Anda di halaman 1dari 83

Yang dibahas

:
 Makro dan
mikro nutrien
 AKG .
 Kebutuhan
gizi individu
 Penilaian gi
zi individu
 Dasar-dasa
r diet klinik.

Imam Sukiman Wiryadi Putra., DCN., RD., M.Kes.


 Klinik Gizi RSUD. A.W. Sjahranie
 imam_wirya@yahoo.com
Ilmu Gizi Berdasarkan sifatnya dibedakan:

• Gizi yang berkaitan dengan kesehatan


perorangan  Ilmu gizi kesehatan
perorangan.
• Gizi yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat  Ilmu gizi kesehatan
masyarakat (publik health nutrition)
Berkembang menjadi cabang ilmu :
– Ilmu Gizi kesehatan perorangan 
gizi klinik (clinical nutrition)
– Ilmu Gizi kesehatan masyarakat 
gizi masyarakat (community
nutrition)
Dibedakan berdasarkan hakekat
permaslahannya:

• Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada


individu yang sedang menderita gangguan
kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan
gizi.

• Sedangkan gizi masyarakat berkaitan dengan


gangguan gizi pada kelompok masyarakat.
PENGERTIAN
• Ilmu Gizi :
ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan kaitannya dengan kesehatan yang
optimal.
• Yang dibahas :
– Makanan
– Kesehatan tubuh
PENGERTIAN
• Gizi masyarakat : salah satu cabang ilmu gizi
yang mempelajari tentang status konsumsi
dan status gizi masyarakat.
Yang paling banyak dipelajari adalah
faktor yang mempengaruhi keadaan
konsumsi dan status gizi masyarakat.
DEFINISI ILMU GIZI DALAM SKEMA ZAT MKN/ZAT
GIZI/NUTRIEN
 MAKRO
o Karbo-
hidrat
o Lemak.
MAKANAN BHN MKN o Protein.
 BM. Pokok  MIKRO
 BM. Lauk o Vitamin

ILMU GIZI
 BM. Sayur o Mineral
 BM. Buah
NON ZAT MKN
KESEHATAN Fitokimia
KESEHATAN
GIZI
o Masyarakat
o Perorangan
BAHAN MAKANAN
URUTAN PROSES YANG DIALAMI BAHAN
MAKANAN
BHN MAKANAN

PENCERNAAN

PENYERAPAN

Penimbunan METABOLISME

UTILISASI EXRESI
(penggunaan) (pembuangan)
ZAT GIZI MAKRO
• Dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar
(banyak).
• Satuan kebutuhan  Gram (g)
• Penghasil energi (kecuali Protein)
• Digunakan tubuh secara bersama-sama.
KARBOHIDRAT (HIDRAT ARANG)
Cn(H2O)n

• Macam Karbo Hidrat


– Sederhana
• Hanya mengandung gula (semua gula murni):
– Gula pasir dll, madu, sirup, soft drink, dan tepung.

– Kompleks
• Termasuk Serat
• Terdapat kandungan zat gizi lain selain gula :
– Nasi/beras
– Jagung
– Singkong
– ubi
Karbohidarat dalam makanan
• Manis  gula (sakar)
• Tawar  pati
• Molekul dasar Karbohidrat  monosa
(monosakarida).
• Ikatan monosa lebih dari 2  polisakarida
• Jenis-jenis Karbo Hidrat
– Monosakarida
Glukosa Gula sari tumbuhan dan
buah
Fruktosa
Galaktosa
– Disakarida
• Sukrosa  gula pasir
• Maltosa  gula biji kecambah
• Laktosa  gula susu
• Jenis-jenis……
– Polisakarida, ada dua jenis:
• Yang dapat dicerna :
– Hewani  Glikogen
– Nabati Amilum dan Dekstrin.

• Yang tidak dapat dicerna:


– Selulosa
– Pentosan
– Galaktan.
FUNGSI KARBOHIDRAT
 SUMBER ENERGI UTAMA
 YANG TIDAK DPAT DICERNA, MEMBERIKAN
VOLUME KEPADA ISI USUS, RANGSANGAN
MEKANIS  GERAK PERISTALTIK.
 MERUPAKAN BAGIAN DARI STRUKTUR SEL
(GLYKOPROTEIN).
 SIMPANAN YANG TERDAPAT DALAM OTOT DAN
HATI KARBOHIDRAT (GLIKOGEN) YANG MUDAH
DIMOBILISASI JIKA TUBUH MEMERLUKAN
BANYAK ENERGI.
• Bahan makanan pokok (serealia)
• Umbi-umbian dan
• Ekstrak tepung (sagu)
• Kacang-kacangan (sedikit)
• Buah-buahan
• Serat (tdk dapat dicerna)
• Kebutuhan Karbohidrat
– Ditentukan berdasarkan :
• Umur
• Sex
• Aktifitas
– Secara umum:
60-70 % dari total kebutuhan energi per hari
Penyakit-penyakit Yang Berhubungan
dengan Karbo Hidrat
• KEP(=KKP=PCM=PEM).
– Marasmic
– Kwashiorkor
– Gabungan keduanya.
• Kegemukan (Obesitas).
• Diabetes Mellitus (DM.)
• Lactosa intolerance
KATEGORI AMBANG BATAS IMT
(ORANG INDONESIA)

No. KATEGORI IMT

UNDERWIGHT < 18,5

NORMAL 18.5 – 22,9

OVER 23 – 27,49

OBESITAS CLASS I 27,5 – 32,49

OBESITAS CLASS II 32,5 – 37,49

OBESITAS CLASS III > 37,5


Lactose Intolerance
 KELAINAN METABOLISME KARBOHIDRAT
DISAKARIDA
 DEFISIENSI ENZIM LAKTASE  LAKTOSA TDK
DAPAT DIPECAH  GLUKOSA+GALAKTOSA
 DEFISIENSI DISEBABKAN LAKTASE TIDAK
DAPAT DISINTESA/SINTESANYA MENGURANG.
 DARI BAHASA YUNANI (PROTEIOS=YANG PERTAMA/YANG
TERPENTING).
 ERAT HUBUNGANNYA DENGAN PROSES-PROSES KEHIDUPAN.
 ZAT GIZI YANG STRUKTUR KIMIANYA MENGANDUNG UNSUR
“ N “ (NITROGEN).

 Terdapat PROTEIN STRUKTURAL DAN PROTEIN METABOLIK.


• Protein dihidrolisa  20-24 Asam Amino.
• Mutu protein ditentukan oleh kandungan
Asam Aminonya (jenis dan jumlah).
• Dalam bahan makanan mempunyai ciri khas:
– Berbau langu
– berlendir
• Lendir yang dikeluarkan oleh lubang tubuh
 muco protein
• PROTEIN  20 – 24 Asam Amino
– Ada yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh Asam Amino
essensial (ada 8):
• lisin,
• leosin,
• isoleosin,
• treonin,
• valin,
• methionin,
• triptophan,
• phenil alanin.
– Asam amino semi essensial (Arginin, Histidin)
KLASIFIKASI (JENIS) PROTEIN
• Berdasarkan Komponen yang Menyusun
– Simple protein
– Complex protein
– Derivate protein
• Berdasarkan fungsi Fisiologi
– Protein sempurna
– Protein setengah sempurna
– Protein tidak sempurna
 FUNGSI PROTEIN

 ZAT PEMBANGUN (Pertumbuhan dan

Pemeliharaan jaringan).

 PENGATUR

 ANTIBODY

 SUMBER ENERGI (Jika terpaksa/cadangan

glikogen tidak mencukupi)


SUMBER PROTEIN
• PROTEIN LENGKAP (Hewani)
– Daging, ikan, susu,
• PROTEIN SETENGAH LENGKAP
– Kacang-kacangan dan hasil olah
• PROTEIN TIDAK LENGKAP
– Serealia
– Sayuran dan buah
Daftar Kadar Protein Bhn
Makanan
BAHAN MAKANAN Protein BAHAN MAKANAN Protein
(g%) (g%)
SUMBER PROTEIN HEWANI SUMBER PROTEIN NABATI
Daging 18,8 Kacang kedelai, kering 34,9
Hati 19,7 Kacang ijo 22,2
Babat 17,6 Kacang tanah 25,3
Jeroan, iso 14,0 Beras 7,4
Daging kelinci 16,6 Jagung kering 9,2
Ikan segar 17,0 Tepung terigu 8,9
Kerang 16,4 Jampang 6,2
Udang segar 21,0 Kenari 15,0
Ayam 18,2 Kelapa 3,4
Telur 12,8 Daun singkong 6,8
Susu sapi 3,2 Singkong 1.1

Daftar analisa bahan makanan, Depkes, RI.


 DAPAT LARUT DALAM ZAT PELARUT TERTENTU

(ETHER,PETROLEUM BENZENE)

 LEMAK DENGAN TITIK LEBUR TINGGI  PADAT

PADA SUHU KAMAR  LEMAK

 LEMAK DENGAN TITIK LEBUR RENDAH  CAIR

 MINYAK

 PELARUT VITAMIN A, D, E, DAN K.

 SUMBER ENERGI TERBESAR ( 9 kalori )


PERBEDAAN JENIS LEMAK
 DITENTUKAN OLEH MACAM DAN SUSUNAN
ASAM LEMAK
 LEMAK PADAT  mengandung ASAM LEMAK
JENUH.
 LEMAK CAIR  mengandung ASAM LEMAK TAK
JENUH (Kecuali minyak KELAPA)

 ASAM LEMAK TAK JENUH  PUFA (tidak


dapat disintesa tubuh  ESSENSIAL)
ASAM LEMAK ESSENSIAL
 SANGAT DIPERLUKAN TETAPI TUBUH
TIDAK DAPAT MENSINTESA/
MEMBENTUKNYA:
LINOLEIC ACID (Asam Linoleat)
LINOLENIC ACID (Asam Linolenat)
ARACHIDONIC ACID (Asam Arakidonat)
14-N0v-16 imam wirya, diet cvds, STIKES WHS. 32
FUNGSI LEMAK
• SUMBER ENERGI

• BANTALAN ORGAN TERTENTU

• CONTOUR FEMININ (PADA WANITA)  JARINGAN

GLUTEAL, BAHU, DAN DADA.

• DALAM JARINGAN ADIPOSA  MELINDUNGI

HAWA DINGIN.

• PERTUMBUHAN OTAK
KEBUTUHAN LEMAK
 Ditinjau dari FUNGSINYA :

 SUMBER UTAMA ENERGI

 SUMBER PUFA DAN

 PELARUT VITAMIN (A, D, E, K)

 NEGARA KAYA 30 – 40 % TOTAL KALORI

 INDONESIA (rata-rata 7 – 8 % total KALORI)

 IDEAL 15 – 20 % TOTAL KALORI.


ZAT GIZI MIKRO
• Dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi
essensial :
– Komponen enzim
– Berpengaruh terhadap fungsi fisiologis.
• Kelompok Zat Gizi Mikro:
– Vitamin
– Mineral
• Senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh untuk
mempertahankan kesehatan:
- jumlah sedikit.
- harus ada dalam diet setiap hari
(tubuh tidak dapat mensintesa)
• Vitamin yang dapat disimpan dalam tubuh:
• Dalam hepar : vit A,D,K, C dan B12.
• Jaringan adiphose : vit E
• VITAMIN
– Larut lemak  konsumsinya hrs ada lemak.
• Vit. A (Retinol)
• Vit. D (Calsiferol)
Hewani
• Vit. E (Tocoferol)
• Vit. K (Menadion)
– Larut air
• Vit. B kompleks
• Vit. C
VITAMIN LARUT LEMAK

1. VITAMIN A (RETINOL)
Untuk hewan tingkat tinggi berfungsi :

 Pertumbuhan

 Penglihatan

 Reproduksi

 Sekresi mukus dan mempertahankan epitel.


Peranan Vit A. Dalam Pertumbuhan

• Defisiensi vit A menghambat kecepatan


pembentukan Mucopolisakarida 
pembentuk substansi dasar penting jaringan
KOLAGEN
• Vit. A mempengaruhi skelet: Cranium dan
Columna Vertebralis, Dan juga jaringan lunak :
Otak, Medula spinalis
• Jika dalam pertumbuhan defisiensi Vit A  Cranium dan Columna
Vertebralis rusak,  kerusakan otak dan Medula spinalis.

Peranan Vit. A Dalam Penglihatan


-Retina manusia mengandung sel-sel fotoreseptor:
Sel Basili  sensitif terhdp cahaya dg intensitas
rendah.
Sel coni  sensitif terhdp cahaya dg intensitas tinggi.
 Kedua sel reseptor sangat peka terhadap cahaya karena
mengandung senyawa Protein Majemuk Rhodopsin.
 Protein majemuk Rhodopsin berasal dari vitamin A yang disintesa
dalam hati.
 Peranan Vit A dalam Reproduksi
• Dalam hal ini vit A dianggap sebagai
hormon:
– CRBP (Celuller Retinol Binding Protein) / dalam
sel target  inti dan berfungsi untuk
reproduksi.
– Dalam inti tidak terdapat vit A  reproduksi
terganggu.
Peranan Vit A dalam Sekresi Mukus dan
mempertahankan Epitel
• Defisiensi vitamin A akan menyebabkan
Epitel sekretoris mengering  kuman
mudah masuk  infeksi.
• Jika terus menerus terjadi pengeringan
epitel sekretoris  epitel keratinisasi.
• Keratinisasi pada jaringan okuler 
Xerophtalmia  Buta
2.VITAMIN D (CALSIFEROL)

Vit D nama - Vit D2 (Ergokalsiferol)

generik dari - Vit D3 (kolekalsiferol)


Prekusor vit D : -Sterol (bawah kulit)
pada hewan.
-dehidrokolesterol dan
ergosterol  (tumbuhan).
• FUNGSI VIT D
– Meningkatkan absorbsi Kalsium dan
Pospor oleh usus.
– Mempengaruhi langsung
proses Kalsifikasi .
3.VITAMIN E (TOKOFEROL)
 1922, zat larut lemak yang dapat mencegah
keguguran dan sterilitas pada tikus.
 disebut faktor Antisterilitas  Vit E
 1936 dpt diisolasi dari minyak kecambah gandum
 Tokoferol (yunani) :
Tokos = kelainan, dan
Pherein = yang menyebabkan.
• FUNGSI VITAMIN E
– Fungsi utama sebagai Antioksidan.
– Fungsi lain:
Fungsi struktural dalam memelihara integritas
membran sel.
Sintesis DNA
Merangsang reaksi kekebalan.
Mencegah penyakit jantung koroner.
Mencegah keguguran dan sterilisasi.
Mencegah gangguan menstruasi.
4. VITAMIN K ( MENADION )
 FUNGSI
 Penjendalan darah.
 Vitamin K mengkatalisir sintesa
Protrombin  Trombin.
Defisiensi vitamin K  hipoprotrombinemia.

PENYEBAB DEFISIENSI
Pengobatan oral lama
Gangguan absorbsi.
Absorbsi lemak terganggu.
Pemotongan usus.
VITAMIN LARUT AIR
VITAMIN C ( ASAM ASCORBAT )
 FUNGSI
-Sebagai antioksidan.
-Mempermudah absorbsi Fe.

 SIFAT
 Mudah rusak oleh pemanasan
 Mudah rusak pada waktu pemotongan
 Mudah rusak pada peyimpanan
 Cepat rusak oleh adanya logam Cu.
 Stabil terhadap pendinginan
VITAMIN B.12
Disebut juga kobalamin.
Berfungsi :
o Pemeliharaan  sistem saraf
o Pembentukan  sel darah merah (erythrocyt)
o terlibat dalam metabolisme setiap sel dalam tubuh
terutama pengaruhnya pada sintesis dan
regulasi DNA serta pada sintesis asam lemak dan
produksi energi.
o Pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sumber
• Banyak ditemukan pada bahan makanan hewani, seperti :
– Daging, telur, ikan, unggas (ayam dan itik)
– Dalam tempe. (makin busuk makin meningkat)
– Defisiensi mengakibatkan:
• Anemia
• Peradangan sistem saraf (neuritis), dan
• Dementia (kondisi mental yang memburuk.
VITAMIN B KOMPLEKS
• Definisi Vitamin B Kompleks :
– adalah sebuah keluarga vitamin yang larut dalam air, saling terkait
dalam fungsi dan sering hadir bersama dalam makanan.
– Termasuk B kompleks:
• Vitamin B1 (tiamin)
• Vitamin B2 (riboflavin)
• Vitamin B3,(niasin, termasuk asam nikotinat dan nikotinamida)
• Vitamin B5 (asam pantotenat)
• Vitamin B6 (piridoksin)
• Vitamin B7, juga dikenal sebagai vitamin H (biotin)
• Vitamin B9, juga dikenal sebagai vitamin M dan vitamin B-c (asam folat)
• Vitamin B12 (kobalamin)
Fungsi anggota vitamin B
Kompleks :
• Vitamin B1, B2, B3, dan Biotin ambil
bagian dalam produksi energi.
• Vitamin B6 penting untuk metabolisme
Asam amino.
• Vitamin B12 dan Asam folat membantu
dalam Pembelahan sel.
PERAN
- Sebagai Co Enzim
- B1 (Thiamin)  berhubungan dengan sistem
cardiovasculer dan sistem Syaraf
- asam Folat (folacin) dan B12 (cobalamin) 
berhubungan dengan Anemia
Sumber :
• Vitamin B1 (tiamin): sereal (padi, gandum), kacang-kacangan
seperti lentil, almond, sayuran berdaun hijau seperti bayam,
selada, kubis, asparagus. Dari hewani: ikan, telur, susu, dan
daging.
• Vitamin B2 (Riboflavin) : ayam, ikan, telur, kacang-kacangan
(seperti kacang polong dan lentil). Susu, yoghurt dan keju juga
kaya akan riboflavin. Sayuran berdaun hijau seperti bayam,
brokoli, asparagus, dan sereal juga menyediakan sejumlah
besar riboflavin untuk kesehatan.
Sumber :……
• Vitamin B3 (Niacin) : ayam, salmon dan ikan
seperti tuna . Juga kacang-kacangan, pasta
dan gandum utuh.
• Vitamin B6 (piridoksin) : makanan seperti
kentang, kacang-kacangan, daging merah,
unggas, telur dan sereal mengandung sangat
tinggi vitamin B6
• DIBEDAKAN DALAM 2 KELOMPOK
Makro Elemen
Mikro Elemen = Trace Element
Makro Elemen

K, Na, Ca, Mg, P, S, dan Cl.


Fungsi
Sebagai bagian zat yang aktif dalam metabolisme atau
bagian dari struktur sel dan jaringan.
Pengaturan cairan tubuh baik intra/extra seluler (K, Na, S,
dan Cl)
Mikro Elemen (Trace Element)
Mikro element essensial (Fe, Cu, Co, Se, Zn, I, dan
F).

Mungkin Essensial (Cr, Mo.)

Potensial Toxic (Cd, Ar, Al, dan Li.).

Fungsi Trace Element Essensial


Hampir mempengaruhi semua fungsi sel
• Diantaranya :
– Organ Reproduksi (Zn dan Se)
– Pertumbuhan janin (Zn, Cu, dan Mn)
– Komponen Enzim (Zn, Cu, dan Se.)
– Neo transmiter (zn, dan Cu.)
– Anti oksidan (Zn, Cu, Mn, dan Se.)
– Manifestasi klinik penyakit degeneratif dan
metabolik (Zn, Cu, Cr, dan Se).
Antioksidan tubuh dikelompokkan

• Anti oxidan Primer


Antioksidan primer bekerja untuk mencegah pembentukan
senyawa radikal bebas baru  SOD (Superoxid
Dismutase)  Mangan, Seng, Tembaga, dan Selenium.
• Anti oxidan Sekunder
Antioksidan sekunder berfungsi untuk menangkap senyawa
serta mencegah terjadinya reaksi berantai.
ex.: vit E, C, Caroten, asam urat, albumin.
Anti oxidan tubuh……

• Anti oxidan tersier


Antioksidan tersier bertugas memperbaiki
kerusakan sel-sel jaringan yang disebabkan oleh
radikal bebas.
ex.: enzim yang memperbaiki DNA.
SISTEM HOLISTIK PENYEBAB MULTIFAKTORIAL MENUJU KE ARAH
TERJADINYA K.E.P.

Ekonomi negara Pendidikan umum Produksi bahan


rendah Hygiene rendah
kurang Pangan rendah

Pekerjaan rendah Pasca panen Sistem perdagang-


Kurang baik an pangan dan
distribusi
Tidak lancar

Daya beli Persediaan


rendah Penyakit infeksi
Pangan kurang Dan infestasi
cacing
Anak terlalu
banyak KONSUMSI
KONSUMSI
KURANG
Pengetahuan KURANG
Gizi kurang
Absorbsi
Absorbsi
terganggu
terganggu

 Marasmus KEP
 Kwashiorkor
 Marasmickwa-
Utilisasi
shiorkor Utilisasi
terganggu
terganggu
Penilaian Status Gizi

Penilaian Langsung PenilaianTidak Langsung

1. Antropometri 1. Survei Konsumsi


2. Klinis 2. Statistik Vital
3. Biokimia 3. Faktor Ekologi
4. Biofisik
PENILAIAN LANGSUNG

• ANTROPOMETRI
• KLINIS
• BIOKIMIA
• BIOFISIK
ANTROPOMETRI

• Berasal dari kata :


 Anthropos = tubuh
 Metros = ukuran
• Secara umum Antropometri adalah ukuran
tubuh.
 Antropometri Gizi : berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi.
PENGGUNAAN ANTROPOMETRI

• Antropometri digunakan untuk melihat


ketidakseimbangan asupan protein dan
energi.
• Ketidakseimbangan asupan terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air
dalam tubuh.
INDEKS ANTROPOMETRI
• Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
• Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
• Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
• Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA)
PARAMETER ANTROPOMETRI
• UMUR (U)
• BERAT BADAN (BB)
• TINGGI BADAN (TB)
• LINGKAR LENGAN ATAS (LLA)
• LINGKAR KEPALA
• LINGKAR DADA
Tabel : Penggolongan Keadaan Gizi Menurut Indeks
Antropometri (Puslitbang Gizi: 1980. Pedoman Ringkas Cara
Pengukuran Antropometri dan Penentuan Gizi)

STATUS Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarkan indeks


GIZI BB/U TB/U BB/TB LLA/U LLA/TB

Gizi
Baik > 80 % > 85 % > 90 % > 85 % > 85 %
Gizi
Kurang 61-80 % 71-85 % 81-90 % 71-85 % 76-85 %
Gizi
Buruk < 60 % < 70 % < 80 % < 70 % < 75 %
ORANG DEWASA
 BROCA
BB Normal = (TB-100)-10%(TB-100)

 INDEX MASSA TUBUH (IMT)

BB (Kg)
IMT =
TB(m) x TB(m)
KATEGORI AMBANG BATAS IMT (ORANG INDONESIA)

No. KATEGORI IMT

UNDERWIGHT < 18,5

NORMAL 18.5 – 22,9

OVER 23 – 27,49

OBESITAS CLASS I 27,5 – 32,49

OBESITAS CLASS II 32,5 – 37,49

OBESITAS CLASS III > 37,5

WHO, 2004
KLINIS

• Metode penilaian status gizi didasarkan pada


perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.
• Dapat dilihat pada jaringan Epitel (supervisial
epithelial tisue),seperti kulit, mata, rambut, mukosa
oral.
• Digunakan untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical
surveys) tanda-tanda umum dari kekurangan salah
satu atau lebih zat gizi.
PEMERIKSAAN KLINIS (CLINICAL
ASSESMENT)
• Riwayat medis (Medical History)
Mencatat semua kejadian yang berhubungan
dengan gejala yang timbul pada penderita beserta
faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyakit.
• Pemeriksaan Fisik
pengamatan terhadap perubahan fisik, yang ada
kaitannya dengan kekurangan gizi.
BIOKIMIA

• Pemeriksaan status gizi yang dilakukan dengan


menggunakan spesimen berbagai macam
jaringan tubuh(urine, darah, tinja, hati, otot)
yang diperiksa secara laboratoris.
• Metode ini digunakan untuk peringatan
bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi lebih parah.
Pemeriksaan Biokimia Gizi
• Penilaian status zat Besi (Hb,Hematokrit, Besi
serum, Feritrin serum,Transferin saturation).
• Penilaian Status Protein (albumin, Globulin,
Fibrinogen)
• Penilaian Status Vitamin (A,D,E,C,B1,B2,
Niasin)
• Penilaian Status Mineral (I,Zn,Ca,F,Mg,Cr,Se)
Pemeriksaan Zat Gizi Spesifik

• Bertujuan menilai status gizi 4 masalah gizi di


Indonesia, yaitu:
– KEP (kurang Energi Protein)
– AGB (Anemia Gizi Besi)
– KVA (Kurang Vitamin A)
– GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)
BIOFISIK

• Metode penilaian status gizi dengan melihat


kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.
BIOFISIK….
• Digunakan dalam situasi tertentu, seperti
kejadian buta senja epidemik (epidemic of
night blindnes).
• Cara yang digunakan adalah tes adaptasi
gelap.
PENILAIAN TIDAK
LANGSUNG

 SURVEI KONSUMSI MAKANAN


 STATISTIK VITAL
 FAKTOR EKOLOGI
☺SURVEI KONSUMSI
MAKANAN
 Adalah metode penentuan status gizi secara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi.

 Metoda ini dapat memberikan gambaran tentang


konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,
keluarga, dan individu.

 Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan zat gizi.
☺STATISTIK VITAL
 Adalah penilaian status gizi dengan
menganalisa data beberapa statistik
kesehatan ( angka kematian menurut umur,
angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu, dan data lain yang
berhubungan dengan gizi)

 Metoda ini dapat digunakan sebagai bagian


dari indikator tidak langsung pengukuran
status gizi masyarakat.
☺FAKTOR EKOLOGI
 Malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik,
biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah
makanan yang tersedia sangat tergantung
dari keadaan ekologi (iklim, tanah, irigasi, dll)
 Faktor ekologi sangat penting untuk
mengetahui penyebab malnutrisi di suatu
masyarakat sebagai dasar untuk melakukan
program intervensi gizi.

Anda mungkin juga menyukai