Anda di halaman 1dari 50

BLOK

PBL SK 1
KEGAWATDARURATAN
Kelompok 1
SKENARIO
Laki-laki 50 tahun, BB 50 kg, datang ke UGD RSU diantar teman kerjanya di proyek dengan
keluhan tangan kanan hancur tergiling mesin pengaduk semen. Kejadian 1jm yang lalu karena
teman pasien mengantuk ketika mengoperasikan mesin. Perdarahan banyak hingga basah semua
baju yang dipakainya. Tidak ada luka yg lain selain di tangannya. Tensi 80/40 mmHg, nadi
155x/mnt, RR 32x/mnt, suhu 37,5°C, VAS 5/10, kesadaran somnolen, akral dingin, basah, pucat.
Suara nafas & suara jantung normal. Hb 6,7gr/dl, Plt 555.000, WBC 19.700, Hct 19,7, GDS 195.
Pada screening triage COVID-19 di UGD didapatkan pasien dg hasil rapid test IgG anti SARS Cov
2 : reaktif. Dan hasil rapid test IgM anti SARS Cov 2 : non reaktif. Pasien mengaku 2 bulan yang
lalu pernah isolasi d RSU haulussy karena flu dan swab covid (+),namun 1minggu kemudian bisa
pulang karena sudah swab 2x dan hasil (-). Hasil Rontgen lengan kanan menunjukkan tulang masih
intak&tidak ditemukan fraktur. Hasil rontgen thorax normal. Anda sebagai dokter jaga UGD yang
bertugas hari itu. Kebetulandokter bedah dan dokter anestesi sedang tidak ada di tempat.
LEARNING
OBJECTIVE
• Defenisi, jenis, gejala, dan tanda shock
• Cara menentukan shock serta tatalaksana yang dilakukan
• Cara idnetifikasi kehilangan darah
• Cara melakukan primary survey dan sencondary survey pada
pasien di UGD
• Terapi defenitif
• Pedoman tatalaksana COVID untuk pasien sesuai skenario
• Diagnosis pasti dan diagnosis banding
0
DEFENISI, JENIS,
GEJALA, DAN TANDA
SHOCK
DEFENISI SYOK
Sindrom gangguan patofisiologi berat yang berhubungan dengan
metabolisme selluler yang abnormal, kegagalan sirkulasi.
Syok atau renjatan dapat diartikan sebagai keadaan terdapatya
pengurangan yang sangat besar dan tersebar luas pada kemampuan
pengangkutan oksigen serta unsur- unsur gizi lainnya secara efektif ke
berbagai jaringan sehingga timbul cidera seluler yang mula-mula
reversible dan kemudian bila keadaan syok berlangsung lama menjadi
irreversible.
KLASIFIKASI
SYOK
• Syok Hipovolemik
• Syok Kardiogenik
• Syok Distributif
MANIFESTASI KLINIS SYOK
SYOK SYOK SYOK NEUROGENIK
HIPOVOLEMIK
• Hipotensi KARDIOGENIK
• Pasien tidak sadar atau • Tekanan darah turun
• Pucat hilangnya kesadaran secara • Nadi tidak bertambah cepat
• Berkeringat dingin tiba- tiba. • Bradikardi
• Sianosis • Sianosis akibat dari aliran • Sesudah pasien menjadi
• Kencing berkurang perifer berhenti tidak sadar, barulah nadi
• Oligouria • Dingin bertambah cepat
• Gangguan kesadaran • Pengumpulan darah di
• Sesak nafas SYOK SEPTIK dalam arteriol, kapiler, dan
• Fase hiperdinamik vena, maka kulit terasa
• Fase hipodinamik agak hangat dan cepat
berwarna kemerahan
FASE HIPERDINAMIK FASE HIPODINAMIK
• Hiperventilasi • Tekanan vena sentral menurun
• Tekanan vena sentral meninggi • Hipotensi
• Alkalosis • Curah jantung berkurang
• Oligouria • Vasokonstriksi perifer
• Hipotensi • Daerah akral dingin
• Daerah akral hangat • Asam laktat meninggi
• Tekanan perifer rendah • Keluaran urin berkurang
• Laktikasidosis
0
CARA MENENTUKAN SHOCK
SERTA TATALAKSANA YANG
DIBERIKAN
CARA MENENTUKAN SYOK
TATALAKSANA SYOK
0
CARA
MENGIDENTIFIKASI
KEHILANGAN DARAH
GAUZE VISUAL ANALOGUE
0
CARA MELAKUKAN PRIMARY
SURVEY DAN SENCONDARY
SURVEY PADA PASIEN DI UGD
PRIMARY SURVEY
TERDIRI DARI: A B C D E

A - AIRWAY
• Kaji apakah ada tanda-tanda obstruksi jalan nafas dengan look,listen dan feel
• Apakah pasien dapat berbicara dengan jelas?
• Buka mulut pasien dan kaji apakah ada sumbatan di jalan nafas seperti
darah,benda asing
• Kaji apakah ada edema di bibir,lidah dan leher
• Tanda-tanda sumbatan jalan nafas partial:
⚬ suara nafas stridor
⚬ penggunaan otot-otot pernafaan tambahan
⚬ pergerakan dada dan perut paradoxical
• Sianotik
• Jika jalan nafas tidak patent, maka lakukan tindakan membuka jalan nafas yaitu :
⚬ Finger swab
⚬ Head tilt – chin lift
⚬ Jaw thrust
⚬ Suction
• Pemasangan Orophringel airway atau Nasopharingeal airway
• Berikan oksigen
• Persiapkan pasien untuk tindakan intubasi jika tindakan-tindakan diatas tidak
dapat membebaskan jalan nafas pasien
B - BREATHING
LOOK
• Kaji apakah pasien bernafas spontan
• Kaji frekuensi nafas dan irama
• Kaji apakah pegerakan dada simetris
• Apakah ada retraksi otot pernafasan tambahan yaitu otot strernokloidomastoid,
nasal faring retraction
LISTEN
• Dengarkan suara paru
• Apakah ada suara nafas yang tidak normal
FEEL
• Palpasi apakah ada krepitus, deformitas
C - CIRCULATION
Assess:
• Warna kulit : pucat / sianosis?
• Apakah akral hangat / dingin?
• Cek capillary refill time (normal <2 detik)
• Apakah ada perdarahan/trauma?
• Kaji nadi perifer untuk frekuensi dan irama
>> jika tidak ada nadi lakukan resusitasi
• Pasang cardiac monitor
• Pasang IV canula
• Menghentikan pendarahan yang terbaik adalah menggunakan penekanan langsung
dan meninggikan lokasi atau ekstrimitas yang mengalami pendarahan di atas level
tubuh.
• Pemasangan bidai yang baik dapat menurunkan pendarahan secara nyata dengan
mengurangi gerakan dan meningkatkan pengaruh tamponade otot sekitar patahan.
• Pada patah tulang terbuka, penggunaan balut tekan steril umumnya dapat
menghentikan pendarahan. Penggantian cairan yang agresif merupakan hal penting
disamping usaha menghentikan pendarahan.
D - DISABILITY
• Dua komponen utama yaitu tingkat kesadaran dan pupil
• Cek tingkat kesadaran dengan AVPU atau GCS.
• A - alert, yaitu merespon suara dengan tepat, misalnya mematuhi perintah yang
diberikan
• V - vocalises, mungkin tidak sesuai atau mengeluarkan suara yang tidak bisa
dimengerti
• P - responds to pain only (harus dinilai semua keempat tungkai jika ekstremitas
awal yang digunakan untuk mengkaji gagal untuk merespon)
• U - unresponsive to pain, jika pasien tidak merespon baik stimulus nyeri maupun
stimulus verbal.
E - EXPOSURE
• Pasien harus dibuka keseluruhan pakaiannya, seiring dengan cara menggunting,
guna memeriksa dan evaluasi pasien. setelah pakaian dibuka, penting bahwa
pasien diselimuti agar pasien tidak hipotermia
IMOBILISASI
• Tujuan Imobilisasi fraktur adalah meluruskan ekstrimitas yang cedera dalam
posisi seanatomis mungkin dan mencegah gerakan yang berlebihan pada daerah
fraktur.
• Pemakaian bidai yang benar akan membantumenghentikan pendarahan,
mengurangi nyeri, dan mencegah kerusakan jaringan lunak lebih lanjut.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Lakukan selama survei sekunder, TETAPI mungkin dilakukan selama survey utama
saat terjadi fraktur diduga sebagai penyebab syok, BERDASARKAN:
• Temuan awal dan klinis pasien
• Status hemodinamik
• Mekanisme cedera
SECONDARY SURVEY
MEKANISME CEDERA
• Di mana lokasi pasien sebelum kecelakaan?
• Di mana lokasi pasien setelah kecelakaan — di dalam kendaraan atau terlempar?
• Apakah sabuk pengaman atau kantung udara digunakan?
• Sedang eksterior kendaraan rusak, seperti ujung depannya berubah bentuk karena
benturan langsung?
• Apakah interior kendaraan rusak, seperti dasbor yang berubah bentuk?
• Apakah pasien jatuh? Jika ya, berapa jarak jatuhnya, dan bagaimana pasien
mendarat?
• Apakah pasien tertimpa benda?
• Apakah terjadi ledakan?
• Apakah pasien terlibat dalam tabrakan kendaraan-pejalan kaki?
LINGKUNGAN
• Apakah pasien mengalami patah tulang terbuka di lingkungan yang
terkontaminasi?
• Apakah pasien terpapar suhu ekstrem?
• Apakah pecahan kaca, yang juga dapat melukai pemeriksa, di tempat kejadian?
• Adakah sumber kontaminasi bakteri, seperti kotoran, kotoran hewan, dan air
tawar atau air asin
• AMPLE dari pasien:
⚬ Allergies
⚬ Medication
⚬ Past Medical History
⚬ Last Ate
⚬ Event
PEMERIKSAAN FISIK
• Look, kita menilai warna dan perfusi, luka, deformitas, pembengkakan, dan
memar
• Feel, kita menggunakan palpasi untuk memeriksa daerah nyeri tekan, fungsi
neurologi, dan krepitasi
• Move, kita memeriksa Range of Motion dan gerakan abnormal
0
TERAPI DEFENITIF
0
PEDOMAN TATALAKSANA
COVID UNTUK PASIEN SESUAI
SKENARIO
TANPA
GEJALA
DERAJAT RINGAN
DERAJAT
SEDANG
DERAJAT BERAT / KRITIS
0
DIAGNOSIS PASTI DAN
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS PASTI
SYOK HIPOVOLEMIK
• Hypovolemic shock atau syok hipovolemik dapat didefinisikan sebagai
berkurangnya volume sirkulasi darah dibandingkan dengan kapasitas pembuluh
darah total. Hypovolemic shock merupakan syok yang disebabkan oleh
kehilangan cairan intravascular yang umumnya berupa darah atau plasma.
Kehilangan darah oleh luka yang terbuka merupakan salah satu penyebab yang
umum, namun kehilangan darah yang tidak terlihat dapat ditemukan di
abdominal, jaringan retroperitoneal, atau jaringan di sekitar retakan tulang.
Sedangkan kehilangan plasma protein dapat diasosiasikan dengan penyakit seperti
pankreasitis, peritonitis, luka bakar dan anafilaksis. Perdarahan hebat dapat
disebabkan oleh berbagai trauma hebat pada organ-organ tubuh atau fraktur yang
yang disertai dengan luka ataupun luka langsung pada pembuluh arteri utama.
JENIS SYOK SYOK KARDIOGENIK
• Aritmia: bradikardi / takikardi
SYOK HIPOVOLEMIK • Gangguan fungsi miokard:
• Perdarahan ⚬ Infatk miokard akut, terutama infark
• Kehilangan plasma (misal pada luka ventrikel kanan
bakar) ⚬ Penyakit jantung arteriosklerotik
• Dehidrasi, misal karena puasa lama, ⚬ Miokardiopati
diare, muntah, obstruksi usus dan • Gangguan mekanis:
lain-lain ⚬ Regurgitasi mitral / aorta
⚬ Ruptur septum interventrikular
SYOK OBSTRUKTIF ⚬ Aneurisme ventrikel masif
• Tension pneumothorax ⚬ Obstruksi: out flow: stenosis atrium;
• Tamponade jantung inflow: stenosis mitral, miksoma atrium
• Emboli paru kiri/thrombus
SYOK SEPTIK SYOK NEUROGENIK
• Infeksi bakteri gram negative, misalnya: • ·Disfungsi saraf simpatis, disebabkan oleh
eschericia coli, klibselia pneumonia, trauma tulang belakang dan spinal syok
enterobacter, serratia, proteus, dan (trauma medulla spinalis dengan quadriflegia
providential. atau paraflegia)
• Kokus gram positif, misalnya: • Rangsangan hebat yang tidak
stafilokokus, enterokokus, dan menyenangkan, misal nyeri hebat
streptokokus. • Rangsangan hebat yang tidak
menyenangkan, misal nyeri hebat
SYOK ANAFILAKSIS • Rangsangan parasimpatis pada jantung yang
• Antibiotic : Penisilin, sofalosporin, menyebabkan bradikardi jantung mendadak.
kloramfenikol, polimixin, ampoterisin B Hal ini terjadi pada orang yang pingan
• Biologis : Serum, antitoksin, peptide, mendadak akibat gangguan emosional
toksoid tetanus, dan gamma globulin
• Makanan : Telur, susu, dan
udang/kepiting
• Lain-lain : Gigitan binatang, anestesi local
Thank

Anda mungkin juga menyukai