Anda di halaman 1dari 21

CESTODA

PENDAHULUAN
• Bentuk pipih seperti pita shg disbt cacing pita
• Tubuhnya tdd
> kepala, (scolex) : alat melekat (sucker), kadang2
dilengkapi dgn rostellum ( semacam benjolan pd
kepala), ada yg dilengkapi dgn kait ada yg tdk
> leher, bgn yg sempit diantara kepala dan badan
> badan (strobilla), bersegmen yg disbt proglotid
Proglotid dibagi 3 macam
1. Proglotid immature : yg langsung melekat pd leher
2. Proglotid dewasa : alat kelamin sudah lengkap
3. Proglotid gravid : sudah penuh telur
Habitat : saluran pencernaan makanan manusia atau
binatang shg pd cacing dewasa menimbulkan ggn
intestinal, dan stadium larva menimbulkan ggn
ekstraintestinal
Species yg dpt mensbbkan kelainan pd manusia
~ Taenia saginata
~ Taenia solium
~ Diphylidium caninum
~ Hymenolepis nana
~ Hymenolepis diminuta
Morfologi :
- memiliki panjang berbeda-beda dari beberapa cm
sampai beberapa meter
- alat kelamin bersifat hermafrodit artinya pd tiap
proglotid memiliki alat kelamin jantan dan betina
lengkap
- memiliki susunan saraf dan alat ekskresi walaupun
sangat sederhana
- tdk memiliki rongga badan, sistem aliran darah dan
saluran pencernaan makanan
- kelainan dan gejala klinik yg terjadi dpt disbbkan
oleh ccg dewasa ataupun oleh larva
Stadium larva berupa larva kistik antara lain
- genus Taenia larvanya disbt Cysticercus
- Taenia saginata larvanya disbt Cysticercus bovis
- Taenia solium larvanya disbt Cysticercus cellulosae
- genus Hymenolepis larvanya disbt Cysticercoid
- genus Echinococcus larvanya disbt Kista hydatid
- genus Multiceps larvanya disbt Coenurus
Klasifikasi
- Ccg dewasa kelas Cestoidea umumnya hermafrodit
- Ditutupi integumen tdk bersilia
- Embrio kleuar dari telur bersilia
- Scolex dilengkapi dgn sucker kadang2 dgn kait utk
melekat pd jaringan hospes
- Tdk memiliki pencernaan makanan
- Badan tdd proglotid
TAENIA SAGINATA (BEEF TAPEWORM = CACING
PITA SAPI)
• Penyakit : Taeniasis Saginata
• Hospes definitif : manusia (monoksen)
• Habitat : jejenum
• Hospes perantara : sapi, binatang herbivora
• Lebih byk ditemukan dari pd T. solium
• Pd sapi larva : disbt Cysticercus bovis
• Cacing dpt bertahan hidup sampai 25 thn
• Pd tubuh manusia biasanya hanya ditemukan 1 ekor
cacing dewasa
Morfologi dan daur hidup
• Cacing dewasa ukuran panjang ±5 m – 25 m krn lebih
byk memiliki proglotid lebih byk dari pd T. solium
• Scolex (kepala) dgn 4 batil isap tdk memiliki rostelum
atau kait
• Proglotid dilepas satu persatu dan khas bagi T. saginata,
proglotid yg dilepas dpt bergerak sendiri keluar mll anus
• Setelah keluar proglotid berkontraksi, memeras cairan,
isi proglotid lain serta telur
• Telur T. saginata memiliki morfologi yg tdk dpt
dibedakan dgn telur T. solium
• Telur infektif tadi jika dimakan oleh hospes perantara
(sapi dan binatang ternak lain)
• Telur akan menetas mjd embrio
• Kemudian embrio akan menembus ddg usus masuk
kekapiler darah atau saluran limfe utk sampai
kejaringan otot
• Dlm otot akhirnya tumbuh larva yg disbt cysticercus
bovis
• Jika otot yg mengandung larva dimakan oleh manusia
maka cysticercus bovis akan mengadakan evaginasi
(penonjolan keluar)
• Protoscoleks akan melekat pd mukosa usus utk mjd
ccg dewasa membutuhkan waktu 8-10 mgg
Gejala klinis
• Tanpa gejala berarti
• Kadang2 mengeluh ggn usus atau gejala obstruksi
intestinal
• Proglotid menyumbat appendiks menimbulkan
apendisitis, diare, BB turun
• Proglotid dpt bergerak sendiri menuju anus dan
biasanya pd siang hari
Diagnosis
• Dgn menemukan telur dlm tinja hanya dpt membuat
diagnosis genus krn morfologi telur T. saginata dan
telur T. solium sama
• Menemukan proglotid hidup yg keluar dari anus
secara aktif dpt dipakai utk menegakkan diagnosa stlh
dilihat dimikroskop
Pengobatan
• Niclosamide atau quinakrin HCl
• Disertai dgn pemberian praziquantel 10mg/kgbb
• Mebendazole 300 mg 2x sehari selama 3 hari

Pencegahan
• Memakan daging sapi yg terlebih dulu dimasak diatas
suhu 56ᴼC
TAENIA SOLIUM
• Penyakit : Taeniasis Solium
• Hospes definitif : manusia (monoksen)
• Habitat : jejenum
• Cacing dewasa dpt hidup 25 thn dan biasanya hanya
ditemukan 1 ekor (plg byk 25 ekor)
• Hospes perantara : babi
• Pd babi larva : disbt cysticercus cellulosae
Morfologi dan siklus hidup
• Ukuran cacing dewasa panjang 2m - 7 m
• Ccg ini memakan isi usus
• Scolexnya ada 4 batil isap berbtk cawan
• Telur T. solium morfologinya tdk dpt dibedakan dgn
telur T. Saginata
• Telur akan kontak dgn cairan lambung dan menetas dan
menembus ddg usus dan masuk kealiran darah dan
sampai keotot
• Manusia yg makan daging babi yg mengandung larva
cysticercus cellulosae yg dimasak kurang sempurna
• Kemudian larva akan keusus halus dan akan melekatkan
bgn scolexnya pd mukosa usus dan mjd ccg dewasa
• T. solium dan T. saginata bisa bersama2 pd seorg pdrt
Gejala klinik
• Cacing dewasa menimbulkan iritasi mukosa pd
tempat melekatnya atau obstruksi usus
• Tanpa gejala, kadang2 menimbulkan ggn pd perut
berupa diare atau sembelit juga anoreksia
• Tjd eosinofilia ringan
• Kadang2 tjd migrasi pd anus (plg sering pd T.
saginata) ini berguna utk diagnosis
Diagnosa
• Menemukan telur dlm tinja hanya dpt membuat
diagnosa genus krn morfologi telur solium dan T
saginata sama
• Utk diagnosa Cysticercosis yi dgn menemukan
Cysticercosis cellulosae
• Diagnosa immunologi
Pengobatan
• Praziquantel atau niklosamid
• Mebendazole 300 mg 2x/hari selama 3 hari
• Pembedahan jika dgn obat tdk berhasil
Pencegahan
• Utk mencegah tjd Taeniasis solium dgn menghindari
memakan makanan babi mentah atau kurang matang
Cacing pita yg kurang penting di Indonesia
• Hymenolepis Nana (dwarf tapeworm)
• Hymenolepis Diminuta
• Dipylidium Caninum
• Echinococcus Granulosus
• Echinococcus Alveolaris
• Multiceps spp

Anda mungkin juga menyukai