Meyakini atau mempercayai Tuhan artinya pengikatan dan pembatasan terhadap wujud mutlak Tuhan yang
ghaib dan trasenden yang dilakukan oleh subjek manusia melalui kreasi akalnya, menjadi sebuah gagasan, ide,
dan konsep tentang Tuhan.
Indikator keimanan dapat dilihat dari sikap dan perilaku manusia, seperti melakukan amal shaleh. Keimanan
seseorang bertingkat- tingkat dan mengalami pasang surut. Selama seseorang memiliki indikator keimanan
walaupun ibarat sinyal hp yang hanya satu garis saja, maka tetap dikatakan beriman. Namun apabila seseorang
melakukan indicator kekufuran sampai pada puncaknya menentang Allah dan rasulNya, maka ketika itu ia
terjerumus dalam kekufuran.
Oleh karena itu, orang yang beriman adalah seseorang yang meyakini Tuhan sebagai sumber
kebenaran dan kebajikan tinggi, mengidentikkan diri dengan cara banyak meniru akhlak Tuhan
dalam bersikap dan berperilaku.
Allah Maha Esa dalam dzat dan sifatNya. Esa memiliki makna hanyalah milik Allah
semata. Makhluk atau ciptaanNya tidak memiliki sifat- sifat yang sama sebagaimana
melekat dalam diri Allah. Sifat- sifat yang wajib diketahui bagi mukallaf yaitu terbagi
menjadi 3: 1. Sifat- sifat wajib, 2. Sifat- sifat mukhal (mustahil) dan 3. sifat Jaiz (mumkin).
• Wujud (ada), qidam (dahulu), baqa’ (kekal), mukhalafah lil hawadis
(berbeda dengan makhluk), al-qiyam ni nafsihi (berdiri sendiri/
tidak butuh yang lain), wahdaniyah (Esa), hayah (hidup), ‘ilm
Sifat Wajib bagi (tahu), qudrah (berkuasa), iradah (berkehendak), sama’
Allah (mendengar), bashar (melihat), kalam (berbicara), qadiran (maha
berkuasa), muridan (maha berkehendak), aliman (maha
mengetahui), hayyan (maha hidup), sami’an (maha mendengar),
bashiran (maha melihat), mutakalliman (maha berbicara).
Maka, spiritualitas harus menjadi peran utama dalam kehidupan, sehingga mereka mampu merasakan Tuhan
dalam setiap geran dan sikapnya. Sehingga ia akan dapat melihat segala sesuatu dengan visi Tuhan (Ilahi)
sebagai dasar kecintaan kepada Tuhan akan manifestasi kebenaran universal dan pengabdian serta pelayanan
kepada sesama ciptaan Tuhan.
Rumuskanlah tanggung jawab akademik
anda mengenai visi Ilahi, keberTuhanan dan
spiritualitas!