DASAR-DASAR

DIETETIK KLINIK

PENDIDIKAN
PROFESI KESEHATAN
By
Imam Sukirman Wiryadi Putra, DCN., RD.,
M.Kes.
Dietisien And Epidemiologist
PENYEMBUHAN PASIEN

OBAT

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

NUTRISI
 DIETETIKA
ILMU YANG MEMPELAJARI PENGATURAN MAKANAN UNTUK
PENYEMBUHAN PENYAKIT

DIET THERAPY
MODIFIKASI DIET NORMAL DALAM MENGOBATI
PENYAKIT/KELAINAN
Medical Care : pengobatan, pembedahan, dsb
Nursing Care : berbagai kegiatan perawatan.
Nutritional Care : pemberian nutrisi optimal sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
TUJUAN THERAPY DIET :
Mempertahankan status gizi yang

optimal
Memperbaiki defisiensi nutrisi yang terjadi.
Memperbaiki kelebihan atau kekurangan BB.
Mengistirahatkan organ tertentu.
Menyesuaikan intake sesuai kemampuan

metabolisme tubuh
KINDS OF DIET
NORMAL DIET

ALTERNATIF OF CONSISTENTION DIET:

CLEAR LIQUID DIET

FULL LIQUID DIET

MECHANICAL SOFT DIET

MODIFIED FIBER DIET:

LOW FIBER DIET

HIGH FIBER DIET

RESTRICTIVE DIET
RESTRICTIVE DIET:

LOW AVAILABLE CABOHIDRATE DIET

LOW CALORI DIET

LOW LACTOSE DIET

LOW FAT DIET

LOW PROTEIN DIET

LOW OXALATE DIET

LOW SODIUM DIET

GOUT AND PURINE RESTRICTED DIET

HIGH CALORI AND HIGH PROTEIN

DI RUMAH SAKIT
M in s t r e l b o y

 STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT

MAKANAN YANG DISEDIAKAN/DIBUAT UNTUK ORANG
SAKIT SECARA UMUM.

 STANDAR MAKANAN KHUSUS

MAKANAN YANG DISEDIAKAN/DIBUAT SESUAI DENGAN
JENIS DAN KEADAAN PENYAKIT PENDERITA YANG
DIRAWAT DI RUMAH SAKIT.
STANDAR MAKANAN RS
 MAKANAN BIASA
MAKANAN BIASA UNTUK ORANG SAKIT
 SYARAT:
• Tidak merangsang secara MEKANIS DAN CHEMIS
 CARA MEMESAN DIET: NASI BIASA ( NB )

 MAKANAN LUNAK
 INDIKASI:
 POST OP TERTENTU
 INFEKSI DENGAN SUHU TIDAK TINGGI
 CARA MEMESAN DIET: LUNAK / BUBUR BIASA ( BB ).
 MAKANAN SARING
 INDIKASI :
 POST OP TERTENTU.
 INFEKSI AKUT ( infeksi sal cerna), dan PASIEN DENGAN KESULITAN
MENGUNYAH DAN MENELAN.
 PERPINDAHAN MAKANAN CAIR KENTAL KE LUNAK.
 SYARAT :
 DIBERIKAN 1 – 3 HARI
 RENDAH SERAT, PORSI KECIL SERING (6-8X/HARI)
 CARA MEMESAN DIET: BUBUR SARING ( BS )

 MAKANAN CAIR
MAKANAN YANG MEMPUNYAI KONSISTENSI CAIR HINGGA
KENTAL.
DIBERIKAN KEPADA PASIEN DENGAN GANGGUAN MENGUNYAH,
MENELAN, DAN MENCERNAKAN MAKANAN KARENA MENURUNNYA
KESADARAN, SUHU TINGGI, RASA MUAL, MUNTAH, PASCA
PERDARAHAN SALURAN CERNA, PRA DAN PASCA BEDAH
 BENTUK MAKANAN CAIR
 MAKANAN CAIR JERNIH
Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih dengan kandungan
residu (sisa) minimal dan tembus pandang bila diletakkan dalam wadah
bening.
INDIKASI
Diberikan kepada pasien pre dan post op tertentu, keadaan mual dan
muntah. Diberikan 1 -2 hari.
 MAKANAN CAIR PENUH
Makanan yang berbentuk cair atau semi cair dengan kandungan
serat minimal dan tidak tembus pandang bila diletakkan dalam
wadah bening.
INDIKASI
Diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah,
menelan, atau mencernakan makanan padat misalnya pada operasi
mulut/tenggorokan,dan/atau kesadaran menurun
  ADA 2 JENIS MAKANAN CAIR PENUH
 FORMULA RUMAH SAKIT ( FRS )

NO JENIS FRS INDIKASI

1. DENGAN SUSU ( WHOLE/SKIM ) - Lambung, usus halus, dan kolon normal.
2. MAKANAN BLENDER. -Memerlukan tambahan makanan berserat.
3. RENDAH LAKTOSA - LACTOSE INTOLERANCE.
4. TANPA SUSU - TIDAK TAHAN PROTEIN SUSU.

 FORMULA KOMERSIAL ( FK )

NO JENIS FK INDIKASI
1 RENDAH / BEBAS LAKTOSA TIDAK TAHAN TERHADAP LAKTOSA
2 DENGAN MCT MALABSORBSI LEMAK.
3 DENGAN BCAA SIROSIS HATI
4 PROTEIN TINGGI METABOLISME MENINGKAT
5 PROTEIN RENDAH GAGAL GINJAL
6 RENDAH SERAT RESEKSI USUS
7 INDEKS GLIKEMIK RENDAH DIABETES MELLITUS
MAKANAN CAIR KENTAL
Makanan yang mempunyai konsistensi kental atau
semipadat yang tidak membutuhkan proses
mengunyah dan mudah ditelan

INDIKASI
Diberikan kepada pasien yang tidak mampu
mengunyah dan menelan, serta untuk mencegah
aspirasi seperti pada penyakit yang disertai
peradangan, ulkus peptikum, atau gangguan
struktural atau motorik pada rongga mulut.

CARA MEMESAN DIET

 MAKANAN CAIR JERNIH : CAIR
 MAKANAN CAIR PENUH/KENAL : MLP (MAKANAN LEWAT
PIPA) / ZONDE
STANDAR MAKANAN KHUSUS
 Penyakit Saluran Cerna
 Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
 Penyakit Ginjal dan Gout
 Diabetus Mellitus
PENYAKIT SALURAN CERNA

 Diet  Diet Lambung (DL):

– DL I  cair
– DL II  saring/lunak/bubur
– DL III  bubur/lunak/nasi
PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH

1. DISLIPIDEMIA

2. PENYAKIT JANTUNG

3. HIPERTENSI

4. STROKE
Dislipidemia
 Pilar
utama pengelolaan Dislipidemi
non farmakologis:
o Modifikasi diet
o Latihan jasmani
o Pengelolaan BB
 Penyakit Jantung Diet Jantung (DJ)
– DJ I  cair
– DJ II  saring
– DJ III  Bubur/lunak
– DJ IV  nasi
o Hipertensi  Diet Rendah Garam (RG)
o Penyakit Stroke:
o Diet stroke I
o Diet Stroke II  IIa
 IIb
 IIc
PENYAKIT GINJAL DAN GOUT

 SINDROMA NEFROTIK  Diet tinggi protein

 GAGAL GINJAL (Renal Failure)  diet Tinggi
Kalori rendah Protein RP:
 RP 0,6 -0,8 G/KG.BB./HARI
 NEFROLITHIASIS
 DIET BATU Ca OXALAT DAN Ca FOSFAT  diet
Rendah Kalsium
 DIET BATU ASAM URAT  Rendah Purin.
DIABETES MELLITUS
 DM dikelompokkan 4 (Konsensus Nasional
pengelolaan DM, 2002, PERKENI):
1. DM type I (IDDM).
2. DM type II (NIDDM).
3. DM Gestasional
4. DM type lain.
KONSENSUS NASIONAL PENATALAKSANAAN
DIABETES MELLIUS  4 (EMPAT) PILAR :

 EDUCATION (PENYULUHAN)

 DIET (PENGATURAN MAKAN)

 EXERCHISE (LATIHN JASMANI)

 OHO (OBAT BERKHASIAT HIPOGLIKEMIK)

13/10/20 imamwirya, ilmugizi,akperprov 22

PRINSIP DIET  3J
(JAM, JUMLAH, DAN JENIS)

 JAM MAKAN
 Jam makan menggunakan interval 3 jam
 JUMLAH YANG DIMAKAN
 Banyaknya makanan yang dimakan disesuaikan
dengan jumlah energi yang diperlukan.
 JENIS YANG DIPANTANG
 Bahan makanan yang dapat/mudah mengacaukan
gula darah sebaiknya dihindari.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI
 BMI/ IMT
– PRIA (normal) = 20 - 24,9 kg/m2
– WANITA (normal) = 18,5 – 22,5 kg/m2

 Kepentingan Klinik Praktis :

BB idaman = ( TB – 100 ) – 10 %
JENIS DIET DAN INDIKASI
DM I ( 1100 KAL )
DM II ( 1300 KAL )
DM III ( 1500 KAL )
DM IV ( 1700 KAL )
DM V ( 1900 KAL )
DM VI ( 2100 KAL )
DM VII ( 2300 KAL )
Madinah, 1436 H