saldo persediaan akhir tahun, seringkali merupakan bagian audit yang paling rumit dan menghabiskan waktu banyak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerumitan
audit persediaan:
1. Persediaan umumnya adalah bagian utama
dalam neraca, dan seringkali merupakan akun terbesar yang masuk ke dalam modal kerja. 2. Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan pengendalian fisik dan perhitungannya. Perusahaan harus menempatkan persediaannya sedemikian rupa sehingga mudah diakses untuk efisiensi produksi dan penjualan produk, tetapi penyebaran ini sering menimbulkan kesulitan pelaksanaan audit yang signifikan. 3. Keragaman persediaan menyebabkan kesulitan bagi auditor. Seperti perhiasan, kimia, dan suku cadang elektronik sering menyulitkan observasi dan penilaian. 4. Penilaian persediaan juga dipersulit oleh faktor ketinggalan jaman dan perlunya mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan. 5. Ada beberapa metode penilaian persediaan yang yang dapat diterima, tapi klien harus memakai metode tersebut secara konsisten dari tahun ke tahun. Terlebih lagi, organisasi lebih menyukai menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk persediaan yang berbeda pula, yang dapat diterima oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum. 6 fungsi yang membentuk siklus persediaan dan pergudangan: 1. Proses pembelian Siklus persediaan dan pergudangan bermula dengan pembelian bahan baku untuk produksi. Terlepas dari apakah pembelian persediaan itu berhubungan dengan bahan baku untuk pabrikan atau barang jadi untuk pengecer, penting bahwa pengendalian atas pembelian diselenggarakan secara memadai. Permintaan pembelian digunakan untuk memesan barang persediaan oleh bagian pembelian. Permintaan diawali oleh pegawai gudang atau komputer jika persediaan mencapai tingkat yang ditentukan sebelumnya. Pemesanan harus dilakukan atas bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi pesanan pelanggan, atau pemesanan diawali atas dasar perhitungan periodik oleh orang yang berwenang. Apapun metode yang diikuti, pengendalian atas permintaan pembelian dan pesanan pembelian terkait, dievaluasi dan diuji sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran. 2.Menerima bahan baku Penerimaan bahan baku yang dipesan juga merupakan bagian dari siklus perolehan dan pembayaran. Bahan baku yang diterima harus diinspeksi kuantitas dan kualitasnya. Bagian penerimaan menghasilkan laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi penting sebelum pembayaran dilakukan. Setelah inspeksi, bahan baku dikirim ke gudang dan dokumen penerimaan barang biasanya dikirim ke bagian pembelian, gudang, dan bagian pencatat hutang usaha.
Pengendalian dan akuntabilitas diperlukan
untuk semua pemindahan bahan. 3. Menyimpan bahan baku Sewaktu bahan baku diterima, bahan baku tersebut disimpan di gudang sampai diperlukan oleh bagian produksi.
Bahan baku dikeluarkan dari persediaan
atas penunjukkan permintaan bahan baku, pesanan pekerjaan, dokumen yang sama atau pemberitahuan elektronik yang layak disetujui yang menunjukkan jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan. Dokumen permintaan ini digunakan untuk memperbaharui berkas induk persediaan perpetual dan membukukan pemindahan dari akun bahan baku ke barang dalam proses.
Pembaharuan ini terjadi secara otomatis
dengan komputer pada organisasi yang telah terintegrasi manajemen persediaan dan sistem akuntansinya. 4. Memproses barang
Pemrosesan pada siklus persediaan dan
pergudangan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
Penentuan jenis barang dan kuantitas yang
diproduksi biasanya berdasarkan pesanan tertentu dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang ditentukan terlebih dulu, dan volume produksi yang paling hemat. Bagian pengendalian produksi terpisah, seringkali bertanggungjawab atas penentuan jenis dan kuantitas produksi. Di dalam berbagai bagian produksi, ketentuan harus dibuat guna mengatur kuantitas yang diproduksi, pengendalian barang rusak, pengendalian kualitas, dan perlindungan fisik bahan baku dalam proses.
Bagian produksi seringkali bertanggungjawab atas
penelaahan laporan produksi dan barang rusak yang dihasilkan komputer, yang memberikan informasi berguna untuk akuntansi yang dapat mencerminkan pergerakan bahan baku didalam pembukuan dan menentukan biaya produksi yang akurat. 5. Menyimpan barang jadi
Setelah barang jadi selesai dikerjakan bagian
produksi, penyimpanan dilakukan di gudang sambil menunggu pengiriman. Dalam perusahaan dengan sistem pengendalian intern yang baik, dilakukan pengendalian fisik atas barang jadi dengan memisahkan ke dalam beberapa bidang terpisah dengan akses terbatas.
Pengendalian barang jadi biasanya dianggap
bagian dari siklus penjualan dan penerimaan kas. 6. Mengirim barang jadi
Pengiriman barang jadi merupakan
bagian terintegrasi dari siklus penjualan dan penerimaan kas. Tiap pengiriman atau pengeluaran barang jadi harus didukung dokumen pengiriman yang diotorisasi dengan memadai. Berkas induk persediaan perpetual
Catatan perpetual yang terpisah biasanya untuk
pembukuan bahan baku dan barang jadi. Kebanyakan perusahaan tidak menggunakannya untuk barang dalam proses.
Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan
informasi mengenai jumlah untuk persediaan yang dibeli, dijual dan disimpan, atau informasi mengenai biaya per unit.
Untuk pembelian bahan baku, berkas induk persediaan
perpetual diperbaharui secara otomatis pada saat perolehan persediaan diproses sebagai bagian dari pembukuan transaksi perolehan. E-Commerce mempengaruhi pengelolaan persediaan Salah satu keuntungan utama yang diberikan internet ke pengelolaan persediaan adalah memungkinkan klien menyediakan deskripsi yang lebih luas mengenai persediaan produknya secara seketika atau real-time ke sekutu bisnis utama, termasuk pemasok dan pelanggan. Informasi mengenai kuantitas persediaan yang ada, lokasi produk, dan unsur persediaan penting lainnya akan membantu pemasok persediaan bekerja dengan manajemen guna memonitor arus unsur persediaan. Sering pelanggan meminta akses online ke data persediaan utama seperti informasi tentang ketersediaan produk, pesanan yang dikirimkan dan status pengiriman, kualitas dan tingkat keandalan produk. Internet dan juga jaringan area lokal internal,
juga membantu manajemen klien melalui
penyediaan akses antara perusahaan ke laporan status persediaan penting. Manajer menggunakan sistem tersebut untuk menelusuri pergerakkan barang di seluruh organisasi dengan mengakses informasi online mengenai unsur persediaan tertentu. Perluasan akses informasi mungkin dapat meningkatkan risiko bisnis, seperti risiko berupa informasi yang sangat sensitif secara tidak disengaja dapat diakses oleh pengguna yang tidak berwenang.
Penggunaan aplikasi internet dan e-
commerce menimbulkan risiko pelaporan keuangan jika akses ke data base dan sistem persediaan tidak dikendalikan dengan baik. Penggunaan pembatasan akses demi keamanan seperti passwords, portal, dan pengendalian teknologi informasi akan sangat penting guna mengurangi risiko pihak luar memanipulasi catatan persediaan perusahaan yang digunakan untuk menyusun informasi laporan keuangan. Bagian dari audit persediaan Tujuan menyeluruh dari audit persediaan dan pergudangan adalah menentukan apakah persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi telah disajikan secara wajar dalam laporan keuangan.
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi
menjadi 5 bagian audit, yaitu: 1. Memperoleh dan membukukan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Dalam bagian ini auditor melakukan auditnya berkaitan dengan siklus perolehan dan pembayaran, serta siklus penggajian dan kepegawaian. 2. Mentransfer aktiva dan biaya. Hal ini berkaitan dengan catatan akuntansi biaya, yang diuji sebagai bagian dari audit atas siklus persediaan dan pergudangan. 3. Mengirimkan barang serta membukukan pendapatan dan biaya. Pembukuan pengiriman barang dan biaya terkait adalah bagian dari siklus penjualan dan penerimaan kas. 4. Mengamati persediaan fisik. Pengamatan perhitungan persediaan fisik oleh klien diperlukan untuk menentukan apakah persediaan yang dibukukan benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh klien. 5. Menilai dan mengkompilasi persediaan. Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji guna menentukan apakah klien telah menggunakan metode persediaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan benar dan diterapkan secara konsisten, prosedur ini disebut pengujian harga (price test). Sedangkan pegujian kompilasi (compilation test) adalah auditor melakukan verifikasi apakah hasil perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, jumlah persediaan dan harganya dikalikan dengan benar, dan dijumlahkan dengan benar. Audit atas akuntansi biaya Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan:
1.Pengendalian atas persediaan fisik bahan
baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. 2.Pengendalian atas biaya terkait Dalam audit atas akuntansi biaya, auditor berkepentingan dengan 4 aspek: 1. Pengendalian fisik. Pengujian auditor atas memadainya pengendalian fisik bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi harus dibatasi pada pengamatan dan tanya jawab. 2. Dokumen dan catatan untuk transfer atau pemindahan persediaan. Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan atau transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi lain adalah apakah pemindahan atau transfer yang dibukukan benar terjadi, pemindahan atau transfer yang terjadi telah dibukukan, jumlah, deskripsi, dan tanggal transaksi dibukukan dengan tepat. 3. Berkas induk persediaan perpetual. Berkas induk persediaan perpetual yang memadai memiliki efek yang besar pada penetapan waktu pelaksanaan dan luasnya pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor. 4. Catatan biaya per unit. Mendapatkan data yang akurat mengenai biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik adalah bagian penting dari akuntansi biaya. Catatan akuntansi biaya sangat relevan bagi auditor karena penilaian persediaan akhir tergantung pada baik atau tidaknya perancangan dan penggunaan catatan tersebut. TULISKAN B JIKA MENURUT SAUDARA KALIMAT BERIKUT INI BENAR, DAN S JIKA SALAH!
1. Dalam suatu perusahaan industri,
persediaan terdiri dari barang dalam proses dan barang jadi ------------- 2. Kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir periode akan mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan harga pokok penjualan dan laba perusahaan hanya untuk periode tersebut ------------ 3. Consigment out merupakan bagian dari persediaan suatu perusahaan, sedangkan consigment in bukan merupakan persediaan perusahaan------------------- 4. Salah satu tujuan pemeriksaan persediaan adalah untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca------------- 5. Dalam keadaan inflasi, penggunaan FIFO akan menghasilkan laba yang paling rendah dibandingkan dengan penggunaan LIPO dan Average Cost-------- 6. Perpetual system biasanya digunakan pada perusahaan yang jenis persediaannya banyak tetapi nilai persediaan per unitnya kecil---- 7. Jika ada persediaan yang dijadikan jaminan kredit yang diperoleh perusahaan dari bank, hal tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan------------ Tentukan apakah barang-barang berikut ini harus masuk sebagai persediaan klien pada tanggal neraca per 31 Desember 2019? Berikan alasannya!
1. Pembelian barang seharga Rp. 25.000.000,00 diterima 3
Januari 2020 dan faktur pembeliannya dicatat dicatat tanggal 5 Januari 2020. Faktur tersebut menunjukkan bahwa pengiriman dilakukan tanggal 29 Desember 2019, franko gudang pembeli.
2. Barang yang dibeli seharga Rp.100.000.00,00 diterima
tanggal 28 Desember 2019, fakturnya tidak dibukukan. Anda menemukannya di tempat petugas pembelian dan ditandai “barang konsinyasi”.