Anda di halaman 1dari 125

BLOK REPRODUKSI DAN

TUMBUH KEMBANG
Oleh:
Dr. H. Zuhroni, M Ag
BAGIAN AGAMA
2018 - 2019
INSEMINASI BUATAN, BAYI TABUNG, DAN
KLONING DLM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Oleh.
DR. H. Zuhroni, MA.
MATERI BAHASAN
• PENGGUNAAN TEKNOLOGI REPRODUKSI MANUSIA
 Teknologi Reproduksi
 Inseminasi hewan.
 Batasan boleh dan tidaknya inseminasi buatan,bayi tabung, dan
Kloning reproduksi manusia.
 Surrogate Mother.
 Perlakuan terhadap zigot sisa bayi tabung dan inseminasi
buatan.
• KELAHIRAN BAYI, PENYUSUAN DAN PENGASUHAN
• Kelahiran dan kewajiban yang terkait
• Nasab anak
• Hadhanah dan Radhaah
• Pengasuhan
• Adopsi anak
Permasalahan Hukum Islam
Segi Teknis Pelaksanaan:
• Penggunaan cara yg tidak alamiah.
• Segi sumber atau pemilik ovum atau sperma,
• Teknis mengeluarkan sperma atau ovum,
• Penanaman dlm rahim, pemilik ovum, ibu tumpang?
• Penanamannya dlm rahim mengharuskan melihat aurat.

Dampak yg Diakibatkan:
• Nasab:
- Jika berasal dari suami istri,
- Mantan suami istri,
- Donor,pasangan poligamis,
- Dari bank sperma atau bank ovum,
- Jika melibatkan ibu tumpang.
INSEMINASI BUATAN
PADA HEWAN
Inseminasi Buatan pada Hewan

 Tidak berdampak hukum apa pun,


ulama tidak mempermasalahkannya
 Tujuannya untuk menghasilkan hewan
sehat, unggul, dan lebih produktif
 Hukumnya mubah, bahkan bisa sunnah.
MEMPERJUALBELIKAN SPERMA HEWAN
PEJANTAN

Mayoritas ulama menyatakan haram


memperjualbelikan sperma hewan
pejantan 'bernilai sebagai harta dan
bisa diserahterimakan'.

Sebagian Ulama ‘dapat bernilau


sebagai harta dan dapat
diserahterumakan’.
INSEMINASI BUATAN MANUSIA
DAN BAYI TABUNG MENURUT
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
HUKUM ISLAM SECARA GLOBAL
INSEMINASI BUATAN DAN BAYI TABUNG PADA MANUSIA

Halal
• Benih dari pasangan suami istri, zigot diimplantasikan ke dlm rahim istri
(pemilik ovum)

Haram
• Benih dari pasangan suami istri, zigot diimplantasikan ke dlm rahim wanita
lain.
• Salah satu benihnya dari donor, embrio diimplantasikan ke dlm rahim istri atau
rahim wanita lain.
• Semua benihnya dari donor, embrio diimplantasikan ke dlm rahim wanita
bersuami atau rahim seorang gadis.
Hukum Melakukan Inseminasi Buatan dan
Bayi Tabung

BOLEH

Syarat:
Sperma dan sel telur milik pasangan suami istri
yg sah dan mereka masih dlm ikatan
pernikahan,
Ketika zigot diimplantasikan ke dlm rahim ibu,
mereka masih dlm ikatan pernikahan.
ALASAN BOLEHNYA INSEMINASI
BUATAN DAN BAYI TABUNG

• Anjuran mempunyai anak.


• Sebagai salah satu bentuk pengobatan.
• Darurat, merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh
anak.
• Bentuk rukhshah atau kemudahan yg diperkenankan.
• Dibolehkan karena alasan hajat (sangat membutuhkan).
Syarat Bolehnya Inseminasi Buatan

Cara yg ditempuh tidak bertentangan dg batasan


syariat Islam:
 Sperma dan ovum berasal dari pasangan suami istri yg
sah,
 Ketika embrio diimplantasikan ke dlm rahim ibunya,
suami istri itu masih dlm ikatan perkawinan,
 Tidak dapat memperoleh anak secara alamiah.
 Diniatkan dg tujuan mulia, mendapatkan anak yg
saleh,
 Bisa juga, untuk mencegah atau menanggulangi
penyakit keturunan secara dini.
STATUS ANAK HASIL
Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung dari
Pasangan Suami-istri Sah

 Anak sah dari pasangan suami istri tsb.:

• Bernasab kepada ayah ibunya,


• Terjadi hubungan waris-mewarisi.
• Terjalin hubungan perwalian.
• Antara orangtua dan anak tercipta hak dan
kewajiban.
KETERLIBATAN DONOR
dlm Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung

• Menodai kemuliaan manusia.


• Menodai lembaga pernikahan.
• Hukumnya haram.
• Secara substantif sama dg zina.
• Anak yg lahir sama dg anak hasil zina bahkan
lebih kabur.
Hukum Penggunaan Teknologi
Reproduksi Manusia

 Tidak bertentangan dg syariah


maupun perundang-undangan yg
berlaku.
HARAMNYA BAYI TABUNG DAN
INSEMINASI BUATAN MANUSIA

 Sperma diinseminasikan dg ovum yg bukan istrinya,


kemudian diimplantasikan ke rahim istrinya.
 Ovum diinseminasikan dg sperma yg bukan suaminya,
kemudian diimplantasikan ke rahim wanita bukan
istrinya.
 Sperma dan ovum diambil dari suami-istri, kemudian
diimplantasikan di rahim wanita lain.
 Sperma dan ovum berasal dari lelaki dan wanita lain
kemudian diimplantasikan ke rahim istri.
 Sperma dan ovum diambil dari suami-istri, kemudian
diimplantasikan ke rahim istrinya yg lain.
HALALNYA BAYI TABUNG DAN INSEMINASI
BUATAN MANUSIA

• Sperma diambil dari suami, ovum dari


istrinya, dan diimplantasikan ke rahim
istrinya itu.
• Sperma suami diinseminasikan ke saluran
rahim istrinya atau langsung ke dlm rahim
istrinya.
DALIL-ALIL YG SECARA TERSIRAT MELARANGNYA

Bahwa Rasulullah saw. bersabda pada hari (Perang)


Hunaian: "Tidak halal bagi seorang yg beriman kepada
Allah dan hari akhir menyiramkan air (sperma)-nya pada
tanaman orang lain (vagina atau rahim istri orang lain)"
(HR. Abū Dāwūd, Ahmad, at-Turmudzi, dan Ibnu Hibbān).
Dari Haitsam bin Malik al-Thai, dari Nabi saw. Beliau
bersabda: Tidak ada dosa terbesar di sisi Allah setelah
Dosa syirik dari dosa menaruh nuthfah laki-laki di rahim yg
tidak halal baginya" (HR. Ibnu Abi al-Dunya)
FATWA ULAMA TENTANG
BAYI TABUNG DAN INSEMINASI BUATAN

Majma’ al-Buhus al-Islamiyah


(Lembaga Fikih Islam di
bawah naungan Organisasi
Konfrensi Islam (OKI), 1986,
 Jika bayi tabung itu dilakukan dg tujuan
membantu suami istri yg tidak bisa
mendapatkan anak melalui cara alamiah, maka
tindakan itu dapat ditolerir, dg syarat sperma
dan ovum yg diproses itu berasal dari suami istri
yg sah, dan diimplantasikan ke rahim istri
pemilik ovum tersebut.
 Oleh sebab itu, apabila suami mempunyai dua
orang istri, ovumnya diambil dari istri pertama,
kemudian setelah terjadi pembuahan
diimplantasikan ke rahim istri kedua atau yg lain,
hukumnya haram.”
PENDAPAT YG MENOLAK INSEMINASI
BUATAN DAN BAYI TABUNG
• Lembaga Riset dan Fatwa Saudi Arabia
• Syaikh Bin Jibrin.

Alasannya:
Prosesnya harus membuka aurat dan
menjamah aurat dan rahimnya.
Setiap orang harus rela menerima
ketetapan (qadha dan qadar) Allah,
termasuk ditakdirkan menjadi mandul
Surrogate Mother
Surrogate
Mother

MASLAHAH MUDARAT
Maslahah (?)
Surrogate Mother
Menyelamatkan kelebihan embrio
dari tindakan pemusnahan karena
dianggap tidak menghormati
kehidupan insani dan merupakan
pembunuhan dg sengaja.

LEMAH
Mudarat
Surrogate Mother
 Kehadiran anak tsb dapat
menjadi sumber konflik antara
pihak penyewa rahim dg pemilik
rahim, misalnya setelah anak
lahir tidak mau
menyerahkannya kepada suami
istri penyewa rahim.
 Kemungkinan terjadinya
komersialisasi rahim sehingga
seorang wanita cantik dan
lansing tidak mau mengandung
takut tubuhnya menjadi rusak
dan kegemukan.
 Tidak terjalin hubungan keibuan
antara anak dg ibu yg menyewa
KRUSIAL HUKUM AKIBAT
Surrogate Mother

• Kerancuan nasab .
• Dapat terjadi perebutan bayi
antara pasangan suami istri yg
menitipkan embrionya dlm rahim
orang lain.
• Atau dapat menjadi
penerlantaran anak, jika anak yg
lahir tidak seperti yg diharapkan.
Nasab Anak Mother Hoster

Rancu, anak siapa?


Pemilik rahim, atau
Pemilik Ovum (secara genetika)
Implantasi Zigot Pasca-Cerai

• Sama dg melakukan hubungan seksual


pasca bercerai.
• Kehamilan hanya dibenarkan jika
suami-istri tersebut masih terikat dlm
ikatan tali perkawinan yg sah.
PERLAKUAN SISA EMBRIO

• Dari proses bayi tabung, atau


• Akibat telah terjadi putusnya ikatan pernikahan
sebelum ditanamkan dlm rahim, atau
• Karena tidak diinginkan lagi, atau matinya salah
seorang atau keduanya, atau
• sebab lainnya,
Perlakuan Sisa Embrio

 Dibiarkan begitu saja hingga mati dg


sendirinya.
 Dimusnahkan lebih ringan mafsadahnya
dibandingkan jika melakukan surrogate
mother .
 Mendahulukan mafsadah dg cara membuang
atau membiarkannya mati daripada mengambil
mashlahah dg cara melakukan surrogate
mother.
Pembuahan dg Sperma yg
Dibekukan
 Jika proses pembuahan dg sperma yg
dibekukan dan penanamannya dlm rahim istri
atau penanaman zigot sisa dilaksanakan  pada
saat suami-istri tersebut masih dlm ikatan
pernikahan yg sah, maka termasuk jenis yg
dibenarkan.
 Jika telah mati, hukumnya haram.
Fatwa Ulama Indonesia tentang
Hukum Inseminasi Buatan dan Bayi
Tabung dari Pasangan Suami-istri
(Pasutri)
Lembaga Persyaratan Alasan Dasar/Met.
Fatwa Hukum Penetapan

MPKS boleh Bukan sperma  Tidak ada  Sadd li


donor larangan dlm Dzari’at
nash.
 Maslahah
 Maslahah dan

mafsadah

Majlis Boleh  Cara  Tidak  Mashlahah


mengeluarkan bertentangan Sadd li
Tarjih sperma/ovum tdk dg batasan Dzariat
bertentangan dgn umum dlm
syarak. Alquran,
 Sebaiknya Hadis, dan
dilakukan dokter Kaidah Ushul
wanita. fikih
 Tidak melibatkan

donor.
Lembaga Persyaratan Alasan Dasar/Met.
Fatwa Hukum Penetapan

Haram  Tidakada  Nash dlm


petunjuk dari
para rasul dan Alquran
Nabi
 tabdzir.

Bahtsul Boleh  Cara  Ilhaq dg  Ilhaq (Sejenis


mengeluarkan bolehnya istihsan dan
Masail harus mengonani mashlahah
muhtarom suami.
 Ilhaq dg
larangan zina.
 Tidak
merancukan
nasab.
 Darurat.
Lembaga Persyaratan Alasan Dasar/Met.
Fatwa Hukum Penetapan

MUI Boleh  Suami masih  Sesuai dg Sadd al-


terikat kaidah-
pernikahan. kaidah
Dzari’at
 Tidak agama,
melibatkan  Menghindari

donor. perzinaan

Dewan boleh  Tidak Tidak  Istihsan


melibatkan merancukan
Hisbah pihak nasab,
donor/ketiga. waris, ihsan,
dsb.
KLONING REPRODUKSI PADA HEWAN
KLONING REPRODUKSI MANUSIA
Tujuan Dilakukannya:
• Untuk memperbaiki kualitas keturunan,
• Menghasilkan keturunan yg lebih cerdas, lebih kuat,
lebih sehat, lebih rupawan,
• Untuk meningkatkan jumlah penduduk,

Konsekwensi Logis:
• Bencana dan biang kerusakan bagi dunia,
• Lembaga keluarga (pernikahan) tidak diperlukan lagi,
• Akan terjadi kerancuan moral, budaya, dan hukum.
ARGUMEN SYAR’I HARAMNYA
KLONING REPRODUKSI MANUSIA

 Anak-anak produk proses kloning


dihasilkan melalui cara yg tidak alami,
tidak diperlukan sperma.
 Kloning dari perempuan saja tanpa adanya
laki-laki menjadikan anak tidak punya ayah
 Akan menghilangkan nasab, padahal
Islam sangat memperhatikan masalah
nasab dan mewajibkan pemeliharaannya
 Memproduksi manusia-manusia unggul,
cerdas, sehat, kuat dan seterusnya,
pelaksanaannya jelas akan melalui proses
penyeleksian yg tidak mudah, sangat
mungkin akan mengabaikan ikatan
pernikahan sah.
 Akan meniadakan berbagai pelaksanaan
hukum Islam, seperti tentang
perkawinan, nasab, nafkah, hak dan
kewajiban antara orang tua dan anak,
waris, perawatan anak, hubungan
kemahraman, dan lain-lain.
 Berdampak negatif terhadap kesucian
perkawinan:

Institusi perkawinan tidak dibutuhkan lagi,


Keluarga sebagai unit terkecil tidak ada lagi.
Wanita tidak lagi membutuhkan pria sebagai
tempat bergantung karena seluruh
kebutuhannya dapat dilakukannya sendiri.
Hilanglah rasa saling mencintai antara laki-laki
dan perempuan.
Akademi Fikih Islam Liga Dunia
Muslim (1997)
 ”Kloning manusia, apa pun metode yg
digunakan dlm reproduksi manusia itu adalah
sesuatu yg tidak Islami dan sepatutnya dilarang
keras".
 semua manipulasi (yg berhubungan dg
reproduksi manusia) dg cara melibatkan elemen
pihak ketiga (di luar ikatan perkawinan), baik
berupa rahim, ovum, atau sperma adalah tidak
sah.
Majma' Buhūts Islāmiyyah dari Al-
Azhar Mesir
”Kloning manusia adalah haram dan harus
diperangi serta dihalangi dg berbagai cara".
Al-Majma’ al-Fiqh al-Islāmi, Rabithah al-‘Ālam al-
Islāmi (31 Oktober 1998 )

Kloning manusia haram, demikian pula orang yg


melakukannya

Alasannya:
 Termasuk tindakan intervensi atas penciptaan
manusia.
 Berakibat merancukan nasab
 Satu-satunya cara berketurunan yg dibenarkan syarak
hanya dg adanya pasangan laki-laki dan perempuan
 Merusak sistem pranata sosial berkeluarga, Perlu
adanya undang-undang yg sifatnya internasional
melarang dipraktikkan kloning manusia
Pendapat yg Membolehkan Kloning

Tokoh Muslim Fundamentalis Lebanon

Alasannya:
Salah jika menganggap kloning adalah suatu intervensi karya
Ilahi. Si Peneliti dianggapnya tidak menciptakan sesuatu yg
baru, mereka hanya menemukan suatu hukum yg baru bagi
organisme, sama seperti ketika mereka menemukan fertilisasi
in vitro dan transplantasi organ.
Fatwa Ulama Indonesia
MUI (2000)
• Kloning terhadap manusia dg cara
bagaimana pun yg berakibat pada
pelipatgandaan manusia
hukumnya adalah haram.
• Kloning terhadap tumbuh-
tumbuhan dan hewan hukumnya
boleh (mubah) sepanjang
dilakukan demi kemaslahatan
dan/atau untuk menghindarkan
kemudaratan (hal-hal negatif).
 Mewajibkan kepada semua pihak terkait
untuk tidak melakukan atau
mengizinkan eksperimen atau praktik
kloning terhadap manusia.
 Mewajibkan kepada semua pihak,
terutama para ulama, untuk senantiasa
mengikuti perkembangan teknologi
kloning, meneliti peristilahan dan
permasalahannya, serta
menyelenggarakan kajian-kajian ilmiah
untuk menjelaskan hukumnya.
• Mewajibkan kepada semua pihak,
terutama ulama dan umara, untuk
mendorong pembentukan (pendirian)
dan mendukung institusi-institusi ilmiah
yg menyelenggarakan penelitian di
bidang biologi dan teknik rekayasa
genetika pada selain bidang kloning
manusia yg sesuai dg prinsip-prinsip
syari'ah.
• Mewajibkan kepada semua pihak,
terutama ulama dan umara, untuk segera
merumuskan kriteria dan kode etik
penelitian dan eksperimen bidang biologi
untuk dijadikan pedoman bagi pihak-
pihak yg memerlukannya.
Lajnah Bahsul Masail NU

• Bahwa cloning gen pada manusia


menurut etika dan hukum agama,
tidak dibenarkan (haram) serta
harus dicegah sedini mungkin.
KELAHIRAN BAYI,
PENYUSUAN DAN
PENGASUHAN
2017
PERINTAH NIKAH DAN
BERKETURUNAN

Nikahlah dan berketurunan, saya akan berbangga di antara kalian pada hari
Kiamat (HR, Abu Dawud, al-Nasai, al-baihaqi, dsb)

Perintah: Menciptakan anak baik yg membanggakan


UCAPAN
SELAMAT ATAS
KELAHIRAN BAYI
KELAHIRAN BAYI, PENYUSUAN DAN
PENGASUHAN

 Memberi Kabar gembira dan


ucapan selamat.
 Memohonkan pertolongan
Allah dan perlindungan dr
godaan syetan.
PERAWATAN BAYI PASCA
KELAHIRAN

1. Azan dan Iqamah


2. Mentahnikkan
3. Menyukur Rambut
Kepala Bayi dan
Sedekah
4. Pemberian Nama
5. Aqiqah
SUNNAH PEMBERIAN NAMA

• Pada hari lahir.


• Pada hari ke-7.
ADAB PEMBERIAN NAMA

• Diambil dr nama oran-orang salih,


para nabi, rasul, dan lainnya.
• Singkat, sedikit huruf, mudah
diucapkan dan dihafal.
• Bermakna indah, sesuai dg kondisi,
derajat, agama serta martabatnya.
PENYUSUAN DAN
PENYAPIHAN
PENYUSUAN DAN
PENYAPIHAN

• Peranan wanita sebagai yg menghamilkan, melahirkan,


menyusui disebutkan sebagai al-Harts (ladang) bagi kaum
laki-laki (Q.s. al-Baqarat/2:223).
• Fase kehamilan dan penyusuan berlangsung selama 30
bulan (Q.s. al-Ahqāf/46:15).
• Penyapihan dilakukan setelah bayi berusia dua tahun (Q.s.
Luqmān/31:14) bagi yg menghendaki menyempurnakan
pemberian ASI (Q.s. al-Baqarat/2:233)
KELAHIRAN BAYI
Setiap Anak Membawa Fitrah Sendiri yg dapat Membentuk
Dirinya

Abu Hurairah ra menceritakan, Rasulullah saw berkata:


"Setiap bayi yg lahir membawa fitrah, maka terserah kepada
kedua orangtuanya ia akan dijadikan Yahudi, Nasrani, atau
Majusi …." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
MENTAHNIKKAN
• Menggosok langit-langit mulut bayi
menggunakan manisan yg telah dilembutkan,
seperti kurma, madu, atau yg sejenisnya.
• Teknis menggosok:

Dimulai dari langit-langit sebelah kanan


diteruskan hingga sebelah kiri sampai rata
Komitmen Teologis (Tauhid)

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam


dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab:
"Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yg
demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya
kami (Bani Adam) adalah orang-orang yg lengah terhadap ini (keesaan
Tuhan)" (Q.s. al-A'rāf (7): 172).
ANJURAN SAAT MENYAMBUT
KELAHIRAN BAYI

Menyampaikan kabar gembira dan


ucapan selamat atas kelahiran.
Mengadzankan dan mengiqamahkan,
Memberi nama yg baik,
Mentahnikkan,
Mencukur rambutnya,
Aqiqah.
Khitan.
KELAHIRAN ANAK SEBAGAI ‘KABAR
GEMBIRA’

Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan


(beroleh) seorang anak yg namanya Yahya, yg sebelumnya Kami belum
.pernah menciptakan orang yg serupa dg dia. (Q. s. Maryam (19):7)
Meng-Adzankan dan Iqamah

Dari 'Ubaidillah bin Abi Rafi' dari bapaknya, ia


berkata, aku pernah melihat Rasulullah saw
beradzan shalat di telinga kanan al-Hasan bin
'Ali saat dilahirkan oleh Fathimah" (HR. al-
Turmudzi).
Hikmah Adzan dan Iqamat pada Telinga Bayi

Menanamkan pendidikan akidah/tauhid


sedini mungkin,
Merekamkan kalimat tauhid sebagai
kata-kata pertama yg didengarnya saat
memulai kehidupan.
Mendoakan, Selamat dari Sangguan Syetan

Dari Ibn 'Abbas r.a. Nabi saw memohonkan perlindungan bagi


Hasan dan Husen dan bersabda bahwa Bapak kalian (Nabi
Ibrahim) memohonkan perlindungan bagi putranya Nabi
Ismail dan Ishaq seraya berdoa' Aku memohonkan
perlindungan dg kalimat Allah yg sempurna dari (godaan)
setiap syetan, bianatang-binatang bewrbisa, dan dari
pandangan mata yg jahat" (HR al-Bukhari, al-Turmudzi, Abu
Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Mencukur Rambut Kepala Bayi

Dari Samurah bin Jundub, dari Rasulullah saw, beliau


bersabda: 'Setiap anak itu tergadai, menyembelih
kambing untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambut
kepalanya, dan diberi nama.' (HR. al-Turmudzi, al-Nasāi,
Abū Dāwūd, dan Ahmad)
• Rambut tersebut ditimbang,
sesuai dg berat rambut itu, orang
tua disunnahkan bersedekah
emas atau perak kepada fakir
miskin
TEKNIK MENCUKUR
 Dimulai dari sebelah kanan kepala bayi,
 Dicukur hingga bersih, tidak ada lagi rambut yg
tersisa.

Dasarnya:

Dari Ibn 'Umar, Rasulullah saw melarang memelihara jambul (menyisakan


rambut yg dicukur pada bayi yg baru lahir di atas kepala." (HR al-Bukhāri,
Muslim, al-Nasāi, Abu Dāwud, Ibn Mājah, dan Ahmad).
Pemberian Nama yg Baik

Dari Abi al-Dardā, ia berkata, Rasulullah saw


bersabda: Nama-nama kalian akan dipanggil pada
hari Kiamat dan nama-nama bapakmu, maka
indahkanlah nama-namamu." (HR. Abu Dāwud,
Ahmad, dan al-Dārimi).
AKIKAH
AQIQAH
Hewan yg disembelih karena kelahiran bayi:

Dari Salmān bin al-Dhabbi, ia berkata: Aku pernah mendengar


Rasulullah saw berkata: "dg kelahiran bayi ada aqiqahnya,
alirkanlah darah (memotong binatang untuknya),
hilangkanlah kotoran darinya' (HR al-Bukhāri, al-Nasāi, dan
Ahmad).
HUKUM AKIKAH

 Imam Malik, al-Syāfi'i, pendapat yg


masyhur dari Mazhab Hanbali, Abu
Tsaur dan Mayoritas Ulama =
mustahab (sunnah).
 Abu Hanifah = tidak wajib dan tidak
sunnah.
 Hasan al-Bashri, Dawud al-Zhahiri, satu
riwayat dari Mazhab Hanbali, dan lain-lain
= wajib.
PERSYARATAN KAMBING AKIKAH

Hewan Akikah = Hewan Qurban:


Tidak cacat, tidak kurus, tidak
sakit, dan sudah cukup
umurnya.
• Hewan yg diperbolehkan hanya
binatang ternak, dlm nash=
Hanya kambing
• Unta, lembu, kerbau = Utk 7 org.
Pendapat-pendapat Ulama tentang Waktu
Pelaksanaan Aqiqah

Hari ketujuh.
Jika belum mungkin pada hari ketujuh
boleh dilakukan pada hari ke-14, bila
belum mungkin pada hari ke-40.
Sah sebelum hari ketujuh atau
setelahnya selama anak belum dewasa.
boleh dilaksanakan kapan saja,
meskipun sudah dewasa, dan boleh
mengakikahkan untuk dirinya sendiri
Pembagian Daging Akikah

 Sebagian dimakan oleh yg


menyembelihnya dan
sebagian disedekahkan.
 Disedekahkan dlm bentuk
sudah dimasak.
 Seyogyanya tulang-tulangnya
tidak dipecah atau dipotong,
 Sebaiknya diantarkan kepada
mereka
HIKMAH AKIKAH
• Bentuk pengorbanan orangtua kepada
Allah atas anak.
• Merupakan fidyah (tebusan) dari
berbagai bencana.
• Merupakan pintu pembuka gadaian
anak agar menjadi syafaat.
• Bentuk ekpresi kegembiraan
• Untuk mengkaitkan tali hubungan anak
dan orangtua.
• Bernilai sosial
NASAB
Kedudukan Nasab dlm Islam

 ANJURAN MENJAGA NASAB, TERMASUK MAQASHIDUSY SYARIAH


 NASAB ADALAH HAK ANAK

Berkaitan dg batasan hukum yg lain:


 Keharusan berbuat ihsan
 Batasan aurat
 Berkaitan dlm menentukan hak dan kewajiban
atas anak dan orang tua
 Perwalian,
 Pembagian warisan,
 Persusuan,
 Nafkah,
 dan lainnya
DASAR DAN SEBAB
PENETAPAN NASAB

 Melalui pernikahan yg sah.


 Melalui hubungan
sanggama karena adanya
syubhat al-Nikah (wath'i
syubhat).
PERNIKAHAN YG MENYEBABKAN
SAHNYA NASAB

 Hamilnya istri dari suaminya itu


merupakan sesuatu hal yg
mungkin, (telah melakukan
hubungan badan, organ kelamin
suami dapat memproduksi
sperma, dan lainnya.)
 Kelahiran anak sedikitnya setelah
6 bulan dilangsungkan pernikahan
(ada perbedaan waktu:pendpt
Ulama).
• Kalahiran berlangsung dlm
rentang waktu maksimal
kehamilan wanita (2 tahun;
4 tahun; atau 9 bulan)
• Suami tidak mengingkari
hubungan anak tersebut dg
dirinya sebagai ayah,
NASAB
ANAK HASIL
ZINA
STATUS ANAK YG LAHIR AKIBAT ZINA

• Dipandang sebagai anak yg suci


• Tidak punya Kewajiban berbakti dan nafkah
• Tidak punya hak:
– waris-mewarisi,
– perwalian,
– nasab kepada ayah biologisnya.
Nasab Anak Hasil Zina

• Hanya bernasab kepada pihak ibu,


• Hanya berhak mendapatkan warisan dari
pihak ibu atau kerabatnya,
• Tidak berhak mendapatkan hak waris-
mewarisi dg ayah biologisnya.
• Jika kelak menikah, yg berhak
menikahkannya adalah wali hakim.
TEKNOLOGI KEDOKTERAN KAITANNYA
DG BATASAN NASAB

Batasan:
 Anak biologis tidak sama dg anak nasab.
 Tes DNA hanya dapat dijadikan sebagai
alat bantu menentukan anak biologis.
 Hak dan kewajiban anak-orang tua karena
hubungan nasab
TEKNOLOGI KEDOKTERAN KAITANNYA dg BATASAN
NASAB DLM ISLAM

Teknologi yg dapat merancukan Nasab = Haram:


 Inseminasi dan bayi tabung dg sperma dan atau ovum donor
 Surrogate mother/Ibu tumpang.
 Penanaman zigot di rahim bukan pemilik ovum:
 Ibu tumpang
 istri yg lain dari pasangan poligamis
 Kloning reproduksi manusia
Pendapat Ulama tentang Nasab Anak Hasil
Pernikahan Wanita Hamil

 Wanita yg telah berzina dan hamil tidak


boleh dinikahi (Ahmad bin Hanbal).
 Boleh dinikahi (Mayoritas Ulama), wanita
tsb tidak sedang iddah krn tidak bersuami.
 Imam Malik = dia sedang iddah. Tdk
boleh nikah.
ADOPSI ANAK
Adopsi Anak dan Status Nasabnya

 Memungut anak orang lain untuk


diasuh dan dididik dg penuh
perhatian dan kasih sayg tanpa
memberikan status anak kandung
kepadanya (Amal shalih)
 Memberikan status anak orang lain
sebagai anak kandungnya (dilarang
dlm Islam, termasuk tindakan
menghilangkan nasab)
PENDIDIKAN ANAK
PENDIDIKAN ANAK
• Menyediakan pengasuh, pendidik
dan/atau guru yg baik dan
berakhlak mulia. (Al-Ghazaly).
• Mendidik dan menyekolahkannya,
mengajarkan ilmu agama (Al-
Qur’an); keterampilan dan lain-lain
yg berguna untuk masa depannya (
H.R. albaihaqi dari Ibnu Umar).
• Melatih shalat selambat-lambatnya
pada usia tujuh tahun dan sedikit
lebih keras setelah berusia sepuluh
tahun. (HR. Ahmad dan Abu Dawud
dari ‘Amru bin Syu’ib).
MENAFKAHI ANAK DG YG HALAL DAN THAYYIB

Memberikan makanan yg “halal dan thayyib”.

Rasulullah SAW pernah mengajarkan sejumlah anak


untuk berpesan pada orang tuanya saat keluar
rumah mencari nafkah: ‘Selamat jalan ayah!
Bertaqwalah kepada Allah!. Jangan sekali-kali
engkau membawa pulang kecuali yg halal dan
thayyib saja!, Kami mampu bersabar dari kelaparan,
tapi tidak mampu menahan azab Allah SWT (H.R.
Thabarani).
MEMBIASAKAN DIRI
DG ETIKA ISLAMI
 Memisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dg anak
perempuan, juga antara mereka dg orang tuanya, bila
usianya telah mencapai 10 tahun (H.R. Bazzaar).
 Membiasakan berakhlak Islami dlm bersikap, berbicara,
bertingkah laku dsb, sehingga semua kelakuannya
menjadi terpuji menurut Islam (H.R. al-Turmuzi dari
Jabir bin Samurah).
 Menanamkan etika malu secara proporsional dan
membiasakan minta izin keluar/masuk rumah,
terutama ke kamar orang tuanya, khusunya(Sebelum
salat Subuh, siang setelah salat Zuhur, dan setelah
salat Isya’ (Q.s. Annur: 59).
MEMPERHATIKAN
PERKEMBANGAN ANAK
MENYUSUI
Pengertian
MENYUSUI (Al-Radla’)
Isapan anak yg disusui terhadap susu wanita
pada waktu tertentu (Mazhab Hanafi)
Sampainya air susu wanita pada lambung
(Malik)
Sampainya air susu wanita atau yg dihasilkan
air susu pada perut bayi atau pada otak
/sumsumnya (Syafii).
Mengisap atau meminum air susu yg terkumpul
karena kehamilan dari putting susu seorang
wanita atau semisalnya (Hambali)
MASA MENYUSUI
• Dua tahun (mayoritas Ulama).
• Dua setengah tahun (30 bulan) (Imam Hanafi)

Hukum Menyusukan Anak


Para fukaha = wajib selama dua tahun.
MENGASUH ANAK
MENGASUH ANAK
(Hadlanah)

Mengasuh anak dan mendidiknya sejak lahir,


Pengasuh: Ibunya atau orang lain yg
menggantikannya.

Masa Pengasuhan
Sejak lahir hingga dewasa,
KEWAJIBAN MEMBERIKAN
PENDIDIKAN DAN
PENGASUHAN KEPADA
ANAK
PERINTAH SHALAT= SAAT ANAK BERUSIA 7 TH
ANJURAN BERBUAT ADIL KEPADA ANAK

Dari al-Nu'man bin Basyir, ia berkata, Rasulullah saw


berkata: Berbuat adillah kalian terhadap anak-anakmu,
berbuatlah adil terhadap putra-putramu" (HR. al-Nasāi,
Abū Dāwūd, dan Ahmad).
• Memberikan kasih sayang yg
diperlukan anak.
• Membiasakan anak berdisiplin.
• Hendaklah kedua orangtua menjadi
teladan yg baik bagi anak dari
permulaan kehidupannya.
• Anak dibiasakan dg etiket umum yg
mesti dilakukan dlm pergaulannya.
Berbagai Kebiasaan Baik yg Seharusnya Ditanamkan
Sejak Dini

 Dibiasakan mengambil, memberi,


makan dan minum dg tangan kanan.
 Dibiasakan mendahulukan bagian
kanan dlm berpakaian, dan ketika
melepasnya memulai dari kiri.
 Dilarang tidur tertelungkup, dibiasakan
tidur dg miring ke kanan.
 Dihindarkan tidak memakai pakaian
atau celana pendek, agar anak tumbuh
dg kesadaran menutup aurat dan malu
membukanya.
 Dicegah menghisap jari dan menggigit
kukunya.
 Dibiasakan sederhana dlm makan
dan minum, dan dijauhkan dari
sikap rakus.
 Dilarang bermain dg hidungnya.
 Dibiasakan membaca Bismillah
ketika hendak makan.
 Dibiasakan mengambil makanan
yg terdekat dan tidak memulai
makan sebelum orang lain.
 Tidak memandang dg tajam kepada
makanan maupun kepada orang yg
makan.
 Dibiasakan tidak makan dg tergesa-gesa
dan supaya mengunyah makanan dg
baik.
 Dibiasakan memakan makanan yg ada
dan tidak mengingini yg tidak ada.
 Dibiasakan menjaga kebersihan mulut dg
menyikat gigi setelah makan, sebelum
tidur, dan sehabis bangun tidur.
 Dididik mendahulukan orang lain dlm
makan atau bermain yg disenangi,
 Dibiasakan agar menghormati
saudara-saudaranya, sanak familinya
yg masih kecil, dan anak-anak
tetangga jika mereka melihatnya
sedang menikmati sesuatu makanan
atau permainan.
.
 Dibiasakan mengucapkan dua
kalimat syahadat dan mengulanginya
berkali-kali setiap hari.
 Dibiasakan membaca “Alhamdulillah”
jika bersin, dan mengatakan
Yarhamukallah” kepada orang yg
bersin jika membaca “Alhamdulillah
 Supaya menahan mulut dan menutupnya
jika menguap, dan tidak sampai bersuara.
 Dibiasakan berterima kasih jika mendapat
suatu kebaikan, sekalipun hanya sedikit.
 Tidak memanggil ibu dan bapak dg
namanya, tetapi dibiasakan memanggil dg
kata-kata: Ummi, Ibu, Mama, Abi, Bapak,
Papa, Ayah, dsb. 
 Ketika berjalan tidak mendahului
kedua orangtua atau yg lebih tua,
dan tidak memasuki tempat lebih
dahulu dari keduanya untuk
menghormati mereka.
 Dibiasakan bejalan kaki pada
trotoar, bukan di tengah jalan.
 Tidak membuang sampah di jalanan,
bahkan menjauhkan kotoran darinya.
 Mengucapkan salam dg sopan
kepada orang yg dijumpainya
“Assalamu ‘Alaikum” serta membalas
salam orang yg mengucapkannya.
 Diajari kata-kata yg benar dan
dibiasakan dg bahasa yg baik.
 Dibiasakan menuruti perintah
orangtua atau siapa saja yg lebih
besar darinya, jika disuruh sesuatu
yg diperbolehkan.
 Bila membantah diperingatkan
supaya kembali kepada kebenaran
dg suka rela, jika memungkinkan.
Kalau tidak, dipaksa untuk
menerima kebenaran, hal ini lebih
baik daripada tetap membantah dan
membandel.
Hendaknya kedua orangtua
mengucapkan terima kasih
kepada anak jika menuruti
perintah dan menjauhi
larangan. Sesekali memberikan
hadiah yg disenangi.
Tidak dilarang bermain selama
masih aman,
 Dibiasakan menghormati milik
orang lain, dg tidak mengambil
permainan ataupun makanan
orang lain, sekalipun permainan
atau makanan saudaranya sendiri.
SIKAP TERPENTING ORANGTUA DLM MENDIDIK
ANAK

 Tauladan yg baik.
 Kasih sayang dan rasa cinta.
 Berikap adil danmenyamaratakan antara anak-
anak.
 Bergaul dg anak
 Bijak dlm mendidik.
 Berdoa
 Membekali ilmu pengetahuan yg bermanfaat.
 Sabar dan ikhlas.
 Bertakwa
SKENARIO
BLOK REPRO

• Keputihan
• Kehamilan
• Anak yang Lamban
SEKIAN
Terima Kasih
Terima Kasih

Terima Kasih

Selamat Belajar, Semoga Sukses,


Amin !

Anda mungkin juga menyukai