAAS.
Laporan standar memiliki tiga paragraf, yg laszim di sebut paragraf
pendahuluan , paragraf lingkupan audit, dan paragraf pendapat
Laporan standar
 Judul dan Alamat
 Paragraf Pengantar
 Scope Paragraph
 Paragraf Opini
 Tanda Tangan dan Tanggal Perusahaan
Penyimpangan dari Laporan
Standar
Laporan Standar dengan Bahasa Penjelasan

Opini Berkualifikasi

Opini Merugikan

Penolakan Opini
Laporan Standar Auditor
tentang Pengendalian Internal
Judul dan Alamat

Paragraf Pengantar

Scope Paragraph

Paragraf Definisi
Jenis-jenis pendapat lain
Kategori kedua penyimpangan dari laporan standar adalah
apabila terjadi salah satu kondisi berikut ini:
Laporan standar mengandung penyimpangan material dari
GAAP.
Auditor tdak mampu mendapatkan bukti kompeten yg cukup
berkenaan  dengan satu atau lebih asersi manajemen, sehingga
tdk dapat memberi pendapat wajar tanpa pengecualian atas
laporan keuangan secara keseluruhan.
Jenis-jenis pendapat lain
Dalam hal ini auditor akan menyatakan salah satu pendapat
berikut ini:
Pendapat wajar dengan pengecualian : yang menyatakan
bahwa kecuali dampak dari hal-hal yang berkaitan dengan
pengecualian tersebut laporan keuangan menyajikan secra
wajar sesuai dengan GAAP.
 Pendapat tidak wajar: yang menyatakan bahwa laporan
keuangan tidak menyajikan secara wajar sesuai GAAP.
Menolak memberikan pendapat: yang menyatakan bahwa
auditor tdk memberikan pendapat atas laporan keuangan.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai