Anda di halaman 1dari 11

Pengendalian Etika dalam Bisnis

1. Pengendalian Diri ; Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu


mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak
memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social
Responsibility) ; Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli
dengan keadaan masyarakat, bukan hanya "uang" dengan jalan
memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
3. Mempertahankan Jati Diri ; Mempertahankan jati diri dan
tidak mudah tergoda oleh pesatnya perkembangan informasi
dan teknologi adalah usaha menciptakan etika bisnis.
4. Menciptakan Persaingan yang Sehat ;
Persaingan perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas,
harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan
golongan menengah kebawah, sehingga dengan
perkembangannya perusahaan besar mampu
10/14/20 1
memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya.
5. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan“
Tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi
perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.
6. Menghindari Sifat KKN; bisnis harus mampu menghindari
sikap KKN, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan
dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan
curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang
mencemarkan nama bangsa dan negara.
7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar; pelaku bisnis itu
jangan lakukan tindakan tidak wajar, bila menerima kredit
karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan gunakan data
yang salah.
8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan
Pengusaha; menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus
ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat
dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah
mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang
10/14/20 2
sudah besar dan mapan.
9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat
terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan
konsisten dengan etika tersebut.
10. Memelihara Kesepakatan ;Memelihara kesepakatan atau
menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa Memiliki terhadap
apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan
etika bisnis. Jika etika ini telah dimiliki oleh semua pihak, jelas
semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam
berbisnis.
11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum
positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan
dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis
tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah.

10/14/20 3
Prinsip-prinsip GCG
Transparansi , keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevansi
Kemandirian, keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional, tanpa benturan kepentingan dari manapun yang tidak
sesuai peraturan perundangan,berlaku prinsip-prinsip korporasi yang
sehat.
Akuntabilitas,kejelasan fungsi , pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan secara
efektif.
Kesesuaian (compliance), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Kewajaran ( fairness) , yaitu keadilan dan kesetaraan dalam
memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan mou
Sebagai salah satu wujud pertanggung jawaban atas pengelolaan
sumber daya perusahaan, manajemen berkewajiban untuk menyusun
Laporan Tahunan yang akan dipertanggung jawabkan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham. Dalam perkembangannya, sebagai salah
satu sumber keterbukaan informasi, isi Laporan Tahunan juga
diperhatikan oleh para stakeholder lain yang berkepentingan
terhadap perseroan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
pembentukan persepsi terhadap pelaksanaan Good Corporate
Governance di kalangan koporasi di Indonesia.

Mempertimbangkan pentingnya Laporan tahunan tersebut, khususnya


sebagai bagian dari upaya pemulihan kepercayaan para stakeholder
terhadap penerapan good corporate governance di kalangan dunia
usaha di Indonesia, maka peningkatan kualitas keterbukaan informasi
dalam Laporan tahunan, merupakan suatu hal yang perlu
memperoleh perhatian lebih dari para manajemen perusahaan.
TANGGUNG JAWAB BISNIS
Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial
suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri.
Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai
etika pergaulan bisnis. Seperti halnya manusia pribadi juga
memiliki etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis
dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu
etika pergaulan bisnis.
A.Tanggung jawab terhadap pelanggan
Hubungan tanggung bjawab antara bisnis dengan
langgananya merupakan hubungan yang paling banyak
dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika bisnis
secara baik. Adapun binis dengan langganan ini dapat disebut
disini misalnya saja

10/14/20 6
1.Menetapkan kode etik tanggung jawab,
Tanggung jawab ini lebih menekankan terhadap produk
khususnya, kualitasnya, kemasanya sehinnga membuat
konsumen dapat mengetahui isi didalamnya, penjelasan tentang
isi serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalamnya
(untuk semacam obat, makanan dan sejenisnya).
2.Memantau Keluhan
Monitor kualitas produk, bisa dilakukan dengan cara memantau
dan mengetahui dengan jelas keluhan pelanggan. Keluhan
diterima customer servise yang kemudian di distribusikan ke
bagian yang berbeda dari proses produksi untuk mastikan proses
berjalan sesuai yang di harapkan. Ini melibatkan bagaian dari
proses itu yang dikeluhkan, untuk mendapatkan koreksi, agar
dapat memuaskan pelanggan.
3.Umpan balik pelanggan
Cara ini lebih efektif dengan cara meminta umpan balik dari
pelanggan untuk memeberikan tanggapannya atas produk yang
10/14/20 7
baru dibelinya. Umumnya untuk produk yang bernilai tingggi dan
Tanggung jawab terhadap Karyawan
Perusahaan pada umumnya selalu berpandangan untuk
memajukan bisnisnya sering kali harus berurusan dengan
karyawannya. Hubungan bisnis dengan karyawan ini meliputi
beberapa hal yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training),
Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan
pangkat) maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan
hubungan kerja). Bagi perusahaan yang beretika baik harus
berupaya untuk memajukan kesejahteraan karyawannya
1.Keselamatan karyawan
Perusahaan harus memastikan tempat kerja karyawan harus
aman dan sehat dalam proses produksi. Peralatan dan mesin
serta alat pelindung keselamatan haruslah tersedia dan di
periksa dan di monitor di setiap waktu, hal ini untuk memastikan
semua dapat berfungsi dengan baik. Keselamat karyawan
haruslah menjadi perhatian utama bagi perusahaan. Selain
melakukan
10/14/20
tindakan pencegahan juga peningkatan moral bagai8
2. Konflik dengan Karyawan
Keputusan yang dilematis harus di pertimbangkan dengan
seksama dan hati-hati. Disatu sisi secara substansial keputusan
untuk memuaskan pemegang saham, tapi disatu sisi harus
melakukan pengurangan karyawan. Dilema ini memang tidak ada
solusi yang sempurna, namun diusahakan dapat memeprkecil
dampak buruknya
3. Memuaskan Karyawan
Selain memastikan dengan memberikan keselamatan kerja perlu
dimpertimbangkan untuk memberikan kepuasan kerja agar
mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik. Bila karyawan
bekerja dengan baik tentu aka membawa dampak produk yang
dihasilkan akan lebih baik dan akan membuat kepuasan
pelanggan.

10/14/20 9
Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya
lebih-lebih bila Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas
dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga
pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada
para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur
akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan
investasi yang keliru. (kasus Oracle dan Enron)
Tanggung Jawab terhadap Kreditor
Tanggung jawab dengan lembaga-lembaga keuangan terutama
pajak pada umumnya merupakan tanggung jawab yang bersifat
finansial, hal ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan
penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan
Rugi dan Laba misalnya. Laporan finansial tersebut haruslah
disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi
kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan
tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.10
10/14/20
Tanggung jawab terhadap Lingkungan
Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan
kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi,
ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis
yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang
menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung
jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis.
Dengan penuh kesadaran dan juga control dari lingkungan (baik pemerintah
maupun institusi pengawasan lingkungan) harus terus memantau limbah
perusahaan agan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apakah
pencemaran udara, air dan tanah. Umumnya mengacu pada analisa dampak
lingkungan yang diajukan dalam awal pelaksanaan projek.
F. Tanggung Jawab terhadap Komunitas
Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan
kepedulian bisnis terhadap keseluruhan, baik lingkungan alam, teknologi,
ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat, lebih-lebih terhadap
masyarakat atau komunitas baik ditingkat local maupun internasional. Bisnis
yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang
menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung
jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis.
10/14/20 11

Anda mungkin juga menyukai