Maternitas
Maternitas
faktor risiko terjadinya penyakit (Rasjidi, 2010)
Tiga atau lebih keluarga dari sisi keluarga
yang sama terkena kanker payudara atau
ovarium.
Dua atau lebih keluarga dari sisi yang sama
terkena kanker payudara atau ovarium di
bawah 40 tahun.
Adanya keluarga dari sisi yang sama terkena
kanker payudara dan ovarium.
Adanya riwayat kanker payudara bilateral pada
keluarga.
Adanya riwayat kanker payudara pada pria dalam
keluarga
Riwayat adanya penyakit tumor jinak pada
payudara
Faktor reproduksi dan hormon Beberapa hal yang
menjadi faktor risiko kanker payudara (Rasjidi,
2010; Smeltzer & Bare, 2010), diantaranya:
Manifestasi Klinis,Menurut Smeltzer & Bare (2010),
Kanker payudara umumnya terjadi pada payudara sebelah
kiri.
Retraksi putting susu dan lesi yang terfiksasi pada dinding
dada.
Saat payudara dipalpasi, massa teraba tunggal atau soliter
dalam satu payudara, bentuknya tidak teratur, lebih keras,
tidak berbatas tegas, terikat pada kulit atau jaringan di
bawahnya, dan biasanya tidak nyeri tekan.
Penonjolan vena yang meningkat.
Terjadinya inversi putting susu.
Adanya peau d’Orange, yaitu keadaan kulit payudara
yang mempunyai penampilan ‘orange – peel’, pori – pori
kulit membesar, kulit menjadi tebal, keras, tidak dapat
digerakkan, dan dapat terjadi perubahan warna.
Penyakit Paget’s. Yaitu suatu keadaan payudara, dimana
pada tahap awal, payudara mengalami eritema putting
susu dan areola. Kemudian, ditahap lanjut, payudara
mengalami penebalan, bersisik, dan erosi putting serta
areola.
Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan oleh lesi yang
mengalami ulserasi dan berjamur.
Stadium Klinis (dikutip oleh Rasjidi, 2010)
Stadium 0
Tahap 0. Tahap ini menggambarkan kanker in situ yang berarti “di tempat.”
Stadium 0 kanker masih berada di tempat mereka mulai dan belum
menyebar ke jaringan terdekat. Tahapan kanker ini seringkali sangat
bisadisembuhkan,biasanyadengan mengeluarkan seluruh tumor dengan
operasi.
Stadium I
Tahapini biasanya merupakan kanker kecil atau tumor yang belum tumbuh
secara mendalam ke jaringan terdekat. Tahap ini juga belum menyebar ke
kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya. Hal ini sering disebut
stadium awalkanker
Lanjutan
stadium II dan III. Tahapan ini menunjukkan kanker atau tumor lebih besar yang
tumbuh lebih dalam ke jaringan terdekat. Mereka mungkin juga menyebar ke
kelenjar getah bening tapi tidak ke bagian tubuh yang lain.
Stadium IV.Tahapanini berarti bahwa kanker telah menyebar ke organ lain atau
bagian tubuh. Mungkin juga disebut kanker lanjut atau kanker metastatik.
Kemampuan sel ganas untuk bermetastasis dan menyerang jaringan yang tidak
berdekatan adalah sifatnya yang paling ganas.
Pemeriksaan Diagnostik Menurut
Sjamsuhidayat & de Jong (2012),
Mamografi
Duktografi
Ultrasonografi
MRI
Imunohistokimia
Biopsi
Penatalaksanaan Medis
Menurut Sjamsuhidayat & de Jong (2012)
Pembedahan
Pembedahanmemberikankemungkinanterbaikbagipenyembuhan tumor atau meringankan penderitaan pasien.
Pengangkatan tumor seluruhnya dapat diakukan apabila yang dihadapi adalah tumor stadium awal yang berbatas
tegas. Namun ketika tumor telah bermetastasis atau tumor ganas, maka dapat dilakukan terapi dengan pembedahan
yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri pasien akibat tumor yang telah bermetastase telah menekan saraf
disekitarnya (Langhorne et al., 2007)
Radioterapi
Terapi radiasi berfungsi menghancurkan sel-sel tumor menggunakan radiasi ionisasi. Radiasi biasanya
digunakan sebagai tindakan tambahan pada pembedahan, untuk memperkecil ukuran tumor atau tujuan-
tujuan paliatif. Namun efek sampingnya adalah dapat membuat sel normal dapat terbunuh akibat terapi
radiasi. Selain itu dapat terjadi pembentukan jaringan parut pada jaringan normal, timbul fibrosis dan
penurunan fungsi organ. Sekitar 60 persen pasien kanker biasanya akan di rawat dengan terapi radiasi.
Terapi sistemik
Kemoterapi adalah proses pemberan obat-obat anti kanker dalam bentuk kapsul atau melalui infus yang
bertujuan membunuh sel kanker. Kemoterapi berdampak membunuh sel kanker dan dapat menurunkan
metastase. Kemoterapi sering digunakan sebagai tambahan pembedahan, dan juga digunakan untuk tujuan-
tujuan paliatif. Terapi ini menyebabkan penekanan sumsum tulang, yang menyebabkan kelelahan, anemia,
kecenderungan perdarahan dan peningkatan risiko infeksi. Tujuan kemoterapi adalah menghancurkan sel-
sel tumor tanpa kerusakan berlebih pada sel-sel normal.
Imunoterapi
Imunoterapi adalah bentuk terapi kanker yang digunakan untuk mengidentifikasi tumor dan
memungkinkan pedeteksian semua tempat metastasis yang bersembunyi. Imunoterapi dapat merangsang
sistem kekebalan tubuh agar berespon secara lebih agresif terhadap tumor yang dapat diserang oleh antibodi
Komplikasi
Metastasis hati.
Metastasis paru-paru.
Asites maligna
Hiperkalsemia
Metastasi otak
Kompresi medula spinalis.
Meningitis karsinoma
Asuhan Keperawatan
PePengkajian
ngkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan,
verifikasi, dan komunikasi data tentang pasien. Fase proses
keperawatan ini mencakup dua langkah: pengumpulan data dari
sumber primer (pasien), dan sumber sekunder (keluarga atau tenaga
kesehatan), dan analisa data sebagi dasar untuk diagnosa keperawatan
(Speer, 2008).
Menurut Doenges, dkk. (2010), pengkajian pada pasien dengan kanker
payudara sebagai berikut:
Adapun diagnosa keperawatan dalam kasus ini menurut Doenges, dkk. (2010), yaitu:
a) Ansietas berhubungan dengan krisis situasi.
b) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sirkulasi.
c) Nyeri kronis berhubungan dengan agen pencedera (Ca. Mammae)
d) Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan citra tubuh
e) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.
3. Perencanaan
Adapun perencanaan berdasarkan diagnosa menurut Doenges, dkk. (2010) yang mungkin timbul
pada pasien Ca. Mammae, yaitu:
1). Ansietas berhubungan dengan krisis situasi Nursing Outcomes Classification: anxiety level
Kriteria hasil: secara konsisten laporkan adanya kecemasan dan secara konsisten mampu
mengontrol cemas.
2). Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sirkulasi primary Kriteria hasil: tidak
terganggunya integritas kulit, tidak terganggunya sensasi, tidak terganggunya perfusi jaringan, dan
tidak ada nekrosis.
3). Nyeri kronis berhubungan dengan agen pencedera (Ca. Mammae)
Kriteria hasil: secara konsisten melaporkan nyeri terkontrol, secara konsisten menggunakan
analgesik yang direkomendasikan, dan secara konsisten menggunakan tindakan pengurangan
(nyeri) tanpa analgesi.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.Tahap
pelaksanaan dimulai setelah tindakan disusun dan di tujukan pada nursing orders untuk
membantu pasien mencapai tujuan yang diharapkan (Nursalam, 2011). Komponen tahap
implementasi diantaranya sebagai berikut:
a. Tindakan keperawatan mandiri Tindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa pesanan
dokter, tindakan keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan sop
b. Tindakan keperawatan kolaboratif Tindakan yang dilakukan oleh perawat bila perawat
bekerja dengan anggota kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama yang
bertahap untuk mengatasi masalah pasien.
5. Evaluasi
Andrews, Gilly. 2010. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta:
EGC. Bulechek, Gloria M., dkk. 2013.
Nursing Care Plans: Guidelines for Individualizing Client Care Across the Life
Span Edition 8. US America : F.A Davis Company Fikawati, Syafiq & Karima.
(2015). Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI – Stop Kanker. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan
Informasi
Terimakasih