Anda di halaman 1dari 31

GAYA

SENTRAL
FISIKA DIK A 2019
Kelompok 2

Mery Cintia Afrilya Sitinjak


( 4193121035 ) Pimpy Sheila Sigalingging Sinta Stevani Br. Gultom
( 4192421011 ) ( 4193121011 )

Muhammad Ali Hamzahas Razita Syahira Lubis


( 4191121016 ) ( 4191121034 )
2
SUBMATERI
⦁ Gerak Gaya Sentral Pada Bidang Tunggal
⦁ Gerak Partikel Dalam Gaya Sentral
⦁ Lintasan Medan Gaya Sentral Dan Potensial Efektif
⦁ Lintasan Partikel Dalam Satu Medan Gaya
⦁ Hukum Kepler Pada Gerak Planet
⦁ Osilasi Radial Pada Orbit Lingkaran
⦁ Aplikasi Gaya Sentral Dalam Kehidupan Sehari-hari

3
1 ⦁
Gerak Gaya Sentral Pada Bidang
Tunggal
Gaya sentral adalah gaya yang bekerja
pada sebuah partikel yang selalu mengarah
pada satu titik yang dinamakan pusat
(asal)dari gaya.

4
2 Gerak Partikel Dalam Gaya Sentral

Pada persamaan mendeskripsikan gerak partikel dengan massa dan dapat


ditentukan jika diketahui bentuk gaya sentralnya
Gaya sentral bekerja searah, oleh karena itu tidak dapat menghasilkan torsi
pada pengurangan massa. Ini berarti momentum angular untuk massa
terhadap sumbu yang melalui pusat gaya adalah konstan. Jika merupakan
momentum linier untuk partikel bermassa, maka torsinya

dL
 r F
dt

5
Contoh Soal
 
Diberikansuatulintasangerak, tentukangaya yang membentuklintasantersebut. Catatan,
Adan B adalahkonstanta
Solusi: Karenadiketahuilintasannyaadalahmakakarena, kitaakandapatkan

diferensiasikandua kali u terhadapθsehinggadiperoleh


03. LINTASAN MEDAN GAYA SENTRAL
DAN POTENSIAL EFEKTIF
⦁ Apabila M>>> m dan interaksi dengan benda lain
diabaikan (relatif sangat kecil), M bisa dianggap
tetap/diam dan dipilih sebagai titik asal SK
⦁ gaya yang dialami m dapat ditulis di mana dengan
berupa gaya sentral isotrop dengan pusat gaya di
pusat M (seperti planet terhadap matahari dan satelit
terhadap planet), disebut gaya gravitasi dan M, dan
bersifat konservatif.

8
⦁ Sifat konservatif gaya gravitrasi berkaitan dengan
tenaga potensial benda yang mengalaminya (m),
melalui hubungan dengan mengambil acuan tenaga
potensial D. Medan - dan potensial - gravitasi Gaya
gravitasi per-satuan massa disebut medan gravitasi,
yang lebih sering disebut percepatan gravitasi.

9
Tenaga potensial gravitasi per-satuan massa disebut potensial
gravitasi, Dengan konsep medan- dan potensial- gravitasi di atas,
diperoleh hubungan antara medan dan potensial gravitasi di setiap
titik sebagai :

V = -ƪ g. dr

10
⦁  ( r ) Batas-batas radialnya (turning points),
seperti pada kasus getaran selaras, terjadi saat
Dari batas-batas radialnya adalah akar-akar r dan
persamaan selanjutnya, harga r yang
diperbolehkan hanya memenuhi karena
memperlihatkan grafik U (r) dan sekaligus
batasradial (r o dan r 1 ), untuk kasus hukum
kuadrat terbalik ( ( ) ), di mana atau Gambar
Tenaga potensial efektif U (r)

11
4 LINTASAN PARTIKEL DALAM
SATU MEDAN GAYA
⦁Bentuklintasanpartikelakanbergantungpadaeksentrisitas.
 
Secaraumum, nilaieksentrisitasberada
padarentang 0 ≤ <∞.
⦁ Jika= 0 makakitaperoleh r = = = yang merupakankonstanta.
DalamkoordinatKartesius, r = ,
sehinggalintasanpartikelakanberupalingkarandenganpersamaang
aris
+ =

12
⦁Lintasan
  partikeluntuk

13
 
• Jika 0 << 1 Sepertisebelumnya, r = dan cos θ = sehingga

14
14
 Karena0 <<1, maka− 1 < 0,
sehinggapersamaanterakhirdapatditulisdalambentuk
+ =1
Dengan,

Persamaanterakhirtidak lain merupakanpersamaanelipsdengansumbu


semi mayor a danberpusat di titik (x, y) = (−,0).
BentuklintasannyadiberikanpadaGambardislideselanjutnya,

15
⦁Jika  0 << 1,
lintasanpartikelberbentukelipsdenga
nsumbusemi mayor a =

16
 
• Jika= +1 makakitagunakankoordinatKartesius, sehingga r = dancosθ = , maka

 Persamaan terakhir adalah persamaan parabola, yang memotong sumbu-x di titik x =

 Lintasanpartikeluntuk= 1 berupakurva
parabola,
dengantitikpotongterhadapsumbu-x
terjadipadatitik x = .

17
17
Jika> 1
Lihatkembalipersamaan (7.3). Jika> 1, makasuku− 1 bernilaipositif,
sehinggapersamaantersebutdapatdituliskanulangmenjadi
+ =1

Dengan,

 
18
yang merupakan persamaan hiperbola. Bentuk lintasan partikel diberikan pada Gambar dibawah
ini

⦁Lintasanpartikeluntukkasus>
 
1 berbentukhiperbola.

19
6

Osilasi Radial
pada Orbit
Lingkaran
Circular Orbit
Sistem koordinat yang diadopsi dalam diskusi selanjutnya adalah
sistem koordinat bola. Untuk benda dengan massa yang dapat
diabaikan yang bergerak di sekitar benda pusat, momentum sudut
spesifik C (per satuan massa) benda kecil dengan mengacu pada
benda pusat (atau, tepatnya, ke pusat gravitasi) didefinisikan
sebagai
 
C = r orb x v orb
Benda tersebut ditindaklanjuti oleh gaya tarik gravitasi
spesifik f G (per satuan massa) dari benda pusat dan oleh
gaya sentrifugal f c (per satuan massa)
 

21

Kecepatan sudut orbital

Periode  gerak ini dikenal sebagai


periode Kepler.

22
OSILASI RADIAL ORBIT LINGKARAN
HUKUM KEPLER TENTANG GERAK PLANET

tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah:


⦁ Setiap planet bergerak dengan lintasan elips,
Matahari berada di salah satu fokusnya.
⦁ Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang
sama akan selalu sama.
⦁ Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan
pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari.
24
Hukum hukum ini menjabarkan gerakan dua badan yang mengorbit satu sama
lainnya. Massa dari kedua badan ini bisa hampir sama, sebagai contoh Charon—
Pluto (~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh. Bulan—Bumi(~1:100), atau
perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh Merkurius—Matahari
 (~1:10,000,000).
Dalam semua contoh di atas, kedua badan mengorbit mengelilingi satu pusat massa,
barycenter, tidak satu pun berdiri secara sepenuhnya di atas fokus elips. Namun,
kedua orbit itu adalah elips dengan satu titik fokus di barycenter. Jika rasio
massanya besar, sebagai contoh planet mengelilingi Matahari, barycenternya
terletak jauh di tengah objek yang besar, dekat di titik massanya. Di dalam contoh
ini, perlu digunakan instrumen presisi canggih untuk mendeteksi pemisahan
barycenter dari titik masa benda yang lebih besar. Jadi, hukum Kepler pertama
secara akurat menjabarkan orbit sebuah planet mengelilingi Matahari.
Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi orbit planet dan Matahari, dan
tidak mengenal generalitas hukumnya, artikel ini hanya akan mendiskusikan hukum
di atas sehubungan dengan Matahari dan planet-planetnya

25
HUKUM PERTAMA
⦁ Pada zaman Kepler, klaim di atas adalah radikal. Kepercayaan yang berlaku
(terutama yang berbasis teori epicycle) adalah bahwa orbit harus didasari lingkaran
sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung
pandangan alam semesta menurut Kopernikus. Ini tidak berarti ia kehilangan
relevansi dalam konteks yang lebih modern.
⦁ Meski secara teknis elips yang tidak sama dengan lingkaran, tetapi sebagian besar
planet planet mengikuti orbit yang bereksentrisitas rendah, jadi secara kasar bisa
dibilang mengaproksimasi lingkaran. Jadi, kalau ditilik dari pengamatan jalan edaran
planet, tidak jelas kalau orbit sebuah planet adalah elips. Namun, dari bukti
perhitungan Kepler, orbit-orbit itu adalah elips, yang juga memeperbolehkan benda-
benda angkasa yang jauh dari Matahari untuk memiliki orbit elips. Benda-benda
angkasa ini tentunya sudah banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan
asteroid. Sebagai contoh, Pluto, yang diamati pada akhir tahun 1930, terutama
terlambat diketemukan karena bentuk orbitnya yang sangat elips dan kecil
ukurannya.
26

Hukum Kepler pertama menempatkan Matahari di satu


titik fokus edaran elips.
27
HUKUM KEDUA
⦁ "Luas daerah yang disapu pada selang waktu
yang sama akan selalu sama."Secara
matematis:

Illustrasi hukum Kepler kedua.


Bahwa Planet bergerak lebih
cepat di dekat Matahari dan
lambat di jarak yang jauh.
Sehingga, jumlah area adalah
sama pada jangka waktu
tertentu. 28
HUKUM KETIGA
⦁ Planet yang terletak jauh dari Matahari memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet
yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif.
⦁ "Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari."

29
Aplikasi Gaya sentral dalam kehidpan
sehari-hari
⦁ Mesin foto copy. ⦁ Permukaan layar vertikal televisi
Tinta(toner)foto copy adalah sangat berdebu, penempelan
berbentuk serbuk kertas yang debu pada layar vertikal karena
akan jadi copy dokumen gaya tarik elektrostatis.
dilewatkan pada pemberi Permukaan layar televisi secara
muatan dengan muatan yang terus menerus ditembaki oleh
berlawanan dengan toner elektron-elektron  akibatnya layar
pemberian muatan sesuai televisi bermuatan negatif.
dengan dokumen maka toner Muatan negatif ini akan
akan menempel pada kertas mempolarisasi partikel-partikel
karena akibat gaya tarik debu dalam udara di depan kaca
elektrostatis. sehingga partikel-partikel debu
akan menempel pada kaca layar
televisi.
30
Thanks!
Any questions?

31

Anda mungkin juga menyukai