Anda di halaman 1dari 45

BAB 1

Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi


PENDAHULUAN

Unilever
Unilever adalah sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti
sabun, detergen, margarin, dan minyak sayur, makanan yang terbuat dari susu dan es krim, makanan dan minuman
dari teh, serta produk kosmetik. Perusahaan tersebut sangat lekat dengan kehidupan masyarakat dunia karena
produknya hampir ada dan digunakan di setiap negara.
Unilever berdiri pada 1930 dan berkantor pusat di London dan Rotterdam. Memiliki dua induk, Unilever NV dan
Unilever PLC, cabang-cabang Unilever tersebar di seluruh dunia dan beroperasi di 75 negara termasuk Indonesia. Di
Indonesia, PT Unilever didirikan pada 5 Desember 1933 dan berkantor di Jakarta.
Sebagian besar bentuk usaha di masing-masing negara adalah anak perusahaan, sementara beberapa lainnya adalah
cabang. Untuk keperluan penerbitan laporan keuangan di pasar modal Inggris, perusahaan menyusun laporan
konsolidasi dari anak-anak perusahaan dan cabang yang berada di berbagai negara. Namun, sebelum IFRS berlaku,
masing-masing negara memiliki standar akuntansi sendiri untuk digunakan sebagai dasar menyusun laporan
keuangan.
Berbedanya standar pelaporan yang digunakan tentunya menimbulkan kesulitan saat laporan keuangan harus
diserahkan ke kantor pusat. Kantor pusat harus membuat penyesuaian dan rekonsiliasi data keuangan untuk
disesuaikan dengan standar akuntansi yang digunakan oleh kantor pusat. Mengingat laporan keuangan di masing-
masing negara tersebut sebagian besar juga terdaftar di pasar modal, maka penyesuaian dan rekonsiliasi harus
dilakukan secara transparan dan penjelasannya dicantumkan dalam laporan keuangan. Kantor pusat harus
menyediakan staf yang memahami standar akuntansi di berbagai negara agar proses penggabungan dan konsolidasi
usaha dapat dilakukan.
Apakah manfaat bagi PT Unilever dengan menggunakan IFRS sebagai standar dalam menyusun laporan
keuangan?
Apakah manfaat bagi investor PT Unilever dengan penggunaan IFRS?
1
AGENDA

1. Akuntansi dan Laporan Keuangan sebagai Bahasa Bisnis


2. Akuntansi Keuangan dan Perbedaannya dengan Akuntansi Manajemen
3. Jenis-jenis Laporan Keuangan
4. Akuntansi dan Alokasi Sumber Daya
5. Standar Akuntansi Keuangan
6. Empat Pilar Standar Akuntansi
7. Perkembangan IASB dan IFRS
8. Perkembangan DSAK dan PSAK
9. Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan
10. Kerangka Konseptual US-GAAP
11. Konvergensi US-GAAP dan IFRS
12. Tantangan Akuntansi di Masa Mendatang

2
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI BAHASA BISNIS

Akuntansi  sistem dengan input data/informasi dan output berupa informasi dan
laporan keuangan yang bermanfaat bagi pengguna internal maupun eksternal
organisasi. (Kieso, 2010)

Menjelaskan kinerja
keuangan dalam periode Merangkum transaksi, Transaksi: kejadian
memproses, dan dalam perusahaan
tertentu dan kondisi
menyajikan dalam yang memengaruhi
keuangan pada tanggal bentuk laporan
tertentu posisi keuangan

Menilai kinerja dan kondisi Fokus akuntansi


keuangan pada informasi
keuangan

Memprediksi kinerja di masa


mendatang
3
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI BAHASA BISNIS
(lanjutan)

• Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


Tanpa ada bukti yang Serangkaian kegiatan • Laporan Laba Rugi Komprehensif
otentik  transaksi untuk merangkum • Laporan Perubahan Ekuitas
tidak dapat dicatat transaksi menjadi • Laporan Arus Kas
dan dibukukan. laporan. • Catatan atas Laporan Keuangan

• Internal 
manajemen dan
karyawan
• Eksternal 
pelanggan,
kreditor,
supplier, public
interest group,
dan badan
pemerintah

4
AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERBEDAANNYA DENGAN AKUNTANSI
MANAJEMEN

Hal Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen


Definisi Bidang akuntansi yang Bidang akuntansi yang
membahas penyusunan berfokus pada akuntansi untuk
laporan keuangan untuk tujuan internal perusahaan
pengguna eksternal. atau entitas.
Standar US–GAAP Masing-masing perusahaan
PSAK (Indonesia)
Tujuan Berbagai tujuan Pengendalian dan
perencanaan
Sumber Data historis Data historis
Informasi Data proyeksi Data proyeksi
Informasi non-keuangan

5
AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERBEDAANNYA DENGAN AKUNTANSI
MANAJEMEN (lanjutan)

 Memberikan informasi mengenai posisi keuangan,


kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
Tujuan Laporan laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Tujuan Laporan
Keuangan
Keuangan  Menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
(PSAK 1)
(PSAK 1)
(stewardship) dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
 Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pemakai.
 Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di
masa lalu.
6
JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan


daftar yang sistematis dari aset, utang, dan modal pada tanggal tertentu

Laporan Rugi
ikhtisar pendapatan dan Laba
bebanKomprehensif
untuk periode tertentu
untuk mengetahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami

Laporan Arus Kas


alat evaluasi perubahan aset bersih perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan kas di masa mendatang
7
JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

8
AKUNTANSI DAN ALOKASI SUMBER DAYA

Standar • Pasar Modal yang


Kerangka Efisien
Akuntansi
Konseptual
Berkualitas • Keputusan yang
Tepat

Laporan
Manajemen Keuangan yang
Corporate Informasi yang
Governance Relevan dan Berkualitas
Andal (reliable)

Independen Dampak Informasi


Asimetris
Kualitas
Standar Audit 1. adverse selection
Audit 2. moral hazard
Kompeten
9
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Fungsi: Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan


sehingga laporan keuangan antar-entitas jadi lebih seragam.

Standar Akuntansi Keuangan Terdiri Atas:


 Kerangka Dasar Penyusunan
Kerangka Dasar
Tujuan
Komponen Laporan
Karekteristik Kualitatif
Asumsi dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Pelaporan Keuangan

Pernyataan Standar Akuntansi


Pedoman untuk Penyusunan Laporan
Pengaturan Transaksi/Kejadian
Komponen Tertentu dalam Laporan Keuangan
Definisi, Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, dan Pengungkapan
10
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan


di Dunia di Indonesia


IFRS (International Financial

Standar Akuntansi Keuangan
Reporting Standard) disusun (PSAK)
oleh International Accounting ●
Standar Akuntansi Entitas
Standard Board (IASB) Tanpa Akuntabilitas Publik

US-GAAP (US Generally (SAK ETAP)
Accepted Accounting Principles) ●
Standar Akuntansi Syariah
disusun oleh Financial ●
Standar Akuntansi
Accounting Standard Board ( Pemerintahan

11
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

Standar akuntansi keuangan mulai mengadopsi International Financial Reporting


Standard (IFRS).

Tiga Ciri Utama IFRS

Principal Based Fair Value Disclosure

Hanya mengatur hal-hal Penggunaan nilai wajar Tujuan  pengguna


pokok  meningkatkan laporan keuangan dapat
Prosedur dan kebijakan relevansi informasi mempertimbangkan
detail diserahkan akuntansi  informasi yang relevan
kepada pemakai pengambilan keputusan dan perlu diketahui

12
EMPAT PILAR STANDAR AKUNTANSI

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) digunakan untuk perusahaan yang


memiliki akuntabilitas publik, yaitu perusahaan terdaftar atau dalam proses
pendaftaran di pasar modal atau perusahaan fidusia (yang menggunakan dana
masyarakat seperti asuransi, perbangkan, dan dana pensiun

Standar Akuntansi Keuangan ETAP (PSAK ETAP) mengadopsi dari IFRS untuk
small medium enterprise (SME) dengan beberapa penyederhanaan.

Standar Akuntansi Syariah (PSAK Syariah) adalah standar yang digunakan


untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau perusahaan berbasis syariah.
Dikembangkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAK Syariah)

Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) adalah standar akuntansi yang


digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan, baik
pusat maupun daerah.

13
PERKEMBANGAN IASB DAN IFRS

• IFRS meliputi
• IAS (International Accounting
Standard)

IAS (International Accounting Standard) • SIC (Standing Interpretation
Committee)
• IFRIC ( International Finacial Reporting
Interpretation Comimittee)

IASC (International Accounting Standard Committee)

Tujuan IASB
• Mengembangkan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, yang dapat dipahami
dan diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat dihasilkannya
laporan keuangan dan laporan keuangan lain yang berkualitas, transparan, dapat
dibandingkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dan partisipan dari berbagai
pasar modal seluruh dunia mengambil keputusan ekonomi
• Mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna.
• Melakukan konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.
14
 Proses adopsi IFRS berbeda di setiap negara. Beberapa negara
melakukan adopsi penuh tanpa pengecualian, beberapa negara
dengan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya menggunakan
IFRS namun tetap diberi nomor menggunakan nomor standar
lokal di negara tersebut, seperti Inggris, australia dan Hongkong
 Proses ke 2 adalah melakukan adaptasi dari IFRS ke dalam
standar akuntansi negara tersebut. Proses adaptasi ini dilakukan
dengan menterjemahkan dan menyesuaikan beberapa isi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut.
 Indonesia menggunakan metode adaptasi, IFRS diterjemahkan
dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Namun, proses
adaptasinya dijelaskan secara transparan dalam setiap standar
yang dikeluarkan.

16
PERKEMBANGAN IASB DAN IFRS (lanjutan)

Standar Akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara


transparan dan akuntabel.

due process

 Dewan standar yang independen.


 Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematik.
 Bekerja sama dengan investor, regulator, pelaku bisnis utama, dan profesi
akuntan global di setiap tahapan proses.
 Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun
standar.

15
PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK

23 Desember
1973 1983 1984
1957
Komite PAI
Pasar modal Komite PAI mengembang
IAI berdiri
kembali aktif. merevisi PAI kan standar
Panitia akuntansi
Penghimpun untuk industri
Bahan dan tertentu
Struktur GAAP
dan GAAS.

PAI dan NPA

16
PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK (lanjutan)

1994 Oktober 1994 1994–1998 2008

Membentuk
mengubah IAI
tim kerja IAI
nama Komite memutuskan
untuk mensahkan
PAI menjadi utk
melakukan KDPPLK dan
Komite SAK konvergensi
revisi standar 35 PSAK
 DSAK dg IFRS
akuntansi

PSAK
1994

17
PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK (lanjutan)

Ikatan Akuntan Indonesia pada 2008 mengeluarkan keputusan untuk melakukan


konvergensi dengan IFRS yang akan diberlakukan secara efektif pada 2012.

Kategori proses pengembangan oleh DSAK:


 Merevisi standar akuntansi yang telah ada untuk disesuaikan dengan
pengaturan sesuai IFRS terbaru.
 Menambahkan standar baru yang belum diatur dalam PSAK.
 Mencabut PSAK yang tidak ada standarnya dalam IFRS.

18
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN

Kerangka Konseptual menurut PSAK


Kerangka Konseptual ditujukan untuk:
terdiri dari:
 Penyusun standar akuntansi  Pengguna laporan keuangan
keuangan  melaksanakan tugasnya  Tujuan laporan keuangan
 Penyusun laporan keuangan   Asumsi dasar
menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam SAK  Karekteristik kualitatif
 Auditor  memberikan opini  Konsep pengakuan dan pengukuran
unsur laporan keuangan
 Para pemakai  menafsirkan
informasi yang disajikan dalam  Konsep pemeliharaan modal
Laporan Keuangan

19
KERANGKA
KONSEPTUAL
MENURUT IFRS

20
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Pengguna
 Investor → menilai entitas dan kemampuan entitas membayar dividen di
masa mendatang
 Karyawan → kemampuan memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan
kesempatan kerja
 Pemberi jaminan → kemampuan membayar utang dan bunga yang akan
memengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman
 Pemasok dan kreditor lain → kemampuan entitas membayar liabilitasnya
pada saat jatuh tempo
 Pelanggan → kemampuan entitas menjamin kelangsungan hidupnya
 Pemerintah → menilai bagaimana alokasi sumber daya
 Masyarakat → menilai tren dan perkembangan kemakmuran perusahaan

21
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Tujuan
Menurut Kerangka Dasar IFRS: Menyediakan informasi terkait posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.

posisi keuangan entitas pada satu waktu


Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
tertentu

kinerja perusahaan dalam satu periode


Laporan Laba Rugi
laporan laba rugi komprehensif
posisi keuangan entitas pada satu waktu
Perubahan Posisi Keuangan
tertentu

22
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Asumsi
pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui
Basis Akrual pada saat terjadinya (bukan pada saat kas
diterima atau dibayarkan)

entitas akan melanjutkan usahanya di masa


Kelangsungan Usaha
depan

23
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Karekteristik Kualitatif
• laporan keuangan harus dapat dipahami
agar dapat digunakan untuk pengambilan
Dapat Dipahami
keputusan
• memuat karekteristik dapat dibandingkan

• informasi memengaruhi keputusan


ekonomi pemakai
• evaluasi masa lalu, masa kini, atau masa
Relevan
depan, menegaskan atau mengoreksi hasil
evaluasi di masa lalu
• berhubungan dengan materialitas
24
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Karekteristik Kualitatif
bebas dari pengertian yang menyesatkan,
Keandalan kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya


Penyajian Jujur

Substansi Mengungguli Bentuk


Netralitas

Pertimbangan Sehat


Kelengkapan

Penyajian Wajar

25
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


manajemen harus menyeimbangkan
Tepat Waktu manfaat informasi tepat waktu dan
keandalan informasi

manfaat yang dihasilkan informasi harus


Keseimbangan Biaya dan Manfaat
melebihi biaya penyusunannya

Keseimbangan antara Karekteristik Kulitatif untuk memenuhi tujuan laporan keuangan

26
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Unsur Laporan Keuangan

Posisi Keuangan
Liabilitas
Aset
utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa
Ekuitas
sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan hak residual atas aset perusahaan
arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh mengandung manfaat ekonomi setelah dikurangi semua kewajiban
27
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Unsur Laporan
Keuangan
Kinerja
Penghasilan (Income) Beban (Expenses)
kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus
pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal
28
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
 ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang mengalir dari atau ke dalam
perusahaan; dan
 mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal

29
KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Biaya Historis Biaya Kini (current cost) Nilai Realisasi/ Nilai Sekarang (present
(historical cost) Penyelesaian (realisable/ value)
settlement value)
nilai yang dapat diperoleh
biaya yang seharusnya dengan menjual aktiva arus kas masuk bersih di masa
biaya perolehan pada diperoleh sekarang atau dalam pelepasan normal depan yang didiskontokan ke
tanggal transaksi pada saat pengukuran (orderly disposal) nilai sekarang

30
KONSEP PEMELIHARAAN MODAL

modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas, yaitu uang atau daya
beli yang diinvestasikan

Pemeliharaan Modal Keuangan Pemeliharaan Modal Fisik


laba jika jumlah finansial (atau laba jika kapasitas produktif fisik
uang) dari aktiva bersih pada akhir (atau kemampuan usaha) pada akhir
periode > jumlah finansial (atau periode > kapasitas produktif fisik
uang) dari aktiva bersih pada awal pada awal periode, setelah
periode, setelah memasukkan memasukkan kembali setiap
kembali setiap distribusi kepada, distribusi kepada, dan
dan mengeluarkan setiap kontribusi mengeluarkan setiap kontribusi dari,
dari, para pemilik selama periode para pemilik selama suatu periode

31
KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT US-GAAP

sumber:
Horgren &
Harrison, 2007

32
KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT US-GAAP (lanjutan)

Tujuan laporan keuangan menurut kerangka konseptual US GAAP sama


dengan menurut IFRS  memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan.

Karekteristik Kualitatif

Karekteristik Primer Karekteristik Sekunder

33
KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT US-GAAP (lanjutan)

Unsur Laporan

Laba
Liabillitas Pendapata
Aset Komprehen
Pemilik n
sif

Keuntunga
Investasi
Ekuitas Beban n dan
Pemilik
Kerugian

34
KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT US-GAAP (lanjutan)

Asumsi Dasar
informasi keuangan yang disajikan terkait entitas yang
Entity
dilaporkan terpisah dari pemilik dan entitas lain

entitas diasumsikan akan terus beroperasi dalam


Going Concern
waktu yang tidak ditentukan

nilai-nilai dalam laporan keuangan dinyatakan dalam


Monetary Unit
unit satuan mata uang

pelaporan keuangan disajikan dalam periode agar


Periodicity kinerja pada periode tersebut dan kondisi keuangan
pada setiap akhir periode dapat dilihat

35
KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT US-GAAP (lanjutan)

Prinsip Dasar
Historical Cost mengharuskan pengakuran didasarkan harga perolehan

Revenue Recognition pendapatan diakui jika telah realized dan earned

Matching Cost pengakuan beban didasarkan pada konsep penandingan antara


Against Revenue beban dengan pendapatan

informasi keuangan harus mengungkapkan semua fakta terkait


Full Disclosure informasi keuangan yang berguna bagi pemakai untuk
pengambilan keputusan

36
KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT US-GAAP (lanjutan)

Kendala Informasi
penyusun laporan keuangan harus mempertimbangkan biaya
Keseimbangan Biaya
untuk menghasilkan informasi dan manfaat dari informasi yang
dan Manfaat
dihasilkan

Materialitas

dalam kondisi ketidakpastian:


• menunda pengakuan pendapatan dan aset sampai terealisasi
Konservatif
• mempercepat pengakuan beban dan liabilitas saat potensi
kerugian ada dan dapat diukur dengan andal

Praktik Industri
37
KERANGKA KONSEPTUAL MENURUT US-GAAP (lanjutan)

sumber:
Horgren &
Harrison, 2007

Karekteristik Kualitatif US-GAAP


38
KONVERGENSI US-GAAP DAN IFRS

Reporting Entity dimasukkan sebagai bagian tersendiri dalam kerangka dasar. Isinya
menjelaskan tentang laporan keuangan yang dihasilkan.

karekteristik kualitatif

karekteristik kualitatif yang dapat


karekteristik kualitatif fundamental
meningkatkan relevansi

39
KONVERGENSI US-GAAP DAN IFRS (lanjutan)

 Asumsi yang digunakan dalam kerangka konseptual hanya kelangsungan


usaha, sedangkan asumsi akrual tidak ada.

 Unsur laporan keuangan dan konsep pemeliharaan modal masih relatif


sama.

 Terdapat beberapa perubahan pengakuan dan pengukuran dalam kerangka


konseptual yang baru.

40
TANTANGAN AKUNTANSI DI MASA MENDATANG

banyak angka dalam laporan keuangan


pengukuran menggunakan
yang tidak berasal dari proses pencatatan
fair value
akuntansi

banyak angka dalam laporan keuangan


informasi yang disajikan
yang tidak berasal dari proses pencatatan
dalam Laporan Tahunan
akuntansi

pengguna laporan keuangan


akuntansi menyediakan membutuhkan informasi untuk
informasi historis memprediksi apa yang terjadi di masa
datang

41
TANTANGAN AKUNTANSI DI MASA MENDATANG (lanjutan)

proses akuntansi dapat dilakukan dengan


perkembangan teknologi
cepat dan komponen aset takberwujud
komputer dan informasi
entitas makin besar

sumber daya manusia memegang peranan


penting dalam laporan keungan karena
sumber daya manusia
menjadi penyusun dan pemeriksa laporan
keuangan

42
TERIMA KASIH

43

Anda mungkin juga menyukai