Anda di halaman 1dari 41

HIPOGLIKEMIA

Oleh
Dr. Ambar Nopiyanti

Pendamping
Dr. Asep Rudy

Pembimbing
Dr. Abdul Hakim, Sp.PD
IDENTITAS PASIEN

NAMA • Ny. A

Jenis Kelamin • Perempuan


USIA • 57 tahun

ALAMAT • Sukahening

PEKERJAAN • IRT
AGAMA • Islam

STATUS • Menikah

MASUK RS • 22 Maret 2020

KELUAR RS • 1 April 2020


ANAMNESIS

• Lemas sejak 1 hari


KELUHAN SMRS
UTAMA
RIW. PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang IGD RSUD SMC dengan keluhan Lemas. Lemas


terjadi sejak 1 hari SMRS. Pasien mengatakan sebelumnya
pasien mengeluhkan pusing, sempoyongan, dan sempat
pingsan. Menurut keluarga, pada saat pasien pingsan, pasien
langsung dibawa ke pkm yang terdekat dirumah, kemudian
ketika pasien sudah sadar saran dokter puskes pasien
disarankan dirawat ke rumah sakit .
Menurut pangakuan pasien pada saat di igd RSUD SMC pasien
tidak mau makan sejak 1 hari,merasakan mual dan pusing.
Pasien mengatakan mempunyai penyakit DM sejak 6 bulan
yll dan tidak rutin meminum obat.
• Riwayat asma (+)
RIWAYAT PRNYAKIT • Riwayat TB Paru disangkal oleh pasien
DAHULU • Riwayat penyakit ginjal tidak ada
• Riwayat penyakit kuning tidak ada

• Ayah pasien menderita diabetes mellitus


RIWAYAT PENYEKIT
KELUARGA
• Riwayat penyakit lain pada keluarga
disangka

RIWAYAT ALERGI • Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat


• Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga,
pasien sehari-hari banyak
RIWAYAT mengkonsumsi makanan yang manis-
KEBIASAAN manis, pedang dan asem.
• Makan tidak teratur
PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Compos Mentis (tampak lemas)


Tekanan Darah : 120/80
Nadi : 100 x/m
Frekuensi Nafas : 24 x/m
Temperatur : 37,2oC
Saturasi : 99% dengan o2 4 lpm (nk)
GDS : 43
Kepala Leher
• Bentuk : Normal, simetris
• Rambut : Hitam, tidak
mudah rontok
• Mata : CA-/-, SI -/-,
reflex cahaya ( + ), pupil • Kelenjar getah bening tidak
isokor kanan = kiri teraba
• Telinga : Bentuk normal, • Trachea berada di tengah
serumen ( - ), • Tidak ada pembesaran
membrane timpani intak
kelenjar tiroid
• Hidung : Bentuk normal,
• JVP tidak meningkat
septum ditengah, tidak
deviasi
• Mulut : Bentuk normal,
lidah tidak kotor, tidak
hiperemis
Paru- paru Jantung
• Inspeksi • Inspeksi : Ictus cordis
• Bentuk dada kanan dan tidak terlihat
kiri simetris, pergerakan • Auskultasi:
nafas kanan sama dengan • Bunyi jantung I-II
kiri, tidak ada penonjolan murni regular,
masa. murmur ( - ), gallop ( - )
• Palpasi
• Fremitus simetris kanan
dan kiri, Tidak ada
krepitasi
• Perkusi
• Sonor seluruh lapang paru,
• Auskultasi
• VBS +/+, ronkhi -/-,
wheezing -/-
Abdomen Ektremitas
• Inspeksi: Bentuk abdomen • Superior
datar, lembut • Akral hangat
• Auskultasi: BU (+ ) • Udema -/-
normal • CRT < 2”
• Palpasi • Inferior
• Hepar tidak teraba • Akral hangat
• Lien tidak teraba • Udema -/-
• Nyeri tekan epigastrium • luka terbuka, ganggren
(+) terbatas hanya pada ibu
jari
• CRT < 2”
Genitalia

• Tidak diperiksa
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
22 Maret 2020

JenisPemeriksaan Hasil Rujukan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.4 11,5-16,5g/dL
Eritrosit 3,8 4,0-5,5/mm3
Leukosit 19,410 4000-10000/ mm3
Hematokrit 29,8 35.0-45.0%
Trombosit 414.000 150000-450000/mm3
KIMIA KLINIK    
Ureum 38 15-39 mg/dL
Kreatinin 1,5 0,45-0,75 mg/dL
Gula darah sewaktu 43 <150 mg/dL
 
GAMBARAN LUKA PADA
KAKI
DIAGNOSIS

 Diabetes mellitus tipe II dengan


problem hipoglikemia
 Leukositosis ec bacterial infection
 Acute kidney injury dd Acute on
chronic renal failure
 Syndrome dyspepsia
 Ulkus diabetikum
TATALAKSANA (UGD)
Infus D10% 20 tpm
O2 4 lpm (nk)
Inj.pantoprazole 1 amp/24 jam
Inj.ondansentron 4 mg/8 jam
Inj.cefim 1 gram/8 jam
Mucosta 3x1 tab
Plan :
Evaluasi GDS taip 4 jam
Bila GDS :
<50 bolus D40% 2 flash
>50 s.d 100 bolus D40% 1 flash
>100 tanpa bolus D40%
FOLLOW UP 22/03/2020

S O A P
Lemas Kes: CM >Diabetes Infus D10% 20 tpm
T: 120/80 mmHg mellitus tipe II O2 4 lpm (nk)
N: 100x/m dengan problem Inj.pantoprazole 1 amp/24
t: 37,20C hipoglikemia jam
RR: 24x/m >Leukositosis ec Inj.ondansentron 4 mg/8
Spo2: 99 dengan o2 4 bacterial jam
lpm (nk) infection Inj.cefim i gram/8 jam
Abdomen : NTE (+) >Acute kidney Mucosta 3x1 tab
BU (+), supel injury dd Acute Plan :
Ekstremitas Bawah : on chronic renal Evaluasi GDS tiap 4 jam
CRT<2detik, failure Bila GDS :
ganggren terbatas >Syndrome <50 bolus D40% 2 flash
hanya pada ibu jari dyspepsia >50 s.d 100 bolus D40% 1
>Ulkus flash
diabetikum >100 tanpa bolus D40%
Rawat

LABORATORIUM
GDS: 43
GDS: 32 pukul 00.32 WIB
23/03/2020
S O A P
Lemas, Sesak Kes: CM >Diabetes Infus D10% 20 tpm
T: 130/80 mmHg mellitus tipe II O2 4 lpm (nk)
N: 95x/m dengan problem Inj.pantoprazole 1 amp/24
t: 37,00C hipoglikemia jam
RR: 24x/m >Leukositosis ec Inj.ondansentron 4 mg/8
Spo2: 99 dengan o2 bacterial jam
4 lpm (nk) infection Inj.cefim i gram/8 jam
Abdomen : NTE (+) >Acute kidney Mucosta 3x1 tab
BU (+), supel injury dd Acute Plan :
Ekstremitas Bawah : on chronic renal Evaluasi GDS tiap 4 jam
CRT<2detik, failure Bila GDS :
ganggren terbatas >Syndrome <50 bolus D40% 2 flash
hanya pada ibu jari dyspepsia >50 s.d 100 bolus D40%
>Ulkus 1 flash
diabetikum >100 tanpa bolus D40%

LABORATORIUM
GDS bertahap (2 jam,4 jam,6 jam,12 jam)
GDS: 109 pukul 06.30
GDS: 143 pukul 15.00
GDS: 76 pukul 19.00
GDS: 150 pukul 22.00
GDS: 131 pukul 04.00
24/03/2020

S O A P
Lemas, masih sesak Kes: CM >Diabetes Infus D10% 20 tpm
dan nyeri kaki kiri T: 120/80 mmHg mellitus tipe II O2 4 lpm (nk)
ibu jari N: 96x/m dengan problem Inj.pantoprazole 1 amp/24
t: 36,80C hipoglikemia jam
RR: 26x/m >Leukositosis ec Inj.ondansentron 4 mg/8
Spo2: 99 dengan o2 bacterial jam
4 lpm (nk) infection Inj.cefim i gram/8 jam
Abdomen : NTE (+) >Acute kidney Mucosta 3x1 tab
BU (+), supel injury dd Acute Plan :
Ekstremitas Bawah : on chronic renal Evaluasi GDS tiap 4 jam
CRT<2detik, failure Bila GDS :
ganggren terbatas >Syndrome <50 bolus D40% 2 flash
hanya pada ibu jari dyspepsia >50 s.d 100 bolus D40%
>Ulkus 1 flash
diabetikum >100 tanpa bolus D40%

LABORATORIUM
GDS/4 jam
GDS: 125 pukul 06.00
GDS: 130 pukul 10.00
GDS: 145 pukul 14.00
GDS: 212 pukul 18.00
GDS: 190 pukul 22.00
25/03/2020
S O A P
Lemas, sesak dan Kes: CM >Diabetes Infus nacl 0,9% 20 tpm
nyeri kaki kiri ibu T: 120/80 mmHg mellitus tipe II O2 6 lpm (nk)
jari N: 100x/m dengan problem Inj.pantoprazole 1 amp/24
t: 36,30C hipoglikemia jam
RR: 28x/m >Leukositosis ec Inj.ondansentron 4 mg/8
Spo2: 99 dengan o2 bacterial jam
6 lpm (nk) infection Inj.ceftriaxone 1 gram/12
Abdomen : NTE (+) >Acute kidney jam
BU (+), supel injury dd Acute Nebu
Ekstremitas Bawah : on chronic renal memptin+pulmicort/8jam
CRT<2detik, failure Ambroxol 3x30 mg
ganggren terbatas >Syndrome Mucosta 3x1 tab
hanya pada ibu jari dyspepsia Plan :
>Ulkus Evaluasi GDS tiap 4 jam
diabetikum Bila GDS :
LABORATORIUM <50 bolus D40% 2 flash
>50 s.d 100 bolus D40%
GDS tiap 4jam 1 flash
GDS: 185 pukul 06.00 >100 tanpa bolus D40%
GDS: 200 pukul 10.30
GDS: 245 pukul 14.30
GDS: 234 pukul 18.30
GDS: 215 pukul 22.30
GDS: 198 pukul 02.30
26/03/2020
S O A P
Lemas dan sesak Kes: CM >Diabetes Infus nacl 0,9% 20 tpm
T: 110/80 mmHg mellitus tipe II O2 10 lpm (nrm)
N: 89x/m dengan problem Inj.pantoprazole 1 amp/24
t: 36,00C hipoglikemia jam
RR: 30x/m >Leukositosis ec Inj.ondansentron 4 mg/8
Spo2: 99 dengan o2 bacterial jam
10 lpm (nrm) infection Inj.ceftriaxone 1 gram/12
Paru : VBS ka=ki, rh >Acute kidney jam
+/+, wh +/+ injury dd Acute Nebu
Abdomen : NTE (+) on chronic renal memptin+pulmicort/8jam
BU (+), supel failure Ambroxol 3x30 mg
Ekstremitas Bawah : >Syndrome Mucosta 3x1 tab
CRT<2detik, dyspepsia Novorapid 4-4-4
ganggren terbatas >Ulkus Plan :
hanya pada ibu jari diabetikum Evaluasi GDS tiap 4
jamBila GDS :
<50 bolus D40% 2 flash
LABORATORIUM >50 s.d 100 bolus D40%
GDS tiap 4jam 1 flash
GDS: 210 pukul 06.30 >100 tanpa bolus D40%
GDS: 316 pukul 10.30
GDS: 310 pukul 16.30
GDS: 333 pukul 20.20
GDS: 205 pukul 02.30
27/03/2020
S O A P
Lemas, sesak berat, Kes: CM >Diabetes Infus nacl 0,9% 20 tpm
gelisah T: 110/70 mmHg mellitus tipe II O2 12 lpm (nrm)
N: 82x/m dengan problem Inj.pantoprazole 1 amp/24
t: 36,20C hipoglikemia jam
RR: 36x/m >Leukositosis ec Inj.ondansentron 4 mg/8
Spo2: 98 dengan o2 bacterial jam
12 lpm (nrm) infection Inj.ceftazidim 1 gram/8
Paru : VBS ka=ki, rh >Acute kidney jam
+/+, wh +/+ injury dd Acute Inj. Ciprofloxaxin 400
Abdomen : NTE (+) on chronic renal mg/12 jam
BU (+), supel failure Nebu meptin+pulmicort
Ekstremitas Bawah : >Syndrome bisa diulang tiap 20 menit
CRT<2detik, dyspepsia Novorapid 4-4-4
ganggren terbatas >Sepsis Mucosta 3x1 tab
hanya pada ibu jari >Ulkus Ambroxol 3x30 mg
diabetikum Inj. Mp 2x 62,5 mg
Edukasi keluarga
mengenai perberatan
LABORATORIUM sesak nafas
GDS tiap 6jam Pindah icu
GDS: 268 pukul 08.00
GDS: 312 pukul 15.00
GDS: 420 pukul 22.00
Laboratorium tgl 27/03/2020
HEMATOLOGI RUTIN

Jenis Hasil Unit Nilai rujukan


pemeriksaan
Hemoglobin 9,6 g/dL 11,5-16,5

Leukosit 26,770 /mm3 4000-10000

Trombosit 455,000 /mm3 150000-450000

Hematokrit 29,0 % 35.0-45.0

Eritrosit 3,5 Juta/mm^3 4.0-5.5

KIMIA KLINIK
Ureum 119 mg/dL 15-39

Kreatinin 2.7 mg/dL 0,45-0,75

Glukosa Darah 420 mg/dL <150


Sewaktu
28/03/2020
S O A P
Sesak dan gelisah Kes: Delirium >Diabetes Infus nacl 0,9% 20 tpm
(E4M2V2) mellitus tipe II O2 12 lpm (nrm)
T: 153/93 mmHg dengan problem Inj.pantoprazole 1 amp/24
N: 98x/m hipoglikemia jam
t: 36,50C >Leukositosis ec Inj.ondansentron 4 mg/8
RR: 34x/m bacterial jam
Spo2: 89 infection Inj.ceftazidim 1 gram/8
Paru : VBS ka=ki, rh >Acute kidney jam
+/+, wh +/+ injury dd Acute Inj. Ciprofloxaxin 400
Abdomen : NTE (-) on chronic renal mg/12 jam
BU (+), supel failure Nebu meptin+pulmicort
Ekstremitas Bawah : >Syndrome bisa diulang tiap 20 menit
CRT<2detik, dyspepsia Mucosta 3x1 tab
ganggren terbatas >Sepsis Ambroxol 3x30 mg
hanya pada ibu jari >Ulkus Inj. Mp 2x 62,5 mg
diabetikum Novorapid 3x15 ui sc

LABORATORIUM
GDS: 468 pukul 07.30
GDS: 429 pukul 13.00
GDS: 439 pukul 20.00
LABORATORIUM TGL 27/03/2020
KIMIA KLINIK

Jenis Hasil Unit Nilai rujukan


pemeriksaan

Natrium 133 mmol/L 136-45

Kalium 4.8 mmol/L 3.0-5.2

Kalsium 5.3 mg/dL 4.5-5.6

Klorida 102 mmol/L 96-108


29/03/2020
S O A P
Penurunan kesadaran Kes: Stupor >Diabetes Inf.nacl 0,9% 20 tpm
(E3M2V intubasi) mellitus tipe II Inj. Ceftazidim 3x1 gr
T: 153/96 mmHg dengan problem (iv)
N: 88x/m hipoglikemia Inj. Ciprofloxaxin 2x400
t: 36,20C >Leukositosis ec mg (iv)
RR: on intubasi bacterial Inj. Mp 1x62,5 mg (iv)
Spo2: 87 infection Inj. Pantoprazole 2x40
Paru : VBS ka=ki, rh >Acute kidney mg (iv)
+/+, wh +/+ injury dd Acute Ambroxol 3x30 mg
Abdomen : NTE (-) on chronic renal Mucosta granul 3x1 sach
BU (+), supel failure Nebu meptin+pulmicort/8
Ekstremitas Bawah : >Syndrome jam
CRT<2detik, dyspepsia Novorapid 3x15 ui sc
ganggren terbatas >Sepsis
hanya pada ibu jari >Ulkus
diabetikum

LABORATORIUM
GDS: 452 pukul 05.00
GDS: 446 pukul 09.00
GDS: 317 pukul 14.00
GDS: 283 pukul 20.00
30/03/2020
S O A P
Penurunan kesadaran Kes: Stupor >Diabetes Inf.nacl 0,9% 20 tpm
(E3M2V intubasi) mellitus tipe II Inj. Ceftazidim 3x1 gr
T: 171/104 mmHg dengan problem (iv)
N: 85x/m hipoglikemia Inj. Ciprofloxaxin 2x400
t: 36,30C >Leukositosis ec mg (iv)
RR: on intubasi bacterial Inj. Mp 1x62,5 mg (iv)
Spo2: 97 infection Inj. Pantoprazole 2x40
Paru : VBS ka=ki, rh >Acute kidney mg (iv)
+/+, wh +/+ injury dd Acute Ambroxol 3x30 mg
(membaik) on chronic renal Mucosta granul 3x1 sach
Abdomen : NTE (-) failure Nebu meptin+pulmicort/8
BU (+), supel >Syndrome jam
Ekstremitas Bawah : dyspepsia Novorapid 3x15 ui sc
CRT<2detik, >Sepsis
ganggren terbatas >Ulkus
hanya pada ibu jari diabetikum

LABORATORIUM
GDS: 270 pukul 08.00
GDS: 317 pukul 14.00
GDS: 271 pukul 20.00
LABORATORIUM TGL 30/03/2020
HEMATOLOGI RUTIN

Jenis Hasil Unit Nilai rujukan


pemeriksaan

Hemoglobin 9,6 g/dL 11,5-16,5

Leukosit 26,770 /mm3 4000-10000

Trombosit 455,000 /mm3 150000-450000

Hematokrit 29,0 % 35.0-45.0


31/03/2020
S O A P
Penurunan kesadaran Kes: Koma >Diabetes Infus nacl 0,9% 20 tpm
(E1M1V1 mellitus tipe II Inj.pantoprazole 1 amp/12
T: 167/98 mmHg dengan problem jam
N: 96x/m hipoglikemia Inj. Ceftazidime 3x1gr
t: 36,0C >Leukositosis ec (iv)
RR: on ventilator bacterial Inj. Ciprofloxaxin 2x400
Spo2: 98 infection mg (iv)
Paru : VBS ka=ki, rh >Acute kidney MP 1x62,5 mg (iv)
+/+, wh -/- injury dd Acute Ambroxol 3x30 mg (po)
Abdomen : NTE (-) on chronic renal Mucosta granus 3x1 sach
BU (+), supel failure (po)
Ekstremitas Bawah : >Syndrome Nebu meptin:pulmicort/ 8
CRT<2detik, dyspepsia jam
terdapat luka terbuka >Sepsis Novorapid 3x15 iu sc
dan menghitam dijari >Ulkus Vicilin sx 4x1,5 gr
ke-1 diabetikum

LABORATORIUM
GDS: 274 pukul 02.00
GDS: 247 pukul 09.00
GDS: 233 pukul 20.00
01/04/2020
S O A P
Penurunan kesadaran Kes: Koma >Diabetes Infus nacl 0,9% 20 tpm
(E1M1V1 mellitus tipe II Terpasang ventilator
T: 84/52 mmHg dengan problem Inj.pantoprazole 1 amp/12
N: 68x/m hipoglikemia jam
t: 35,80C >Leukositosis ec Vicilin sx 4x1,5 gr
RR: on ventilator bacterial Drip vascon 0,1 mcg/kg
Spo2: 74 infection Drip novorapid 2 unit/jam
Paru : VBS ka=ki, rh >Acute kidney Evaluasi GDS/6 jam
+/+, wh -/- injury dd Acute  
Abdomen : NTE (-) on chronic renal Pasien apneu pukul 15.05
BU (+), supel failure dan keluarga menolak
Ekstremitas Bawah : >Syndrome untum diRJP
CRT<2detik, dyspepsia PASIEN MENINGGAL
ganggren terbatas >Sepsis pukul 15.10 wib
hanya pada ibu jari >Ulkus
diabetikum
>Shock septic

LABORATORIUM
GDS: 452
TINJAUAN
PUSTAKA
HIPOGLIKEMIA

DEFINISI

Suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar glukosa


<70 mg/dL.

KLASIFIKASI

Ringan : Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada gangguan


aktivitas sehari – hari yang nyata.
Sedang : Simtomatik, dapat diatasi sendiri, menimbulkan gangguan
aktivitas sehari-hari yang nyata.
Berat : Sering tidak simtomatik, karena gangguan kognitif pasien
tidak mampu mengatasi sendiri.
PENYEBAB HIPOGLIKEMIA

1. Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang


diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan
kadar gula darahnya.
2. Penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat
diabetes lain yang terlambat atau tidak makan pada waktu
seharusnya
3. Peningkatan sensitivitas insulin
4. Gangguan pada penyimpanan karbohidrat atau
pembentukan glukosa di hati.
TANDA & GEJALA UMUM
HIPOGLIKEMIA

otonomik Tanda neuroglikopenik Malaise

Berkeringat Bingung Mual


Jantung berdebar Mengantuk Sakit kepala
Tremor Sulit bicara
lapar Inkoordinasi
Perilaku yang
berbeda
Gangguan visual
parestesi
Keadaan klinik yang terkait dengan
hipoglikemia yang tidak disadari

1. Pada diabetes yang sudah lama sering dijumpai respon


simpatoadrenal yang berkurang walaupun dengan tingkat
gangguan yang bervariasi. Atau pada pasien diabetes
dengan respon glukagon dan epinefrin yang berkurang
paling rentan terhadap hipoglikemi
2. Alkohol meningkatkan kerentanan terhadap hipoglikemia
dengan cara menghambat glukoneogenesis dan mengurangi
hipoglikemia yang tidak disadari
3. Pada usia lanjut gejala hipoglikemia sering tidak diketahui
dan mungkin dianggap sebagai keluhan-keluhan pusing.
Pada usia lanjut respon otonomik cenderung turun dan
sensitifitas perifer epinefrin juga berkurang.
Untuk mendiagnosis hipoglikemi:
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Kadar glukosa darah (GDS) untuk menilai kadar gula darah yang turun
2. Tes fungsi ginjal dan hepar untuk mengetahui komplikasi Dmyang
dapat memperparah keadaan hipoglikemia.
3. C-peptide. Tes ini sering digunakan untuk mengetahui penggunaan
insulinn injeksi.
Hipoglikemia
GD <70

SADAR TIDAK SADAR

• Suntik 50cc Dx40% bolus (atau


• Beri larutan glukosa murni 20- Glukosa 0,5-1 mgiv/im, bila
30 g penyebab insulin)
• Obat DM diberentikan • Inf. Dx 10% 6 jam/kolf
sementara • Pantau glukosa darah setiap 15
• Pantau glukosa darah setiap 1- menit
2 jam
• Pertahankan glukosa-200
mg/dL (apabila sebelumnya BELUM SADAR
tak sadar)
• Cari penyebab • Glukosa darah masih <100
• Ulangi suntik 50ml D40%
• Cek GDS tiap 15 menit

BELUM SADAR
• Ulangi suntik 50ml D40%
• Cek GDS tiap 15 menit
SADAR

• Beri larutan glukosa murni 20- BELUM SADAR


30 g GLUKOSA DARAH 200
• Minuman glukosa-glukosa
(bukan pemanis pengganti
• Suntik hidrokortison 100 mg per
glukosa atau glukosa
4 jam selama 12 jam atau
diet/glukosa diabetes)
• Obat DM diberentikan dexametason 10 mg iv bolus,
dilanjutkan 2 mg/6 jam dan
sementara
• Pantau glukosa darah setiap 1- manitol iv 1 ½ - 2 gram/kgBB
tiap 6-8 jam
2 jam
• Pertahankan glukosa-200 • Cari penyebab lain kesadaran
menurun
mg/dL (apabila sebelumnya
tak sadar)
• Cari penyebab
PROGNOSIS

Quo ad Quo ad Quo ad


vitam functionam sanactionam
dubia ad dubia ad dubia ad
bonam bonam bonam
DAFTAR PUSTAKA

1. Soeroso J, Isbagio H, Kalim H, Broto R, Pramudiyo R. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI; 2007.
2. Price, Sylvia A. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Edisi IV. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1995.
3. Harisson. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Vol 3.ed.13. 2000.
Hypoglicemic
Patofisiologi:
Gula darah turun drastis

Peningkatan sekresi hormon


Asupan glukosa di
counter regulatory (glukagon-
otak tidak cukup
epinefrin)

Otak berhenti
Hipothalamus merangsang
berfungsi
sistem simpatis

KOMA Aktivasi reseptor


adrenergik

Keringat dingin
Tatikardi
Gemetaran
Gelisah

Anda mungkin juga menyukai