2) Reabsorpsi
Cairan yang telah di filtrasi (filtrate glomerulus) kemudian
mengalir ke tubulus renalis.
Bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh diserap kembali,
1) Usia
2) Diet
3) Cairan
4) Latihan fisik
5) Stres psikologis
6) Temperatur
7) Kondisi penyakit
8) Pengobatan
MASALAH ELIMINASI URINE
A. Retensi Urine
ad/ kondisi tertahannya urine di kandung kemih akibat
terganggunya proses pengosongan kandung kemih
sehingga KK menjadi regang.
kondisi ini disebabkan oleh obstruksi (mis, hipertrofi
Prostat), pembedahan, otot spincter yang kuat,
peningkatan tekanan uretra akibat otot detrusor yang
lemah.
CONT,,,,,
B. Enuresis
mer/ ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol)
yang diakibatkan tidak mampu mengontrol spincter
eksterna. Enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang
jompo, umumnya pada malam hari.
C. INKONTINENSIA URINE
2) Inkontinensia Stres
3) Inkontinensia Total
1) INKONTINENSIA FUNGSIONAL
3) Inkontinensia Total
mer/ keadaan dimana seseorang mengalami
pengeluaran urine yang terus-menerus dan
tidak dapat diperkirakan.
D. FREKUENSI
Sering berkemih (frekuensi) ad/ meningkatnya
frekuensi berkemih tanpa disertai peningkatan
asupan cairan.
Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita hamil
(tekanan rahim pada KK), kondisi stres, dan infeksi
saluran kemih.
E. DISURIA
Ad/ rasa sakit dan kesulitan saat berkemih
F. Urgensi
ad/ perasaan yang sangat kuat untuk berkemih,
biasanya terjadi pada anak-anak karena kemampuan
kontrol sfingter yang lemah.
PERUBAHAN PRODUKSI URINE
1) Poliuria
Ad/ produksi urine yang melebihi batas normal
tanpa disertai peningkatan asupan cairan.
Dapat menyebabkan kehilangan cairan yang
berlebihan yang mengarah pada dehidrasi.
2) Urinary Suppression
Pengkajian
Riwayat Keperawatan :
Tanyakan pada klien secara cermat dan menyeluruh tentang hal-hal
berikut :
1. Kebiasaan berkemih
o Pengkajian ini meliputi bagaimana kebiasaan berkemih serta
hambatannya.
o Frekuensi berkemih bergantung pada kebiasaan dan
kesempatan.
o Banyak orang berkemih setiap hari pada waktu bangun tidur
No Usia Jumlah/hari
1 1 - 2 hari 15 – 60 ml
2 3 - 10 hari 100 – 300 ml
3 10 - 2 bulan 250 – 400 ml
4 2 bulan – 1 tahun 400 – 500 ml
5 1 – 3 tahun 500 – 600 ml
6 3 – 5 tahun 600 – 700 ml
7 5 – 8 tahun 700 – 1000 ml
8 8 – 14 tahun 800 – 1400 ml
9 14 tahun – dewasa 1500 ml
10 Dewasa tua ≤ 1500 ml
4. ASUPAN DAN HALUARAN CAIRAN
Catat haluaran urine selama 24 jam
Kaji kebiasaan minum klien setiap hari (jenis dan
jumlah cairan yang diminum).
Catat asupan cairan per oral, lewat makanan, lewat
cairan infus, atau NGT (jika ada).
Retensi urine
CONT,,,,
Trauma Pelvis
Sering ke toilet
Menghindari minum
Defekasi
2. Refleks Defekasi Parasimpatis
Defekasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DEFEKASI
1) Usia
2) Diet
3) Intake cairan
4) Aktivitas
5) Pengobatan
6) Gaya hidup
7) Penyakit
8) Nyeri
9) Kerusakan sensoris dan motoris
MASALAH ELIMINASI ALVI
1. Konstipasi
Mer/ gangguan eliminasi yang diakibatkan adanya
feses yang kering dan keras melalui usus besar
Susah buang air besar atau sembelit.
2. Fecal Impaction (Impaksi Feses)
• Masa feses yang keras dilipatan rektum yang
diakibatkann oleh retensi dan akumulasi material
feses yang berkepanjangan.
• Penyebab konstipasi, intake cairan yang kurang,
kurang aktivitas, diet rendah serat, dan kelemahan
tonus otot.
CONT,,,,,
3. Diare
Mer/ keadaan individu mengalami atau beresiko sering
mengalami pengeluaran feses cair/tidak berbentuk atau
keluarnya tinja yang enecer terlalu banyak cairan,
Ditandai dengan adanya frekuensi > 3x/hari, nyeri/kram
abdomen, bising usus meningkat.
4. Inkontinensia Alvi
Hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol
pengeluaran feses dan gas yang melalui sfingter anus
akibat kerusakan fungsi sfingter atau persarafan di daerah
anus.
Penyebabnya karena penyakit neuromuskular, trauma
medula spinalis, tumor sfingter anus eksterna.
CONT,,,,
5. Flatulensi (kembung)
Rasa kembung pada perut yang ditandai dengan
flatus yang berlebihan di daerah intestinal yang
dapat menyebabkan terjadinya distensi pada
intestinal,
disebabkan karena konstipasi atau penggunaan
obat-obatan.
6. Hemorroid
Mer/ keadaan terjadinya pelebaran pada vena di
daerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan di
daerah anus
Disebabkan karena konstipasi, peregangan saat
defekasi, dll.
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
DENGAN GANGGUAN ELIMINASI ALVI
Pengkajian
Riwayat Keperawatan :
1. Pola defekasi
• Frekuensi (berapa kali /hari/minggu?)
• Apakah frekuensi tersebut pernah berubah?
• Apa penyebabnya?
2. Perilaku defekasi
o Apakah klien menggunakan laksatif?
o Bagaimana cara klien mempertahankan pola defekasi?
3. Deskripsi feses
o Warna
o Tekstur
o Bau
4. Diet
a). Makanan apa yang mempengaruhi perubahan pola defekasi
klien?
b). Makanan apa yang biasa klien makan?
c). Makanan apa yang klien hindari/pantang?
d). Apakah klien makan secara teratur?
5. Cairan
Jumlah dan jenis minuman yang dikonsumsi setiap hari.
6. Aktivitas
Kegiatan sehari-hari (mis, olahraga)
1). Abdomen
Pemeriksaan ini dilakukan pada posisi terlentang, hanya
bagian abdomen saja yang tampak.
Inpeksi, amati abdomen untuk melihat bentuknya,
simetrisitas, adanya distensi atau gerak peristaltik. Distensi
akan tampak sebagai suatu tonjolan abdomen secara
menyeluruh dengan kulit tampak kencang dan tegang.
Auskultasi. Dengarkan bising usus, lalu perhatikan intensitas,
frekuensi, dan kualitasnya.
Bising usus : auskultasi keempat kuadran abdomen selama 5-
15 detik untuk menentukan derajat aktivitas atau frekuensi
bising usus.
Perkusi. Lakukan perkusi pada abdomen untuk mengetahui
adanya distensi berupa cairan, massa, atau udara. Mulailah
pada bagian kanan atas dan seterusnya.
Palpasi. Lakukan palpasi untuk mengetahui konsistensi
abdomen serta adanya nyeri tekan atau massa di permukaan
abdomen. Jika distensi abdomen terasa keras.
2). Rektum dan anus, pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi
atau sims.
Inspeksi. Amati daerah perianal untuk melihat adanya tanda-
tanda inflamasi, perubahan warna, lesi, lecet, fistula,
konsitensi, hemoroid.
Palpasi. Palpasi dinding rektum dan rasakan adanya nodul,
massa, nyeri tekan. Tentukan lokasi dan ukurannya.
3). KEADAAN FESES
No Keadaan Normal Abnormal Penyebab
Penetapan Diagnosis
Menurut NANDA (2003), Masalah Keperawatan untuk
eliminasi alvi, meliputi:
Inkontinensia alvi
Konstipasi
Risiko konstipasi
Persepsi konstipasi
Diare
CONT.,,,,
Ileus
Stres
Mual
Nyeri abdomen
Gangguan neuromuskular
Fecal impaction
CONT,,,,
Strok
Usia tua
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI