Anda di halaman 1dari 8

Oleh Djoko Septanto

Kecelakaan kapal adalah musibah yang menimpa kapal


yang menimpa kapal yang disebabkan antara lain oleh
peristiwa:
1.Kerusakan yang terjadi pada mesin kapal (engine
breakdown)
2.Tabrakan dengan kapal lain (collesion)
3.Kandas di batukarang (stranding)
4.Tenggelam karena cuaca buruk buruk (shipwrecked)
5.Terbakar karena ledakan atau karena keteledoran (on
fire)
Keselamatan kapal
Persyaratan keselamatan, meliputi:
a. Material
b. Konstruksi bangunan
c. Permesinan dan perlistrikan
d. Stabilitas
e. Tata susunan serta perlengkapan termasuk
perlengkapan alat penolong dan radio
f. Elektronik kapal
Sertifikasi keselamtan
Keabsahan sertifikat
Sertifikat kapal dinyatakan tidak berlaku apabila:
a. Masa berlaku sudah berakhir
Tidak melaksanakan pengukuhan sertifikat (endorsement)
b. Kapal rusak dan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan keselamatan
kapal
c. Kapal berunah nama
d. Kapal berganti bendera
e. Kapal tidak sesuai lagi dengan data teknis dalam sertifikat keselamatan
kapal
f. Kapal mengalami perombakan yang mengakibatkan perubahan
konstruksi kapal, perubahan ukuran utama kapal, perubahan fungsi atau
jenis kapal.
g. Kapal tenggelam atau hilang
h. Kapal ditutuh (scrapping)
Pembatalan sertifikat
Perlengkapan kapal
Kapal sesuai dengan jenis, ukuran, dan daerah
pelayaran yang wajib dilengkapi dengan perlengkapan
navigasi dan/atau navigasi elektronika kapal yang
memenuhi persyaratan. Kapal sesuai dengan jenis,
ukuran, dan daerah pelayaran yang wajib dilengkapi
dengan perangkat komunikasi radio dan kelengkapan
yang memenuhi persyaratan. Begitu juga kapal sesuai
jenis, ukuran, dan daerah pelayaran wajib dilengkapi
dengan perlengkapan meteorologi yang memenuhi
persyaratan.
Sistem manajemen keselamatan
Keselamatan pelayaran pada dasarnya ditentukan
oleh beberapa aspek, tidak saja ditentukan oleh usia
kapal, walaupun semakin tua kapal semakin rentan
kalau tidak megikuti prosedur perawatan
sebagaimana dianjurkan.
Sistem manajem keselamatan harus memastikan:
1. Ketaatan pada aturan dan peraturan wajib
2. Bahwa penerapan ketentuan, garis pandu dan
rekomendasi standar dari organisasi, administrasi,
lembaga klasifikasi, dan organisasi industri maritim
dilakukan sebagai bahan pertimbangan.

Anda mungkin juga menyukai