Anda di halaman 1dari 30

FISIKA UMUM

“RELAY, BATRAI DAN


CHARGER”
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
KELOMPOK 4
___

Dosen Pengampu:
Dra. Ida Wahyuni, M.Pd
RELAY
A. Pengertian Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik yang
dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil)
dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini
menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari komponen relay
B.Prinsip Kerja Relay
Perhatikan gambar relay dibawah ini!

Dari gambar diiatas terdapat bagian bagian penting yaitu:

1. COIL ELEKTROMAGNETI
K berbentuk dari kawat
Coil Elektromagnetik Merupakan lilitan yang
tembaga dengan lapisan email yang fungsinya sebagai
pembentuk medan magnet ketika mendapatkan tegangan listrik yang
sesuai dengan tegangan kerja relay.
B.Prinsip Kerja Relay
Perhatikan gambar relay dibawah ini!

Dari gambar diiatas terdapat bagian bagian penting yaitu:

2. INTI BESI
Inti Besi Merupakan bagian yang berperan menjadi bahan yang
bersifat magnet ketika terinduksi dari coil elektromagnetik dan dengan
sifat magnet nya berperan menarik bagian armature sehingga bias
merubah posisi switch kontak point.
B.Prinsip Kerja Relay
Perhatikan gambar relay dibawah ini!

Dari gambar diiatas terdapat bagian bagian penting yaitu:

3. ARMATURE
Armature Merupakan material atau logam yang berfungsi
sebagai tuas kontak yang bergerak merubah posisi kontak
tergantung dari sifat magnet dari komponen inti besi yang
Mempengaruhinya.
B.Prinsip Kerja Relay
Perhatikan gambar relay dibawah ini!

Dari gambar diiatas terdapat bagian bagian penting yaitu:

4. SWITCH CONTACT POINT


Switch Contact Point Merupakan bagian dari relay yang berfungsi sebagai
kontak output realy. Switch contact ini terdapat 2 kondisi yaitu NO (Normally
Open) dan NC (Normally Close). NO adalah kontak relay secara normal saat
lilitan A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak terbuka. Sedangkan
NC adalah kontak relay secara normal lilitan A1 dan A2 belum mendapat
tegangan adalah kontak tertutup.
B.Prinsip Kerja Relay
Perhatikan gambar relay dibawah ini!

Dari gambar diiatas terdapat bagian bagian penting yaitu:

5. SPRING
Spiring atau per merupakan bagian dari relay yang berfungsi
mengembalikan posisi switch contact point relay saat lilitan
coil A1 dan A2 tidak bertegangan.
Oleh sebab itu, prinsip sebuah relay bias kita uraikan sebagai berikut:
C. FUNGSI RELAY
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedala
m peralatan Elektronika diantaranya adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika


(Logic Function).

2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu


(Time Delay Function).

3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi


dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.

4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor


ataupun Komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun
hubung singkat (Short).
D. KEGUNAAN RELAY DALAM
KEHIDUPAN SEHARI HARI
1. Relay pada kendaraan bermotor
TRIK MEMBUAT LAMPU MOTOR LEBIH TERANG DANGAN
MENGGUNAKAN RELAY.

1. Siapkan terlebih dahulu 2 buah 2. Hubungkan terminal 30 ke


relay (normaly open) positif baterai (bisa diambil dari
kabel sebelum saklar utama lampu
kepala).

3. Hubungkan terminal 87 ke 4. Hubungkan terminal 85 ke kabel


terminal lampu utama (jarak dekat) saklar jarak dekat (kabel jarak
dekat yang menuju lampu
dipotong)
TRIK MEMBUAT LAMPU MOTOR LEBIH TERANG DANGAN
MENGGUNAKAN RELAY.

5. Hubungkan terminal 86 ke 6. Lakukan langkah diatas


negative. pada relay yang kedua untuk
lampu jarak jauh.
Pengguaan relay pada kunci pengaman sepeda motor

1. Siapkan terlebih dahulu bahan bahan untuk membuat kunci pengaman


sepeda motor. Bahan-bahan tersebut meliputi relay 6 atau 8 kaki, kabel,
saklar , solder dan timah

2. Rangkailah semua bahan tersebut sesuai gambar berikut ini.


Pengguaan relay pada kunci pengaman sepeda motor

3.Terminal B dan C pada gambar adalah terminal 85 dan 86 pada relay.


Sedangkan terminal D dan E adalah terminal 30 dan 87 pada relay.

4. Pada saklar A anda bisa menggunakan lampu sein (reting) ataupun


klakson. Saklar ini adalah saklar utama jadi jika saklar ini belum diaktifkan
maka sepeda motor anda tidak bisa dihidupkan.

5. Letakanlah saklar H ditempat yang paling rahasia. Saklar H tersebut


hanya berfungsi sebagai by pass ketika kunci pengaman tidak
berfungsi.
BATERAI
A. Pengertian Baterai
Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen
kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energy
kimia, yang dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing
sistem kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai
kehilangan energi kimia, maka alternator mensuplainya
kembali ke dalam baterai (yang disebut pengisian). Baterai menyimpan
listrik dalam bentuk energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini
terjadi berulang kali dan terus menerus.
B. Komponen Baterai
Komponen utama baterai :

1. Kotak Baterai
2. Elektrolit Baterai
3. Sumbat Ventilasi
4. Pelat negatif dan positif
5. Separator dan Lapisan Serat
Gelas (Fiber Glass )
6. Penghubung Sel
7. Grid
B. Komponen Baterai
Komponen utama baterai :
8. Susunan lempengan (kelompok sel)
C. Fungsi Baterai
Bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:

1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk


menghidupkan asessoris, penerangan, radio, dsb.

2. Saat starter untuk menghidupkan sistem starter.

3.Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan,


dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
D. Prinsip Kerja Baterai
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC,
yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung
didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks
(Reduksi – Oksidasi).
E. Macam-macam Baterai
1. Baterai Primer (Baterai sekali pakai)
Jenis jenis baterai primer :

• Baterai Zinc Carbon


• Baterai Alkali
• Baterai Silver Oxide
• Baterai Lithium
E. Macam-macam Baterai
2. Baterai Sekunder (Baterai isi ulang)
Jenis jenis baterai isi ulang :

• Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)


• Baterai Ni-Mh
• Baterai Li-Ion
• Baterai Li-Po
• Baterai Lead Acid
F. Rangakaian Instalasi
A. Rangkaian Instalasi Pemakaian baterai

1. Rangakaian seri

3. Rangakaian seri- paralel

2. Rangakaian paralel
F. Rangakaian Instalasi
B. Rangkaian Instalasi Peisian baterai

1. Pengisian lambat

2. Pengisian cepat
G. Kerusakan Baterai
1. Kotak baterai retak atau pecah

2. Sel baterai rusak

3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung

4. Air aki selalu kering

5. Terminal baterai korosif

6. Tegangan baterai selalu turun


G. Kerusakan Baterai
1. Kotak baterai retak atau pecah

2. Sel baterai rusak

3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung

4. Air aki selalu kering

5. Terminal baterai korosif

6. Tegangan baterai selalu turun


H. Pemerekisaan dan perawatan baterai

1. PEMERIKSAAN BATERAI

a. Pemeriksaan visual.
b. Pemeriksaan elektrolitdan kebocoran.
c. Pengujuan beban

2. PEMERIKSAAN BATERAI

a. Menjaga siklus pengisiandaya baterai


b. Hentikan pengisian daya ketika sudah penuh
c. Matikan perangkat ketiga pengisian daya.
d. Jangan biarkan baterai low terlalu lama
e. Atur brightness pada layar
f. Gunkan fitur Power saver.
g. Hindari panas
CHARGER
A. Pengertian Charger
Charger adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk melakukan proses Battery Charging,
yaitu alat yang dapat memberi muatan terhadap suatu komponen yang dapat menyimpan
muatan listrik. Charger baterai beroperasi pada sistem arus konstan atau potensial konstan.
Dalam sistem arus konstan, kecepatan charging tetap sama dari awal sampai akhir tanpa
menghiraukan kondisi baterai. Dalam sebuah sistem charger dengan potensial konstan,
tegangan dari charger dipertahankan untuk tetap konstan pada sebuah nilai sedikit diatas
tegangan baterai. Ketika proses charging sedang berlangsung, tegangan baterai sedikit
meningkat sehingga mengurangi beda tegangan diantara baterai dan charger. Akibatnya adalah
kecepatan charging yang besar terjadi di saat permulaan dan kecepatan charging yang lambat
ketika mendekati akhir dari proses charging, juga disebut tapering charge. Ini merupakan hal
yang sangat diharapkan, karena kecepatan charging adalah bergantung pada konsdisi baterai.
Kerumitan rangkaian dan mahalnya harga dari pembuatan charger tergantung dari tipe baterai
dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk charging. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam proses charging yaitu metode charging yang digunakan dan tehnik untuk
menditeksi akhir dari proses charging.
B. Metode Charging

1. Slow charging

Slow charging umumnya didefinisikan sebagai arus bermuatan


yang dapat digunakan untuk mengisi ulang segala jenis baterai
tanpa merusak sel baterai (metode ini terkadang disebut trickle
charging).

2. Fast Charging

Charging cepat untuk Ni-Cd dan Ni-Mh umumnya didefinisikan


sebagai waktu charging selama 1 jam, yaitu dengan kecepatan
sekitar 1.2c. Sebagian besar pengaplikasian penggunaan untuk Ni-Cd
dan Ni-Mh tidak melebihi kecepatan charging ini.
C. Cara Pengisian baterai dengan bateri
charger
Adapun hal-hal yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian baterai
antara lain adalah baterai charger, kertas amplas, multimeter dan
hydrometer. Prosedur pengisian baterai dengan menggunakan baterai
charger dilakukan dengan cara :
Mohon Maaf atas segala kekurangan

Anda mungkin juga menyukai