MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA MENURUT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG 37 TAHUN 1998 TENTANG PERATURAN JABATAN JABATAN NOTARIS : PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PASAL 1 : Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk PASAL 1 Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya disebut PPAT membuat akta autentik dan memiliki kewenangan adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang membuat akta-aktaotentik mengenai perbuatan hukum ini atau berdasarkan undang-undang lainnya. tertentu mengenai hak atas tanahatau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. 2. Perbedaan Dasar Hukum Notaris dan PPAT
Dalam Peraturan Menteri Hukum Sementara peraturan PPAT adalah
dan HAM No. 62 Tahun 2016 merujuk pada Peraturan pemerintah tentang Perubahan atas Peraturan Nomor 24 tahun 2016 yang mengatur Menteri Hukum dan HAM No. 25 syarat pengangkatan, larangan bagi PPAT Tahun 2014 tentang Syarat dan dan lingkup kewenangan PPAT dalam Tata Cara Pengangkatan, menjalankan profesinya. Agar dapat Perpindahan, Pemberhentian dan diangkat menjadi PPAT, seseorang harus Perpanjangan Masa Jabatan memiliki gelar sarjana hukum dan strata Notaris, untuk menjadi notaris, dua kenotariatan atau paling tidak telah seseorang wajib memiliki gelar lulus dalam program pendidikan khusus sarjana (S1) hukum dan strata dua PPAT yang diselenggarakan Kementerian (S2) kenotariatan. Agraria. 3. Perbedaan Kode Etik Profesi Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Kode Etik Notaris, kode etik notaris adalah:
Seluruh kaidah moral yang ditentukan oleh Perkumpulan Ikatan
Notaris Indonesia yang selanjutnya akan disebut “Perkumpulan” berdasar keputusan Kongres Perkumpulan dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota Perkumpulan dan semua orang yang menjalankan tugas jabatan sebagai Notaris, termasuk di dalamnya para Pejabat Sementara Notaris, Notaris Pengganti, dan Notaris Pengganti Khusus. PPAT
Kode etik profesi PPAT diatur dalam Keputusan
Menteri Agraria dan Tata Ruang No.112/ KEP- 4.1/IV/2017. kode etik PPAT ini juga mengatur tentang kewajiban PPAT dalam menjalankan pekerjaannya ataupun dalam kehidupan sehari-hari. 4. Perbedaan Tugas dan Wewenang Notaris dan PPAT Pasal 15 UU No. 2 Jabatan Notaris ayat (1) Notaris berwenang membuat akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan Akta, menyimpan Akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan Akta, semuanya itu sepanjang pembuatan Akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang. Notaris (2) Notaris berwenang pula: (Pasal 15 UU 2/2014) a) mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus; b) membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus; c) membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan; d) melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya; e) memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta; f) membuat Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau g) membuat Akta risalah lelang. (1) PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu. PPAT (Pasal 2 PP 37/1998) (2) Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. Jual beli; b. Tukar menukar; c. Hibah; d. Pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng); e. Pembagian hak bersama; f. Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas tanah Hak Milik; g. Pemberian Hak Tanggungan; h. Pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan. 5. Perbedaan Kewenangan Wilayah Keduanya
Notaris PPAT
Kabupaten atau Kota
dan meliputi seluruh per wilayah atau wilayah provinsi dari per kota. tempat (Pasal 12 (1) PP No. kedudukanny. 24 2016). (Pasal 18 ayat (1) & (2) UU No. 2/2014) 6. Perbedaan Cara Kerja Keduanya
Notaris
Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Jabatan Notaris,
seorang notaris memiliki cara kerja yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh pihak yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpang akta, memberikan grosse dan salinan serta kutipan akta. Semua itu dilakukan sepanjang pembuatan akta tidak ditugaskan kepada pejabat lain yang ditetapkan oleh Undang-Undang PPAT
Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Fokus untuk melaksanakan
kegiatan pendaftaran tanah dalam membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang nantinya dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum tersebut.