Anda di halaman 1dari 7

Bagaimana Manusia Ber-Tuhan?

C. Ekspresi Mengimani sifat- sifat Allah

 Meyakini atau mempercayai Tuhan artinya pengikatan dan pembatasan terhadap wujud mutlak Tuhan yang
ghaib dan trasenden yang dilakukan oleh subjek manusia melalui kreasi akalnya, menjadi sebuah gagasan, ide,
dan konsep tentang Tuhan.

 Indikator keimanan dapat dilihat dari sikap dan perilaku manusia, seperti melakukan amal shaleh. Keimanan
seseorang bertingkat- tingkat dan mengalami pasang surut. Selama seseorang memiliki indikator keimanan
walaupun ibarat sinyal hp yang hanya satu garis saja, maka tetap dikatakan beriman. Namun apabila seseorang
melakukan indicator kekufuran sampai pada puncaknya menentang Allah dan rasulNya, maka ketika itu ia
terjerumus dalam kekufuran.
Oleh karena itu, orang yang beriman adalah seseorang yang meyakini Tuhan sebagai sumber
kebenaran dan kebajikan tinggi, mengidentikkan diri dengan cara banyak meniru akhlak Tuhan
dalam bersikap dan berperilaku.

Allah Maha Esa dalam dzat dan sifatNya. Esa memiliki makna hanyalah milik Allah
semata. Makhluk atau ciptaanNya tidak memiliki sifat- sifat yang sama sebagaimana
melekat dalam diri Allah. Sifat- sifat yang wajib diketahui bagi mukallaf yaitu terbagi
menjadi 3: 1. Sifat- sifat wajib, 2. Sifat- sifat mukhal (mustahil) dan 3. sifat Jaiz (mumkin).
• Wujud (ada), qidam (dahulu), baqa’ (kekal), mukhalafah lil hawadis
(berbeda dengan makhluk), al-qiyam ni nafsihi (berdiri sendiri/
tidak butuh yang lain), wahdaniyah (Esa), hayah (hidup), ‘ilm
Sifat Wajib bagi (tahu), qudrah (berkuasa), iradah (berkehendak), sama’
Allah (mendengar), bashar (melihat), kalam (berbicara), qadiran (maha
berkuasa), muridan (maha berkehendak), aliman (maha
mengetahui), hayyan (maha hidup), sami’an (maha mendengar),
bashiran (maha melihat), mutakalliman (maha berbicara).

• ‘adam (tiada/ bias mati), hudust (baharu/ bias diperbaharui), fana’


(binasa), Mumatsalatu lil hawaditsi (menyerupai makhluknya),
qiyamuhu bighairihi (berdiri dengan yang lain), ta’addud ( lebih
Sifat Mukhal dari satu), ajzun (lemah), karahah (terpaksa), jahlun (bodoh),
mautun (mati), shamamun (tuli), ‘umyun (buta), bukmun (bisu),
kaunuhu ‘ajizan (zat yang lemah), kaunuhu karihan (zat yang
terpaksa), kaunuhu jahilan (zat yang bodoh), kaunuhu mayyitan
(zat yang mati), kaunuhu asshama (zat yang tuli), kaunuhu ‘ama
(zat yang buta), kaunuhu abkama (zat yang bisu).

• Sifat Allah mumkin, artinya Allah berhak menentukan untuk


menciptakan atau tidak menciptakan makhlukNya. Sifat jaiz Allah
Sifat Jaiz menjelaskan kebebasan Allah memilih atau menentukan af’al
(perbuatanNya).
Buatlah contoh dari ekspresi
kita mengimani melalui sifat
sifat Allah dalam kehidupan
kita!
D. Implementasi spiritualitas pada Lingkungan
Akademik dan Profesional

Kepentingan ragawi Kesadaran dan kehidupan yang


dan bendawi kecerdasan damai, aman, penuh
(duniawi/ materi) Spiritual manusia kasih sayang, dan
sejahtera

Maka, spiritualitas harus menjadi peran utama dalam kehidupan, sehingga mereka mampu merasakan Tuhan
dalam setiap geran dan sikapnya. Sehingga ia akan dapat melihat segala sesuatu dengan visi Tuhan (Ilahi)
sebagai dasar kecintaan kepada Tuhan akan manifestasi kebenaran universal dan pengabdian serta pelayanan
kepada sesama ciptaan Tuhan.
Rumuskanlah tanggung jawab akademik
anda mengenai visi Ilahi, keberTuhanan dan
spiritualitas!

Anda mungkin juga menyukai