Anda di halaman 1dari 15

ARITMIA

Siti Namirah 2018141017


Alfia Shifa
Qhoissul Saufus Salfwa 2019142020
Oktaria Pratama Dewi 2019141019
Arvia wahyu widodo 2019141005
Muhammad jamiluddin akbar 2019143011
ARITMIA
 DEFINISI
Gangguan irama jantung terutama
ketidakteraturnya pada detak jantung (menjadi
terlalu cepat atau terlalu lambat), mencakup
kondisi yang di sebabkan ketidak normalan
laju, keteraturan, atau urutan aktivasi jantung.
EPIDEMIOLOGI
Studi epidemiologik jangka panjang menunjukkan bahwa pria
mempunyai resiko gangguan irama ventrikel 2-4 kali lipat
dibandingkan wanita. Data epidemiologi dari New England Medical
Journal (2001) menyebutkan bahwa kelainan struktur arteri coroner
merupakan penyebab 80% gangguan irama jantung yang dapat
berakhir dengan kematian mendadak. Data Framingham (2002)
menunjukan angka kejadian gangguan gangguan irama akan
meningkat dengan pertambahan usia. Makin bertambah usia,
presentase kejadian akan meningkat yaitu 70% paa usia 65-85 tahun
dan 84% diatas 85 tahun.
ARITMIA

 ETIOLOGI
1. Gangguan sirkulasi koroner :
 Iskemi miokard
 Infark miokard
2. Peradangan jantung :
 Demam rematik
 Miokarditis
3. Gangguan / kerusakan struktur jantung
 Gagal jantung
 Kardiomiopati
4. Gangguan keseimbangan elektrolit & asam-basa
 Hiper / hipokalemi
 Asidosis / alkalosis
5. Gangguan endokrin : hipertiroid
6. Intoksikasi obat : digoxin, obat antiaritmia dll
7. Gangguan susunan saraf otonom / pusat
TANDA / GEJALA
 Rasa berdebar di dada.
 Detak jantung lebih cepat daripada normal (takikardia).
 Detak jantung lebih lambat daripada normal
(bradikardia).
 Kelelahan  dan lemas.
 Pusing.
 Sesak napas.
 Nyeri dada.
 Pingsan.
PATOFISIOLOGI
PATOGENESIS
Aritmia gangguan pada:
• Pembentukan implus : otomatisasi yang tidak normal (abnormal
automacity), aktivitas yang diteruskan, dan setelah depolarisasi
lambat
• Konduksi implus : perlambatan penghantaran implus atau
blockade, perubahan kecepatan konduksi, perubahan masa
refrakter
• Kombinasi kedua-duanya.
 Algoritme Terapi
ALGORITMA BRADIKARDI PERKI

Tanda-tanda:
•TD sistolik < 90 mmHg
• Nadi < 40 beat/mnt No
• Aritmia ventrikel dengan TD cukup
Yes
• Gagal jantung

Atropin
0,5 mg IV

Yes
Respon memuaskan?

No Adakah Risiko asistol?


• Recent asystole
• Mobitz II AV block
Yes •Total AV block dengan QRS lebar
• Ventricular pause > 3 det.
Pengobatan sementara :
•Atropin 0,5 mg IV dpt diulang
sampai dosis maksimum 3 mg No
• Adrenalin 2 – 10 mcg/mnt
• Obat alternatif
Observasi
Atau
• Transcutaneous pacing

pemasangan TPM
Obat-obatan alternatif :
Oleh Kardiolog • aminofilin
• Isoprenalin
• dopamin
• Glucagon=pada overdosis BB atau CCB
• glycopyrolate
ALGORITMA TATALAKSANA TAKIKARDI PERKI
Bantuan ABC: beri Oksigen; pasang IV line.
Monitor EKG, TD, Oksimetri
Rekam EKG 12 lead bila memungkinkan atau rekam irama di lead II
Identifikasi dan obati penyebab yang reversibel

Apakah pasien stabil?


Synchronnised DC shock Tidak Stabil Tanda tidak stabil:
Hingga 3 kali Kesadaran menurun, nyeri dada, TD sistolik<90 mmHg, gagal jantung
(Gejala terjadi akibat laju nadi yang terlalu cepat > 150 beat/mnt)
Stabil
•Amiodaron 300 mg IV lama pemberian
10-20 mnt dan ulangi syok, Apakah QRS sempit (<0,12 det)? Sempit
Lebar
• amiodaron 900 mg/24 jam

QRS Sempit
regular
QRS lebar Apakah irregular?
Apakah QRS regular? irregular
• Vagal manuver
irregular • Bolus cepat Adenosin 6 mg;
regular
Bila tak berhasil berikan 12 mg;
Bila tidak berhasil berikan 12 mg.
• Monitor EKG kontinu

Takikardi QRS sempit irreguler


• Probable Atrial fibrilasi, control rate dengan:
Kembali ke
B-bloker IV, digoxin IV atau diltiazem IV
Irama normal sinus ? • Bila onset AF < 48 jam berikan :
Konsultasi ke Jika VT (atau belum jelas) Amiodaron 300 mg IV selama 20-60 mnt,
kardiolog •Amiodaron 300 mg IV selama 20-60 mnt Ya dilanjutkan 900 mg/24 jam
dilanjutkan 900mg/24 jam
Jika sebelumnya confirmed SVT Tidak
Probable re-entry PSVT:
dgn bundle branch block:
• Rekam EKG 12 lead saat irama sinus
• Berikan adenosin seperti
•Jika timbul kembali; beri adenosin lagi dan
Beberapa kemungkinan, a.l: pada takikardi QRS sempit regular
• AF dgn bundle branch block
pertimbangkan obat anti aritmia yg lain Konsultasi ke
Pengobatan spt QRS sempit kardiolog
• Pre-excited AF
Pertimbangkan amiodaron
•VT Polimorfik (spt torsades de pointes =
berikan magnesium 2 gr selama 10 mnt)
Catatan :kardioversi harus dilakukan Possible atrial flutter
dalam sedasi atau anestesi umum Control rate (co/ B-bloker)
TERAPI FARMAKOLOGI
TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Automatic Implantable Cardioveter Defilbrillator (ICD) merupakan metode yang
cukup efektif untuk mencegah kematian mendadak karena VT (ventricular
tachycardia)
 Implantable Cardioverter Defibrilator (ICD) adalah perangkat kecil yang
ditempatkan di dada atau perut. Dokter menggunakan perangkat untuk membantu
mengobati detak jantung tidak teratur (aritmia)
 ICD menggunakan pulsa elektrik atau guncangan untuk membantu mengontrol
aritmia yang mengancam jiwa, terutama yang dapat menyebabkan serangan jantung
mendadak (SCA).
DAFTAR PUSTAKA
 Sukandar et al. 2013. Iso Farmakoterapi. Jakarta: isfi
penerbitananonim. 2016.
 Farmakologi Dan Terapi. Jakarta: Departemeb Farmakologi dan
Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
 Rendayu ina, sukohar asep. 2018. Pemilihan jenis obat antiaritmia
yang tepat untuk penyembuhan pasien aritmia. Bandar lampung:
Fakultas Kedokteran universitas lampung.

Anda mungkin juga menyukai