Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN NOTARIS DAN PPAT

M. Ghazali PPB220045
PERBEDAAN NOTARIS DAN PPAT

1. Perbedaan Definisi Notaris dan PPAT

2. Perbedaan Dasar Hukum

3. Perbedaan Kode Etik Profesi

4. Perbedaan Tugas dan Wewenang Notaris dan PPAT

5. Perbedaan Kewenangan Wilayah

6. Perbedaan Cara Kerja


1. Perbedaan Definisi Notaris dan PPAT

MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA MENURUT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG
NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR
UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG
37 TAHUN 1998 TENTANG PERATURAN JABATAN
JABATAN NOTARIS :
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
PASAL 1 :
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk PASAL 1
Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya disebut PPAT
membuat akta autentik dan memiliki kewenangan
adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk
lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
membuat akta-aktaotentik mengenai perbuatan hukum
ini atau berdasarkan undang-undang lainnya.
tertentu mengenai hak atas tanahatau Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun.
2. Perbedaan Dasar Hukum Notaris dan PPAT

Dalam Peraturan Menteri Hukum Sementara peraturan PPAT adalah


dan HAM No. 62 Tahun 2016 merujuk pada Peraturan pemerintah
tentang Perubahan atas Peraturan Nomor 24 tahun 2016 yang mengatur
Menteri Hukum dan HAM No. 25 syarat pengangkatan, larangan bagi PPAT
Tahun 2014 tentang Syarat dan dan lingkup kewenangan PPAT dalam
Tata Cara Pengangkatan, menjalankan profesinya. Agar dapat
Perpindahan, Pemberhentian dan diangkat menjadi PPAT, seseorang harus
Perpanjangan Masa Jabatan memiliki gelar sarjana hukum dan strata
Notaris, untuk menjadi notaris, dua kenotariatan atau paling tidak telah
seseorang wajib memiliki gelar lulus dalam program pendidikan khusus
sarjana (S1) hukum dan strata dua PPAT yang diselenggarakan Kementerian
(S2) kenotariatan. Agraria.
3. Perbedaan Kode Etik Profesi
Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Kode Etik Notaris, kode etik notaris
adalah:

Seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh Perkumpulan Ikatan


Notaris Indonesia yang selanjutnya akan disebut “Perkumpulan”
berdasar keputusan Kongres Perkumpulan dan/atau yang
ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib
ditaati oleh setiap dan semua anggota Perkumpulan dan semua
orang yang menjalankan tugas jabatan sebagai Notaris, termasuk
di dalamnya para Pejabat Sementara Notaris, Notaris Pengganti,
dan Notaris Pengganti Khusus.
PPAT

 Kode etik profesi PPAT diatur dalam Keputusan


Menteri Agraria dan Tata Ruang No.112/ KEP-
4.1/IV/2017.
 kode etik PPAT ini juga mengatur tentang kewajiban
PPAT dalam menjalankan pekerjaannya ataupun
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Perbedaan Tugas dan Wewenang Notaris dan PPAT
Pasal 15 UU No. 2 Jabatan Notaris ayat (1) Notaris berwenang membuat akta autentik
mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk
dinyatakan dalam Akta autentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan Akta,
menyimpan Akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan Akta, semuanya itu sepanjang
pembuatan Akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau
orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.
Notaris (2) Notaris berwenang pula:
(Pasal 15 UU 2/2014)
a) mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah
tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
b) membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
c) membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat uraian
sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
d) melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;
e) memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta;
f) membuat Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau
g) membuat Akta risalah lelang.
(1) PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran
tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan
hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data
pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu.
PPAT
(Pasal 2 PP 37/1998) (2) Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai
berikut:
a. Jual beli;
b. Tukar menukar;
c. Hibah;
d. Pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
e. Pembagian hak bersama;
f. Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas tanah Hak Milik;
g. Pemberian Hak Tanggungan;
h. Pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan.
5. Perbedaan Kewenangan Wilayah Keduanya

Notaris PPAT

Kabupaten atau Kota


dan meliputi seluruh
per wilayah atau
wilayah provinsi dari
per kota.
tempat
(Pasal 12 (1) PP No.
kedudukanny.
24 2016).
(Pasal 18 ayat (1) &
(2) UU No. 2/2014)
6. Perbedaan Cara Kerja Keduanya

Notaris

Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Jabatan Notaris,


seorang notaris memiliki cara kerja yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh pihak yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin
kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpang akta, memberikan
grosse dan salinan serta kutipan akta. Semua itu dilakukan
sepanjang pembuatan akta tidak ditugaskan kepada pejabat lain
yang ditetapkan oleh Undang-Undang
PPAT

Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Fokus untuk melaksanakan


kegiatan pendaftaran tanah dalam membuat akta sebagai
bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai
hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang
nantinya dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data
pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai