Anda di halaman 1dari 16

PENATALAKSANAAN

GIGITAN ULAR (SNAKE


BITE)

Ns. Maryana, S.SiT.,S.Psi.,S.Kep.,M.Kep


PENDAHULUAN
Tidak semua ular berbisa
Penderita meningagal
dunia akibat gigitan ular
berbisa yang bersifat
haematotoksik, neurotoksi
dan histaminik
75% mengenai tungkai
Faktor yang mempengaruhi keparahan
Usia, kesehatan pasien
Lokasi gigitan
Bisa ular
Sekunder infeksi
Gerakan pasien
Tanda dan gejala gigitan ular
Bekas gigitan yang
khas ( dua luka tusuk
dengan jarak tertentu
) ada bekas taring
Echymosis
edema lokal
CARA MENGELUARKAN RACUN
PRE HOSPITHAL
Pastikan keadaan aman
Pressure immobilisation (PI )
Jangan memotong, membuat perdarahan ,
menggerakan daerah gigitan
Jangan membuat pembalut konstruktif, torniket
Jangan cuci luka
Cek respon korban dan cari pertolongan medik
INTRA HOSPITHAL
Initial Assesmement : A – B – C
Resusitasi kalau perlu
Pasang IV line
Pelacakan alergi, jenis gigitan, anti bisa yang sesuai
Cek laboratorium ( jika 4 jam tidak ada coagulopati,
myolisis dan ps tidak menunjukan keracunan berarti
tidak keracunan
Lanjutan...............
Initial Assesmement : A – B – C
Resusitasi kalau perlu
Infus RL 250/jam
Cek lab ( darah lengkap: PTT, APTT, fibrinogen, Bun,
Creatinin, Ca, Phospat dll ), urinalisa
Monitor ketat ( 15 mnt – 2 jam post gigitan
ULAR BERBISA DI INDONESIA
JENIS ULAR PALING BERBAHAYA

Inland Taipan Philippine Cobra


Black Mamba
Indian Krait

King Cobra

Anda mungkin juga menyukai