TBA
Diah Lia Aulifa, M.Si., Apt
Sani Nurlaela F, M.Si.,
Apt
PARAMETER MUTU DAN METODE
UJI SIMPLISIA-EKSTRAK
MUTU
SIMPLISIA
&
FAKTOR EKSTRAK
BIOLOGIS FAKTOR
KIMIA
METODE UJI
SIMPLISIA EKSTRAK
PARAMETER MUTU DAN METODE
UJI SIMPLISIA-EKSTRAK
MUTU
SIMPLISIA
&
Spesifik
EKSTRAK
Non
Spesifik
METODE
UJI ???
PARAMETER SPESIFIK
IDENTITAS
ORGANOLAPTIS
SENYAWA TERLARUT
DALAM PELARUT
IDENTITAS
Tujuan
Memberika identitas obyektif dari nama dan
spesifik dari senyawa identitas.
PARAMETER SPESIFIK
ORGANOLAPTIS
DESKRIPSIKAN !
PARAMETER SPESIFIK
SENYAWA
TERLARUT
DALAM PELARUT
PARAMETER SPESIFIK
UJI KANDUNGAN
KIMIA
KADAR
POLA KADAR TOTAL
KANDUNGAN
KROMATOGRAM GOLONGAN KIMIA KIMIA
Ttt
Memberikan Memberikan informasi
gambaran awal kadar golongan
Kandungan senyawa
komposisi kandungan kimia
identitas, ataupun
kandungan kimia sebagai parameter mutu
kandungan imia
berdasarkan ekstrak dan kaitannya
lainnya
pola dengan efek
kromatogram farmakologi
PARAMETER SPESIFIK
POLA
KROMATOGR
AM (KLT)
POLA
KROMATOGRAM
(KLT DENSITOMETRI)
Beberapa golongan
kandungan kimia :
a. Golongan Minyak
PARAMETER SPESIFIK
KADAR KANDUNGAN KIMIA
Ttt
Profil
KLT
1
5
PARAMETER NON SPESIFIK
1) Susut pengeringan
2) Bobot jenis (pada Ekstrak)
3) Kadar air
4) Kadar abu
5) Sisa pelarut (pada ekstrak)
6) Residu pestisida
7) Cemaran logam berat
8) Cemaran mikroba
9) Cemaran kapang, khamir dan aflatoksin
Depkes RI,
2000
PARAMETER NON SPESIFIK
SUSUT
PENGERINGAN :
Prinsip:
Pengukuran sisa zat setelah pada
temperatur 105°C selama 30
pengeringan atau sampa
menit berat konstan, yang dalam inilai
dinyatakan (Depkes RI, 2000) prosen
Tujuan:
Memberikan batasan maksimal (rentang) tentan
besarnya senyawa yang hilang g
pada pengeringan (Depkes RI, 2000) proses
PARAMETER NON SPESIFIK
KADAR
AIR
Pengukura kandunga air yang berada
Prinsip:
n dalam bahann di
Tujuan:
Memberikan batasan minimal atau rentang
besarnya kandungan air di dalam bahan.
Metode:
a. Cara titrasi
b. Cara destilasi DISKUSI (PERBEDAAN
METODE) KEKUATAN,
c. Cara KELEMAHAN
gravimetri
Cara Karl Fischer Titrasi
destilasi Laboratorium Benchtop
Otomatis Potensi
Titrator Otomatis Titrasi
PARAMETER NON
SPESIFIK
KADAR ABU
Prinsip :
Bahan dipanaskan pada tempertur dimana senyawa organik
dan turunannya terdestruksi dan menguap, sehingga tinggal
unsur mineral dan anorganik. (Depkes RI, 2000)
Tujuan
Memberikan gambaran kandungan mineral internal dan
eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya
ekstrak. (Depkes RI,2000)
Prosedur kerja :
Penetapan kadar abu DISKUSI :
Penetapn kadar abu yang tidak larut dalam PERBEDAA
asam N
PARAMETER NON SPESIFIK
Prinsip
Menentukan kandungan sisa pelarut tertentu (yang
memang ditambahkan) yang secara umum dengan
kromatografi gas (Depkes RI, 2000)
Tujuan
Memberikan jaminan bahwa selama proses tidak
meninggalkan sisa pelarut yang memang seharusnya tidak
boleh ada.(Depkes RI, 2000)
Prosedur kerja DISKUSI :
1.Cara Destilasi (Penetapan Kadar PROSEDUR
CARA DESTILASI
Etanol) 30%
2.Cara Kromatografi Gas-Cair DAN 50%
PARAMETER NON SPESIFIK
PARAMETER MIKROORGANISMA
PADA TANAMAN
Mikroorganisme yang tidak
diperbolehkan ada:
Clostridia
Salmonella
Shigela
Batasan mikroorganisme yang
diperbolehkan :
Bakteri aerobik maksimum 105 per
gram
Ragi dan jamur maksimum 103 per
PARAMETER NON SPESIFIK
Prinsip
Menentukan adanya jamur secara mikrobiologis
dan adanya aflatoksin dengan KLT (Depkes RI,
2000)
Tujuan
Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak
mengandung cemaran jamur melebihi batas yang
ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas
ekstrak dan aflatoksin yang berbahaya bagi
DISKUSI :
kesehatan (Depkes RI, 2000)!
METODE
PARAMETER NON SPESIFIK
THANK’S FOR
ATTENTION
TO BE CONTINUE...
Prosedur: 1. cara
titrasi
Alirkan
Labu tirasi
platina
melalui +peRX Karl
+ 260ml
elektroda Fishver
(berhubung scr
platina
seri)
+sejumla zat yg d
Titrasu dg timbang seksama
Karl
(mngandung air 10- V: volume pRX
Fischer
50 mg) Karl Fischer
Ad TAT
F: faktor kesetaraan
air
Titrasi tdk
langsung
20 ml
Titrasi Hitung
metanol P
kembali FV1-
Dalam labu
aV2
30
Pembuatan Pereaksi Karl
Fischer
Titrasi dg Karl
63 gr Iodiom P larutkan Pembakuan
Fischer
(tanpa mencatat volume
100 ml puridina mutlak
dlm 20 ml metanol
P yg dipakai)
mutlak
+metanol mutlak
q.s +air yg telah d
Dinginkan dalam timbang
es + ad 500 ml Titrasi dg Karl
Fischer
Biarkan 24
jam
Hitung
Alirkan gas kesetaraan
Air
dioksida P
belerang Lindungi dari
kelembapan 1ml Karl Fischer segar ~ ±
Ad bobot bertambah 32.3 udara 5 mg air
gr
3
2. Cara
destilasi
Toluen P + air Sambung kawat Lanjut penyulingan
+kocok tembaga 5’
bair memisah Basahkan dg Biarkan ad
Buang lap. air toluen suhu kamar
Hubungkan alat
Suling dg Baca volume air
Panaskan labu 15’
kecepatan Hitung air dlm
Ad toluen 2gtt/dtk persen
32
mendidih
3. Cara
gravimetri
10 gr Cara ini
ekstrak Ad selisih
berat Cocok u/
Dlm 0.25% ekstrak
wadah dg m.a
telah tinggi
ditara
Keringkan
Timbang
pada 105 C,
5 jam lagi
timbang Setelah 1
jam
3