Anda di halaman 1dari 19

OPTIMALISASI HASIL

PEMBELAJARAN

A. PERINGKAT DAN PERKEMBANGAN


B. BELAJAR TUNTAS
C.DIMENSI HASIL PEMBELAJARAN
D. SASARAN DAN PROSEDUR PENILAIAN
A. PERINGKAT DAN PERKEMBANGAN
 Kemamupuan peserta didik baik secara individu maupun
keseluruhan dapat dilihat dari hasilnya, baik melalui
penilaian ulangan dan nilai lainnya, halini dapat terlihat
dalam daftar hasil dan dengan secara stistik dapat diolah
dan dipelajari kecenderungannya
 Peserta didik energi pembelajarannya dapat dienergikan
dan disinergikan dengan berbagai elemen diluar dirinya
secara optimal akan terpicu dan terpacu kecepatan
belajarnya sehingga dapat mencapai hasil yang optimal
 Peserta didik itu akan bersaing secara sehat. Kondisi ini
akan menghasilkan kurve kesebelah kanan
 Sebaliknya bila pendidik tidak dapat meng-energikan dan
mensinergi enegi pembelajaran terdidik dengan sungguh-
sungguh bisa terjadi kurva miring kekiri
. PERINGKAT DAN PERKEMBANGAN
Kurva
Normal Miring Kekiri

Miring Kekanan Normal di Kanan


A. PERINGKAT DAN ……
 Kegagalan atau bila kondisi yang yang diharapkan tidak
tercapai, ditangan pendidiklah tanggung jawab
keberhasilan itu harus di pertanyakan
 Pendidik berkewajiban mensukseskan proses
pembelajaran dengan segala daya upaya yang terbaik
 Pendidik harus menggerakkan potensi dan energi peserta
didik untuk mencapai hasil yang optimal, bila perlu
sampai menghasilkan kurva disebelah kanan
 Dengan melihat daftar hasil dari kemampun individu dari
masing-masil mata pelajaran, maka dapat dibuat analisa
kelemahan-kelemahan apa dan siapa akan ditemukan.
 Dengan demikian dapat dibuat cara-cara yang tepat untuk
memacu dan memicu eneri terdidik yang masih memiliki
kekurangan
B. BELAJAR TUNTAS
 1.Pengertian
 Balajar tuntas artinya tidak tersisa, semua bahan pelajaran
dipelajari sampai habis, atau optimal
 Hal ini terkait potensi dan proses pengembangan peserta
didik dari waktu kewaktu, setahap demi setahap yang
diharapkan harus maju
 Dalam pertemuan 12 telah dibahas tentang arah dan wilayah
transformatif (transformasi pendidikan ) yaitu : transformasi
1.Potensi, 2.WPKNS, 3.Sosial-Ekonomi, 4.Budaya antar
Generasi, dan 5. Dunia-Akhirat sedangkan target
perkembangan perserta didik ada pada wilayah terget
perkembangan dan kehidupan yang meliputi :
 1.Potensi Diri, 2.Tugas Perkembangan 3.Standar Kompetensi
Lulusan 4. kehidupan berkarir 5.Kehidupan berkeluarga
6.Kehidupan bermasyarakat / berbangsa / bernegara dan 7.
Kehidupan beragama
 Dapat digambarkan matriks sbb.
Keterkaitan antara Fungsi Transformasi Pendidikan dengan Wilayah Target
Perkembangan Pembelajaran
Fungsi Transformasi Pendidikan
Wilayah Target
Perkembangan Bud antr Dunia-
Pembelajaran Potensi WPKNS Sos-Ek
Generasi Akhirat

1.Potensi diri 1 2 3 4 5
2.Tugas Perkembangan 6 7 8 9 10
3. Standar Kopentensi
Kelulusan 11 12 13 14 15
4.Kehidupan Berkarier 16 17 18 19 20
5.Kehidupan Berkeluarga 21 22 23 24 25
6.Kehidupan Bermasy /
Berbangsa / Bernegara 26 27 28 29 30
7.Kehidupan beragama 31 32 33 34 35
Sel 2 ; Mewujudkan potensi terdidik dan berkemampuan WPKNS
Sel 4 ; Mewujudkan potensi terdidik berkemampuan dalm kehidupan berbudaya berkembang
terus ke generasi berikut
Sel 8 ; Mewujudkan tugas perkemb terddidik dlm kehidupan sos-ekon
Sel 20 ; Mewujudkan kemampuan berkarier, bertakwa agar bahagia dunia akhirat
B. BELAJAR TUNTAS
 2.Ketuntasan Belajar
 Kita kenal belajar tuntas, dalam dunia pendidikan adalah
mastery learning, ditekankan keseriusan pelaksanaan
kegiatan dengan mengerahkan segenap energi
pembelajaran
 Pencapaiannya al: Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi
(SK) Kompetensi dasar (KD), Intake (tingkat kemampuan
dasar/potensi terdidik mengikuti pembelajaran), Dll.
 Penetapan KKM misalnya degan dilakukan klarifikasi
semua matapelajaran
 Penetapan kualiatas intake, dengan mesama ratakan
potensi terdidik pada awal pembelajaran
 Penetapan kualitas sarana dan prasarana agar di fahami
apa adanya.
B. BELAJAR TUNTAS……
 3.Maju Berkelanjutan
 Upaya pendidikan hendaknya berupaya menuntaskan
perkembangan peserta didik dengan arah optimalisasi
pengembangan potensi terdidik.
 Pendidik harus membangun sistem sehingga proses
pembelajaran yang dikembangkan menjadi arena terdidik
untuk mengaktifkan dirinya untuk mencapai target,
mereka yang kurang kuat harus dibimbing oleh pendidik,
dengan cara apapun
 Agar terdidik menjalani proses pembelajaran dalam
suasana maju berkelanjutan, pendidik harus aktif
nenetapkan terget-terget,direntangkan sehingga terdidik
terus dalam monitor untuk dipacu untuk meraihnya
 Target minimal misalnya (seperti SKL, KD dll) adalah
target terdidik paling dekat yang harus diraihnya
 Pokok-pokok maju berkelanjutan adalah :
B. BELAJAR TUNTAS……
 a. Identifikasi potensi / kemampuan terdidik ; lengkapi data
tentang potensi terdidik dengan baik dan benar
 b.Tersusunnya target-target pembelajaran ; SKL,KD,dll
 c.Beri kesempatan terdidik beraktivitas optimal
 d.Pencapaian target dan penilaian berkelanjutan ; arahan dan
dorongan berdasar catatan perkembangan yang dinamik dari
waktu ke waktu
 Tindak lanjut atas kondisi pencapaian target ; selain
pengayaan atau remidial, juga diberikan dalam wujud a.
pelayanan konseling dan b. kegiatan ekskul yang tepat
 Pelaksanaan proses pembelajaran tidak diperkenankan
menghambat atau mencideriai berlangsungnya maju
berkelanjutan, Sehingga tidak ada tindakan skorsing, tinggal
kelas,dikeluarkan dsb.
 Kesemuanya itu adalah kegiatan maju berkelanjutan untuk
D.DIMENSI HASIL PEMBELAJARAN
 Pendidikan Adalah hajat hidup orang banyak, tanpa
pendidikan HMM yang seharusnya dimuliakan , akan
kehilangan arah dan maknanya, maka pendidikan harus
berhasil
 Hasil belajar yang berguna adalah : 1. dapat diwujudkan,
konkrit dan dapat diakses dengan hati, rasa, pikir, 2.
Normatif , sesuai nilai dan norma, 3.Berpotensi memberi
nilai tambah 4.Disukai, direplikasi dan dikembangkan 5.
Menyumbang pada kemaslahatan kehidupan
 Keberhasilan belajar harus mengandung makna tertentu,
dan memberikan daya untuk berbuat atau untuk
berkembang lebih lanjut, setidaknya menjadi karya yang
bermanfaat bagi peserta didik itu sendiri.
 Dimensi hasil memiliki tiga karakteristik yaitu ; Makna
Guna, Daya Guna dan Karya Guna
D.DIMENSI HASIL PEMBELAJARAN
 Wilayah materi WPKNS, Dimensi belajar TBMTbI dan Lima-i
memiliki keterkaitan dengan Maknaguna, Dayaguna dan
Karyaguna
 Isi kandungan masing-masing WPKNS, TBMTbI harus
berguna dalam kehidupan bermasyarakat dan bermakna,
merupakan suatu karya dan mempunyai daya
 Ketiga dimensi pembelajaran saling terkait satu dengan yang
lain dan menjadi kesatuan yang menentukan kualitas hasil
pembelajaran secara menyeluruh
 Kesatuan ketiga dimensi hasil pembelajaran membentuk apa
yang disebut “triguna hasil pembelajaran”
 Proses pembelajaran terwujud dalam hasil pembelajaran;
berniali tambah, disukai, diterima dan menyumbang pd
kemaslahatan masyarakat
 Gambar sebagi berikut : Karyaguna adalah puncak hasil
pembelajaran didasarkan pada Maknaguna dan Dayaguna
Triguna Hasil Pembelajaran
KARYAGUNA

MAKNAGUNA DAYAGUNA
D. SASARAN DAN PROSEDUR PENILAIAN
 Penilaian merupakan kegiatan yang terintegrasikan didalam
keseluruhan rangkaian proses pembelajaran.
 1.SASARAN PENILAIAN
 Berkenaan dengan proses pembelajaran ada dua sasaran utama
dalam kegiatan penilaian, yaitu proses terlaksananya
pembelajaran dan isi perolehan yang didapat peserta didik yang
menjalani proses pembelajaran yang dimaksudkan.
 a.Penilaian proses pelaksanaan
Ada tiga hal pokok yang perlu dinilai berkenaan dengan pelaksanaan
proses pembelajaran, yaitu dilihat dari sisi pilar, unsur, dan
struktur penyelenggaraannya. 1.Pilar pembelajaran meliputi
kewibawaan (high-touch) dan kewiyataan (high-tech) yang
dilaksanakan oleh pendidik; 2.unsur pembelajaran meliputi
adanya tujuan, materi, metode, dan alat bantu, serta penilaian;
3.struktur pembelajaran meliputi terkelolanya proses penyusunan
RPP (Rencana Proses Pembelajaran), penyiapan sarana,
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran itu sendiri, dan penilaian
protes dan hasil-hasilnya.
D. SASARAN DAN PROSEDUR……
b.Penilaian isi perolehan
Perolehan peserta didik dari proses pembelajaran yang
diikutinya, meliputi semua hal yang terkandung didalam
tujuan dan isi materi pembelajaran dari waktu ke waktu,
dengan memperhatikan standar dan target-target
pembelajaran yang ada.

2.PROSEDUR PENILAIAN
Bahasan tentang prosedur penilaian meliputi komponen
berkenaan dengan tujuan, bentuk dan rancangan penilaian;
kegiatan pengukuran aspek-aspek sasaran penilaian;
penafsiran data hasil pengukuran; penggunaan hasil
penilaian; dan pelaporan proses dan hasil penilaian.
D. SASARAN DAN PROSEDUR……
a.Tujuan, bentuk dan rancangan penilaian
Tujuan umum penilaian adalah untuk mengungkapkan dan
memberikan posisi terhadap proses pelaksanaan
pembelajaran dan isi perolehan perserta didik dari proses
pembelajaran yang dijalaninya.
Sedangkan tujuan khususnya dirumuskan dengan
mengaitkan tujuan umum itu terhadap variable dan/atau
kondisi/karakteristik tertentu, seperti sistem
penyelenggaraan satuan jenis kegiatan pembelajaran dalam
bentuk nyata yang terlaksana (seperti pengajaran mata
pelajaran, pelayanan konseling, pelatihan kegiatan ekstra
kulikuler), program khusus pembelajaran tertentu untuk
kelompok dan/atau individual peserta didik.
D. SASARAN DAN PROSEDUR……
b.Pengukuran
Langkah operasional pertama penilaian adalah pengukuran
untuk mengungkapkan data berkenaan dengan sasaran
penilaian. Pengukuran ini dilaksanakan menggunakan
instrument dengan format tulisan, lisan dan/atau
pembuatan/penampilan/hasil karya, teknik respon tertulis,
lisan, wawancara dan/atau pengamatan.
Instrument tersebut dapat berbentuk soal-soal ujian atau tes
yang fungsinya menguji kemampuan atau penguasaan
peserta didik atas materi tertentu, dan dapat pula berbentuk
inventori yang fungsinya mengungkapkan kondisi tertentu
tentang diri peserta didik. Instrument yang berbentuk angket
dan daftar isian pada umumnya tergolong instrument tertulis
dengan fungsi pengungkapan kondisi ditu dan/atau situasi
tertentu.
D. SASARAN DAN PROSEDUR……
c.Penafsiran data penilaian
Dari kegiatan pengukuran yang hasilnya kemudian diolah akan
diperoleh data yang dapat berbentuk data kuantitatif dan/atau
data kualitatif. Data kuantitatif biasanya berupa angka yang
selanjutnya diolah melalui prosedur statistic, misalnya hasilnya
berbentuk kurva, sedangkan data kualitatif berbentuk pernyataan-
pernyataan yang mengandung makna kualitas tertentu. Berbagai
jenis data ini, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan criteria tertentu
sebagai acuan penilaian.
Ada dua acuan utama yang biasa dipakai untuk menafsirkan
data hasil pengukuran dalam rangka penilaian, yaitu yang
disebuat acuan norma dan acuan patokan. Acuan norma merujuk
kepada kaidah-kaidah kurva normal, terutama tentang harga rata-
rata (mean, disingkat M). dan simpangan baku (standar Deviation,
disingkat Sd).
D. SASARAN DAN PROSEDUR……
d.Tindak lanjut hasil penilaian
Hasil penerapan PAN (Penilaian Acuan Norma) dan PAP
(Penilaian Acuan Patokan) pada umumnya digunakan dalam
rangka pemeringkatan peserta didik untuk menyeleksi
mereka dalam program pembelajaran dalam mata pelajaran,
tingkat kelas atau satuan pendidikan tertentu.
•e.Pelaporan
Pelaporan adalah kegiatan berakhir dalam seluruh program
penilaian. Sebagai kegiatan akhir, pelaporan harus disusun
dan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
selengkap mungkin sesuai dengan keperluan pihak-pihak
yang dimaksud. Aspek-aspek penilaian proses dan hasil
pembelajaran yang dinilai itu termasuk kedalam isi laporan.
D. SASARAN DAN PROSEDUR……
Isi laporan yang dimaksudkan itu meliputi pelaksanaan dan
hasil penilaian dengan penerapan PAN dan PAP yang bersifat
penilaian sumatif dalam sistem terminal, dan juga penilaian-
penilaian formatif dalam sistem maju berkelanjutan. Isi
laporan tentang proses dan hasil penilaian formatif dalam
sistem maju berkelanjutan beserta penerapan PAN dan PAP
sebagai ikutannya akan melengkapi pelaporan yang
dimaksudkan.

Anda mungkin juga menyukai