Pemicu 3 Repro - Stephen Wijayanto
Pemicu 3 Repro - Stephen Wijayanto
• Jenis :
– Seksio secara klasik : pembedahan secara sanger
– Seksio secara transperitoneal profunda
(lower segmen caesarean section)
– Caesarean hysteroctomy
– Seksio sesaria ektraperitoneal
– Seksio sesarea vaginal
Cesarean Sectio
Risky Behaviors:
Other drugs/alcohol
Perinatal Morbidity/Mortality Prenatal Care
Growth Retardation Socioeconomic
Behavioral Anomalies
Nicotine is a Neuroteratogen
• Hipertensi kronik
• Preeklampsia – eklampsia
• Hipertensi kronik dengn superimposed preeklampsia
• Hipertensi gestasional
Faktor resiko
• Primigravida, primipaternitas
• Hiperplasentosis (molahidatidosa, kehamilan
multipel, DM, hidrops fetalis, bayi besar)
• Umur yang ekstrim
• Riwayat keluarga pernah preeklampsia / eklampsia
• Penyakit ginjal dan hipertensi yg sudah ada sebelum
hamil
• Obesitas
• Patofisiologi
– Teori kelainan vaskular plasenta
• Invasi trofoblas ke dalam lapisan otot dilatasi
a.spiralis. penurunan tek darah peningkatan aliran
darah pada uroplasenta darah cukup banyak
remodeling arteri spiralis
• Pada hipertensi, tidak terjadi invasi trofoblas, sehingga
kegagalan remodeling hipoksia dan iskemi plasenta
– Teori iskemia plasenta, radikal bebas, disfungsi
endotel:
• Iskemi dan hipoksia menghasilkan oksidan hidroksil
yang sangat toksis.merusak membran sel yang
mengandung banyak asam lemak tak jenuh menjadi
peroksida lemak.merusak nukleus, protein sel
endotel
• Produksi oksidan yang bersifat toksis dapat diimbangi
dengan antioksidan
– Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi.
• Antioksidan spt vit E pada hipertensi kehamilan
menurun dominasi kadar oksidan peroksida lemak
yang tinggi merusak sel endotel
– Disfungsi endotel
• Sel endotel terpapar peroksida lemak kerusakan sel
endotel gangguan fungsi endotel (disfungsi endotel).
Pada kerusakan ini akan terjadi:
– Gangguan metabolisme prostaglandin prostaglandin
menurun
– Agregasi sel trombosit pada daerah endotel yang mengalami
kerusakan
– Perubahan khas pada glomerular endotheliosis
– Peningkatan permeabilitas kapiler
– Peningkatan faktor koagulasi
– Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
• Primigravida memiliki resiko lebih besar terjadi
hipertensi dibanding multigravida
• Ibu multipara yang kemudian menikah lagi mempunyai
resiko lebih besar dibandingkan dengan suami
sebelumnya
• Seks oral mempunyai resiko lebih rendah terjadinya
hipertensi dalam kehamilan
• Teori adaptasi kardiovaskular
• Teori genetik
– Genotip ibu lebih menentukan terjadinya
hipertensi dalam kehamilan secara familial jika
dibandingkan dengan genotip janin
• Teori defisiensi gizi
– Diberikan banyak minyak ikan dan kalsium untuk
pencegahan hipertensi
• Teori stimulus inflamasi
– Lepasnya debris trofoblas dalam sirkulasi darah
merupakan rangsangan utama terjadinya inflamasi
– Adanya debris trofoblas berlebihan
mengakibatkan aktivitas leukosit yang tinggi pada
sirkulasi ibu
Hipertensi Kronik
Definisi
• Primer
– Idiopatik : 90%
• Sekunder
– 10%, berhubungan dengan penyakit ginjal,
vaskular kolagen, endokrin dan pembuluh darah
Diagnosis
• Bila didapatkan hipertensi yang telah timbul sebelum
kehamilan atau < 20 minggu
• Ciri-ciri :
– Umur ibu > 35 tahun
– TD sangat tinggi
– Umumnya multipara
– Umumnya ditemukan penyakit DM, kelainan jantung, ginjal
– Obesitas
– Penggunaan obat-obat antihipertensi sebelum kehamilan
– Hipertensi yang menetap pasca kehamilan
Dampak Hipertensi Kronik
• Bagi ibu
– Bila pasien mendapat terapi dan hipertensi terkendali tidak
berpengaruh buruk pada kehamilan
– Tapi punya risiko terjadinya solusio plasenta, superimposed
pre-eklamsia
– Hipertensi kronik yang diperberat oleh kehamilan akan
memberi tanda :
• Kenaikan mendadak TD kemudian proteinuria
• Tekanan darah > 200 mmhg/ > 130 mmhg dengan akibat segera
terjadi oliguria dan gangguan ginjal
– Penyulit :
• Solutio plasenta : risiko terjadinya 2-3x
• Superimposed preeklamsia
Dampak Hipertensi Kronik
• Bagi janin :
– Pertumbuhan terhambat atau fetal growth
restriction, intrauterine growth restriction (IUGR)
– Insiden fetal growth restriction berbanding
langsung dengan derajat hipertensi yang
disebabkan ↓ perfusi uteroplasenta insufisiensi
plasenta
– Risiko pe↑ persalinan preterm
Pemeriksaan Penunjang
• ECG (ekokardiograf)
• Pemeriksaan mata
• Usg ginjal
• Fungsi ginjal
• Fungsi hepar
• Hb
• Hematokrit
• Trombosit
Pemeriksaan Pada Janin
• USG
Definisi
• Preeklampsia dengan TD sistolik ≥ 160 mmHg
dan diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria
> 5g/24 jam
Diagnosis
• TD sistolik ≥160 mmHg & diastolik ≥110 mmHg. TD tdk turun meskipun
ibu sdh dirawat di RS & sdh menjalani tirah baring.
• Proteinuria > 5g/24 jam atau 4 + dlm pemeriksaan kualitatif.
• Oligouria, produksi urin < 500 cc/24 jam.
• Kenaikan kadar kreatinin plasma
• Ggg visus & serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, skomata &
pandangan kabur.
• Nyeri epigastrium atau nyeri pd kuadran kanan atas abdomen.
• Edema paru2 & sianosis
• Hemolisis mikrangiopati
• Trombositopenia berat < 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dg
cepat.
• Ggg fx hepar (kerusakan hepatoseluler): peningkatan kadar alanin &
aspartate aminotransferase
• Pertumbuhan janin intrauterine yg terhambat.
• Sindrom HELLP
Pembagian Preeklampsia Berat
Glukosa 50 gr
<140mg% >140mg%
N DMG
Penatalaksanaan
• Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl
• Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120 mg/dl
• Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%
• Mencegah episode hipoglikemia
• Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik
• Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan
normal
• Perencanaan makan
• Insulin
• Obat hipoglikemik oral tidak dipakai saat hamil & menyusui
efek teratogenik & dikeluarkan melalui ASI
Penanganan Obstetrik
• Penyakit tidak berat dan pengobatan/ diet dapat mengontrol
baik persalinan normal
• Diabetes agal berat dan memerlukan insulin induksi
persalinan dini minggu ke 36-38
• Diabetes agak berat, riwayat kematian janin dalam kandungan
Seksio sesarea minggu ke 37
• Diabetes berat dengan komplikasi, riwayat persalinan buruk
induksi persalinan dini / seksio sesarea
• Pengawasan persalinan : monitor janin dengan baik (DJJ,
elektro toko kardio gram, USG)
• Tubektomi ibu yang sudah mempunyai anak dan pada
setiap kehamilan dan persalinan mengancam nyawa ibu dan
bayi
Prognosis
• Bila penyakit ditangani oleh ahli penyakit dalam serta kehamilan
& persalinan diawasi & ditolong oleh ahli kebidanan
prognosis baik
• Diabetes berat, lama, komplikasi prognosis buruk
• Prognosis bayi jelek; Faktor resiko morbiditas & mortilitas bayi
– Berat & lamanya sakit, adanya asetonuri
– Insufisiensi plasenta
– Komplikasi & disatosia persalinan
– Respiratory stress syndrome
– Prematuritas & cacat bawaan
– Angka kematian perinatal 10 – 15 %
Pencegahan
• Kontrol berat badan normal atau mendekati level
normal dengan makan yang sehat, rendah lemak, tinggi
serat
• Olahraga teratur
• Tidak mengkonsumsi alkohol
• Tidak merokok
• Modifikasi gaya hidup dan / atau obat-obatan tertentu
dapat digunakan pada orang dengan pradiabetes untuk
mencegah perkembangan diabetes
Tiroid
Hipertiroid
• Insiden : 1/2000 kehamilan
• Susah terdeteksi jika stadium ringan
• Gejala :
– Takikardi, nadi rata-rata waktu tidur meningkat,
tiromegali, eksoftalmus, BB tidak bertambah
meskipun cukup makan
• Gambaran lab
– Kadar serum T4 bebas meningkat, tiroptropin
menurun
Etiologi
• Penyakit graves (tersering)
• Proses autoimun
Terapi
• Tirotoksisitas selama kehamilan dapat di
kontrol dengan obat jenis thiomide
• PTU
• Tiroidektomi
Hasil Akhir Kehamilan
• Bergantung pada tercapai atau tidaknya
penontrolan metabolik
• Tiroksin yg berlebihan mengakibatkan
keguguran spontan
• Meningkatkan resiko untuk preeklampsia,
gagal jantung, keadaan perinatal yang buruk
Efek pada Janin dan Neonatus
• Janin bisa dalam keadaan eutiroid, hiper atau
hipotiriod
• Terlihatnya gambaran goiter tirotoksikosis pada janin
atau bayi baru lahir, biasa dalam keadaan nonimmune
hydrops atau meninggal
• Dapat terjadi goiter hipotiroid pada janin dengan ibu
pengkonsumsi obat thiomide
• Bisa terjadi hipotiroidism tanpa adanya goiter karena
masuknya tirotropin-receptor blocking antibodies ibu
melalui plasenta
Hipotiroid
• Diagnosis ditegakkan bila kadar tiroksin bebas
rendah dan kadar tirotropin tinggi
• Keadaan hipotiroid dihubungkan dengan
infertilitas
• Defisiensi kelenjar tiroid klinik Ditemukan
pada 1,3/1000 orang, sedangkan subklinis
23/1000 orang
Hipotiroid Subklinis
• Pada wanita 18-45 tahun sekitar 5% dan
sekitar 2-3% menjadi kegagalan tiroid secara
klinis
• Keturunan merupakan faktor resiko
• DM tipe 1 dan antibodi anti mikosomal
merupakan faktor resiko lainnya
Efek Hipotiroid Subklinis pada Hasil
Kehamilan
• Tergantung asupan iodin
• Hipotiroid dengan gambaran klinis yang jelas
berhubungan dengan keadaan perinatal yang
buruk
• Anak2 yang dilahirkan oleh ibu yang kadar T4 < 10
persentil beresiko mengalami ketidak seimbangan
perkembangan psikomotor
• Hipotiroid subklinis meningkatkan persalinan
prematur, solutio plasenta, perawatan bayi di NICU
Defisiensi Iodin
• Iodin dibutuhkan pada saat konsepsi untuk
perkembangan neurologik janin (220 g/ hari)
• Defisiensi iodin mempengaruhi gagguan
neurologik janin
• Berefek sedang pada fungsi intelektual dan
psikomotor
• Kretinisme endemik bila kasus berat
• Pemberian tambahan iodin sebelum kehamilan
bisa mencegah kerusakan neurologik yang berat
Hipotiroid Kongenital
• 1/ 4000-7000 bayi
• 75% bayi hipotiroid memiliki kondisi agenesis
kelenjar tiroid atau dishormogenesis, 10%
lainnya hipotiroid transiedn
• Pemberian terapi pengganti tiroksin secara
dini dan agresif sangat penting untuk bayi-bayi
ini, kecuali pada yang menderita hipotiroid
kongenital yang bera
LO5
Ketuban Pecah Dini
Ketuban Pecah Dini
(preterm rupture of the membrane)
• Ketuban Pecah Dini (PROM) :pecahnya selaput
chorioamniotik sebelum terjadi proses persalinan.
• Diagnosa KPD :seorang ibu hamil mengalami pecah
selaput ketuban dan dalam waktu 1 jam kemudian
tidak terdapat tanda awal persalinan.
• Bila terjadi pada kehamilan < 37 minggu disebut KPD
Preterm
Fungsi Selaput Amnion
• Kantung amnion merupakan tempat yg baik
untuk gerak dan perkembangan
muskuloskeletal janin
• Gerak pernapasan yg disertai aliran cairan
amnion ke dalam sal pernapasan janin penting
bagi perkembangan saccus alveolaris paru
• Selaput ketuban penghalang masuknya
polimikrobial flora vagina ke dalam kantung
amnion
Arti Klinis KPD
• Bila bagian terendah janin belum masuk
prolapsus atau kompresi talipusat akibat
berkurangnya cairan amnion.
• KPD sering diikuti dengan adanya tanda
persalinan.
• Peristiwa KPD > 24 jam seringkali disertai
infeksi intrauterine.
Angka Kejadian
• Merupakan komplikasi pada 10% kehamilan
aterm dan 4% kehamilan preterm
Diagnosa
Pemeriksaan kadar Hb
Pemeriksaan sel darah tepi
Akibat Anemia Kehamilan
Trimester I Trimester II
• Abortus • Persalinan prematus
• Missed Abortus • Perdarahan antepartum
• Kelainan kongenital • Gangguan pertumbuhan
janin dalam rahim
• Asfiksia intrauterin sampai
kematian
• BBL rendah
• Gestosis dan mudah terkena
infeksi
• IQ rendah
• Dekompensasio kodis –
kematian ibu
Akibat Anemia Kehamilan
Saat inpartu Pascapartus
• Gangguan his • Atonia uteri ➔ perdarahan
• Janin lahir dengan anemia • Retensio plasenta
• Ibu cepat lelah • Perlukaan sukar sembuh
• Gangguan perjalanan • Mudah terjadi frbris
persalinan perlu tindakan puerperalis
operatif • Gangguan involusi uteri
• Kematian ibu tinggi
LO7
Kehamilan dan Persalinan Patologis
Ruptura Uteri
• Definisi
– Separasi komplit dinding uterus pada kehamilan dengan atau tanpa
ekspulsi janin yang membahayakan ibu dan janin.
• Prinsip Dasar
– Insiden 0.7% dalam persalinan
– Faktor risiko, termasuk riwayat pembedahan uterus, hiperstimulasi
uterus, multiparitas versi internal atau ekstraksi, persalinan operatif,
CPD, pemakai kokain.
• Klasifikasi:
o Inkomplit, tidak termasuk peritoneum
o Komplit, termasuk peritoneum visceral
o Dehisens, terpisahnya skar pada segmen bawah uterus tidak
mencapai serosa dan jarang menimbulkan perdarahan banyak.
• Diagnosis
– Identifikasi faktor risiko, parut operasi,
multiparitas, stimulasi uterus, persalinan operatif,
CPD
– Hipoksia atau gawat janin, perdarahan vaginal,
nyeri abdominal dan perubahan kontraktilitas
uterus
– Eksplorasi uterus
LO8
HELLP Syndrome
Definisi
• Preeklampsia-eklampsia disertai timbulnya
hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi
hepar, dan trombositopenia
• H : Hemolysis
• EL : Elevated Liver Enzyme
• LP : Low platelet count
Diagnosis
• Tidak khas : malaise, lemah, nyeri kepala,
mual, muntah
• Ada tanda dan gejala preeklampsia
• Tanda hemolisis intravaskular (kenaikan LDH,
AST, dan bilirubin indirek)
• Tanda kerusakan/disfungsi sel hepatosit hepar
(kenaikan ALT, AST, LDH)
• Trombositopenia
Klasifikasi
• Berdasarkan kadar trombosit (Klasifikasi
Mississippi)
Klas I Klas II Klas III
Kadar trombosit (/ml) ≤ 50000 > 50000 ≤ 100000 > 100000 ≤ 150000